Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Kuliah Gangguan Jiwa Pada Anak Blok 22

kuliah gangguan jiwa blok 22 fk

   EMBED


Share

Transcript

Gangguan Jiwa Pada Anak dr. Elly Tania, SpKJ Masalah yang sering dijumpai - Kesulitan belajar – Fgs mempertahankan perhatian dan mengolah / belum memiliki taraf  kematangan krn terlalu muda - gangguan emosi/perilaku--- c/o: tantrum - Hiperaktif  - Hubungan anak-orgtua kurang baik--- misal anak sering dimarahi, diejek, dibandingkan dengan anak lain; orang tua yang terlalu ambisius/ • taraf kecerdasan yang superior--- waktu yang lebih singkat untuk mengerjakan tugas di sekolah--- sisa waktu dipakai untuk mengganggu teman / asyik melamun sendiri---hal ini lama kelamaan menjadi lebih menarik dibanding pelajarannya. 4 Etiologi Genetik Psikososial Neurobiologik Neurokimiawi Autism, Asperger’s Syndrome, RM, Depresi, Cemas, ADHD, Conduct Disorder, Skizofrenia, Bipolar, Kesulitan Belajar, 03/26/135 Kebanyakan orang tua datang ke psikiater karena anjuran guru di sekolah dengan alasan anak mereka tidak mampu menyelesaikan tugas mereka di sekolah---- PSIKOLOG?? - Pemeriksaan fisik/neurologis untuk memeriksa apakah ada kemungkinan kelainan organik yang mendasari kelainan itu. - Wawancara psikiatri dan berbagai aspek psikososial lainnya ---- kemungkinan konflik kejiwaan, interaksi dengan keluarga dan orang lain disekelilingnya, cara mendidik dsb. - Pemeriksaan psikometris untuk mengetahui taraf kecerdasan serta Retardasi Mental Nama lain :  Eropa--- intellectual disabilities  Inggris: learning disability   AAMR: intellectual disabilities      Mental retardation/ oligo frenia (tuna mental) •   Retardasi mental (keterbelakangan mental)   adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada di bawah rata-rata disertai dengan gangguan terhadap fungsi adaptif paling sedikit 2 misalnya komunikasi, kemampuan menolong diri sendiri, berumah tangga, sosial, pekerjaan, kesehatan dan keamanan, yang mulai timbul sebelum usia 18 tahun. Batshaw (2000 ) • Menurut J.P. Chaplin, Intelegensi adalah kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara tepat dan efektif, kemampuan menggunakan konsep abstrak secara efektif, kemampuan memahami dan belajar dengan cepat. Ketiganya tidak terlepas satu sama lain. Prenatal Penyebab Penyebab Contoh Contoh • Kelainan Genetik : Kelainan Khromosom Mutasi monogenik Sindroms down, tuberous sclerosis, fragile x syndrome, phenilketonuria dan gangguan metabolik lainnya • Malformasi kongenitalNeural tube defect • Exposure : Infeksi maternal, teratogens, toxemia atau placenta infusiensi Congenital rubela, HIV, fetal alcohol syndrome, radiasi, trauma, prematur, congenital citomegalovirus    , Toksoplasmosis Perinatal & Postnatal Perinatal & Postnatal Penyebab Penyebab Contoh Contoh • Perinatal Infeksi, proses kelahiran Meningitis, Asfiksia, hiperbilirubinemia • Postnatal : Infeksi, toxin, masalah psikososial Ensefalitis, Epilepsi( Setiap serangan kejang ---gangguan metabolisme & fungsi sel saraf -- kerusakan sel. Semakin sering dan lama anak menderita kejang--- >> gangguan yang terjadi pada SSP) , keracunan, tumor otak, kemiskinan---gizi , psikotik • Penyebab tidak Pemeriksaan Klinis pasien RM Pemeriksaan Klinis pasien RM Riwayat klinis Riwayat perinatal dan kelahiran Garis keturunan keluargaApakah ada gangguan belajar, ggn psikiatri, RM, ggn neurologik atau degeneratif  Pemeriksaan fisikMencari apakah ada anomali, tumbuh kembang, lingkar kepala, diskripsi dari gambaran wajah, pemeriksaan neurologi. Diagnostik tambahan Audilogical  , optalmalogik, pemeriksaan psikometrik Pemeriksaan selektifSkletal radiograpy, analisis khoromosom. RM RINGANRM SEDANGRM BERATRM SANGAT BERAT  IQ 55 – 70  Hampir sama dengan individu yang tidak RM  Baru tampak ketika memasuki sekolah formal  Beberapa bisa mencapai sekolah hingga tamat SMA.  Dewasa : bekerja, menikah, berkeluarga.  Tampak lamban, tidak ada inisiatif   /perencanaan dan butuh bantuan dalam menyelesaikan problema hidup & tugas-tugas. - IQ 40 – 55 - Sudah dapat didiagnosis    pada usia pra sekolah - Memerlukan pelayanan pendidikan yang khusus. - Memerlukan dukungan pelayanan sepanjang hidupnya .  IQ 25 – 40  Memiliki > 1 gangguan organik keterlambatannya.  Memerlukan supervisi yang ketat & pelayanan khusus sepanjang hidup.  Beberapa : belajar  tugas yang sederhana untuk “ self    care ” ,bekerja di “ sheltered    workshop ” atau “  preworkshop   type ”  IQ < 25  Terdapat    gangguan fungsi kognitif, motorik dan komunikasi yang pervasif  sejak awal masa kanak.  Individu memerlukan latihan yang ekstensif   untuk melakukan “ self  care ” yang sangat mendasar (makan, BAB dan BAK ).  Memerlukan supervisi total dan perawatan sepanjang hidupnya. Komorbiditas Komorbiditas • Gangguan mood sering ditemukan pada pasien RM  karena terdapat gangguan belajar, social skills deficits dan self  esteem yang rendah. • Keluhan yang muncul berupa  iritabel, mudah untuk menangis (tdk ada perencanaan masalah) , sulit tidur, agitasi, mood yang labil, social withdrawal , dan isolasi. Farmakoterapi  Dokter harus ekstra hati-hati dalam pemberian obat dan interaksi obat pada pasien dengan RM  uji coba obat yang melibatkan pasien RM sangat terbatas.  Pemberian obat sesuai gejala yang muncul  Pasien RM  pemakaian dosisnya lebih rendah dibanding dengan anak normal. Penatalaksanaan • Anak ditempatkan di kelas/sekolah yang sesuai dengan taraf  kemampuannya yang terbatas itu--- Sekolah Anak dengan Kebutuhan Khusus ( kerjasama antara Psikiater dengan dokter anak, rehab medik, psikolog, terapis wicara, terapis okupasi, fisioterapis dan tenaga pendidik/remedial). • Edukasi dan support Orang tua AUTISME  Dikenal sebagai : autisme masa Dikenal sebagai : autisme masa kanak, autisme infantil, dan autisme kanak, autisme infantil, dan autisme kanner kanner  Harus ada sebelum usia 3 tahun DEFINISI Volkmar FR. Pervasive Developmental Disorders. In: Kaplan BJ, Saddock VA, editors. Comprehensive Textbook of Psychiatry. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins, 2005; 3164-3175. • Prevalensi: 0,08% • Onset: sebelum usia 3 th; dalam beberapa kasus, tak dikenal sampai anak lebih besar • Laki-laki : perempuan = 5:1 Epidemiologi Volkmar FR. Pervasive Developmental Disorders. In: Kaplan BJ, Saddock VA, editors. Comprehensive Textbook of Psychiatry. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins, 2005; 3164-3175. Genetik Biologis Imunologis Perinatal Neuroanatomis Biokimia Psikososial dan keluarga Faktor Etiologi dan Patogenesis Volkmar FR. Pervasive Developmental Disorders. In: Kaplan BJ, Saddock VA, editors. Comprehensive Textbook of Psychiatry. Philadelphia: Lippincott William & Wilkins, 2005; 3164-3175. - gen yang berkontribusi: kromososm 7,2,4,15 dan 19 - Jika anak I menderita gangguan autistik maka risiko adiknya menderita autisme meningkat 50- 200x; - sekalipun tak terkena autisme, risiko mereka menderita berbagai gangguan perkembangan yg sering terkait dengan keterampilan- ketrampilan komunikasi dan sosial meningkat  “ broad phenotype ” Faktor Genetik  Penelitian terakhir : pembesaran volume substantia alba dan grisea cerebri  Kerusakan pada Lobus temporalis terkait  sindrom seperti-autistik  Penurunan sel Purkinje    abnormalitas proses-proses perhatian, arousal, sensori Faktor Neuroanatomis Hendaya kualitatif dalam interaksi sosial :   Joint attention, attachment, dan aspek  sosial yang lain (tdk dapat bermain imitasi dan permainannya terbatas)  Interaksi sosial berkembang sesuai usia tetapi tetap terbatas hanya pasif dan tidak  mencari, atau mampu berinteraksi sosial tetapi dengan cara yang tidak biasa atau eksentrik  Ciri-ciri perilaku Gangguan komunikasi & bahasa  40% tidak berbicara, beda dengan anak dengan gangguan bahasa adalah tidak ada motivasi utk memulai percakapan dengan bahasa nonverbal  Ekolalia, pembicaraannya kurang fleksibel misalnya kesulitan kata ganti (pronoun) atau dapat menghasilkan suara yang tidak bertujuan untuk berkomunikasi  Gaal untuk menembankan ola Ciri-ciri perilaku  Perilaku stereotipik : mengepak-ngepakkan tangan, badan digerakkan depan belakang, atau mempermainkan jari-jari didepan matanya, jalan  jinjit  menonjol usia 3-4 tahun, bila kemampuan intelektual lebih baik saat remaja atau dewasa akan berkurang .  Perilaku ini lebih sering bila sedang menyendiri dan akan berkurang bila berada dalam situasi yang terstruktur  Kesulitan bila mengalami situasi yang berubah seperti :pindah rumah atau perubahan furniture Ciri-ciri perilaku  Ketakstabilan mood & afek  Respons berlebih terhadap beberapa stimuli sensorik & respons kurang terhadap stimuli sensorik yg lain misalnya terhadap rangsang nyeri dan suara .  Gejala-gejala perilaku yg terkait (hiper atau hipo- kinesis, agresi, tantrum, melukai-diri, perhatian pendek, kemampuan fokus pada tugas yg buruk, insomnia, masalah makan, enuresis) Ciri-ciri perilaku kriteriaGangguan autistikSkizofrenia(dgn onset sebelum pubertas) OnsetSebelum 38 blnTidak dibawah 5 thn Insidensi2-5 per 10.000Tidak diketahui Sex rasio3-4:11,67:1 (hampir sama) Riwayat keluargaBisa adaAda Status ekonomiTinggi Rendah Komplikasi prenatal dan perinatal banyakSedikit Karakteristik perilakuHambatan interaksi sosial, berbicara, perilaku repetitif  dan stereotipik Halusinasi dan waham Fungsi adaptasiSelalu tergangguDeteriorasi intelegensiaRMnormal kejang4-32%Tidak ada DD/ skizofrenia ASPERGER’S SYNDROME Hans Asperger Tahun 1944 Definisi • ciri  hendaya dalam interaksi sosial, dimana terdapat pola perilaku yang steriotipik, keterbatasan dalam aktivitas dan minat, tanpa disertai dgn keterlambatan perkembangan kognitif atau berbahasa. Interaksi Sosial • Keterbatasan dalam menunjukkan empati • Kesulitan dlm membangun persahabatan • Kesulitan saling berbagi kesenangan • Keterbatasan dlm perilaku nonverbal    eye contact  , ekpresi wajah,  posture dan gesture . • Beda dgn anak autistik   pd Asperger’s Syndrome berusaha utk  mendekati orang lain    “ active but  Odd” Kesenangan dan Perilaku yang terbatas dan berulang •  Terpaku pada ritual dan rutinitas yang tidak fleksibel • Preokupasi terhadap suatu hal tertentu Pembicaraan dan bahasa • Keanehan dalam  kekerasan suara,  pitch, intonasi,  prosody dan rhythm . Epidemiologi • Rata-rata 1 – 2 : 10.000 • Antara pria : wanita =9 : 1 Skrining •  The Asperger Syndrome Diagnostic Scale (ASDS), • Autism Spectrum Screening Questionnaire (ASSQ), • Childhood Asperger Syndrome Test (CAST), • Gilliam Asperger’s Disorder Scale (GADS), • Krug Asperger’s Disorder Index KADI Diagnosis • Kualitas hendaya dalam interaksi sosial & keterbatasan terhadap minat  seperti yang ditemukan pada autistik. •  Yang menjadi kontrasnya  tdk mempunyai kriteria didlm kelompok gejala berbahasa dan komunikasi, dan tidak mempunyai keterlambatan dlm berbahasa, kognitif, ketrampilan merawat diri sendiri. • Menunjukkan ketertarikan untuk bersahabat dan bertemu dengan orang tapi tidak sensitif dengan perasaan orang lain. • Kesulitan/ frustrasi di dalam menjalani persahabatan, beberapa pasien asperger  gangguan mood • Intuisinya minimal, spontanitasnya terbatas, lebih banyak kaku di dalam interaksi sosial. Diagnosis Diferensial • The schizoprenia spectrum , • ADHD • Stereotypic movement disorder  Penatalaksanaan Psikofarmaka : • Risperidone  dpt mengurangi repetitive and self-injurious behaviors, aggressive outbursts and impulsivity, dan memperbaiki stereotypical patterns of  behavior and social relatedness. • SSRI  fluoxetine, fluvoxamine dan setraline  efektif untuk mengatasi restricted and repetitive interests and behaviors Penatalaksanaan Non Psikofarmaka • Melatih dan mendukung orangtua    teknik-teknik yang dapat digunakan di dalam rumah. • Selain itu strategi untuk mengerti kekuatan dan kelemahan, memperbaiki copingnya. • The training of social skills  effective interpersonal interactions; GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN DAN HIPERAKTIVITAS (GPPH) PENDAHULUAN • Subtipe: inatentif, hiperaktif atau impulsif, dan kombinasi • untuk memenuhi kriteria diagnosis, gejala-gejala harus ada sebelum usia 7 th. • ADHD tak didiagnosis ketika gejala- gejala timbul pada seseorang dengan Skizofrenia, atau gangguan psikotik yg lain. EPIDEMIOLOGI • L:P = 2-9:1 • Gejala-gejala seringkali timbul pada usia 3 th  diagnosis dibuat setelah si anak berada dalam suasana sekolah yg terstruktur ketika informasi guru tersedia Gejala hiperaktif akan berkurang pada masa adolescence , sedangkan gejala impulsive dan emosi yang labil akan menetap. Anak dengan ADHD pada waktu dewasa sering masih mempunyai gejala agresif  Masa kanakMasa remajaMasa dewasa Patofisiologi ADHD • reseptor D2 dan D4 reseptor Dopamin pada korteks lobus frontalis dan subkorteks (ganglia basalis) berperan terhadap sistem inhibisi dan memori ----gangguan inhibisi dan memori. • noradrenergik dan serotoninergik inatensi,gangguan tidur, defisit kognitif  Lanjutan Patofisiologi ADHD • Penelitian menggunakan teknik imaging menunjukkan : 1.Korteks Prefrontal( mengatur kemampuan otak untuk menghambat respon tertentu)---anak dengan ADHD bagian prefrontal ini menjadi kurang aktif. 2. Nukleus Caudatus dan Globus Pallidus (menghentikan perintah yang berasal dari korteks prefrontal)--- mengecil pada anak dengan ADHD ---ketidakmampuan seseorang untuk menghentikan tindakan tertentu--- perbuatan yang dilakukan karena desakan hati (impulsivity), khas pada anak dengan ADHD . 3. Cerebellum(mengontrol tonus dan keseimbangan otot, dan menyamakan aktivitas otot)--- lebih kecil pada anak dengan ADHD. 4. Kerusakan pada corpus striatum 5. Pengecilan ukuran corpus callosum, kurang aktifnya lobus cinguli anterior Pemeriksaan Penunjang • Child Behaviour Check List  atau Behavior Assessment System for  Children •   Brown ADD Diagnostic Form for   Adolescents-Revised dan Obat Rekomendasi   Depresi Pada Anak • Perjalanan Klinis dan Follow Up • Poznanki dan Zrull (1970)  Gangguan Depresi Pada  Tahun Pertama Kehidupan Berhubungan erat dgn : • Gangguan dari attachment  dan mothering  • Penelantaran anak  • Psikopatologi parental • Penempatan anak-anak pada institusi2 Gejala pd bayi dimulai ± usia 6 bulan : • Mudah menangis dan perilaku menarik diri (2-3 bulan). • Kehilangan BB • Insomnia pada beberapa kasus • Kerentanan terhadap infeksi dan flu meningkat • Retardasi pertumbuhan (psikologis & intelektual) •  Frozen rigidity of expression menggantikan perilaku mdh menangis stlh 3 bulan. • Kontak menjadi sulit dan akhirnya tidak ada sama sekali.