Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Implementasi Teknologi Java Media Framework (jmf) Untuk ...

Sep 17, 2015 - menggunakan teknologi JMF yang akan digunakan untuk berkomunikasi antara. komputer dalam jaringan peer to peer. 2.2. Landasan Teori. 2.2.1. Java Media Framework. JMF adalah bagian dari Java Sound Engine yang merupakan interface. aplikasi multimedia yang dapat bekerja baik pada Microsoft ...

   EMBED

  • Rating

  • Date

    September 2016
  • Size

    253.8KB
  • Views

    6,001
  • Categories


Share

Transcript

Implementasi Teknologi Java Media Framework (JMF) Untuk Komunikasi Suara Ferdynand Kesi Tandawuja, Wiranto Herry Utomo, Theophillus Erman Wellem Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia E-mail: [email protected], [email protected], [email protected] Abstract Demanding to get information by simple and quickly is just one requirement that wouldn't avoid again, with the technology information that look it up at now could be support the human for receive and give information as quickly and effective. Even today the technology begin move to sending information that might could be represent an communications encoded by multimedia built in real time. JMF it is interface multimedia application that developed by SUN MICROSYSTEM and could be apply for all operation system into using do not accordance that too much. How it this, will be implemented any voice application or voice by technology JMF implemented till every computer that found in the office room or building through networking ( LAN ) as Peer to Peer could be communicated to one and each other. Keywords: Java Media Framework, Real Time Protocol, Real Time Communication. 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini begitu cepat, hal ini terbukti bahwa hampir semua pekerjaan dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan teknologi. Salah satu contoh, dalam satu ruang kerja atau gedung yang masing-masing komputer sudah terhubung dalam sebuah jaringan, jika ingin berkomunikasi tidak perlu lagi mengeluarkan suara yang keras dan menggunakan alat intercom cukup menggunakan komputer untuk berkomunikasi menggunakan informasi suara secara real time menggunakan teknologi JMF [1]. JMF merupakan interface aplikasi multimedia yang dikembangkan oleh Sun Microsystem dan dapat bekerja pada semua sistem operasi sehingga dalam penerapannya tidak memerlukan penyesuaian yang begitu banyak untuk dapat dioperasikan. JMF mempunyai arsitektur yang menggabungkan protokol dan pemrograman interface untuk merekam, mentransmisi, dan playback media dengan pemrosesan time-base media yang digunakan untuk mengubah data yang diterima dengan berdasarkan waktu, termasuk didalamnya audio dan video, MIDI, dan animasi menggunakan RTP [2]. 151 Jurnal Informatika, Vol. 3, No.2, Desember 2007:151-163 2. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori 2.1. Hasil Penelitian Sebelumnya Implementasi teknologi JMF yang dikembangkan oleh SUN Microsystem telah mengalami beberapa proses modifikasi yang dilakukan oleh pihak-pihak yang membahas penelitian tentang JMF itu sendiri antara lain: 1. Analisis kolaborasi antara JMF, Java 3D dan Java untuk prototype pembuatan MPEG-4 [3] 2. Aplikasi webcam dengan JMF, yang digunakan untuk menangkap gambar dan menyimpannya dalam format file jpeg dan menghitung waktu tunda ketika mengirim gambar dari webcam [4] 3. Penelitian tentang komunikasi audio streaming yang digunakan untuk bluetooth device [5] 4. Pembuatan aplikasi Java TV yang dijalankan melalui internet [6] Berdasarkan beberapa temuan dan penelitian diatas muncul suatu ide untuk membuat suatu rancangan aplikasi berupa audio atau suara secara real time menggunakan teknologi JMF yang akan digunakan untuk berkomunikasi antara komputer dalam jaringan peer to peer. 2.2. Landasan Teori 2.2.1. Java Media Framework JMF adalah bagian dari Java Sound Engine yang merupakan interface aplikasi multimedia yang dapat bekerja baik pada Microsoft windows maupun linux sehingga dalam penerapannya tidak memerlukan penyesuaian yang begitu banyak untuk dapat dioperasikan pada paltform-platform tersebut. Sun Microsystem sebagai perusahaan pengembang bahasa pemrograman Java berinisiatif untuk membawa pemrosesan time-base media kedalam bahasa pemrograman Java. Timebase media adalah proses yang dilakukan untuk mengubah data yang diterima dengan berdasarkan waktu, termasuk didalamnya seperti audio,video, video klip, file MIDI, dan animasi. Beberapa fungsi dari JMF adalah : 1. Dapat digunakan untuk berbagai file multimedia pada Java Applet atau aplikasi. Format yang mendukung antara lain AU, AVI, MIDI, MPEG, WAV, dan beberapa file audio yang didukung oleh Java. 2. Memutar media streaming dari internet 3. Capture audio dan video dengan mikropon dan kamera video kemudian menyimpan data tersebut kedalam format yang mendukungnya. 4. Mengolah media time-based dan mengubah format content-type. 5. Mengirimkan audio dan video secara realtime ke dalam jaringan internet atau intranet. 6. Dapat digunakan untuk pemrograman penyiaran radio atau televisi secara langsung. 152 Implementasi Teknologi Java Media Framework (JMF) Untuk Komunikasi Suara (Ferdynand Kesi Tandawuja, Wiranto Herry Utomo, Theophillus Erman Wellem) 2.2.2. Real Time Transport Protocol (RTP) RTP adalah protokol yang header format dan kontrolnya didesain untuk mendukung aplikasi-aplikasi transmisi data real-time seperti audio, video, dan juga simulasi data melalui layanan jaringan. Pada TCP pemrograman yang berorientasi pada koneksitas (connectionoriented programming), dimana client dan server menjaga koneksitas selama komunikasi berlangsung hingga data diterima dan komunikasi diakhiri. Kelebihan dari tipe ini adalah jaminan bahwa semua data, dalam bentuk paket data yang dikirim oleh server akan diterima di client, sedangkan pada UDP tidak berorientasi pada koneksitas (connectionless) dimana setiap paket data dikirim secara terpisah tanpa ada hubungan antara client dan server setelah paket data dilepas oleh server. Kelebihannya adalah kecepatan transfer data data server ke client yang lebih tinggi daripada TCP. JMF dapat mentransmisikan dan playback RTP stream dengan API yang terdapat pada javax.media.rtp, javax.media.event, dan javax.media.rtp.rtcp. Pada RTP receiver, dapat dilakukan playback atau menerima media data yang dikirimkan oleh RTP transmitter. 2.2.3. Real Time Transport Control Protocol (RTCP) RTCP merupakan bagian dari RTP, berfungsi sebagai pendamping RTP untuk mengontrol komunikasi secara berkala pada paket transmisi yang menggunakan mekanisme distribusi paket data agar bisa digunakan oleh receivers untuk sinkronisasi audio dan video. RTCP akan mengirimkan paket secara berkala kepada participants yang teridentifikasi mengenai data yang dikirim dan yang diterima. Beberapa tipe paket RTCP tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sender Report, Sender Report adalah informasi yang akan diperoleh jika participant telah mengirim data paket RTP setelah laporan yang terakhir, bersamaan saat itu Receiver Report juga di informasikan. 2. Receiver Report, sama seperti halnya Sender Report, hanya saja dilakukan pada sisi penerima. 3. Source Description, Source description akan menunjukkan identitas pariticipants. Pada SDES, Canonical Name merupakan item yang harus dikirimkan pada setiap paket RTCP karena mengandung informasi identitas serta lokasi sumber pengirim. 4. Stop (end), Paket Stop merupakan paket yang akan memberikan informasi participant yang tidak aktif atau yang akan meninggalkan session. Ketika participants meninggalkan session maka paket stop akan terkirim. Real-Time Media Frameworks and Applications Real-Time Control Protocol (RTCP) Real-Time Transport Protocol (RTP) UDP IP Gambar 2.1 Asitektur RTP 153 Jurnal Informatika, Vol. 3, No.2, Desember 2007:151-163 2.2.4. Arsitektur JMF Dalam pemrograman JMF untuk membuat interface dan menghubungkan antar class terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu [10] [11]: 1. Capture Device Capture device merupakan hardware yang akan digunakan untuk pengambilan media data,seperti mikropon, camera atau video kamera, hasil dari pengambilan media data kemudian diberikan pada Player untuk dikonversi agar bisa ditampilkan atau disimpan untuk dipakai kembali sebagai data. Capture device dapat digolongkan sebagai push atau pull source, dengan pull source user bisa mengatur kapan akan mengambil gambar dengan menggunakan kamera dan mikropon digunakan untuk mengambil data audio secara stream. 2. DataSource DataSource berfungsi untuk mengatur transfer dari media. Pada JMF Data Source diidentifikasi dengan MediaLocator. Data source bisa membuat media stream seperti CD musik, pada JMF objek datasource dapat merepresentasikan media audio, media video, ataupun kombinasi dari kedua media tersebut. Data source bisa berupa file dan streaming yang terdapat pada jaringan, kelebihan class ini adalah jika sudah ditentukan lokasi atau protokol tujuan, data source langsung mengenali lokasi media, protokol dan software untuk mengirim media stream dan data source bisa memberikan informasi kepada player tanpa harus mencari asal dari data source yang akan digunakan. Media data bisa diperoleh dari file lokal, file jaringan ataupun broadcast live internet, data source diklasifikasikan menurut inisialisasi data yang akan ditransfer yaitu: 1. Pull data source : Client melakukan inisialisasi terhadap data yang akan ditransfer dan mengotrol data Flow dari sourcenya, sebagai contoh HTTP dan File Server. 2. Push data source : Server melakukan inisilisasi terhadap data yang akan ditransfer dan mengontrol data Flow dari sourcenya, sebagai contoh Broadcast media dan Video on Demand 3. Player Player memperoleh input stream data audio dan video kemudian mengirimnya ke speaker atau layar. Player merupakan interface yang akan mempersiapkan suatu DataSource untuk dipresentasikan. 4. Processor Processor merupakan jenis dari Player. Dalam JMF API, Processor adalah interface dengan extends Player. Seperti halnya Player, Processor juga mendukung untuk kontrol menampilkan media data. Disamping enam langkah Player seperti yang dibahas sebelumnya, Processor memasukkan dua langkah sebelum proses ke Realizing tetapi setelah Unrealized. 154 Implementasi Teknologi Java Media Framework (JMF) Untuk Komunikasi Suara (Ferdynand Kesi Tandawuja, Wiranto Herry Utomo, Theophillus Erman Wellem) 1. Configuring : Processor masuk ke tahapan konfigurasi dari Unrealized ketika metode configure dipanggil. Processor berada di Configuring setelah terhubung ke dataSource. 2. Configured : setelah Configuring, Processor pindah ke Configured ketika Processor telah terhubung ke DataSource, dan data telah memiliki format yang telah ditentukan . x DataSink DataSink adalah interface dasar untuk objek yang membaca isi media yang dikirimkan oleh suatu Data Source dan mengirimkan media tersebut ke beberapa tujuan. x Format Format merupakan class yang akan menempatkan suatu objek ke suatu format media yang tepat. x Manager Manager adalah interface yang berfungsi sebagai penghubung objek dan mengintegrasikan implementasi interface yang digunakan dengan kelaskelas yang ada. Misalnya dengan Manager dapat dibuat Player dari DataSource. Dalam JMF terdapat empat manager yaitu: x Manager : digunakan untuk membuat Players, Processors, Data Sources, dan Data Sinks. x Package Manager : digunakan untuk memelihara paket registry yang berisi class-class JMF seperti Players, Processors, Data Sources, dan Data Sinks x Capture Device Manager : digunakan untuk memelihara registry yang disediakan oleh Capture Device x PlugIn Manager : digunakan untuk memelihara registry yang disediakan JMF untuk memproses komponen plug-in. 2.2.5. JMF Player State Ketika metode Player dijalankan menuju ke Realize(), Player pindah dari state Unrealized menuju ke state Realizing kemudian Realizing Player memproses kebutuhan yang diperlukan agar Player bisa dijalankan secara otomatis ke state Realized. Sesudah melewati state Realized Player menuju ke Prefetch(), Player diproses melewati state Prefetching, setelah selesai melalui state Prefetching, Player secara otomatis bisa diproses dan melewati state Prefetched. Setelah itu Player state Prefetched menuju ke Start() kemudian siap untuk dijalankan melewati state Started. Setelah media Player dijalankan melalui state Started, media data atau file yang sudah tersedia dikembalikan ke state Prefetched dan bisa digunakan lagi ketika media Player akan dijalankan [12]. 155 Jurnal Informatika, Vol. 3, No.2, Desember 2007:151-163 Gambar 2.2.5 JMF Player State 2.2.6. Blok Diagram RTP/JMF 1.RTP Transmitter Gambar 2.2.6.1 menjabarkan tentang bagaimana Data Source memproses file yang diperoleh dari Capture Device (mikropon) kemudian dimasukkan ke Processor untuk di proses menjadi Data Source, setelah itu dikirim ke Session Manager dan ditransmisikkan ke jaringan [13]. Gambar 2.2.6.1 Blok Diagram RTP Transmitter 2. RTP Receiver Setelah Transmitter mengirimkan file streaming secara real time dalam jaringan, file diterima dan dimasukkan pada Session Manager dan diteruskan ke Data Source diproses kembali lalu dikirim ke Player untuk diolah untuk menghasilkan state yang akan ditampilkan ke Console secara berkala berdasarkan pengiriman file streaming secara real time yang diperoleh dari Transmitter melewati jaringan [13]. iMac Gambar 2.2.6.2 Blok Diagram RTP Receiver 156 Implementasi Teknologi Java Media Framework (JMF) Untuk Komunikasi Suara (Ferdynand Kesi Tandawuja, Wiranto Herry Utomo, Theophillus Erman Wellem) 3. METODE PENELITIAN 4.1. Diagram Use Case Use Case adalah teknik untuk merekam persyaratan fungsional sebuah sistem, Use Case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. User masuk ke aplikasi, aplikasi kemudian berjalan dan user pada bagian Transmitter melakukan pengiriman pesan informasi suara. User pada bagian receiver menerima kiriman informasi suara, kemudian melakukan pengiriman informasi suara pada user bagian tansmtter, selanjutnya aplikasi akan mengirimkan informasi suara dari user receiver dan diterima kembali oleh user transmitter. 4.2. Diagram Activity Diagram activity merupakan teknik untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis, dan jalur kerja, dalam beberapa hal diagram activity memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan yang paling mendasar antara diagram activity dan diagram alir adalah diagram ini mendukung behavior paralel. Diagram activity memungkinkan siapapun yang melakukan proses untuk memilih urutan dalam melakukannya, dengan kata lain diagram hanya menyebutkan aturan-aturan rangkaian dasar yang harus diikuti. Hal ini penting untuk pemodelan secara bisnis karena proses-proses sering muncul secara paralel, dan berguna juga bagi pemakain algoritma yang bersamaan, dimana urutan-urutan independen dapat melakukan hal-hal secara paralel. Node pada sebuah diagram activity disebut sebagai action bukan activity, mengapa disebut demikian, karena activity mengacu pada serangkaian action sehingga diagram ini menampilkan sebuah activity yang tersusun dari action. Diagram activity juga mendeskripsikan aksi-aksi dan hasilnya berupa operasi-operasi dan aktifitas-aktifitas di use case [15] [16]. 4.3. Diagram Class Diagram class mendeskripsikan objek-objek yang terlibat dalam sistem dan hubungan-hubungan diantara mereka kemudian menguraikan objek-objek yang saling berelasi secara statis yang ada didalam sistem dan berbagi relasi statis yang ada diantaranya. Diagram class juga menunjukan properti, operasi sebuah class dan batasan-batasan yang terdapat dalam hubungan objek. Diagram class tidak hanya digunakan secara luas tetapi juga memiliki banyak konsep pemodelan. Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Diagram Class menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lainlain [16]. 157 Jurnal Informatika, Vol. 3, No.2, Desember 2007:151-163 4. Hasil Implementasi dan Pembahasan 4.1. Hasil Perancangan 4.4.1. Diagram Use Case Mengirim Pesan Suara User Menerima Pesan Suara Gambar 4.1.1 Diagram Use Case 4.4.2. Diagram Activity Gambar 4.2.1a Diagram Activity Transmitter Activity Receiver 4.4.3. 158 Diagram Class Gambar 4.2.1b Diagram Implementasi Teknologi Java Media Framework (JMF) Untuk Komunikasi Suara (Ferdynand Kesi Tandawuja, Wiranto Herry Utomo, Theophillus Erman Wellem) VoiceTransmit 0..1 MediaLocator Processor RTPManager StateListener ControllerListener DataSource Gambar 4.1.3a Diagram Class VoiceTransmit SessionLabel VoiceReceive ReceiveStreamListener 0..1 RTPManager PlayerWindow SessionListener PlayerPanel Player ReceiveStream ControllerListener Gambar 4.1.3b Diagram Class VoiceReceive 4.2. Hasil Implementasi 4.4.1. Spesifikasi Sistem 1. Perangkat Keras/Hardware Satu unit komputer desktop dengan processor AMD AthlonXP 2400+, Memory DDR 512Mb, Harddisk dengan freespace sekitar 1Gb, VGA 128Mb, Monitor, CDRom 52X, LAN Card Onboard, Satu unit Headset, dan kabel LAN jenis UTP panjang sekitar 5 meter, Satu unit Laptop IBM ThinkPad T43 dengan processor Intel Centrino Mobile 1,86GHz, Memory DDR 512Mb, Harddisk dengan freespace sekitar 1Gb, VGA Ati Radeon Mobile X300, DVDRom/CDRW, LAN, dan speaker sudah disediakn di Laptop. 2. Perangkat Lunak/Software Sistim Operasi Microsoft Windows XP Professional Service Pack 2, Java 2 SDK 1.6, Netbeans 5.5, JMStudio 2.1.1. 4.4.2. Antar Muka/User Interface 159 Jurnal Informatika, Vol. 3, No.2, Desember 2007:151-163 Gambar 4.2.2a Aplikasi Bagian Transmitter Gambar 4.2.2b Koneksi terbentuk Gambar 4.2.2c Koneksi berakhir 160 Implementasi Teknologi Java Media Framework (JMF) Untuk Komunikasi Suara (Ferdynand Kesi Tandawuja, Wiranto Herry Utomo, Theophillus Erman Wellem) Gambar 4.2.2d Command Line Komputer Receiver Gambar 4.2.2e Library Player JMStudio Gambar 4.2.2f Koneksi Berakhir 4.3. Pembahasan Dalam implementasi ini aplikasi dapat dijalankan tanpa ada error dengan asumsi kedua komputer sudah terhubung dalam satu jaringan peer to peer dan pengamatan IP tidak mengalami kesalahan, karena aplikasi mengasumsikan bahwa IP yang dimasukkan adalah IP dari komputer yang akan digunakan sebagai receiver dan port yang digunakan untuk dilewati oleh file-file streaming sementara tidak digunakan atau tidak ada aplikasi lain yang menggunakan port tersebut. Sehingga ketika user menekan tombol Open aplikasi langsung mengidentifikasi dan membuka track yang digunakan sebagai transmitter melalui DVI/RTP dengan format audio dengan frekwensi 8000.0 Hertz, 4 Bit Mono dan membuat RTP Session pada IP yang dituju dan port yang akan digunakan. Setelah proses diatas sudah dilakukan maka aplikasi telah siap untuk menerima dan menjalankan data/file yang diperoleh dari Capture Device dan akan di transmisikan secara real time. Aplikasi pada bagian Receiver dijalankan pada command line. User mengetik nama class java yang akan dipanggil, kemudian menentukan IP dan port yang akan digunakan untuk berkomunikasi (IP dan port yang dimasukkan adalah IP komputer transmitter dan port yang sudah ditentukan). Setelah itu aplikasi mulai menginisialisasi IP dan port yang sudah dimasukkan kemudian aplikasi menunggu data yang dikirim dari bagian transmitter. Setelah data yang dikirim 161 Jurnal Informatika, Vol. 3, No.2, Desember 2007:151-163 telah melewati IP dan port yang sudah disediakan aplikasi mulai memproses data/file yang ada kemudian ditampilkan dan library player JMStudio menampilkan waktu berapa lama kedua komputer terhubung untuk melakukan komunikasi secara real time. Pengujian dilakukan dengan cara kedua komputer sudah terhubung dengan baik dengan pengaturan IP dan workgroup dalam jaringan secara peer to peer, kemudian aplikasi dijalankan, user mengisi Input IP Komputer Tujuan dan menekan tombol Open, pada connection status aplikasi menyediakan setelah itu aplikasi berjalan dan kedua user bisa saling berkomunikasi. Dari hasil perancangan aplikasi dan analisa sistem diperoleh beberapa hasil implementasi yang sesuai dengan tujuan yang disampaikan pada bab-bab sebelumnya, antara lain: 1. Aplikasi dapat berjalan dengan baik tanpa ada pesan kesalaan atau error dari masing-masing user (bagian transmitter dan bagian receiver). 2. File suara atau voice dapat ditransmisikan oleh user bagian transmitter dan diterima oleh user bagian receiver secara real time tanpa ada cacat komunikasi (suara putus-putus dan data/file semua dapat diterima oleh user receiver) 5. Kesimpulan dan Saran Dari hasil perancangan dan implementasi ditarik beberapa kesimpulan antara lain: 1. pembuatan aplikasi komunikasi suara secara real time menggunakan teknologi JMF mempermudah user memperoleh dan bertukar informasi dengan user yang lain tanpa harus bertemu secara langsung, tetapi user cukup hanya terhubung dalam satu jaringan (dalam hal ini peer to peer), 2. Dari Use Case diagram diketahui bahwa user dapat melakukan pengiriman dan menerima pesan suara dari aplikasi. 3. Dari Activity diagram, user bagian transmitter bisa menjalankan aplikasi kemudian memasukkan almat IP komputer yang dituju kemudian melakukan pengiriman pesan suara. Dan user bagian receiver menjalankan aplikasi kemudian aplikasi menampilkan pesan suara dari bagian transmitter dan pertukaran informasi berlangsung, 4. Aplikasi komunikasi suara secara real time menggunakan teknologi JMF dibuat berdasarkan dua Class diagram yaitu: Class VoiceTransmit dan VoiceReceive Saran untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut adalah: 1. Aplikasi menentukan langkah-langkah apa saja yang harus dijalankan oleh user dan menampilkan pesan kesalahan atau error jika ada ketentuan yang belum dipenuhi oleh user(akan ada pesan kesalahan), 2. Aplikasi nantinya bisa menampilkan file audio dan video secara real time sehingga user bisa langsung bertatap muka, 3. Dimungkinkannya terjadi komunikasi lebih dari dua user agar informasi yang diperoleh bisa lebih luas dan cepat (conference) 6. Daftar Pustaka [Ano08] 162 Anonim URL:http://www.en.wikipedia.org/wiki/java_media_framework.html Implementasi Teknologi Java Media Framework (JMF) Untuk Komunikasi Suara (Ferdynand Kesi Tandawuja, Wiranto Herry Utomo, Theophillus Erman Wellem) [Sig06] Sigit Priyanggoro, 2006, “Membuat Player dengan Java Media framework 2.1”, Ilmu Komputer, http//:ilmukomputer.com [Ral08] Ralf Ackerman, “Suitability of Java for Virtual Collaboration”, Dept. Information Technology, Darmstadt University, Germany [Agu05] Agung B.P, dkk, Juni 2005 “Aplikasi Web Cam dengan Java Media Framework”, Transmisi, Vol. 9, No. 1, http//:ilmukomputer.com [Bel03] P. Bellavista, A. Corradi, C. Stefanelli, Nov.-Dec. 2003, pp. 16-24, “The ubiQoS Middleware for Audio Streaming to Bluetooth Devices”, IEEE Internet Computing, Vol. 7, No. 6, http//:deis.unibo.it [Ste04] Steven Morris, 2004, “The Java Media Framework”, Tutorials, http://www.interactivetvweb.org/tutorial/index.shtml [Ano08] Anonim, URL:http://www.ibm.com/developerworks/ javamediaframework basics.html [Col03] Collin Perkins, Juni 2003, “RTP: audio and Video for the internet”, Addison Wesley, USA [Sch02] Schulzrinne, Casner, juni 2002, “RTP: A Transport Protocol for Real Time Application”, RFC 1889. [Sun99] Sun Microsystems, Inc. 19 November 1999, “Java Media Framework API Guide”, Sun Microsystems, California, http://sun.java.com/jmfguide/pdf. [Bud01] Budi Kurniawan, April 2001, “Programming Multimedia With JMF”, http://www.javaworld.com/javaworld/jw-04-2001.html. [Chn00] Chengyuan Phen, 2000, “Development of Java User Interface for Digital Television”, Helsinky Univesity, Finland, http://www.hut.fi [Sun00] Sun Microsystems, Inc. 2000 “JMF 2.1.1 Specification”, http:// java.sun.com/product/java-media/jmf/2.1.1/doc.html. [Mar04] Martin fowler, 2004, “UML Distilled”, Andi Offset, Yogyakarta [Gra03] Grady Booch, Jmaes Rumbaugh, Ivar Jacobson, October 2003, “The Unified Modeling Language User Guide”, Addison Wesley,USA [Dha00] Dharwiyanti, 2000, “Pengantar Unfied Modeling Language”, Ilmukomputer, http//ilmukomputer.com. 163