Transcript
MODUL 1
Pengertian, Batasan dan Perspektif Manajemen Lembaga Informasi
Pendahuluan
Modul ini disajikan sebagai pengantar materi pokok manajemen kelembagaan informasi.
Dalam modul ini akan dipelajari lebih lanjut konsep manajemen lembaga informasi,
Perencanaanstrategis, taktis dan operasional pada lembaga informasi, Pengorganisasian
Kelembagaan Informasi dan desain struktur lembaga informasi, Sistem Informasi manajemen,
Aplikasi IT, dan Infrastruktur embaga Informasi, Analisis trend, ingkungan eksternal dan
internal, SDM, Koordinasi ! komunikasi, Anggaran, Penga"asan, #$aluasi, Pelaporan.
embaga informasi efektif %aitu berfungsin%a kelembagaan informasi bagi khala%ak
pengguna dalam hal mengumpulkan, memilih, memilah, mengorganisasikan, men%ebarkan, dan
melestarikan sumber&sumber informasi bagi para penggunan%a 'pemustaka(. Dengan demikian
dalam kelembagaan informasi perlu dibahas materi&materi pokok )
*.Pengertian Manajemen +mum,
.Definisi embaga Informasi,
-.ungsi Manajemen.
Kegiatan Belajar 1 Manajemen Lembaga Informasi
1! Pengertian Manajemen Umum
Manajemen terbagi menjadi dua %aitu sebagai seni dan sebagai ilmu, tetapi sebenarn%a
manajemen merupakan kombinasi dari keduan%a.Tugas&tugas pengelola mencakup koordinasi
antar indi$idu, informasi, hal&hal teknis dan sumber keuangan terhadap pen%elesaian target&target
dan tujuan&tujuan organisasi. Pendekatan ilmiah digunakan dalam pengambilan keputusan,
perencanaan dan penggunaan teknologi secara la%ak. Pendekatan %ang artistik terhadap
manajemen dapat ditemukan dalam tugas&tugas komunikasi, kepemimpinan dan pen%usunan
target.
Pengelolaan kelembagaan informasi diselesaikan melalui sebuah kombinasi dari fungsi&
fungsi dasar manajemen, peran dan keahlian. Mengenai hal&hal itu akan dijabarkan secara
terpisah dalam buku ini karena mereka pada ken%ataann%a sangat saling bergantung satu sama
1
lain. ungsi&fungsi dan peran itu akan berbeda pada tiap&tiap perpustakaan dan pusat informasi
karena masing&masing perpustakaan dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekelilingn%a, tipe
organisasin%a, /amann%a, teknologin%a, kebuda%aann%a dan sifat para pega"ain%a. Manajemen
berfungsi dan berperan juga berbeda bergantung pada tingkatan manajerial, karena mereka
me"akili tanggung ja"ab manajer %ang la%ak untuk tiap le$el.
Keahlian manajemen bagi pengelola dibutuhkan ketika mengadakan perjanjian dengan
semua jenis akti$itas organisasi dan dalam berbagai jenis organisasi. Mengelola sebuah
perpustakaan membutuhkan kemampuan manajemen %ang sama dalam mengelola sebuah tim
sepak bola atau sebuah kekuasaan pemerintahan lokal %ang besar. 0ahkan seorang pustaka"an
atau ahli informasi %ang bekerja dalam situasi one&man&band menggunakan keahlian
manajemenn%a untuk mendapatkan dana bagi perpustakaan%a, untuk memutuskan direksin%a
pada masa depan dan merencanakan pela%anan terbaru, serta untuk berkomunikasi dengan
pengelolaan dan indi$idu&indi$idu dalam organisasi demi tercapain%a tujuan&tujuan perpustakaan
itu.
"!Definisi Manajemen Lembaga Informasi
Drucker '*123( mengatakan bah"a ) 4
Management is the process of defining
organizational goal and making decisions about the efficient and effective use of organizational
resources in order to ensarenight organization performance
5 'manajemen adalah proses
pendefinisian tujuan organisasi dan membuat keputusan %ang efisien dan efektif dengan
menggunakan sumber&sumber untuk menciptakan kinerja organisasi %ang lebih baik(.
Ada tiga pekerjaan manajerial %aitu ) membuat keputusan, hubungan interpersonal, dan
menetapkan tujuan. Ketiga keahlian tersebut diterapkan pada fungsi manajemen %ang terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, penentuan staf, dan penga"asan. Kelima fungsi
tersebut akan menentukan tingkatan manajerial pada sistem organisasi. Ada dua tingkatan
manajemen) strategi dan taktik. Manajemen strategis adalah mencakup keseluruhan keputusan
jangka panjang tentang penentuan tujuan organisasi dan penggunaan sumber&sumber
manajemenn%a, sedangkan manajemen taktis mencakup perencanaan kegiatan harian '
day – to –
day
( dan penetapan tujuan jangka pendek. Kinerja organisasi adalah akhir dari sebuah pekerjaan,
baik hasil dari rencana jangka panjang maupun jangka pendek.
Lembaga Informasi
6ichard #. 6ubhe '773( lembaga informasi, mencakup di dalamn%a perpustakaan dan
pusat&pusat informasi, %aitu organisasi %ang mempun%ai tujuan dan memfokuskan diri pada
2
pengelolaan material dan sumber&sumber informasi %ang berasal hasil kehidupan manusia
'
human resources
( %ang diperuntukkan untuk publik 'mas%arakat umum(, men%ediakan
keanekaragaman terbitan, %ang berbantuan komputer, dan sekaligus melakukan penga"asan
bibliografis '
Bibliographic Control
(. Khusus tentang perpustakaan, akti$itas %ang dilakukan
adalah pada sektor )0ibliografis5 hasil dari akti$itas sosial, kegiatann%a mencakup pengumpulan
'8ollecti$e( semua terbitan, dari berbagai industri penerbitan dan sekaligus men%ediakan alat
akses untuk memberi kemudahan pada publc untuk mengaksesn%a.
Memperoleh terbitan tersebut melalui agen, penjual buku atau terbitan, membuat jejaring,
memberi la%anan abstrak dan indeks kepada mas%arakat sebagai sistem akses baik intelektual 'isi
informasi(, maupun fisik dokumenn%a.
Adapun lembaga informasi lainn%a seperti pusat dokumentasi, pusat informasi, arsip dan
museum dari organisasi lainn%a merupakan lembaga pengelola sumber informasi %ang bukan
berbentuk terbitan atau pada sektor 4bibliografi5 arsip lembaga informasi %ang berbeda dengan
perpustakaan di mana perpustakaan memfokuskan diri pada pengelolaan bibliografi 'terbitan(,
sedangkan arsip mengelola rekaman akti$itas dari suatu organisasi atau dokumen organisasi dan
kumpulan dari akti$itas kehidupan harian suatu organisasi, sebagai contoh 9 laporan tahunan,
surat men%urat, rekaman indi$idu, manuskrip, dan makalah perorangan.
Museum merupakan lembaga informasi %ang mengelola material %ang berbentuk $isual
tiga atau dua dimensi seperti fotografi, slide, seni lukis, artefak dan benda&benda buda%a
'perkakas, pakaian, dan benda seni(, untuk keperluan pengetahuan, penelitian, pertinggal sejarah,
meta data, dan pemuatan publik lainn%a.
Pusat dokumentasi : Sulist%o 0asuki '773( men%atakan bah"a dokumentasi merupakan
pencatatan seluruh kegiatan&kegiatan kehidupan manusia sama seperti perpustakaan,
menghasilkan dokumentasi, mengkhususkan diri pada fungsi kalau perpustakaan ialah
mengumpulkan, dan men%usun dan memelihara buku, sedangkan dokumentasi memelihara,
mengumpulkan dan men%usun hasil akti$itas manusia terutama hasil&hasil kajian, temuan&
temuan, makalah&makalah ilmiah, dan atau dokumen&dokumen hasil pekerjaan dan akti$itas
lembaga publik '+ndang&undang ;o. *3 tahun 77<(.
0an%ak lagi lembaga informasi seperti internet, pusat&pusat data, bank data, pusat referal,
pokal point dan lain&lain %ang pada intin%a suatu organisasi %ang menseleksi, mengumpulkan,
men%usun, men%ebarkan dan memelihara sumber&sumber informasi.
3
Sulist%o&basuki '773(. Pengantar dokumentasi. 0andung) 6eka%asa sain.
Indonesia. +ndang&+ndang ;o. *3 tahun 77<, tentang keterbukaan informasi publik. =akarta )
DP6&6I.
Manajemen Kelembagaan Informasi
Manajemen lembaga informasi merupakan penerapan seluruh fungsi manajemen dan
keahlian manajerial, serta pengelolaan lingkungan %ang berpengaruh terhadap akti$itas
kelembagaan %ang terdiri dari perencanaan, pengoorganisasian, penga"asan, koordinasi, dan
kepemimpinan. =uga beberapa fungsi spesifik tersebut seperti staffing, budgeting, dan 6eporting,
%ang pada prinsipn%a manajemen lembaga informasi merupakan aplikasi seluruh proses
manajemen terhadap akti$itas kelembagaan informasi, termasuk aturan manajemen %ang meliputi
)
•
Ke"ajiban rutin dan pekerjaan harian para staf sesuai dengan bidang
•
Memimpin dan mengarahkan para staf untuk melakukan kegiatan sesuai dengan job
deskripsin%a masin&masing
•
Melakukan kerja sampai dengan berbagai lembaga informasi dalam rangka pemenuhan
kebutuhan para pelanggan.
•
Mencari dan menelusuri, serta menilai sumber&sumber informasi %ang dibutuhkan oleh
para pengguna, mencakup pengembangan, di$ersifikasi dan spesifikasi sumber informasi
serta men%esuaikan antara sumber informasi dengan kebutuhan organisasi internal dan
lingkungan.
•
Pen%ebaran informasi kepada para pelanggan eksternal dan internal organisasi, serta
komunitas %ang mempun%ai peran dan berpengaruh terhadap lembaga informasi, seperti )
lembaga induk, politisi, pembuat kebijakan, dan publik.
•
Pengorganisasian sumber informasi %aitu mengkategorikan dan pengelompokan dokumen
sesuai dengan sub%ekn%a.
•
Pembuatan alat bantu akses seperti katalog, abstrak dan indeks, serta pangkalan data
lainn%a.
•
Pemeliharaan dokumen mencakup preser$asi, dan pengalih bentuk dokumen serta
berbagai kegiatan perbaikan dokumen.
•
Pertanggung ja"aban, %aitu mempertanggungja"abkan seluruh akti$itas kelembagaan
termasuk juga laporan keuangan
0r%son, =o '*117( #ffecti$e librar% and information 8entre Management. Alderson. >o"en.
4
#! $ungsi Manajemen
Secara umum telah diakui bah"a tugas manajer meliputi ) perencanaan, pengorganisasian,
penga"asan, pengkoordinasian dan pemberi tugas. De"asa ini tugas&tugas itu telah dijabarkan
menjadi lebih spesifik seperti kepemimpinan, pembinaan, penganggaran dan pembuatan laporan.
Adalah penting untuk men%adari tugas&tugas tersebut karena hal itu tidak bisa dilihat sebagai
tugas %ang terpisah dari seorang manajer, sebab dia jarang terlibat dalam suatu pekerjaan %ang
mengen%ampingkan dengan orang lain. Semua tugas&tugas itu berhubungan dengan proses
pengelolaan.
ungsi&fungsi manajemen diatur dalam berbagai peran kemanajemenan.?enr% Mint/berg
'*12-) 1&-( telah mempelajari keanekaragaman peran manajemen dan men%impulkan ada *7
peran interaktif %ang harus dilaksanakan oleh seorang manajer kelambagaan informasi.
Peran Manajemen Kelembagaan Informasi
PeranPenjabaran
0erbagai akti$itas %ang bisa
diidentifikasi dalam
perpustakaan dan pusat
informasi
Pemimpin 0a%angan
Antarindi$idu
Pemimpin
?ubungan
Pimpinan simbolis9
berke"ajiban melaksanakan
sejumlah pekerjaan rutin dari
sebuah perusahaan sosial!sah
secara hukum.
0ertanggung ja"ab untuk
memoti$asi dan mengaktifkan
ba"ahan9 mengangkat staf,
melatih, dan mengasosiasikan
tanggung ja"ab.
Memelihara jaringan %ang
Kehadiran chief e@ecuti$e
atau chief librarian pada
fungsi perpisahan untuk
kar%a"an.
0erdfiskusi dengan indi$idu
atau kelompok tentang jenjang
karir, pelatihan, dan kebutuhan
pengembangan professional.
Mela%ani sebagai pemba"a
surat kantor pada persatuan
5
Penga"asan informasional
Pen%ebar
=uru 0icara
Pengusaha %ang berhubungan
dengan keputusan
berkembang mandiri 'self&
de$eloped net"ork( pada
kontak luar dan para informan
%ang men%ediakan bantuan
dan informasi
Mencari dan menerima
informasi khusus bermacam
$ariasin%a untuk
mengembangkan dengan teliti
pemaham organisasi dan
lingkungan9 muncul sebagai
informasi internal pusat s%araf
dan informasi eksternal
organisasi.
Mentransmisikan informasi
%ang diterima dari pihak luar
atau ba"ahan 'anggota
organisasi( lainn%a9 beberapa
informasi faktual, beberapa
melibatkan interprestasi dan
integrasi posisi nilai %ang
berbeda dari para pemberi
pengaruh organisasional.
Mentransmisikan informasi
kepihak luar %aitu rencana&
rencana organisasi, kebijakan,
tindakan, hasil, dsb9mela%ani
sebagai pakar di bagian
industr% organisasi.
Memeriksa organisasi dan
lingkungann%a, dan
menjalankan pro%ek
kemajuan untuk perubahan9
professional dan menghadiri
pertemuan&pertemuan %ang
membahas isu&isu
professional.
Mengadakan pertemuan staf,
percakapan perorangan
dengan ba"ahan %ang terpilih.
Mengadakan pertemuan staf,
percakapan perorangan
dengan ba"ahan %ang terpilih.
Produksi laporan tahunan,
pertemuan untuk membentuk
kepanitiaan dalam area
perpustakaan dan pusat
informasi.
Memprakarsai jasa baru,
mengimplementasikan sur$e%
pengguna!bukan fasilitas dan
jasa perpustakaan, mengatasi
masalah %ang tidak biasa atau
tata karma %ang asli.
6
Pemelihara '
disturbance
handler
(
Pengalokasi sumber da%a
Perunding
menga"asi disain pro%ek
tersebut dengan baik.
Meresponi tindakan korektif
se"aktu organisasi
menghadapi gangguan %ang
tidak penting dan tidak
terduga.
0ertanggung ja"ab untuk
alokasi semua jenis sumber
da%a organisasional&efek dari
pembuatan atau persetujuan
keputusan signifikan
organisasional.
0ertanggung ja"ab untuk
me"akilkan organisasi pada
negosiasi besar.
Meresponi situasi seperti
pen%erangan, pen%uplai
bangkrut, dsb, %nag
mengacaukan jad"al sumber
da%a.
Mengalokasikan dana,
personil, perlengkapan dan
"aktu perorangan untuk
berbagai departemen.
0isa!tidak terlibat
memutuskan apakah sumber
da%a dipisah atau
diperuntukkan.
Ta"ar mena"ar dengan pihak
lain untuk memperoleh dana
tambahan untuk pro%ek
istime"a perpustakaan.
0ernegosiasi mengenai
kondisi penghargaan bagi staf
perpustakaan memilih
per"akilan perserikatan untuk
pertukaran.
%! &ingkat'&ingkat Manajemen
Manajer beroperasi pada tingkat %ang berbeda dalam organisasi, dan akti$itas&akti$itas
serta keterampilan&keterampilan mereka berbeda berdasarkan posisi mereka dalam hirarki 'igur
*.*.( secara umum para manajer dijabarkan sebagai tingkat pucuk '
top-level
(, tingkat tengah
(mid-level
( atau manajer baris pertama '
first-line manager
(. =umlah orang %ang berada pada tiap
tingkatan hirarki biasan%a menurun bilamana satu orang naik tingkatann%a.Personil non
manajerial membentuk bagia terbesar pada kepega"aian organisasi manapun, terdapat jumlah
lebih kecil para manajer baris pertama, bahkan lebih sedikit lagi para manajer tingkat menengah
dan han%a ada satu pemimpin eksekutif pada posisi teratas.
7
Sumber) Adaptasi dari
The Nature of Managerial ork
, ?enr% Mint/berg, '*12-, 1&1-(.
Penting untuk men%adari bah"a seringkali ada dua hirarki manajemen beroperasi dalam
perusahaan9 pada perusahaan, dan pada organisasi di mana perpustakaan berada. 8ontohn%a,
dalam sebuah uni$ersitas atau otoritas pemerintah lokal, pustaka"an %ang menjadi pemimpin
biasa disamakan menjabat sebagai manajemen pucuk dalam perpustakaan, tetapi juga merupakan
manajemen tingkat menengah dalam infrastruktur uni$ersitas atau otoritas lokal.
Manajemen pu(uk
Manajemen pucuk bertanggung ja"ab untuk merencanakan masa depan dan meninjau
lingkungan eksternal dengan maksud untuk menidentifikasi perubahan&perubahan potensial %ang
mana biasa mengancam atau memberi kesempatan bagi organisasi. Pada perpustakaan atau pusat
informasi, manajemen pucuk memberikan pembatasan tentang peran, membangun interaksi
dengan organisasi eksternal sebagai tugas mempengaruhi atau politik, dan me"akilkan
perpustakaan pada acara&acara komunitas, urusan bisnis dan negosiasi dengan
pemerintah.Manajer pada tingkat ini meluangkan ban%ak "aktun%a dengan rekan seba%an%a,
rekan imbangan dari organisasi serupa, dan pada tingkat %ang lebih rendah dari ba"ahan meraka.
Dalam perencanaan untuk masa depan, manajer pucuk mengambil catatan informasi %ang
diterima dari kenalan mereka dalam lingkungan eksternal dan dari informasi %ang disimpulkan
%ang diperoleh dalam bentuk laporan dari ba"ahan mereka 'manajemen tingkat menengah( pada
lingkungan internal organisasi itu. Dalam membuat kebijakan meraka harus mengambil sudut
pandang holistic, bertanggung ja"ab untuk kontrol keseluruhan organisasi dan, sebagai bagian
dari proses ini, mereka menidentifikasikan target&target untuk dicapai oleh ba"ahan mereka.
Manajemen &ingkat Menengah
Manajer tingkat menengah menerima strategi dan kebijakan keseluruhan secara luas dari
manajemen pucuk dan menerjemahkann%a menjadi program dengan tindakan spesifik %ang dapat
dimplementasikan oleh manajer baris pertama. Mereka juga meluangkan "aktu %ang
dipertimbangkan untuk menganalisa data, seperti statistik %ang disediakan oleh manajer baris
pertama, dan men%impulkann%a dalam laporan untuk manajemen pucuk.Dalam bertindak sebagai
pen%angga antara manajemen pucuk dan baris pertama, manajer tingkat menengah meluangkan
ban%ak "aktu mereka menggunakan keterampilan berkomunikasi tingkat tinggi dalam berbicara
di telepon, menghadiri pertemuan dan mempersiapkan laporan. Manajer tingkat menengah dalam
perpustakaan dan pusat informasi harus memiliki pengetahuan %ang dalam dan detil tentang
departemen %ang terutama atau cabang%a dan hubungann%a dengan departemen&departemen
8
lainn%a atau cabang&cabang lainn%a dengan maksud untuk memperlihatkan fungsi koordinasi
%ang diperlukan %ang merupakan bagian dari peran mereka.
Manajemen baris pertama
Manajemen tingkat ba"ah, bertanggung ja"ab secara langsung untuk admiistrasi sumber
da%a dari hari ke hari dalam rangka memenuhi tujuan jangka pendek. Tugas orang&orang itu
diutamakan tugas penga"asan dan penanganan keluahn mendatangkan teknisi %ang kuat dan
keterampilan&keteramoilan interpersonal. Mereka meluangkan sedikit "aktu bersama manajemen
pucuk atau para manajer dari organisasi lainn%a. Mengatasi terutama dengan ba"ahan dan para
pelanggan mereka. Pada perpustakaan dan pusat informasi, manajer baris pertama memimpin
dengan cara ramai sekali, men%ela kehidupan kerja. Mereka meluangkan ban%ak dari "aktu
mereka untuk mengatasi masalah dan berkomunikasi dengan mereka dalam area penga"asan
terkini mereka, ban%ak dari hal tersebut ada pada basis satu er satu. Mereka juga bertanggung
ja"ab dengan pemeliharaan kontrol kualitas atau standar dan pada perpustakaan dan pusat
informasi, hal ini dapat berarti me%akinkan permintaan tersebut untuk informasi dija"ab dengan
benar dan secepat mungkin bah"a prosedur terlambat %ang pantas diba"a keluar, atau
memastikan bah"a material tersebut ditangguhkan dengan benar.
Suatu pemahaman pada tinggak manajemen itu penting dengan maksud memastikan tiap&
tiap tingkat manajemen menunjukkan fungsi&fungsi dan tugas %ang sesuai. #konomi %ang keliru
untuk melibatkan manajemen pucuk dalam operasi hari ke hari perpustakaan pada tingkatan
perencanaan %ang pas, sementara manajemen baris pertama tidak dapat diharapkan untuk
memandang secara holistik keseluruhan organisasi dalam maksud untuk membuat keputusan
%ang berdampak bagi ban%ak area.
)! Manajerial Keterampilan Dan &ingkat'&ingkat Manajemen
Suatu keterampilan bisa dideskripsikan sebagai kemampuan untuk memindahkan
pengetahuan menjadi tindakan %ang %ang memberikan hasil suatu kinerja %ang diinginkan.
Secara tradisional, hal ini telah dipertimbangkan bah"a manajer menggunakan tiga keterampilan
dalam menjalankan tugas&tugas mereka) teknis, interpersonal dan konseptual. Pada ketiga hal
tersebut bisa ditambahkan keteramplan diagnosa dan analisa. Tidak semua keterampilan&
eterampilan tersebut digunakan dalam proporsi %ang sama. Manajer pada tingkat %ang berbeda
dalam organisasi membutuhkan jenis keterampilan %ang berbeda, dan perpustakaan dan pusat
9
informasi juga tidak terkecuali.Sebagai pustaka"an atau personil informasi memajukan hirarki
keorganisasian, keterampilan teknik dan interpersonal berkurang karena dibandingkan
berdasarkan pentingn%a dengan keterampilan konseptual, diagnostik dan analitikal.
a!Keterampilan &eknikal
Keterampilan teknikal terdiri dari keterampilan&keterampilan %ang dibutuhkan untuk
men%elesaikan tugas&tugas.Pada perpustakaan dan pusat&pusat informasi hal&hal tersebut
termasuk pengetahuan dan keahlian teknikal %ang dituntut untuk menggunakan sistem informasi
online, bibliografi pertukaran dan nasional, terminal komputer, pla%er $ideo atau pengetahuan
tentang berbagai macam rencana organisasi.Keterampilan teknikal paling sering dipakai oleh
manajer baris pertama dalam perpustkaaan dan pusat informasi dimana pelatihan dan penga"asan
staf pada akti$itas kerjan%a adalah hal&hal %ang penting.Dengan tujuan untuk menja"ab
pertan%aan dan memperoleh rasa hormat dari ba"ahan mereka harus memiliki keterampilan dan
kemampuan dalam pengetahuan atas peralatan, fasilitas, sistem dan teknik&teknik %ang dipakai
dalam perpustakaan atau la%anan informasi.
b!Keterampilan Interpersonal
Keterampilan interpersonal dipakai oleh manajer se"aktu mereka berinteraksi dengan
orang&orang di dalam dan di luar organisasi, dan mereka mengutamakan secara mencolok pada
peran manajerial
Mintzberg!s "#
.Keterampilan&keterampilan tersebut digunakanuntuk memelihara
jaringan kontak dan relasi manusia %ang merupakan hal %ang penting dalam mencapai target&
target organisasi.Keterampilan interpersonal juga digunakan untuk berkomunikasi dengan
memahami dan memoti$asi baik indi$idu maupun grup.
Manajemen pucuk dalam perpustakaan menggunakan keterampilan interpersonal untuk
memperoleh pengetahuan tentang lingkungan eksternal di mana organisasi perpustakaan
beroperasi, an dalam usaha mempengaruhi dan mengatasi para pembuat keputusan. Manajer
tingkat menengah menggunakan keterampilan interperpersonal dalam menghubungkan antara
manajemen pucuk dan manajemen baris pertama, dalam mendiskusikan kebutuhan&kebutuhan
dan menerjemahkan kebijakan menjadi tindakan.Manajer baris pertama sangat bersandar pada
keterampilan inerpersonal untuk menciptakan lingkungan kerja dimana tugas&tugas diselesaikan
dengan senang dan efektif. Seorang manajer %ang memiliki keterampilan interpersonal %ang baik
itu mungkin sekali lebih sukses daripada manajer %ang kurang pada area ini.
10
(!Keterampilan Konseptual
Keterampilan konseptual dapat ditetapkan sebagai kemampuan untuk memahami hubungan
bagian&bagian indi$idual dan keseluruhan, dan keseluruhan dengan mematahkann%a menjadi
beberapa bagian.?al ini menuntut pengertian sebab dan akibat hubungan di alam dan di luar
organisasi.Pada perpustakaan dan pusat informasi, keterampilan konseptual menuntut pendekatan
secara holistik untuk memahami bagaimana berbagai macam target dan akti$itas departemen atau
ser$ise mengambil kontribusi untuk hasil %ang aktual dan hubungan serta dampak usaha&usaha
lingkungan eksternal di atas target&target dan akti$itas.Keterampilan&keterampilan tersebut
membuat manajemen pucuk dan manajemen tingkat menengah mengambil pengamatan
men%eluruh dan memilah apakah departemen indi$idual membutuhkan pelengkap bagian&bagian
organisasi, dan bereaksi sepantasn%a pada masalah berpotensi.
d!Keterampilan diagnostik
Keterampilan diagnostik memberikan kemampuan untuk memperoleh, menganalisa dan
menginterprestasi informasi untuk menentukan pen%ebab perubahan baik dalam komponen input,
output atau proses transformasi organisasi. Pada perpustakaan atau pusat informasi perubahan
seperti itu bisa berarti s%mptom dari masalah&masalah atau situasi&situasi men%enangkan. Sebagai
contohn%a, pergantian staf tinggi pada departemen ser$is teknikal bisa merupakan suatu s%mtom
terhadap masalah hubungan manusia di mana pustaka"an %ang bertanggung ja"ab kurang dalam
hal keterampilan interpersonal, atau, secara alternatif, suatu periodik dari lingkungan kerja %ang
monoton dimana solusi bisa ditemukan dalam hal memperka%a kerja. Situasi %ang men%enangkan
bisa dideteksi "aktu peningkatan isu rating material perpustakaan sebagai hasil %ang
men%enagkan dari suatu perubahan dalam kebijakan seleksi berbuku.
e!Keterampilan *nalitikal
Keterampilan analitikal mengi/inkan pustaka"an atau profesional di bidang informasi
untuk memastikan pen%ebab perubahan dan untuk memberikan tindakan korektif atau mengambil
keuntungan terhadap situasi tersebut. Mereka melengkapi keterampilan diagnostik dimana
mereka memberikan maksud&maksud untuk menidentifikasi $ariabel kunci pada suatu situasi,
untuk menetapkan bagaimana mereka dikaitkan satu sama lain dan untuk memilih bagian mana
%ang membutuhkan perhatian. 0erbagai macam strategi untuk penanganan dengan isu %ang bisa
berhasil atau gagal dapat dipertimbangkan dan %ang paling pantas kemudian dipilih sebagai suatu
keputusan.Keterampilan diagnostik memampukan para manajer untuk mengerti sebuah situasi9
keterampilan analitikal memampukan mereka memastikan tindakan %ang pantas.
11
atihan )
*.=elaskan pengertian manajemen dan jelaskan pula fungsi&fungsi dari manajemen
tersebut B
.=elaskan manajemen sebagai ilmu dan manajemen sebagai seni B
-.Tentukan tingkatan manajemen menurut perspektif kelembagaan informasi B
3.Keterampilan berbagai faktor, coba anda jelaskan B
C.=elaskan pula apa hakekat dari manajemen kelembagaan informasi B
6angkuman
12
Manajemen kelembagaan informasi pada prinsipn%a adalah implementasi prinsip&prinsip,
fungsi dan tugas pokok manajerial pada lembaga informasi, mencakup di dalamn%a tingkatan dan
keterampilan manajerial. ungsi manajemen meliputi9 perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, kepemimpinan, koordinasi, komunikasi, pengendalian, dan e$aluasi. Dengan
sumber&sumbern%a seperti ) sumber da%a manusia 'SDM(, uang '
money
(, material 'fasilitas,
koleksi sumber informasi(, mesin 'teknologi informasi(, metode 'sistem informasi( dan market
'pasar para pengguna informasi(. ang termasuk kategori lembaga informasi adalah
perpustakaan, kantor arsip, pusat dokumentasi ilmiah, museum, pusat data, maupun lembaga&
lembaga informasi lainn%a %ang berada pada lembaga pemerintah departemen dan non&
departemen, lembaga s"asta, termasuk SM dan lembaga mas%arakat lainn%a sesuai dengan
undang&undang nomor *3 tahun 77< dan Peraturan pemerintah nomor *3 tahun 7*7
K+I*&*- B+L*.*/ " 0trategi Kelembagaan Informasi
13
Kast Eat allF '*1<3( mengatakan bah"a 9 Manajer kelembagaan informasi tidak bisa lagi
mengabaikan perubahan : perubahan psikologis, tekhnik, sosiologis, dan politik %ang terjadi
dilingkungan eksternal dan internal organisasi. Dampak : dampak itu adalah adalah proses dua
arah. ingkungan eksternal mempengaruhi lingkungan internal organisasi %aitu atau sebalikn%a
terutama pada manajerial di lingkup internal maupun eksternal.Sebagai hasiln%a tugas penting
manjemen %ang utama adalah mnempatkan lembaga informasi secara strategis pada
lingkungann%a dengan tujuan untuk memastikan keberhasilan lembaga %ang berlanjutan.
Mengubah lingkungan membutuhkan keterampilan baru bagi manajer perpustakaan dan
informasi. Dua dari dampak %ang sangat umum atas organisasi nirlaba , %aitu sektor perpustakaan
dan pusat informasi, adalah peningkatan permintaan publik akan sumber informasi, sementara
dana dari pemerintah berkurang. Para manajer untuk memberi ban%ak kepada mas%arakat
sehingga dengan sumber dana tersebut. ?al itu lebih rumit apalagi informasi saat ini dianggap
sebagai komoditas atau sumber da%a organisasional. Manajer pda perpustakan publik dengan
tugas utama untuk men%ediakan la%anan informasi bebas dengan sumber dana kecil para manajer
harus bekerja keras untuk men%ediakan dana mandiri, agar para pelanggan memba%ar,
ditambahkan pula adan%a tekanan pemerintah untuk akuntabilitas finansial %ang lebih besar dan
adan%a bank data, polal print, print referal, pusat data bilekojuntif dan atau lembaga : lembaga
pengelola sumber informasi.
+ntuk para pemegang saham agar lebih aktif lagi didalam pengoperasian lembaga
informasi terebut.Melalui peningkatan demi penerimaan sektor pajak.peningkatan ban%ak
pela%anan %ang demikian oleh perpustakan dan pusat informasi, karena ban%ak la%anan
perpustakaan akan pasti meminta bia%a.
Dalam usaha untuk membatasi pengeluaran dana mungkin tidak mudah untuk dilaksanakan.
Selanjutn%a akan ada rintangan %ang sangat besar pada beberapa la%anan baik pada sosial dan
ekonomi. Manajer lembaga informasi dapat terjebak dalam ban%ak program daripada %ang bisa
mereka tangani.+ntuk itu mereka mmbutuhkan keterampilan bidang politik, mempengaruhi dan
negosiasi dengan sumber : sumber da%a %ang penting dalam perencanaan strategis dan
kemampuan marketing untuk keberhasilan la%anan informasi %ang berkualitas bagi pelanggan
terfokuskan terutama bagi sektor informasi publik.
Kriteria kinerja untuk efesiensi dan efektifitas
Perubahan %ang terjadi pada sektor informasi publik perlu die$aluasi, bukan semata : mata
pada sektor finansial. Akan tetapi melingkupi pada bidang lain termasuk pada kinerja menuju
14
efesiensi dan efektifitas. Kriteria efesiensi %aitu, memberikan la%anan kepada pelanggan dana
dengan pengeluaran sekecil mungkin, sedagkan kriteria efekti$itas %aitu, kebutuhan indi$idu
%ang beraneka ragam bisa dipenuhi.
Partisipasi staf pada manajemen
Seperti ban%ak organisasi lainn%a lembaga informasi memiliki tanggungja"ab sosial %aitu
dapat memenuhi kebutuhan kar%a"an, publik dan komunitas. ?al ini memba"a pada peran para
manajer untuk mengintegrasikan tujuan : tujuan sosial dengan tujuan : tujuan GbisnisG demi
aktualisasi diri dan tuntutan lingkungan.Salah satu metode %ang bisa me"ujudkan tujuan tersebut
adalah partisipasi pekerja daam manajemen. Para staf ditingkatkan untuk terlibat dalam tujuan
bersama, dan perlibatan tersebut memberikan penekanana %ang lebih besar pada komunikasi
dalam organisasi serta peran menejer dalam men%ebarkan informasi supa%a para staf
mendapatkan informasi penuh tentang isu : isu terkini.
Penempatan ilmu staf atas pribadi bagi lembaga informasi dimanifestasikan dalam kualitas
kehidupan bekerja bagi perubahan pola komunikasi atas la%anan %ang diberikan %ang terdapat
pada buda%a adalah bukti di mas%arakat, tidak han%a terpenuhin%a permintaan sumber&sumber
da%a %ang baru, akan tetapi sikap kerja ara staf dan buda%a organisasi di mana lembaga itu
bernaung.
embaga penaung %ang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi kebijakan internal
lembaga informasi perpustakaan khusus %ang beroperasi di sektor khusus seperti bidang
lingkungan, kesehatan, politik dan informasi lainn%a, staf dan asosiasi pustaka"an atau personil
informasi.Dan dapat memberi arahan bagi organisasi dan memfasilitasi pencapaian perpustakaan.
0eberapa dampak lebih besar dari lembaga dan asosiasi perpustakaan bagi manajer lembaga
informasi menuntut manajer perpustakaan atau pusat informasi untuk mengidentifikasi siapa diri
mereka, tingkat pengaruhn%a dan bagaimana masing&masing dan memberikan dampak politis ,
sosial atau ekonomis pada operasi, fungsi dan masa depan lembaga, suatu bagian analisa, untuk
itu pula dibentuk asosiasi %ang dapat berperan sebagai kekuatan antara unit bagian dengan
lembaga.
Penangann%a %aitu perangkat hubungan mas%arakat 'humas( lembaga informasi hal %ang
juga penting bah"a manajer memastikan memiliki sumber da%a %ang cukup untuk media
penghubung, humas adalah bagian %ang penting dari pemberian antara lembaga penaung dengan
para pengguna sumber informasi.
15
Dampak teknologi
ebih dari *7 tahun, teknologi informasi berdampak besar terhadap perubahan&perubahan
dalam lembaga informasi, pengenalan berbagai teknologi informasi memba"a pada struktur %ang
terorganisasikan, perubahan pola kerja, tuntutan keterampilan %ang baru, skema pelatihan, pada
beberapa kasus, pengklarifikasian ulang posisi&posisi. asilitas jaringan telah men%ebabkan para
manajer membuat kebijakan baru pada peminjaman antar perpustakaan dan timbal balik
peminjaman susunan, sementara hal %ang diantisipasi adalah aspek la%anan antar akan berubah
dalam "aktu dekat di "aktu mendatang. Para manajer perpustakaan dan pusat informasi harus
sadar tingkat penetrasi dan rating teknologi baru dengan tujuan mengukur dampakn%a bagi
la%anan antar dan operasi perpustakaan dan pusat informasi.
ingkungan semacam ini menuntut manajer perpustakaan dan pusat nformasi untuk
memiliki kemampuan berpikir cepat dengan orientasi holistik dan perspektif holistik9 %ang
berkaitan dengan politik tapi juga enterprenual dan pengambil resiko untuk fokus pada proses
perencanaan dan pembuatan keputusan.
Manajemen 0trategis Untuk Mengatur *ktiitas Kelembagaan Informasi
Manajemen strategis memberikan pendekatan komprehensif untuk mengatur dampak
lingungan dinamik atas susbsistem psikologikal, sosiologikal, politikal, dan %ang lainn%a %ang
bisa ditemukan dalam organisasi %ang kompleks.Dalam melakukan hal ini perlu
mempertimbangkan kemampuan fungsional dan manajerial lembaga informasi demi
menanggulangi perubahan lingkungan.
Pendekatan strategis melacak bah"a kinerja jangka panjang %ang dimiliki organisasi
dipengaruhi oleh buda%a organisasi, kemampuan manajerial, kemampuan logistik dan kapasitas,
da%a dorong teknologikaln%a dan sumberda%a finansial.ima poin di atas adalah kritis bagi
kesuksesan organisasi. =ika kehilangan satu saja atau mereka turun keba"ah tingkat tertentu atau
kapasitas tertentu, organisasi akan berhenti beroperasi secara efisien atau efektif. Sebagai
hasiln%a, hal ini bisa kehilangan posisi strategis alam lingkungan eksternal dan selanjutn%a akan
hilang.
Manajemen strategis menggunakan pendekatan perencanaan, dan hal&hal terebut menuntut
persetujuan dan keterlibatan manajemen pucuk.Manajemen pucuk juga diperlukan untuk
men%ediakan pengetahuan dan meramalkan untuk memastikan akti$itas lingkungan eksternal dan
organisasi. Tetapi proses perencanaan harus juga demokratis, roses berineraksi pada orang&orang.
16
Saat tidak semua orang dapat menjadi orang %ang merencanakan, semua orang harus tetap terlibat
pada tingkat tertentu proses atas ba"ah.
+ntuk kelangsungan hidup dan keberhasilan lingkungan dinamis perlu dipersiapkan
lingkungan eksternal dan internal organisasi dipelajari dulu, hasiln%a dgunakan untuk
men%ediakan input pada audit situasi %ang menge$aluasi situasi %ang ada. ?al ini bisa terdiri atas
analisa faktor strategis, %aitu analisis SHT 'kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman(
atau profil kemampuan organisasi. Sifat internal organisasi 'buda%a strategis, struktur, ga%a
kepemimpinan, dorongan tekologi, dst( harus die$aluasi dengan kaitannn%a pada lingkungan
eksternal juga analisis finansial dan market memberikan informasi berharga tambahan. Sekali
"aktu informasi tersebut dibutuhkan sebagai strategi untuk kelangsungan hidup.
Manajemen kelambagaan strategis membutuhkan berpikir strategis dan perencanaan
strategi pula, adalah suatu pendekatan %ang berguan bagi manajer kelembagaan informasi
lembaga tersebut untuk mengukur tingkat keberhasilan dan kontribusin%a pada komunitas atau
organisasi pada basis jangka panjang. Sekaligus juga memberi kesempatan pada lembaga itu,
keberhasilan pengertian finansial hal ini jug agar perpustakaan dan pusat informasi dapat
memelihara atau menguatkan posisin%a dalam komunitas dengan cara membesarkan kekuatann%a
dan kesempatan %ang ada sembari mengatasi ancaman dan kelemaha %ang ditimbulkan
manajemen strategis pada lembaga.
Menetapkan sasaran jangka panjang
Keberhasilan kegiatan dan perubahan lingkungan dengan hasil bah"a organisasi dapat
terkontrol dan membuat la%anan operasional lebih pas untuk kebutuhan para
pelanggan.Manajemen strategis memberikan teknik manajemen komprehensif dan efektif %ang
dapat dipakai dalam menghadapi lingkungan %ang kompleks dan berubah.
atihan )
*.=elaskan fungsi&fungsi dari manajemen strategis
.+raikan partisipas staf pada manajemen strategis
-.Aspek&aspek manajemen, tentukan %ang paling dominan kaitann%a dengan manajemen
strategis
3.+raikan peranan e$aluasi kinerja melalui analisis SHT
C.0ilamana manajemen strategis dapat mengontrol keberhasilan operasional lembaga
informasi.
17
/angkuman
Manajemen strategis pada psinsipn%a adalah peletakan prinsip&prnsip manajemen kedalam
operasional suatu lembaga %ang dalam hal ini adalah lembaga informasi. Dapat mengukur tingkat
keberhasilan le"at analisis SHT 'kekuatam, kelemahan, peluang dan ancaman(, %ang terutama
dirancang sebelumn%a %ang disebut rencana strategis kelembagaan, bisa tetapkan sebagai
pedoman kerja lima tahunan.Merupakan cara pendekatan komprehensif untuk mengatur dampak
politik, psikologis, sosiologis dan ekonomis serta fator lainn%a %ang serba kompleks sekaligus
demi terciptan%a suasana pencapaian tujuan kelembagaan secara harmonis. Karena pendekatan
18
strategis secara tidak langsung dapat memperediksi apa %ang dicapai sebagai target sasaran, agar
penghambat dan bagaimana penentuan dan pencapaian programn%a, serta bagaimana kondisi
anggaran dan stafn%a, di samping kondisi "aktu %ang tersedia. Manajemen strategis merupaka
teknik manajemen komprehensif dan efektif sebagai alat penanggulangan lembaga informasi
%ang selalu membaik.
6##6#;SI
Mint/berg, ?.'*12-(,
The Nature of Managerial ork
';e" ork)?arper dan 6o"e(
0r%son,=o.'*117(. #ffecti$e ibrar% and Information 8entre Management. Aldershot9>o"en
Publisher.
Kast, .#,remont,#.,and 6osen"eig,=.#.'*1<3(,The ;ature of Management 'Moduls in
Management( '8hicago,III,III) Science 6esearch Associates(
19
Dracker, H.. '*123(. Dalam Aderson, 8arl9 6. '*1<3(. Management ) Skill, function, and
rgani/ation Performance. IHA ) Hime. 0ro"n Publ.
Indonesia. +ndang&undang. Peraturan Pemerintah. Tentang Keterbukaan Informasi Publik.
+ndang&undang no. *3 tahun 77<
Sulist%o&0asuki. '*11*(. Pengantar Ilmu Perpustakaan. =akarta ) >ramedia +tama.
Ta%lor, Arlene >. And =oudr%, Daniel ;. '771(. The rgani/ation of Information. ondon )
International ederation of ibrar% Association.
Modul "
/an(ang Bangun 0truktur Organisasi
Pendahuluan
Dalam modul ini akan dijelaskan 6ancang 0angun Struktur rganisasi pada kelembagaan
informasi. Di dalamn%a membahas tentang tahapan&tahapan dalam penentuan struktur organisasi
20
%ang permanen pada kelembagaan informasi ditinjau dari berbagai aspek, seperti aspek
flesibilitas, kegunaan, keteraturan, dan ketercakupan semua akti$itas lembaga informasi.
Di dalamn%a mencakup pembahasan %ang meliputi )
*.Analisis Tren
.Membangun Struktur rganisasi
Kegiatan Belajar 1 *nalisis &ren
Perpustakaan dan pusat informasi berprestasi di dalam konteks dua lingkungan internal dan
eksternal. Keduan%a berpengaruh dalam cara dimana perpustakaan disusun rencanan%a dan
diatur, kecuali para manajer perpustakaan dan pusat informasi telah memahami dengan jelas hal
ini, mereka akan bekerja dalam keadaan hampa. Sebagaimana dikemukakan oleh Daft '*1<-(
bah"a ban%ak lembaga informasi beroperasi dalam lingkungan internal %ang kompleks dan
lingkungan eksternal %ang berubah %ang memproduksi tantangan baru %ang harus diselesaikan
secara rutin. Audit lingkungan eksternal, internal dan kinerja lembaga informasi kadang
diabaikan oleh para manajer dengan alasan buang&buang "aktu saja.sa%angn%a mereka gagal
melihat peluang bagi pengurangan faktor resiko dalam membuat keputusan dan sekaligus
memberikan kesempatan untuk membesarkan kekuatan dan meminimalkan ancaman serta
kelemahann%a. Maka audit situasi merupakan salah satu cara untuk membaca situasi dan prediksi
ke masa depan.
*.Audit situasi
Analisis situasi memberikan pada para manajer lembaga informasi. atar belakang %ang
penting %ang dipakai dalm perencanaan strategis. Setelah memeriksa lingkungan eksternal dan
inernal lembaga informasi memberikan beberapa analisis bagi manajer lembaga informasi
sehingga peran harus dapat memberikan bagi lingkungann%a dan memberikan la%anan %ang
disediakann%a. Audit situasi juga memberikan informasi bagi pengguna dan berpotensi bagi
perpustakaan, dan pengaruh lainn%a adalah pada lingkungan internal dan para pesaing
perpustakaan.
21
Pengetahuan terhadap faktor tersebut harusn%a dapat membuat manajer lembaga informasi
lebih "aspada akan kesempatan dan ancaman %ang menghadang perpustakaan dan kemampuan
mereka untuk menangani hal&la tersebut. =ika pengetahuan semacam itu luas, menutup semua
domain %ang berkaitan baik pada lingkungan eksternal maupun internal, hal ini mengurangi
elemen kejutan dan resiko. Tugas perencanaan dapat dibuat lebih efektif, seban%ak $ariabel %ang
diketahui. Meskipun kebetulan dan kesempatan akan memainkan peran mereka dalam lingkungan
dinamik memba"a pada perubahan&perubahan mendada dan tak terduga, tugas manajer untuk
mengurangi elemen kejutan sebesar mungkin supa%a memastikan posisi %ang aman bagi
perpustakaan atau pusat informasi.
Audit situasi itu sama pentingn%a dengan rencana apapun, jumlah tertentu optimisme akan
apa %ang dapat dicapai. Manajemen pucuk menganggap masa depan dapat dan harus lebih baik
daripada masa lalu. Proses perencanaan memberikan pertumbuhan dan secara tipikal
menghasikan target&target %ang mana tidak selalu terpenuhi dalam realisasin%a. Sebagai hasiln%a
akan ada jurang antara apa %ang dipikir akan dicapai oleh organisasi dan apa %ang benar&benar
dicapai.
Tingkat pertama audit situasi adalah analisa lingkungan eksternal dan internal perpustakaan
dan pusat informasi. ?al ini memberikan informasi latar belakang untuk proses&proses analitikal
lainn%a %ang disebutkan nanti pada bab ini dan untuk marketing dan strategi manajemen lainn%a
%ang digunakan dalam perpustakaan.
.Strategi analisis lingkungan eksternal lembaga informasi dalam rangka merancang struktur
organisasi.
Kebutuhan untuk lingkungan eksternal lembaga tidak cukup ditahan, karena dengan
pemahaman %ang jelas akan usaha eksternal %ang berdampak pada lingkungan internal %ang
mengis%aratkan perencanaan harus mengambil bagian dari pada lingkungan eksternal %ang
dinamis manajemen menghadapi realitas baru, tantangan baru dan ketidakpastian baru.
Pengetahuan manajemen %ang detil akan mempengaruhi lingkungan eksternal dan untuk
menghindari pengambilan kesimpulan %ang tidak penting. 6ealistis terhadap lingkunga eksternal
kemudian menjadi satu peran bagi audit situasi dan proses perencanaan strategis. ?al ini
membuat manajer perlu mengidentifikasikan tren, isu&isu, kesempatan, ancaman dan memberikan
informasi untuk taksiran lainn%a seperti analisa empat faktor 'SHT(.
-.Kompleksitas lingkungan
22
Dalam mengamati domain lingkungan eksternal, manajer lembaga informasi akan dapat
menetapkan apakah organisasi utama mereka bergerak dalam lingkungan %ang sederhana atau
kompleks, stabil atau tidak, hal ini merupakan informasi %ang berguna sebagaimana komplesitas
da stabilitas lingkungan esternal mempengaruhi struktur, ga%a manajemen dan buda%a bersama
dari lingkungan internal. =ika empat atau lima domain saja bisa memberikan dampak bagi
organisasi, lingkungan eksternal dapat dipertimbangkan sebagai hal %ang sederhana. ingkungan
kompleks bisa saja memiliki *7 macam domain dan dapat mempengaruhi organisasi. =ika domain
berlanjut berubah dalam intensitas memberi dampak pada la%anan dan operasional lembaga,
lingkungan dapat juga dipandang sebagai sesuatu %ang menjadi tidak stabil. ingkungan %ang
tidak berubah itu salah satu ketidakstabilan. Tidak selalu men%erang semua lembaga informasi
dengan cara atau "aktu %ang sama. Pusat informasi dapat beroperasi pada lingkungan %ang
berbeda9 satu perbedaan %ang mendasar adalah pada sektor pri$at dan sektor publik.
3.Domain lingkungan
Semua lembaga informasi memiliki potensi untuk dipengaruhi beberapa domain %ang ada
di lingkungann%a, hal tersebut terdiri dari kondisi ekonomi, sumber da%a finansial atau
kesanggupan, situasi geografik, ino$asi tenologi, perkembangan sejarah, para pelangan dan
market, pola demografik, suplai dan tuntutan sumber&sumber da%a manusia, tersedian%a material
dan sumber da%a lainn%a, industri dimana tempat beroperasi, iklim politik, kondisi buda%a sosial,
tren masa mendatang, hukum dan pemerintahan, seperti pada gambar berikut )
C.Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi mencerminkan kesehatan ekonomi secara umum dari negara dan area
dimana organisasi beroperasi. =umlah pengangguran mempengaruhi la%anan perpustakaan publik
sebagaimana perpustakaan tradisional digunakan lebih sering dimanfaatkan oleh komunitas
tersebut, pengangguran %ang tinggi juga memba"a pada pasar kerja %ang dapa mempengaruhi
kondisi ekonomi, para manajer berperan ban%ak bagi perpustakaan misaln%a demi pengadaan
atau material lainn%a sebagai contoh dinegara Amerika dan #ropa tersebut, di inggris dan
Amerika9 nilai tukar mereka, angka inflasi dan kapasitas produksi akan berpengaruh pada
penentuan pembelian material. leh karena itu, kondisi ekonomi berpengaruh pada tersedian%a
suplai, pekerjaan dan permintaan produksi. Selama periode resesi ekonomi tahun *117&an, untuk
23
operasional organisasi nirlaba anggaran dipengaruhi oleh turunn%a pendapatan , juga tuntutan
atas la%anan meningkat. Menurut sejarah, periode pertumbuhan utama perpustakaan bertepatan
dengan periode kemakmuran ekonomi sebagaimana terjadi pada tahun *1<7 : a"al *117, pajak
meningkat, memberikan jumlah anggaran lebih untuk sektor publik.
leh karena itu, para manajer anggaran lembaga informasi harus terlibat dalam pro%eksi
arahan umum keadaan ekonomi di masa mendatang suatu negara. Pro%eksi semacam ini juga
termasuk perubahan karakteristik dan tren ekonomi dalam pengertian inflasi, kepega"aian, pasar
uang dan angka pertukaran. 0an%ak lembaga informasi membeli terbitan di luar negeri
dipertimbangkan dengan maksud memprediksi tren struktur harga di masa depan.
Informasi %ang berkaitan dengan kondisi ekonomi dapat diperoleh dengan membaca
suplemen, dan koran, menga"asi angka pertukaran dan pengamatan literatur profesional untuk
artikel tentang ekonomi luar negeri dan dampakn%a pada perpustakaan %ang terjadi di negara lain.
J.Sumber da%a finansial
Di masa lalu, sumber da%a finansial telah diperhitungkan secara seksama bagi operasional
lembaga informasi, sektor publik perpustakaan jarang merespon di mana kebutuhan pasar.
Pemerintah sekarang berada pada tingkat ketidakefisiensian dan ketidakefektifan tiak bisa lagi
ditoleransi, muncul tren terhadap keterlibatan pemerintah %ang lebih kecil dan bia%a didatangkan
kemudian langsung ditanggung oleh pemerintah. ?asiln%a, manajer lembaga informasi harus
lebih bertanggungja"ab, berorientasi pada market dan akti$itas pengguna. Manajer lembaga
informasi harus sadar akan sumber&sumber alternatif untuk mendanai kepega"aian, dana bantuan
dan sokongan dari sektor pri$at dan akti$itas produksi atau la%anan dari sektor formal, bernilai
tambah %ang dapat mendanai operasional.
Teknik keuangan modern memberikan bia%a totalG untuk operasional lembaga, lembaga
dapat menemukan pinjaman dan bunga untuk barang %ang dialokasikan untuk anggaran
keseluruha organisasi. Pengetahuan tentang kebijakan ekonomi mempengaruhi angka bunga %ang
dibutuhkan.
2.Kondisi geografis.
ingkungan geografis berdampak pada penga"asan perpustakaan dan la%anan lembaga
informasi. Di dalamn%a terdapat beberpaha hal %ang memfasilitasi atau menghalangi kegunaan%a.
Semua lembaga informasi harus ditempatkan secara strategis untuk memberikan profil %ang baik.
ingkungan geografis terdiri atas tempat tinggal atau suatu area dengan luas beberapa KM
.
24
Perpustakaan atau pusat informasi %ang khusus mela%ani kar%a"an dan komunitas tertentu
harus diempatkan secara strategis dekat jalan ra%a, dekat dengan jalur utama dan ada kantin.
Tempatn%a tidak dihalani gedung!bangunan lain supa%a tampak kelihatan dari jauh.
Teknologi bisa dijabarkan sebagai alat teknik %ang tersedia untuk mempermudah proses
pengolahan dan la%anan keterampilan struktur organisasi dan akti$itas kelembagaan sebagai
contoh, pengetahuan tentang skema klasifikasi dan katalog, guna s%stem otomasi perpustakaan
online, akses database local, nasional dan internasional semua dapat mengembangkan
penggunaan teknologi informasi %ang baru juga memiliki dampak bagi operasional lembaga
informasi.
Industri teknologi informasi : terutama pada bidang komunikasi : telah mengalami
perubahan %ang luar biasa dalam tahun belakangan ini, dan terobosan lebih jauh menjangkau
semua areta tanpa batas, perpustakaan gagal untuk mengikuti perkembangan teknologi tersebut
akan kehilangan ban%ak kesempatan. Karena perubahan teknologi berpengaruh terhadap sumber
da%a manusia di dalam suatu organisasi, keterampilan baru mungkin dibutuhkan untuk diajarkan
dan beberapa orang mungkin butuh pelatihan tentang aplikasi teknologi itu.
Informasi mengandalkan pada kondisi teknologi, perkembangan dan perubahann%a rele$an
pada implementasi kelembagaan %ang diperoleh dari membaca literature professional dan
literature teknologi informasi dan dengan menggunakan metode lainn%a seperti berkonsultasi
dengan pakar teknologi informasi juga menghadiri konferensi berskala besar.
a. Analisis Haktu
"aktu sekarang dan masa depan selalu dibentuk oleh masa lalu, memperediksi masa depan,
hal %ang penting adalah memperhitungkan tren masa lalu. Sementara masa depan tidak akan
pernah pasti, kecenderungan tren %ang berulang dari masa lalu kembali terjadi pada kondisi sama,
kecenderungan memprediksi masa depan dengan lebih baik. Kebijakan ditentukan atau diubah di
masa lalu akan menentukan garis panduan bagi operasional perpustakaan. Keputusan berniali
historis akan berdampak pada sumber pendanaan, penga"asan, pela%anan dan tingkat
keterampilan para staf.
b. Analisis pasar : pengguna
untuk mengembangkan la%anan %ang efektif, manajer lembaga informasi harus
men%adaripasaran la%anan mereka, %aitu pelanggan %ang ada sekarang atau %ang akan datang.
Manajer perpustakaan harus secara kontin%u menganalisa permintaan mereka untuk menentukan
25
tingkat la%anan %ang paling pantas. Keberadaan pengguna %ang potensial juga harus
dipertimbangkan karena perpustakaan mungkin tidak akan dapat mencapai seluruh pengguna
potensial. Pada kasus ini, perpustakaan harus mengurangi atau menghapus beberapa la%anan %ang
jarang dipakai untuk membuat $ariasi pada suatu area %ang menjadi tuntutan lembaga informasi
harus mencoba untuk memahami dan mengantisipasi perubahan pengguna potensial dalam
rangka menentukan kebutuhan dasar %ang kadang&kadang selalu berubah, penentuan kebutuhan
bisa dilakukan melalui sur$e%, kuisioner, "a"ancara dan diskusi dengan pengguna atau calon
pengguna dengan menganalisa kebutuhan informasi mereka dan membandingkann%a dengan
kondisi %ang ada.
c. Profil demografik : keadaan penduduk
Pembentukan populasi %ang dilakukan oleh perpustakaan dan pusat informasi harus bisa
dianalisis secara demografi. +ntuk perpustakaan public, usia penduduk, pendapatan, tingkat
pendidikan, dan mobilitasn%a, etnik, pekerjaan dipakai untuk menentukan jenis pela%anan dan
laman%a jam buka pusat informasi, profil&profil subjek %ang diamati, posisi la%anan %ang
dipertahankan, kualifikas, staf dan pemberian jasa informasi lainn%a.
Kegiatan belajar " Membangun 0truktur Organisasi
embaga informasi, pada umumn%a harus memiliki suplai personil 'SDM( %ang terlatih
dan!atau %ang berkualifikasi bidang informasi, tanpa adan%a suplai %ang memadai akan sumber
da%a manusia, lembaga informasi takkan bisa men%ediakan la%anann%a. Suplai kerja professional
bergantung atas besarn%a pekerjaan dan termasuk juga lembaga informasi publik perubahan
dalam lingkungan harus direflesikan dalam perubahan instansi tersebut jika SDM memiliki
keterampilan %ang sesuai dengan tugas&tugas %ang akan mereka lakukan, masa depan personil
perpustakaan %ang memiliki kualifikasi dan pengalaman bidang informasi dan perpustakaan,
bahan dan koleksi pustaka '
$a% Materials
(
Kelembagaan informasi membutuhkan bahan mentah dari lingkungan eksternal, dan
bahanbahan tersebut meliputi buku, serial, bahan audio $isual, mebelair, alat komunikasi, sistem
perangkat lunak dan perangkat keras, mereka akan konsek"en terhadap tugasn%a, tidak
mencampuri urusan %ang lain, tidak tumpang tindih, berinteraksi dengan lingkngan eksternal dan
beroperasi pada lingkungan %ang lebih stabil.
Praktik dalam bekerja seringkali terbentuk karaktern%a %ang dipengaruhi oleh aturan dan
prosedur, penga"asan melekat, keputusan personal %ang sangat minim dan eksistensi standar
26
kerja seragam %ang mesti diikuti oleh ba"ahan.?al ini kontras dengan %ang terjadi di
departemen!bagian pembaca.Di sini la%anan staf harus lebih kreatif dalam pencarian informasi
bagi meraka, membuat keputusan regular dari subjek %ang kurang diminati.
Manajer lembaga informasi dan perpustakaan harus memahami kompleksitas dan
ketidakpastian lingkungan eksternal perpustakaan, dan cara mendesain struktur organisasi
lembaga informasi dan perpustakaan.
Kerangka untuk mendesain struktur organisasional berdasarkan susbsistem manajerial,
teknikal, target dan nilai psikososial
Susbsistem
manajerial
rganisasi mekanistik
Mengontrol, tugas ban%ak, relasi rendah, asumsi
bah"a orang harus diatur secara ketat. Pemimpin
ketat dengan tali kendali, membuat semua
keputusan dan menghindari resiko. ?irarki formal
untuk koordinasi, control dan otoritas.
toritas di atas, delegasi sedikit
toritas signifikan & atas ba"ah
Kuasa posisi
Penerima rendah bagi kuasa orang ahli
Distribusi diktat struktur kuasa, kontrol, imbalan,
informasi dan s%stem komunikasi
Paksaan dan kekuatan imbalan
Senioritas lebih berat daripada kemampuan dan
pengalaman & laman%a mela%ani menentuan
pemimpin.
rganisasi organik
27
Susbsistem
teknikal
Deskripsi kerja tetap bersifat tertutup
Sifat abstrak kerja berbeda dari meraka %ang
peduli secara keseluruhan
perasi dipimpin dengan instruksi
Pembedaan istime"a atas fungsi
Penekanan pada rutinitas
Sangat formal
Definisi sempit, hak, obligasi, metode teknikal
merekat pada masing&masing peran fungsional
Sumber )
&andbook of library and information centre management
Mereka juga bertanggung ja"ab dengan pemeliharaan kontrol kualitas atau standar, dan
pada perpustakaan dan pusat informasi, hal ini bisa berarti me%akinkan permintaan tersebut untuk
informasi dija"ab dengan benar dan secepat mungkin, bah"a prosedur terlambat %ang pantas
diba"a keluar, atau memastikan bah"a material tersebut itangguhkan dengan benar.
Suatu pemahaman pada tingkat manajemen itu penting dengan maksud memastikan tiap&
tiap tingkat manajemen menunjukkan fungsi&fungsi dan tugas&tugas %ang sesuai.#konomi %ang
keliru untuk melibatkan manajemen pucuk dalam operasi hari ke hari perpustakaan pada
tingkatan perencanaan %ang pas, sementara manajemen baris pertama tidak dapat diharapkan
untuk memandang secara holistik keseluruhan organisasi dalam maksud untuk membuat
keputusan %ang berdampak bagi ban%ak area.
Kondisi Lingkungan buda2a dan sosial, dan politik
Kondisi lingkungan sosial buda%a akan berpengaruh terhadap penentuan jasa informasi
%ang akan dibentuk seperti ) tingkat pendidikan, pendapatan, dan status sosial. Demikian pula
kondisi politik mempun%ai pengaruh utama atas manajemen kelembagaan informasi dalam artian
bagaimana kepala lembaga bersikap pada pega"ai. Pustaka"an dapat pula mencoba
mempengaruhi lingkungan politik dengan melobi orang penting untuk menjaga atau
memperkenalkan aturan %ang diperca%a sejalan dengan minat publik. Tindakan politik masa
depan bisa mengarah pada pri$atisasi sejumlah lembaga juga terhadap pimpinann%a. Tindakan
politik juga bisa menentukan posisi masa depan dari sektor lembaga publik.
28
Kompleksitas lingkungan eksternal berhubungan erat dengan ukuran organisasi. Seiring
pertumbuhan seuah organisasi merupakan komplesitas dari lingkungan eksternaln%a, semakin
besar pusat informasi, maka fungsin%apun akan lebih besar juga mengarah pada pembentukan
bagian, sub&bagian, dan departemen. Semakin kompleks lingkungan tempat beroperasi
perpustakaan, maka semakin besar pula jumlah bagian, fungsi dan tugasn%a. =ika lingkungan
eksternal kian kompleks dan tidak stabil, maka organisasi haruslah berupa%a menangani
ketidakpastian lingkungan eksternal tersebut.
ingkungan eksternal berhubungan dengan struktur manajemen internal, 0urns dan Staker
'*1J*( dalam ?andbook of management and librar% centre beranggapan bah"a jika lingkungan
eksternal stabil, maka lingkungan internal organisasipun akan stabil pula, tipe struktur organisasi
dapat berkonsentrasi pada masalah operasional %ang ada, termasuk juga efisiensi hari per hari
dan dapat dengan mudah memprediksi serta membuat rencana jangka panjang, karena permintaan
dari lingkungan di masa depan tentun%a dapat diprediksi, oleh karena itu organisasi pada
dasarn%a adalah bersifat alamiah.
Pada lingkungan %ang tidak stabil dan kompleks, maka harus terus menerus menganalisa
elemen lingkungan %ang rele$an. 6encana terus menerus diperbaharui dikarenakan perubahan
%ang begitu cepat harus segera diambil keputusan. okasi informasi %ang rele$an dengan
keputusan adalah sistem informasi manajemen 'SIM( dan sistem organisasi terbuka dan
tergambarkan dalam Struktur rganisasi embaga Informasi.
a"rence dan orch '*1J1( dalam
&andbook of 'ibrary and nformation Centre
memberikan hipotesis hubungan antara lingkungan internal dan struktur organisasi internaln%a.
Mereka mempertimbangkan efek lingkungan eksternal pada tingkatan bagian, semakin besar
tingkat kepastian pada sub&bagian 'departemen(, maka struktur pada subsistem akan lebih formal,
mereka perca%a bah"a perbedaan dalam sebuah sub&bagian pada sebuah departemen akan
memaksa departemen tersebut mengembangkan tata kerja sebagai mekanisme operasional dalam
struktur perangkat kerja %ang dinamis, termasuk untuk mengurus keperluann%a masing&masing ,
akhirn%a tiap departemen atau sub&bagian akan menciptakan subkebuda%aann%a sendiri.
?ipotesis ini didemonstrasikan pada beberapa perusahaan atau lembaga informasi di mana
bagian bertanggung ja"ab atas tugas pokok dan fungsin%a masing&masing. Mereka akan
konsekuen terhadap tugasn%a, tidak mencampuri urusan %ang lain, tidak tumpang tindih,
berinteraksi dengan lingkungan eksternal dan beroperasi pada lingkungan internal %ang lebih
stabil.
29
Praktik dalam bekerja seringkali terbentuk karaktern%a %ang dipengaruhi oleh aturan dan
prosedur, penga"asan melekat, keputusan personal %ang sangat mnim dan eksistensi standar
kerja seragam %ang harus diikuti oleh ba"ahan. ?al ini kontras dengan %ang terjadi di
departemen ! bagian la%anan pembaca, di sini staf harus lebih kreatif dalam pencarian informasi
bagi mereka, membuat keputusan reguler dari subjek %ang kurang diminati melekat.
Manajer lembaga informasi dan perpustakaan harus memahami kompleksitas dan
ketidakpastian lingkungan eksternal perpustakaan, dan cara mendesain struktur organisasi
lembaga informasi dan perpustakaan.
Kerangka untuk mendesain struktur organisasional berdasarkan sunsistem manajerial, teknikal,
target dan nilai psikososial
Subsistem
manajerial
Susbsistem
teknikal
Organisasi mekanistik
Mengontrol, tugas ban%ak, relasi rendah
Asumsi bah"a orang harus diatur secara ketat.
Pemimpin ketat dengat tali kendali, membuat
semua keputusan dan menghindari resiko
?irarki formal untuk kordinasi, kontrol dan
otoritas
toritas di atas, delegasi sedikit
toritas signifikan : atas ba"ah
Kuasa posisi
Penerima rendah bagi kuasa orang ahli
Distribusi diktat struktur kuasa, kontrol, imbalan,
informasi dan sistem komunikasi
Paksaan dan kekuatan imbalan
Senioritas lebih berat daripada kemampuan dan
pengalaman
aman%a mela%anai menentukan pimpinan
Deskripsi kerja tetap bersifat tertutup
Sifat abstrak kerja berbeda dari mereka %ang
peduli secara keseluruhan
perasi dipimpin dengan instruksi
Pembedaan istime"a atas fungsi
Penekanan pada rutinitas
Sangat formal
Organisasi organik
Ino$atif, kreatif, tugas ban%ak, relasi tinggi
Interdependen, relasi de"asa
toritas dibubarkan, ban%ak delegasi
Memakai mentor dan model peran
=aringan struktur kontrol, otoritas dan
komunikasi
toritas tidak signifikan
Penekanan pada kekuatan keahlian personal
Kuasa : ahli
Kuasa penghargaan : beli performa
Mengambil resiko, bersifat eksperimen
Tugas berkesinambungan disesuaikan dan
dijabarkan ulang
Situasi total dari kepedulian menetapkan
tugas
Ke"ajiban dijabarkan dengan maksud dan
relasi inter staf
rang %ang berpengalaman, bergerak secara
otomatis,
kerja pro%ek
30
Susbsistem
sasaran dan
nilai
Susbsistem
psikososial
Definisi sempit hak, obligasi, metode teknikal
merekat pada masing&masing peran fungsional
Merasa tertekan
Agenda tersembun%i
Penekanan pada komunikasi tertulis
Interaksi $ertikal 'atasan : ba"ahan(
Sistem nilai : menang&kalah, berjuang untuk
mempertahankan status uo, reaktif bukan
proaktif untuk berubah
Aturan dan prosedur bercampur ketidakperca%aan
dan memberi dorongan sifatn%a sedang
Sedikit promosi pembelajaran dan pertumbuhan
Kesetiaan untuk peduli, pemimpin dan!atau
bagian dari organisasi, menekankan ketaatan pada
atasan
Penjabaran tajam hak, obligasi dan metoda
kedalam posisi fungsional
Perjuangan kekuatan dan pen%alahgunaan
kekuatan
Sifat politis %ang tinggi
Kurang moti$asi untuk impro$isasi diri, halangan
belajar
aktor higienis sebagai sumber moti$asi %ang
penting
Asumsi ba"ahan tidak de"asa dan terikat
Sedikit profesionalisme
lebih men%amping daripada $ertikal
komunikasin%a, men%ediakan informasi dan
nasihat lebih daripada instruksi dan
keputusan
komunikasi multi chanel, ino$atif,
mengambil resiko
komunikasi dua arah, penghargaan mutual
relaks, terperca%a, penghargaan mutual,
informal
"in&"in, kolaboratif, suportif
men%ediakan lingkungan belajar %ang
berkualitas baik secara fisik maupun
psikologis
penting ada pada mereka %ang ahli dan
hubungan keanggotaan di luar organisasi
pada lingkungan industri, teknologi dan
komersil
komitmen pada organisasi sebagai
keseluruhan atau untuk target profesional
ban%ak profesionalisme
penghormatan pada mentor dan model peran
indi$idu terlihat sebagai agen untuk
pembelajaran organisasional
kesempatan untuk pengembangan diri dan
kerja bermanfaat bernilai sosial
moti$asi pengarahan diri
pemoti$asi tipe ?er/berg penting
asumsi ba"ahan itu independen dan de"asa
ban%ak profesionalisme
Sumber )
&andbook of 'ibrary and nformation Centre Management)
31
#fek lingkungan terhadap subsistem manajerial, teknikal, target dan nilai struktural, dan nilai
psikososial
Subsistem
manajerial
Susbsistem
teknikal
Susbsistem
struktural
Lingkungan stabil
rang&orang %ang otoriter, penga"asan ketat
rientasi tugas
Indi$idu memegang kontrol sedikit pada
pekerjaan sebagaimana keputusan terpusat
>una staf dan personil penasihat
0an%ak aturan dan prosedur, pekerjaan
spesialisasi tinggi, komunikasi ke ba"ah
Struktur dan manajemen harus sesuai dengan
tugas
?ak orang sesuai dengan hak pekerjaan
0an%ak poin kontrol, pemeriksaan rutin oleh
manajemen
Perencanaan detil berdasarkan aturan standar
dan prosedur
Diorganisasikan oleh fungsi
0irokratis dan mekanistis
Struktur dan manajemen kelompok harus sesuai
dengan tugas
Struktur kelompok terstruktur dengan baik lebih
sesuai untuk masalah&masalah rutin
Lingkungan tidak stabil
Partisipatif, sesuai untuk mengatasi masalah
kompleks dalam kelompok atau komite
Keputusan dbuat pada tingkat hirarki %ang
rendah
rientasi relasi
Penekanan kurang pada guna fungsi staf
0an%ak delegasi dan desentralisasi
Pemimpin men%ediakan struktur pemrakarsa
jika tugas terlalu ambigu
Aturan fleksibel, pekerjaan luas dan berbagai
tugas
Indi$idual melakukan berbagai tugas
Produk %ang berbeda, permintaan %ang
kompleks, perbedaan perubahan %ang sering
Penekanan pada research dan pengembangan
pekerjaan kurang terjabarkan dengan baik
Diorganisasikan oleh produk, la%anan dan
subjek
Spesialis subjek bertanggung ja"ab untuk
seleksi, katalogisasi, klasifikasi material dan
la%anan referensi
Terbuka dan terstruktur
Departemen dan indi$idu terintegrasi
32
Subsistem
psikososial
Menekankan keuntungan kerja keras dan tata
susila kerja protestan
Komunikasi ke ba"ah
=enis organisasi %ang sesuai pada target dan
nilai organisasi dan pada buda%a lingkungan
Penekanan pada efisiensi
Para kar%a"an dimoti$asi untuk men%elesaikan
tugas sebagai kemungkinan sukses %ang
beralasan
?arus bekerja sesuai standar
Indi$idu kurang memiliki kontrol atas pekerjaan
Penilaian berdasarkan standar performa %ang
jelas
Komunikasi lateral 'men%amping(, keatas dan
keba"ah
Penurunan penekanan pada indi$idualsme dan
penekanan pada tata krama kelompok!sosial
Dorongan 4tingkat lebih tinggi5 , pekerjaan
%ang lebih menarik dan pencapaian segala hal
%ang penting
Sensiti$itas bertambah, keterbukaan dan sportif
Penekanan pada intuisi dan kreatifitas,
pencapaian suatu tonggak bersejarah daripada
titik kontrol
Dorongan tingkat %ang lebih tinggi seperti
pekerjaan %ang menarik dan pencapaian sebagai
hal %ang penting
0utuh ditingkatkan sensiti$itas, keterbukaan
dan suportif
Kriteria performa kurang jelas, berasarkan
kejadian penting.
&andbook of 'ibrary and nformation Centre Management)
0trategi Mengealuasi Lingkungan Internal
Menge$aluasi lingkungan internal dari sebuah organisasi membuat mungkin untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta mengembangkan program %ang dibangun
dengan kekuatan untuk mengatasi kelemahan. ?al ini akan lebih berarti jika menggunakan model
%aitu mengidentifikasi berbagai sistem dan subsistem kerja di lingkungan internal lembaga
informasi lebih mudah. 0eberapa sistem terselubung sedemikian erat sehingga sulit untuk
membedakan antara elemen %ang satu dengan %ang lainn%a. Di saat beberapa sistem berinteraksi
satu dengan lainn%a %ang memberikan alternatif jalan keluar, %ang kaang&kadang
membingungkan, mana %ang sebenarn%a sistem %ang tepat untuk dipelajari menggunakan model
ini, maka akan diperoleh hasil e$aluasi %ang lebih jelas.
0istem Organisasi Kast dan /osen34eig
33
Model %ang pertama didasarkan pada sistem organisasi Kast dan 6osen"eig '*1<3)<(
organisasi dilihat sebagai sistem sosioteknik %ang terbuka %ang mencakup lima subsistem
terintegrasi di dalamn%a, %ang disebut tujuan dan nilai, teknik, psikososial, struktural dan
kepengurusan 'lihat >ambar dan -(.
>ambar ) Model ingkungan Internal
Sumber )
&andbook of 'ibrary and nformation Centre Management
34
>ambar -
Sumber )
&andbook of 'ibrary and nformation Centre Management
15Pu(uk Pimpinan
(Top Management)
Pucuk pimpinan mencakup keseluruhan organisasi melalui tugas manajemen atas %aitu
menghubungkan organisasi dengan lingkungan eksternal. Ini dicapai melalui perencanaan dan
pengembangan fungsi program, staf, kendali dan koordinasi, pembuatan aturan, kerjasama antar
departemen, pemasaran, pengembangan organisasi, pembuatan keputusan dan otoritas, ini
merupakan fungsi dasar dari top manajemen. Dalam menge$aluasi pucuk pimpinan mencakup
nilai organisasi, objektif dan aturan harus dipertimbangkan untuk mengidentifikasi apakah
rele$an secara strategis, dan haruslah efektif agar tujuan dapat tercapai dala tatanan aturan
organisasi. Struktur harus mencukupi dan mencerminkan kompleksitas dan stabilitas lingkungan
internaldan ekternal. Proses kendali harus ditetapkan agar tersedia mekanisme timbal balik dan
35
mempertahankan organisasi secara strategis agar tetap berhasil. Informasi untuk menge$aluasi
pucuk pimpinan bisa didapatkan dari perencanaan korporasi dan koordinasi organisasi, laporan
strategi pemasaran, tata cara aturan, laporan manajemen, "a"ancara dan kuesioner serta
obser$asi secara umum.
"5Departemen &eknis
Departemen teknis berurusan dengan mengubah input menjadi output. Disana termasuk juga
teknik atau skill %ang dipakai serta metoda, informasi, teknologi dan perlengkapan %ang
digunakan. Pengetahuan dan sistem manajemen informasi juga merupakan bagian dari
departemen teknik %ang akan ber$ariasi antara jenis&jenis perpustakaan %ang berbeda dan
departemen %ang berbeda. Pega"ai dan manajer di tiap&tiap sub ini memiliki informasi %ang
berbeda dan kebutuhan akan teknologi bergantung pada keterampilan dan tanggung ja"ab
mereka. Teknologin%a juga dapat menentukan struktur organisasi dan sistem psikososial.
Departemen teknik bisa die$aluasi dengan mempertimbangkan teknologi %ang digunakan
adalah %ang paling tepat dan efektif. Apakah cocok dan memenuhi struktur organisasi dan buda%a
korporasi serta apakah responsip terhadap lingkungan. Pada perpustakaan dan pusat informasi,
efisiensi dan efektifitas juga harus dipertimbangkan ketika mendesain atau memilih klasifikasi
skema, ketika memilih tingkatan atau katalog %ang bisa digunakan atau dalam men%iapkan
sebuah analisis sistem untuk sebuah perpustakaan atau otomatisasi sistem kantor.
#5Departemen
Departemen struktural men%ediakan formalisasi hubungan antara sistem psikososial dan
teknis. Ini melibatkan pula mekanisme laporan dan struktur organisasi, pola komunikasi formal
dan informal dan arus informasi, hirarki organisasi dan aturan serta regulasi sistem. Subsistem
struktural menentukan cara %ang mana untuk menentukan tugas organisasi dibagi dan disatukan.
Mereka melakukan komunikasi %ang efektif dan men%eluruh di organisasi, dengan garis
"e"enang %ang jelas dan saluran komunikasi mencerminkan struktur hirarki. =enis struktur
haruslah mencerminkan kompleksitas dan stabilitas lingkungan eksternal. Informasi %ang
berkaitan dengan subsistem struktural bisa didapatkan melalui tabel organisasi, deskripsi tugas,
manual prosedur, manual peraturan, pengamatan rutinitas kerja dan pola komunikasi, "a"ancara
dan kuesioner.
%5Departemen psikososial
Departemen psikososial terdiri dari interaksi indi$idu dan grup melalui mekanisme
kelompok, ga%a kepemimpinan, politik, konflik, persahabatan, moti$asi dan pengaruh jaringan.
?al ini dipengaruhi pula oleh "atak, harapan, tujuan personal serta perasaan indi$idu dan grup.
Teknologi jaringan korporasi dan lingkungan eksternal juga akan mempengaruhi departemen
psikososial, dapat dianalisis melalui penggunaan "a"ancara, kuesioner dan pengamatan
langsung.
Model sistem sosial Beer
36
Model kedua %ang berguna dalam memahami hubungan antara $ariasi sistem
dalamlingkungan internal sebuah organisasi adalah model sistem sosial
0eer.0eermengidentifikasidelapankomponenutamaorganisasi, hasil '
output
( dari sumber
da%amanusia, output organisasi, buda%a korporasi dan koalisi dominan.
Dalam komponen&komponen iniorang&orang pada struktur organisasi merupakan suatu
sistem SDM %ang berinteraksi dan saling mempengaruhi, juga lingkungan eksternal seperti pasar
teknologi dan sosial, buda%a organisasi dan koalisi internal. rang&orang dalam sistem organisasi
bersama&sama berinteraksi dalam struktur organisasi, saling mempengaruhi dan penentuan
kebiasaan, %ang ditemukan dalam organisasi, ini termasuk pada kepemimpinan, tipe penga"asan,
komunikasi, konflik manajemen, proses membuatkeputusan, proses memecahkan masalah,
perencanaan dan setting tujuan dankebiasaan antar pribadi lainn%a.
Pengaruh sistem ini berinteraksi satu sama lain mengarah pada hasil sumberda%a manusia
didasarkan atas persepsi dan perasaan %ang baik. Sikap tentangkeefektifan organisasi, komitmen,
perasaan mampu bersaiirg, kepuasan intrinsik danekstrinsik, keperca%aan dan dukungan, elemen
kolaborasi dan orientasi ken%ataan, kesemuan%a akan diatur oleh orang&orang, struktur dan
kebiasaan. Sistem berinteraksi atas dan dipengaruhi oleh sistem buda%a korporasi dan koalisi
dominan %ang mengacu pada skill, serta atribut top manajemenn%a.ingkunganeksternal
mempengaruhi pelaksanaan sistem internal, hasil dari kesemua sistem ini bekerja sama dalam
men%ediakan hasil ekonomi dan kualitas hidup organisasi, %ang dapat ditunjukkan oleh laba,
pertumbuhan dan kembalin%a in$estasi. Di perpustakaan dan pusat informasi, tingkat jasa dan
faktorlain %ang menunjang kinerja dapat tergantikan dengan keuntungan dan
kembalin%ain$estasi. Kualitas hidup bisa diukur dengan tingkat kesalahan pega"ai, absensi
danda%a kompetitif dari perpustakaan atau informasi di pasar buruh.
Latihan
A.
37
*.Apa %ang dituju perpustakaan dan pusat informasi dalam "aktu *7 & *C tahun
kedepanB
.0agaimana kinerja mereka dalam bersaing dengan pesaingn%a9 katakanlah
brokerinformasiB
0.
*.Apa %ang menjadi misi, objektif, strategi dan aturan pusat informasi atau
perpustakaan saat iniB
.Apakah hal itu memangkinerjaB
-.Pada titik mana keberadaan pusat informasi atau perpustakaan sekarang B Kemana
arah tujuann%a di masa mendatangB
3.Misi) Apa bisnis %ang digeluti perpustakaan atau pusat informasiB MengapaB
C.bjektif) Apa %ang menjadi tujuan korporasi, departemen dan fungsionalB Apakah
mereka konsisten satu sama lainn%a dengan misi dan tujuan, dan dengan
lingkungan internal maupun eksternalB
J.Aturan) Apa sajaB Apakah mereka konsisten satu sama lainn%a, dengan misi dan
tujuan dan dengan lingkungan internal maupun eksternalB
II! 0trategis Manajer
*! &ingkat kepemilikan 6De4an Direktur, Menteri, pejabat5
*.Siapa saja merekaB
.Sebagai pemegang saham apakah mereka pun%a pengaruh dalam keputusan serta
aturan perpustakaan atau pusat informasiB
-.Apa kontribusi mereka untuk perpustakaan atau pusat informasi dalam artian
pengetahuan, skill, latar belakang dan koneksiB
3.Apa tingkatan mereka dalam manajemen strategisB Apakah mereka han%a tempelan
cap saja dalam proposal top manajemen, atau mereka benar&benar berperan aktif dan
menganjurkan arah %ang harus ditempuh di masa depanB
C.Seberapa besar simpati mereka terhadap maksud perpustakaanB
B!&op Manajemen
*.Siapa atau grup apa%ang mendirikan top manajemenB
.Apa %ang menjadi karakteristik utama top manajemen dalam artian pengetahuan,skill,
latar belakang, dan ga%aB
-.Apakah top manajemen sudah menerapkan pendekatan sisitimatis terhada formulasi,
implementasi, e$aluasi dan kendali manajemen strategisB
3.Sejauh mana keterlibatann%a dalam proses manajemen strategisB
38
C.Seberapa baik interaksi top manajemen dengan tingkatan manajemen di ba"ahn%aB
J.Seberapa besar simpati top manajemen terhadap maksud perpustakaanB
III! Lingkungan +ksternal Pelaang dan *n(aman
*.aktor apa dari lingkungan umum %ang mempengaruhi perpustakaan atau pusat
informasiB
.Manakah diantaran%a %ang paling penting pada saat sekarang iniB Dan %ang paling
penting dalam beberapa tahun ke depanB
-.0erapa persen dari faktor lingkungan umum %ang dianggap penting sekarangB Dan
%ang paling penting dalam beberapa tahun ke depanB
I7! Lingkungan Internal Kekuatan dan Kelemahan
*! 0truktur organisasi
*.0agaimanakah struktur perpustakaan atau pusat informasi sekarang iniB
.Apakah "e"enang ! otoritas pembuatan keputusann%a menggunakan sentralisasi atau
desentralisasiB
-.Apakah struktur ini jelas dipahami oleh setiap orang di perpustakaan atau pusat
informasiB
3.Apakah struktur saat ini konsisten dengan tujuan korporasi, strategi, aturan dan
program %ang sekarangB
B! Buda2a Korporasi
*.Apakah terdapat buda%a %ang tersusun atau terdefinisikan dengan jelas dari keperca%aan
bersama harapan, dan nilaiB
.Apakah buda%a ini konsisten dengan tujuan, strategi, aturan dan program %ang sekarangB
-.Apakah nilai buda%a korporasi bersifat inisiatif atau malah mencegahB
3.Apakah ada departemen subkulturB Apakah konsisten dengan buda%a korporasiB
C.Apakah posisi buda%a dalam masalah penting %ang dihadapi perpustakaan atau pusat
informasiB
8! 0umber Da2a Korporasi
*.Apakah tujuan pemasaran, strategi, aturan, dan program perpustakaan atau pusat
informasi %ang sekarangB
.Apakah mereka benar&benar din%atakan atau han%a terimplikasi dari kinerja dan atau
bia%aB
-.0erapa baikkah perpustakaan atau pusat informasi berkinerja dibanding perpustakaan lain
%ang serupaB
3.0agaimana tujuan, strategi dan aturan dalam bidang keuangan perpustakaan atau pusat
informasi sekarangB
39
C.Apakah mereka benar&benar din%atakan atau han%a terimplikasi dari kinerja dan atau
bia%aB
J.Apakah mereka konsisten dengan misi, tujuan, strategi, kebijakan, dan dengan lingkungan
internal dan eksternal organisasiB
2.0erapa baikkah kinerja perpustakaan atau pusat informasi dibanding dengan departemen
lainn%a dalam segi basis finansialB
<.Apakah pendekatan %ang digunakan perpustakaan atau pusat informasi terhadap kontrol
kualitas jasa %ang disediakann%aB
1.Apakah ini benar&benar din%atakan atau han%a terimplikasiB
*7.Apakah mereka konsisten dengan misi, tujuan, strategi, kebijakan, dan dengan lingkungan
internal dan eksternal organisasiB
**.Seberapa rapuh perpustakaan atau pusat infomrasi terhadap demonstrasi lokal atau
nasional, pengurangan atau pembatasan sumber da%a dari pemasok dan peningkatan bia%a
substansial dari sumber materi 'buku, jurnal, dll(B
/angkuman
Merancang struktur organisasi pada lembaga informasi harus memperhatikan pada
lingkungan internal, %aitu tata kerja lembaga informasi %ang meliputi 9 pengumpulan, pemilihan,
pengorganisasian, pen%ebaran, dan pelestarian informasi, baik fisik maupun isin%a, dengan
demikian maka struktur organisasi lembaga informasi harus dapat menggambarkan tentang tata
kerjan%a itu.
Selain ada lingkungan internal, ada juga lingkungan eksternal %ang terdiri dari para
pengguna 'pasar(, lingkungan industri dan pemerintahan %ang tentun%a sangat berpengaruh, oleh
sebab itu struktur organisasi harus mengakomodasin%a.
40
6eferensi
0r%son, =o '*117(.
&andbook of 'ibrary and nformation Centre) *ldeshot+,o%er publisher
0urns, T. And Stalker, >.M. '*1J*(, Management of Inno$ation 'ondon() Ta$istock Press(.
Daft, 6. '*1<3( rgani/ing Theor% and design. St. Paul Miu ) Hest
Kast, .#., remont, #., and 6osen/"eig, =.#. '*1<3(, The ;ature of Management 'Modules in
Management(' 8hicago, III.) Science 6esearch Associates(.
Martin, .A. '*1<3(. rgani/ational Structure of ibraries. ;e" =erse%) Scarecro" Press(
6o"e, A.=. et al. '*1agasan : gagasan %ang membentuk kebutuhan berubah seiring "aktu. Mungkin bertambah atau
berkurang.
Dalam hal menentukan suatu kebutuhan, penting sekali untuk mensur$e% tiap& tiap
kebutuhan baik dari pengguna ataupun dari pemerhati dari jasa perpustakaan. Sur$e% emacam ini
dapat mengumpulkan data penting, meskimemang jika dibandingkan bia%an%a besar dan perlu
sekali perencnaan teliti untuk mendapatkan hasil %ang $alid dan berguna. =ika sur$en%a tidak
terencana dengan baik, bisa saja han%a akan mendapatkan informsi %ang keliru %ang hasil%a
44
terhadap pengimplementasiaan malah tidak cocok sama sekali dengan kebutuhan sesungguhn%a
suatu komunitas.
Sur$e% %ang dilakukan dengan benar dapat memberikan bagi perpustakaan atau pusat
informasi perncanaan panjang dan detailn%a %ang tidak bisa didapatkan dimanapun. Memang.
0agaimanapun jug ada bahan%a dari suatu kecenderungan untuk bergantung pada sur$e%sebagai
tehnik manajemen %ang telah terbukti daripada perca%a pada pada perasaan nekad seorang
pekerja %ang muncul dari keterlibatann%a %ang erat dan pengetahuan bekerjan%a pada situasi
tertentu itu. Kumpulan berbagai macam data dan tekhnik : tekhnik analisa tersedia. dan
menggunakan informasi %ang diperoleh dari hasil
+ntuk memilih dan memilah kebutuhan dimasa mendatangdan menggunakan informasi
%ang diperoleh dari hasil sur$e% berkaita dengan tingkat terkini dari suatu penampilan da
tingkatan sumber : sumber da%a %ang sudah ada, manajer perpustakaan atau pusat informasi
dapat memulai pengembangan tujuan : tujuan bersama.
#!/en(ana &aktis Operasional
*.( Mengembangkan tujuan kelembagaan.
Tujuan adalah pern%ataan tertentu dari sesuatu %ang akan dilaksanakan ekspresi dari
maksud men%elesaikan suatu masalah. Pada "aktu tujuan din%atakan suatu masalah. Perlu
dimengerti bah"a ada beberapa solusi untuk men%elesaikann%a.
Tujuan memiliki perbedaan "aktu %aitu tujuan bersama bersifat jangka panjang dan
seharusn%a diusahakan untuk melakukan koordinasi dalam pencapainn%a. Tujuan spesifik
merupakan tujuan jangka menengah dan jangka pendek %ang dengan berurutan diubahkan
keaktifitas dan program. Pada bagian ini mendeterminasikan jasa untuk dituntaskan dan juga
berorientasi pada produksi dan atau hasil. Tujuan spesifik dibingkaikan dengan input, output, dan
membentuk pikiran serta sumber da%a dialokasikan melalui fungsi kooperasi dan kerjasama.
.( Program dan pertimbangan
Pengemban program berada setelah segala macam pertimbangan strategi : strategi
alternatif %ang dengann%a setiap tujuan spesifik bisa dicapai. ?al ini haruslah dengan latihan
%ang kreatif dan ino$atif, mengupa%akan pemilihian alternatif terbaik. Sebuah pilihan program
%ang kurang tepat akan men%ia : n%iakan "aktu dan uang %ang telah direncanakan, %ang
akibatn%a frustasi para staf dan pen%alahgunaan dana dan berakhir dalam kondisi %ang sia : sia.
Program : program %ang terpilih harus mempresentasikan dan penggunaan sumber dana
dan mempertimbangkan resiko %ang akan dihadapi dari pemakaian dana tersebut. Setiap program
baikn%a mengarah kepada kinerja %ang beruhubungandengan organisasi dan mendapatkan
keuntungan terbaik %ang juga minim bia%a pengeluaran.
45
Di perpustakaan : perpustkaan dan pusat : pusat informasi e$aluasi program alternatif
harusn%a menilai bukan han%a aspek keuangan dan ekonomin%a, tapi juga keuntungan politik dan
sosial kualitas dan kuantitas produksi jasa.an penempatan tugas
-.( Implementasi program kerja.
Program kerja diemplementasikan dengan mengorganisir aktifitas dan penempatan tugas.
Implementasi rencana pada tingkat ini mungkin menjadi tugas tersulit %ang juga berarti
perubahan : perubahan %ang er$ariasi. Strategi untuk mengatasi perubahan harus ditemukan
sebelum pendahuluan program baru. Tanggung ja"ab didegladasikan, dan proses penga"asan
dan pengendaliaan diciptakan untuk menakar perkembangan menuju pencapaian target : target.
Proses perencanaan menentukan strategi pelaksanaan dan operasional program sekaligus
implementasi untuk rencana kegiatan, dan merekrut atau melatih orang : orang dengan
kemampuann%a dan melihat dengan seksama bagaimana menentukan struktur organisasi %ang
menghasilkan kesinergisan %ang men%eluruh.
Dalam mengemplementasikan program penekanann%a pada dampak %ang akan muncul
ketimbang pada sesuatu %ang belum pasti hasiln%a. ?al ini akan tertuang pada proses dari
informasi, dengan mengkokohkan kelembagaan pela%anan, perencanaan moti$asi dan
peningkatan komitmen pada target otganisasi. Perencanaan jangka pendek dapat dibuat permanen
melalui pengukuhan, penga"asan, dan pengamatan positif.
Pembagian informasi adalah terpenting diatas segalan%a.staf lembaga informasi harus tahu
segala informasi. Kebutuhan para staf pekerja untuk berkesempatan dalam ambil bagian dan
terlibat dalam mengambil keputusan, mengantisipasi supa%a semua pega"ai mengambil
komitmen untuk pencapaian organisasional dan berbagai tanggung ja"ab untuk melaksanakan
program organisasi. Pembahasan tentang implementsi program mencakup pembahasan tentang
smber da%a dan bantuan, %ang memang penting untuk meraih tujuan %ang telah ditetapkan. ?al
ini membuat koordinasi %ang lebih efektif dan koperatif melampaui organisasi, membangun pola
keseimbangan antara atasan dan ba"ahan %ang harmonis dan partisipasi kerja dalam rangka
pencapaian tujuan. Suksesn%a pengimplementasian proses perencanaan kebutuhan untuk
memilah pembagia %ang pas dan pengkiatan akti$itas %ang baik dan "aktu pen%elesaian harus
sudah ditentukan untuk menghindari pelaksanaan rencana, padahal strategi %ang mengatasi
perubahan belum difikirkan %aitu tentang sumber da%a finansial, manusia, tekhnik dan informasi
serta "aktu dan kondisin%a.
46
atihan )
*.=elaskan Perencanaan Strategis Dalam Proses manajerial
.=elaskan bagaimana )
a.Analisis Sistem,
b.#$aluasi kebutuhan dalam perencanaan strategis,
c.6encana Taktis ) perasional,
47
6angkuman
Kesuksesan perencanaan bersama dapat dikenali dalam usaha pencapaian target organisasi.
Sangat sering proses perencanaan dibuat berdasarkan pertimbagan implementasi program %ang
paling penting dan saling signifikan. Perencanaan bersama adalah e$aluasi proses perencanaan itu
dan mengukur keberhasilan program
:
program terebut. #$aluasi dilakukan melalui proses
memonitor dan memperhati aspek %ang termasuk akuntabilitas suatu perencanaan. Meski tujuan
lembaga han%a berorientasi pada progra informasi itu saja juga men%okong para anggota
organisasi untuk merespon hal : hal %ang penting %ang dapat dipakai untuk meningkatkan
e$ektifitas keseluruhan akti$itas lembaga sebagai agen pela%anan %ang merespon kebutuhan dan
keinginan para pengguna.
48
Kegiatan belajar " Peren(anan &eknis Implementasi &ujuan
Drucker '*12J( berpendapat bah"a Kebijakan adalah paduan proses membuat keputusan.
Kebijakan ini biasan%a dibuat untuk mengatasi masalah juga sebagai deklarasi keinginan untuk
suatu aksi tertentu. Kebijakan:kebijakan seperti tujuan:tujuan, bisa umum ataupun spesifik.
Kebijakan umum dipakai sebagai basis organisasi secara melebar, sifatn%a luas dan
komprehensif. ?al ini mempengaruhi seluruh departemen dan semua tingkat staf.
Kebijakan spesifik biasan%a ada pada tingkat operasional, ada signifikasi untuk beberapa
departemen atau rele$an dengan isu atau kegiatan sehari : harin%a. ?an%a staf : staf %ang
langsung berkaitan dengan departemen tertentu atau %ang menangani isu spesifik, seperti
kebijakan pemilihan sumber da%a, akan berpengaruh. Kebijakan : kebijakan me%akinkan pilihan
: pilihan %ang dibuat mempertahankan filosofi manajemen. 0iasan%a kebijakan ini dikerjakan
justru bukan oleh pembuatn%a.kebijakan : kebijakan %ang baik dikembangkan dengan pemikiran
seperti ini, sehingga jika mereka tidak dapat melakukann%a dengan efektif mereka akan gagal.
Proses pembuatan keputusan harus terencana dengan baik dan apik dalam hal strategis,
ongkos, isu : isu %ag keberhasilann%a tergantung pengerjaann%a, dan nila& nilai sikap para
pemegang modal pada hal:hal tersebut. Semua kebijakan mengutamakan beberapa perubahan
bentuk, terjadin%a pada strategis atau operasional sebagai dampakn%a, konflik dapat
meningkatkan %ang malah menjungkirbalikkan kebijakan ini. Kebijakan efektif mengatasi
masalah atau putusan : putusan jalur mengedepankan target : target perpustakaan atau pusat
informasi dan organisasi itu. Sekali keseluruhan kebijakan telah dikokohkan, instrumenini dapat
dijadikan peralatan efektif untuk memindahkan pembuatan keputusan ke tingkat %ang lebih
rendah dari organisasi, dengan memberikan ja"aban : ja"aban atas pertan%aan : pertan%aan
rutin. ?al ini memastikan bah"a indi$idu, grup atau departemen dapat mengambil inisiatif dalam
membuat keputusan tetapi tetap bah"a hasiln%a kan sejajar dengan penggapaian termutakhir dari
target : target organisasi.
Seperti %ang diutarakan oleh MacMillan '*1<-( Kebijakan biasan%a ditemukan dalam buku
manual kebijakan, meski ban%ak organisasi memiliki seperangkat kebijakan tak tertulis.
Kebijakan manial adalah suatu bentuk komunikasi dalam organisasi dan mela%ani sebagai alat
pengenalan anggota staf baru. Kebijakan dirating pada tingkat kepemilikan. Dalam kasus
perpustakaan %ang spesial di dalam perusahaan pribadi, tingkat kepemilikan akan menilai si
penanggung ja"ab dan direksi %ang menjalankan perusahaan %ang dipilih melalui pembagian
saham perusahaan, sementara pada kasus perpustakaan publik tingkat kepemilikan bersifat
dominan dan dipegang oleh anggota majelis atau majelis senior %ang dipilih oleh para pemba%ar
pajak lokal.
49
1!Implementasi tujuan
Tujuan : tujuan bisa dibedakan berdasarkan tingkat hirarkin%a 'gambar 3(. pada setiap
tingkatan hirarki %ang lebih tinggi tujuan : tujuann%a lebih umum dan rele$an pada proporsi
akti$itas organisasi %ang lebih berat supa%a tujuan : tujuan organisasi pada hirarkipuncak rele$an
*77 persen dari organisasi. Tujuan : tujuan bersama memperhatikan semua akti$itas organisasi
dan biasan%a jangka panjang.
Aktifitas spesifikadalah tujuan : tujuan perdepartemen juga tujuan : tujuan jangkapendek
keseluruhan organisasi, dan selalu terukur serta dalam jangkauan. Tujuan : tujuan itu kemudian
diubahkan menjadi program : program, aktifitas : aktifitas dan tugas : tugas. Aktifitas : aktifitas
dan tugas : tugas dikaitkan secara langsung pada anak rangkaina tujuan : tujuan spesifik, dan
biasan%a untuk jangka pendek atau dikerjakan berulang kali, ituterukur dan berhubungan dengan
kelompok : kelopmpok atau pribadi & pribadi.
?irarki tujuan juga eksis berdasarkan elemen "aktu. 0entukn%a seperti piramid, dengan
tujuan : tujuan terjauh dan terdepan pada bagian pucukn%a dan tujuan : tujuan mendesak atau
jangka pendek pada bagian dasar ' %ang luas (.
Tujuan : tujuan jangka panjang ' &C tahun( penting sebab fungsin%a memberi arahan
organisasi untuk beberapa tahun dan berdampak pada tujuan : tujuan jangka menegah dan jangka
pendek. Tujuan : tujuan jangka menengah '*& tahun( harus didentifikasikan dan
dikuantifikasikan dengan tepat selama masih mungkin untuk memperkirakan iklim lingkungan
pada beberapa derajat akurasi untuk batasan "aktun%a. Tujuan : tujuan mendesak atau
jangkapendek me"akilkan pentingn%a tujuan : tujuan rencana bersama dan harus sangat
spesifikasi dan kongkrit.
>ambar 3
"!Melaksanakan tujuan
50
Top - Strategis
Midle - Taktis
Operasional Teknis
Tujuan %ang diformulasikan dengan efektif akan memberi hsil konkrit sesuai %ang
diinginkan organisasi. 0agaimanapun juga, memformulasikan pern%ataan tujuan%ang penuh
makna membutuhkan pemikiran dan analisis %ang cermat. Maksudn%a bah"a tujuann%a harus
jelas dan fokusn%a mudah dimengerti. Supa%a tidak han%a memperjelas tindakan tapi juga
merangsangn%a. Tujuan : tujuan harus jelas dan dimengerti semua orang %ang bertanggung
ja"ab atas tujuann%a. Tujuan :tujuan tersebut harus menantang tapi tetep masuk akal. Tujuan itu
harus dituliska untuk bisa dianalisa dan ditinjau kembali secara berkala.
Tujuan& tujuan harus jelas dalam istlah hasil atau kondisi : kondisi untuk dicapai daripada
han%a sebagai aktifitas %ang dikerjakan, sebagaimana bila menentang tujuan, kinerjan%a akan
diukur,. Pern%ataan tujuann%a harus dalam pengertian positif %aitu, dalam pengertian 4 apa : apa
%ang harus dikerjakan daripada apa : apa %ang harus dihindari 4. Di atas segalan%a, tujuan :
tujuan harus kuantifikasi, karena semakin konkrit informasi semakin dekat pencapainn%a dalam
pemaknaan n%ata. Kuantitas hasil ' seberapa ban%a ( sama pentingn%a dengan jenis hasil.batas
"aktu, presentase , besar $olume dan rating frekuensi itu poin : poin %ang bisa diukur %ang dapat
dilebur bersama ke tujuan : tujuan perpustakaan atau pusat informasi. Tujuan : tujuan %ang
dikuantifikasi menjabarkan dan menjelaskan hasil %ang diinginkan lebih baik dari pada deskripsi
$erbal, tujuan demikian men%ediakan ukuran keefektifan %ang dirakit.
#!Peren(anan efektif
Keberhasilan perencanaan bersama bergantung pada pemahaman proses oleh mereka :
mereka %ang terlibat. Dituntut komitmen darimanajemen pucuk dan jalur komunikasi %ang baik
di seluruh organisasi. Karena proses perencanaan harus dirancang untuk bertemu dengan
kebutuhan tipa organisasi, halini mungkin bukan hal %ang penting untuk setiap langka : langkah
tertulis diikitukarena perbedaan %ang akan muncul didasarkan pada kebutuhan dan sumber da%a
perpustakaan. 0agaimanapun, penting juga supa%a sumber da%a berkualitas tercukupkan sebagai
masukan dan bah"a hasil : hasil disusun sedemikian rupa supa%a praktikal.
6encana itu sendiri harus fleksibel, kalau perlu dibiarkan supa%a disesuaikan dengan cara
halus dan cepat. 0agaimanapun, rencana itu tidak perlu modifikasi perpanjangan dan harus
diabaikan jika rencana itu adalah suatu kasus permasalahan. Pada "aktu rencana berjalan keluar
dari keguanann%a, rencana tersebut harus diganti dengan bagian lain untuk siklus berkelanjutan.
6encana bersama baikn%a sederhana dan mendukung untuk penggenapan target : target dengan
kemungkinan $ariabel tersedikit, rencana kompleks sulit untuk diimplementasikan dan dipantau.
Proses perencanaan bersama akan kurang berhasil jika manajemen berpendapat bah"a
fungsi perencanaan bisa didegladasikan keperancang rencana. Perencanaan mungkin
ditolaksebagai suatu tekhnik manajemen dengan dasar bah"a upa%a sebelumn%a telah gagal,
51
kalau masih ada pengetahuan %ang kurang cukup dari proses perencanaan, atau bah"a target
jangka panjang efektif tidak bisa dikembangkan pada sisi terang dinamis, perencanaan adalah,
dan harusn%a sebuah proses pembelajaran. ?al ini haruslah tidak terpisahkan sebagai bagin dari
keseluruhan proses manajeman dan seperti proses& proses manajemen lainn%a, hal ini sama politis
dan sama rasionaln%a.
Perencanaan bersama adalah proses berkesinambungan %ang menuntut penilain berkala
%ang matang dari keseluruhan lingkungan pengoprasian. ?al ini bukanlah sebuah praktek
mencomot rencana tahun kemarin dan menambahkann%a dengan tren e@trapolating
'memperkirakan dengan tekhnik sama %ang telah berhasil(. ?al ini sepenuhn%a membutuhkan
pemikiran ulang akan masa depan dalam sisi terang lingkungan pada "aktu itu dan perubahan
masa depan sesuai %ang diharapkan.
Perencanaan bersama sifatn%a proses sambil berjalan. Perencanaan ini jangan sampai
terlupakan antarasiklus : siklusn%a karena siklusn%a itu berkelanjutan, selama lingkungann%a
berubah : ubah dan sangat mustahil untuk melen%apkanketidakpastian akan masa depan.
%!Peran Dan &anggung .a4ab
Sebelum masuk kedalam proses tingkat perencanaan bersama, peran dan tanggung ja"ab
dari semua in$estor harus dijabarkan dengan jelas. Perencanaan adalah proses berorientasi
manusia. ?al ini melibatkan staff perpustakaan, pembaca, pihak pendana dan lain&lain dengan
posisi legitimasin%a untuk mempengaruhi perpustakaan dan pusat informasi.
Alamiahn%a, perencanan bersama memerlukan keterlibatan orang : orang %ang ada di
puncak manajemen. Pihak manajemen pucuk ini tidak akan menelorkan keputusna sendirian,
bagaimanapun komitmen pribadi dan keterlibatan mereka krusiala demi keefektifan jangka
panjang. Dari merekalah inisiatif untuk perncanan ini berjalan dan mereka juga %ang
menga"asin%a.
Tanggung ja"ab penting dari manajemen pucuk adalah menciptakan lingkungan dimana
perencanaan bersama ini tidak dipengarui takut namun dipenuhi antusiasme. Antusiasme ini
muncul dipacu dengan membahas keberhasilan proses perencanan bersama %ang telah terjadi
padaorganisasi lain, dengan menjelaskan bagaimana bisa fungsi perpustakaan dan pusat informasi
ini menjadi lebih baik le"at perencanaan, dan penjelasan impro$isasa perencanaan bersama
dalam proses membuat keputusan.
0an%ak dari target, tujuan dan strategi akan di"ujudkan melalui akti$itas : akti$itas
berbagai departemen dalam perpustakaan.penanganan a"al proses perencanaan ini dapat
memba"a dampak besar ke presepsi para kar%a"an dan antusiasme mereka dalam
implementasin%a. Prosesn%a mungkin menuntut perubahan para staff, dan penanganan situasi
52
%ang cermat dapat membia%ai de$iden se"aktu pengimplementasian perencanaan ini.jika semua
staff dilibatkan dalam proses perencanaan sesuai area kerja mereka dan dii/inkan berprtisipasi
dalam pembuatan keputusan ini, mereka akan lebih siap mengidentifikasi dengan perencanaan
bersama dan menunjuka antusiasme mereka pada pekerjaan.
Manajer harus lebih lagi termoti$asi untuk meluagkan "aktun%a pada perencanaan bersama
ini. ?arus adaan sumber da%a pada pekerjaan sistem formiln%a untuk mengalokasikan "aktu dan
sumber da%a pada pekerjaan, dan sebuah pendekatan organisasional akan memba"a a%a
kontribusi manajer keproses perencanaan supa%a dapat dibaca sebagai bagian dari kerja mereka
secara indi$idu.
Adalah tanggungja"ab manajemen pucuk menentukan apakah konsultan hendak
difungsikan sebagai fasilitator. Konsultan semestin%a tidak difungsikan sebagai pemproduksi
perencanaan bersama karena hal ini urusan internal. 0agaimanapun, mereka masih bisa
membantu menentukan kebutuhan : kebutuhan pengguna atau bukan pengguna dengan
me"a"ancara atau mensur$e% menemukan kebenaran sudut pandang tertentu, atau berlaku
sebagai juru bicara atau fasilitator untukmembatasi kepribadian atau pengaru : pengaruh teritorial
se"aktu menentukan target dan tujuan bersama supa%a tidak tercampur sedemikian rupa.
)!/en(ana Bersama
?asil dariproses perencanaan bersama adalah sebuah dokumen bernama5 sebuah rencana
bersama 4. ?al ini adalah dokumen tertulis dari tujuan : tujuan organisasi dan bagaimana
seharusn%a dicapai. 6encana bersama memiliki dua komponen utama %aitu rencana strategi dan
rencana operasional. Maksud rencana strategis itu target : target orgnisasi dan bagaimana
seharusn%a rencana itu dipenuhi. Perencanaan ini diseting untuk menaikkan fleksibilitas,
kemampuan men%esuaikan dengan perubahan dan kapasitas kekreatifan target dari organisasi.
?al ini tidak berfokus pada operasional keseharian atau isu saja, tapi juga ke per%ataan misi dan
target berstrategi jangka panjang dan selanjutn%a berupa definisi dari tujuan, kebijakan dan
standar organisasional bersama.
6encana : rencana operasional men%ebutkan rencana spesifik jasa : jasa %ang harus
dikerjakan dan sebuah estimasi sumber : sumber da%a %ang diperlukan. Serangkaian hasil,
dibataskan oleh pencapaian dalam kurun tertentu harus pasti untuk setiap pekerjaan atau pro%ek.
Takaran pekerjaan masing : masing untuk memperkirakan tingkatan pencapaian tujuan dan
rencana spesifik untuk pen%empurnaan, pengembangan, dan penda%aan manusia, sumber da%a
tekhnis, informatis dan finansial juga termasuk dalam rencana operasional.
6encana bersama selanjutn%a harus dina$igasi secara objektif sebagai hasil utama %ang
penting dengan hasil%ang diinginkan. 6encana ini juga harus men%ertakan target spesifik %ang
53
rasional, memberi impresi %ang jelas dari prioritas : prioritas %ang bersangkutan sesuai dengan
hasil masing : masing orang, men%ediakan beberapa strategi untuk dipilih, dan men%iapkan
justifikasi untuk seluruh pemrogram, kegiatan, dan sumber da%a.
a! Proses Peren(anan Bersama
Perencanaan bersama adalah proses berkelanjutan dan rumit. Proses ini membiarkan
perpustakaan dan pusat informasi men%esuaikan diri ke lingkungan dinamis dan untuk memberi
respon efektif akan situasi baru %ang berarti juga usaha mereka memastikan kelangsungan dan
kesuksesan diri.
+ntuk menjadi efektif, perencanaan bersama mengis%aratkan komitmen dan keterlibatan
manajemen puncak. ?arus diusahakan pemahaman %ang jelas dan men%eluruh di badan
organisasi terhadap kebutuhan untuk perencanaan bersama dan nilain%a. Proses ini akan gagal
tatkala meluangkan "aktu dan da%a %ang kurang baik, atau masalah komitmen sepanjang
perjalanan. Ide proses perencanaan ini memahami bah"a oragnisasi tidak dapat mencapai suatu
apapun %ang sebatas hendak dikerjakan. Meskipun begitu, ide memberikan pengalokasian sumber
da%a dn strategi perencanan pada basis perioritas untuk pencapaian terbai aktifitas : aktifitas %ang
dapat memba"a pen%elesaian efektif dari misi : misi organisasi. Produk sampingan dari
keberhasilan ditemukan pada komunikasi dan koordinasi %ang meningkat diantara berbagai
bagian organisasi, berbuah dari proses penilaian tujuan : tujuan organisasi.
Pada situasi perubahan suasana dan ketidakpastian, satu strategi penting adalah
pemfasilitasan pertumbuhan organisasi dan pelestarian dalam sebuah lingkungan dimana
kompetensi sumber da%a itu rentan.
b!$aktor Kritis 0ukses
aktor kritis sukses bisa digunakan untuk mengidentifikasi bahan : bahan %ang paling
penting untuk kesuksesan sebuah perpustakaan atau pusat informasi. Mereka berfokus pada
penentu kunci sukses dalam lungkungan pelaksanaan . contoh faktor kritis sukses adalah staff
%ang berpengetahuan, bermoti$asi, jaminan kualitas, faktor kunci politik a%au pers%aratan
legislatif.
aktor kritissukses harus dipandang sebagai alat untuk mengidentifikasi komponen kunci
tertentu dalam tujuan perpustakaan. Sebagai hasiln%a, perpustakaan atau pusat informasi dapat
mengklarifikasi tujuan tertentu dan memformulasikan tujuan %ang akan menjadikann%a sukses
54
dengan menari perhatian pada masalah : masalah kunci. Masalah ini bisa tercermin dalam
kebijakantertulis atau pern%ataan kegiatan, contoh pern%ataan %ang menunju pada semu
kebutuhan staff untuk memberikan respo %ang cepat terhada permintaan costumer, atau kebijakan
%ang mengarahkan perpustakaan untuk tidak biasa dalam perlakuan terhadap semua informasi.
(! *nalisis 04ot
Analisis SHT ' kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman ( memberikan e$aluasi %ang
objektif tentang perpustakaan atau pusat informasi dapat berurusan dengan lingkungann%a.
Semakin kometen sebuah organisasi, maka kemungkinan suksesn%a akan lebih besar. Kekuatan
dan kelemahan berurusan dengan faktor internal organisasi, sementara peluang dan ancaman
berkutat dengan lingkungan eksternal organisasi.
Kekuatan adalah sumber da%a atau kemampuan sebuah organisasi dengan cara %ang efektif
untuk mencapai tujuann%a. Dalam sebuah perpustakaan atau pusat informasi, kekuatan bisa jadi
koleksin%a %ang sangat ban%ak atau salah satu anggota staff %ang pengetahuann%a akan koleksi
%ang ada sangat membantu dan menjadikan jasa informasi itu berfungsi dengan efektif.
Kelemahan adalah keterbatasan, kesalahan atau kekurangan dalam "aktu buka %ang
terbatas organisasi %ang menghalangi pencapaian tujuann%a. "aktu buka %ang terbatas atau lantai
ruang %ang buruk bisa menghalangi perpustakaan untuk meluaska jasan%a lebih jauh untuk
memenuhi kebutuhan cepat.
Kadang sulit bagi manajerperpustakaan menjalankan e$alusai kelemahan atau pusat
informasi untuk menjalankan e$alusai kelemahan dan kekuatan perpustakaan mereka. 0iasan%a,
han%a pihak luar %ang bisa men%ingkirkan emosi dan perasaan personal mereka. Informasi untuk
e$alusi bisa didapat melalui "a"ancara dengan dengan pengguna jasa dan bukan pengguna jasa
staff, e$aluasi laporan internal, dan dokumen lain, kuesioner, sur$e%, dan "a"ancara dengan
pengguna jasa dan bukan pengguna jasa.
Peluang adalah situasi %ang memberikan kemungkinan dalam lingkungan eksternal
organisasi. Ini bisa saja berupa tren atau perubahan %ang mendukung permintaan akan jasa %ang
tadin%a belum diketahui atau dipenuhi. Peluang juga biasan%a memungkunkan perpustakaan atau
pusat informasi untuk melebarkan posisin%a, dan mungkin bisa diba"a oleh perubahan
tekhnologi %ang memungkinkan organisasi mena"arkan jasa baru atau memenuhi kebutuhan
%ang ada. Kombinasi fasilitas PA8 dalam sistem perpustakaan otomatis dan tekhnologi
komunikasi %ang sudah ada memungkinkan pembaca untuk mengakses katalog perpustakaan dari
sebuah tempat %ang jauh sehingga men%ediakan fasilitas untuk sebuah jas baru. Produksi buku
bisa berbicar atau kaset pengucapan dengan basis komersial dengan bia%a %ang terjangkau serta
55
bebas dari hak cipta memungkinkan perpustakaan umum untuk memenuhi kebutuhan orang tua
atau jompo.
Ancaman adalah situasi %ang tidak mengenakandalamlingkunganeksternalperpustakaan
atau pusat informasi %ang sangat potensial menghancurkanperpustakaan atau strategin%a. Ini
merupakan halangan, rintangan atau apaun %ang dapatmenimbulkan masalah pada perpustakaan
atau pusat informasi.
Analisis SHT memungkinkan merencanakan strategi %ang menguatkan kekuatan %ang
dimiliki dan mengantisipasi kelemahan %ang ada pada perpustakaan atau pusat informasi. Ini
digunakan secara men%eluruh didalam proses pemasaran.
d!Profil Kapabilitas
Profil kapabilitas adalah cara %ntuk menge$aluasi kekuatan dan kelemahan jasa informasi
atau perpustakaan, dalam menghadapi ancaman atau peluang dari lingkungan eksternal.
Kapabilitas organisasi dibidang manajeman, pemasaran dengan $arran tekhnoligi dan keuangan
membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahna berurusan dengan $ariabel dalam
lingkungan internal maupun eksternal.
Kapabilitas kepengurusan bisa diukur dengan mempertimbangkan ukuran dan
menggunakan perencanaan strategis, imej dari perpustakaan atau pusat informasi, kecepatann%a
untuk merespon kondisi %ang berubah, manajemen komunikasi dan kontrol, kemampuan
organisasi untuk menarik dan mempertahankan orang : orang berji"a kreatif dan kemamouan
untuk merespon lingkungaan eksternal. Kapabilitas pemasaran ditunjukan oleh lo%alitas
pengguna dan kepuasan, persentase pengguna dan non pengguna , kualitas pela%anan, dan
kemampuan untuk tumbuh berkembang. Keberadaan keterampilan tekhnis, tingkat tekhnologi
%ang digunakan, sumber da%a dan penggunaan personel, skala ekonomi, keterbaruan
perlengkapan, penerapan tekhnologi, komputer, tingkat koordinasi, anintegrasi dan keefektifan
pela%anan dapat menentukan kapabilitas tekhnik pela%anan pusat informasi atau perpustakaan.
Kapabilitas finansial ditentukan dengan kemampuan mengakses modal dan stabilitas bia%a.
Diagram batang disiapkan untuk menentukan detil tingkat kekuatan atau kelemahan dari tiap
katagori. Setelah men%elesaikan diagram maka barulah kekuatan dan kelemahan relatif dapat
ditentukan. Meskipun kapabilitas profil bersifat sangat subjektif, tapi tetap berguna. Ia
men%ediakan jalan untuk memeriksa possisi : posisi strategis perpustakaan dan pusat informasi
%ang membutuhkan perhatian pada saat sekarang ini.
e! +mpat $aktor *nalisis 0tategis
56
Analisis ini mengidentifikasi faktor kunci%ang sangat penting dan juga kritis untuk strategi
perencanaan, manajeman dan kendali. #mpat faktor ini meliputi perencanaan strategis,
pertimbangan organisasi, faktor kendali strategis dalam lingkungan internal dan kebutuhan
sumber da%a. aktor dilingkungan eksternal mempengaruhi rencana strategis sebagai pendekatan
alternatif untuk berurusan dengan lingkungan eksternal perlu dipertimbangkan. Kapabilitas
organisasi untuk memenuhi permintaan %ang dipicu oleh lingkungna eksternal dan internal juga
akan mempengaruhi pilihan pendekatan strategis. Kendali str ategi berfokus pada kebutuhan
internal %ang terlibat dalam strategi %ang dipilih ' rencana pelaksanaan (. Keempat panah
menunjukkan bagaimana sumber pendanaan dan faktor %ang lain die$aluasi untuk mendapatkan
sumber da%a. Analisis strategi empat faktor memungkinkan informasi %ang diperlukan untuk
manajemen strategi efektif dapat dengan mudah diorganisir sehingga hubungan antara empat
ares strategis dapat ditampilkan.
atihan )
*.=elaskan apa %ang dimaksud dengan perencanaan strategis, taktisdan operasional B
.=elaskan empat faktor perencanaan strategis B
-.0agaimana tahapan implementasi dari tujuan terhadap program kerja lembaga B
3.Peran dan tanggung ja"ab manajerial dalam program perencanaan mencakup berapa hal,
jelaskan B
57
6angkuman
Inti aktifitas manajerial adalah pada fungsi perencanan, karena perencanaan merupakan
faktor penting untuk menentukan program kerja, staff , anggaran, fasilitas dan sumber : sumber
lainn%a, sampai kepada pengendalian dan pencapaian tujuan. Penetapan "aktu capai di mulai dan
kapan pekerjaan tersebut harus selesai. Perencanaan merupakan titik a"al dari seluruh kegiatan
sampai kepada e$aluasi dan pelaporan. Tidak cukup seperti itu, perlu juga mengkaji tentang
kualifikasi dan kemampuan mereka untuk selanjutn%a ditempatkan pada struktur organisasi dan
bagian&bagian, serta sub unit pekerjaan %ang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi mereka.
Sehingga terjadi kesesuaian penggajian, penghonoran dan kepuasan kerja. Meraka akan n%aman
dan tidak mengalami stres sampai pensiun.
58
6eferensi )
Drucker, P.. '*12J(, Managing the Public sr$ice institutionG, 8ollege and 6esearch ibraries,
MacMillan, I8. '*1<-(, 8ompetiti$e strategies for not¬&profit agenciesG, Ad$ances in
Strategic Management.
59
Modul %
0trategi Untuk Pembentukan 0truktur Organisasi Lembaga Informasi
Pendahuluan
angkah berikut setelah menentukan sasaran dan tujuan melalui tahapan perencanaan
adalah penentuan struktur organisasi lembaga informasi. Tahapan %ang dilakukan adalah analisis
pekerjaan, penetpan bagian : bagian dalam struktur, penetuan dan perancangan bagan fungsi,
penetapan eselonisasi, dan penetapan pega"ai sesuai bagan tersebut. Penataan struktur organisasi
merupakan penetapan garis komando dan pola komunkasi organisasional antara atasan dan
ba"ahan, serta %ang satu tingkatan.Pada bagian ini bertujuan untuk memperkenalkan pembaca
dengan proses : proses %ang mendukung perpustakaan atau pusat informasi dengan men%ediakan
koordinasi %ang dibutuhkanagar efektif adan efesien dalam mencapai tujuann%aserta objektifn%a.
60
Mendeskripsikan struktur organisasi %ang berbeda %ang dapat ditemukan pada lembaga
informasi. Karena sturuktur ini terdapat dalam pola hubungan dan ke"ajiban antara departemen
dan indi$idu maka ini memang perlu direncanakan engan hati : hati. Karena itu tidak ada cara
lain %ang lebih baik dalam merencanakan desain dalam sebuah organisasi, struktur organisasi
%ang paling efektif memba"a bersama program perpustakaan dan kegiatan untuk mendukung
tujuapusat informasi atau perpustakaan. Aneka macam grup formal atau komite : komite bisa
ditemukn dalam organisasi untuk proses koordinasi lebih jauh lagi. Koordinasi struktur dicapai
melalui departemen pimpinaan . Departemen pimpinan mencapai tujuan dengan
mendegladasikan, memerintah, dan tugas kerja dalam hirarki organisasi. Departemen pega"ai
mempengaruhi kerja departemen pega"ai melalui saran, rekomendasi dan anjuran. Konsep
kesatuan perintah, skal mendasar dan rentang kendali juga mempengaruhi struktur hirarki dan
hubungan juga dideskripsikan %ang memaparkan topik komunikasi.
Komunikasi %ang baik adalah bahan %ang diperlukan untuk kesuksesan perencanaan,
mengorganisir, membuat keputusan, mengendalikan, memoti$asi, dan fungsi kepeimpinan.
Komunikasi bisa dikatakan bekerja didua tingkatan pada tingkat indi$idu dan tingkat orgnisasi.
Komunikasi antar personal dapat dikenali dengan cara melihat faktor %ang berpengaruh seperti
model stereotipe tertentu, imej : dendir dan sikap terhadap orang lain, dan dengan
mengembangkan kemampuan mendengar dengan baik. Komunikasi di tingkat organisasi bisa
terjadi dalam bentuk %ang beraneka ragam, tertulis , elektronik, oral dan komunikasi non :
$erbal. Saluran komunikasiformal dan informal terdapat disemua organisasi perpustakaan
bergantung pada tipe, kompleksitas da buda%a korporasi.
Pada bagian ini dibahas topik : topik sebagai berikut )
*.Mendesain strukur pembagian kerja dan penetuan bagan fungsi.
.0agan organisasi horisontal, dan $ertikaldan pembedaan peran .
-.Tingkatan eselonisasi dan pembedaan peran pada strukur organisasi.
3.aktor : faktor %ang berpengaruh pada penetapan struktur organisasi.
Kegiatan Belajar 1 Desain 0truktur Organisasi!
Struktur organisasi berhubungan dengan organisasi, koordinasi, Dan kontrol. Struktur
organisai %ang baik memberikan sistem komunikasi dan kerja %ang efesien karena terdapat pada
pola hubungan dan tanggung ja"ab antar departeman dan indi$idu dalam perpustakaan dan pusat
informasi dan organisasi pelindungn%a.
a"rence '*1J1( menentukan pola hubungan formal struktur organisasi, struktur formal
'resmi( diidintifikasikan dengan )
*.Pola hubungan formal dan tugas dapat dilihat pada statistik organisasi dan deskripsi tugas.
61
.Spesialisasi dilakukan dalam mengalokasikan beraneka tugas, kegiatan, dan tanggung
ja"ab berbagai departemen dan indi$idu.
-.8ara dimana kegiata atau tugas %ang terisah terkoordinasi oleh kesatuan, digolongkan
menurut departemen itu sendiri digolongkan pada organisasi secara keseluruhan.
3.Kekuatan, status , dan hubungan hirarki dalam organisasi, dihubungkan dengan
ke"enangan.
C.Kebijakan %ang formal dan terencana, prosedur dan kendali %ang mengarahkan kegiatan
dan hubungan antar orang dalam organisasi melaluisistem administratifn%a.
Diharapkan ini memastikan bah"a pega"ai benar& benar memahami peran mereka dalam
organisasi dan apa %ang diharapkan dari mereka.
1!Desain 0truktur
Struktur organisasi %ang efektif harus mencerminkan tujuan perpustakaan atau pusat
informasi. Program dan kegiatan %ang serupa harus diidentifikasikan dan digolongkan kedalam
unit : unit atau departemen %ang men%ediakan kendali dan kordinasi terbaik untuk mencapai
tujuan : tujuan ini. Ini mungkin tugas %ang kompleks %ang membutuhkan pertimbangan usaha
kepengurusan dalam mengidentifikasi kombinasi %ang benar dari program dan kegiatan itu.
Sebagai contoh, sebuah keputusan mungkin perlu dibuat seolah : olah perpustakaan atau pusat
nformasi terstruktur menurut tugas tekhnis maupun fisik seperti la%anan tekhnis atau la%anan
pembaca dalam mencapai misi perpustakaan, atau mungkin lebih baik jika terstruktur menurut
pengguna akhir dan spesialisasi subjek. Dua struktur organisasi dan kegiatan %ang berhubungan
dengann%a akan berbeda tentun%a.
Sebuah struktur organisasi harus mencerminkan pola atau jaringan hubungan dan saluran
komunikasi antara pemegang posisi satu dan lainn%a. rganisasi memiliki struktur formal dan
informal, %ang formal diidentifikasikan oleh keputusan manajemen sementara %ang informal
berkembang terhadap organisasi.
Strktur organisasi pusat informasi atau perpustakaan harus dinamis dalam desainn%a,
karena perubahan adalah ciri kesinambungan dari organisasi apapun. Tekanan internal maupun
eksternal secara konstan berdampak terhadap struktur %ang ada , menimbulkan kebutuhan akan
perubahan.seiring pertumbuhan dan perkembangan organisasi, struktur %ang berbeda diperlukan
untuk menghadapi tantangan ukuran %ang meningkat, tekhnologi %ang semakin majudan
perubahan kondisi lingkungan.
Proses perencanaan, pembuatan kebijakan, pembuatan objektif dan pemecahan masalah
terhubung dalam desain organisasi. Tanpa struktur organisasi %ang efektif, akan sulit untuk
berkomunikasi dan membuat koordinasi %ang penting bagi perencanaa, pemecahan masalah serta
62
PUSTAKAWAN
SERIAL PUSTAKAWAN PEMBANTUMONOGRAF PUSTAKAWAN PEMBANTU
SERIAL JURU TULIS PERPUSTAKAAN
PENGIKAT BUKU
MONOGRAF JURU TULIS PERPUSTAKAAN
pembuatan keputusan. Struktur organisasi juga mengidentifiasi tingkat manajemen dan oleh
karena itu bertanggung ja"ab pula pada perbedaan tingkat setting objektif dan pelaksanaan
program dan hubungan emecah masalah. Mereka %ang ada pada hirarki %ang paling tinggi
bertanggung ja"ab atas perencanaan dan pembuatan kebijakan untuk keseluruhan organisasi.
Mereka %ang berada di bagian ba"ah hirark akan berurusan dengan ke"ajiban dan ke"enangan
masalah dilingkup mereka sendiri.
"! Bagan Organisasi Dan 9ubungan 9orisontal : 7ertikal
>rafik organisasi adalah grafik %ang menggambarkan struktur organisasi. Ini mungkin
menggambarkan indi$idu, unit maupun departemen ' lihat figur 1.* (. Ini akan memberikan
pega"ai informasi tentang posisi mereka dalam organisas, hubungan mereka satu sama lainn%a,
tugas dan ke"ajiban mereka kepada siapa mereka harus memberi laporan .
>aris $ertikal dalam gambar berikut menidentifikasi hirarki ke"enangan, siapa melapor
kepada siapa dan tanggung ja"ab manajer. Dalam sebuah grafikorganisasi, "e"enang berjalan
keba"ah dan keluar. Ini tidak kembali kegaris asli dari "e"enang.
Spesifikasi horisontal
$igur %!1 aris Organisasi tingkat indiidu memperlihatkan spesifikasi hori3ontal
dan ertikal
Kadang kala status dalam organisasi disalahpahami karena lokasin%a pada grafik organisasi.
rang berfikir bah"a semakin tinggi letak suatu unit pada grafik maka semakin tinggi status
dan ke"enangann%a. Ini tidakbenar, keutamaan dari sebuah unit organisasi ditetentukan oleh
garis "e"enang dan jumlah manajer %ang dilalui "e"enang itu sebelum mencapai "e"enang
akhir.
#!&ingkatan 0truktural
63
Seiring perustakaan dan pusat informasi tumbuh dalam kompleksitasn%a, pembedaan
punterjadi. Tujuan utama pembedaan adalah untuk membagi struktur organisasi menjadi
departemen sehingga manajer mereka bisa berkonsentrasi pada daerah tertentu dalam keahliann%a
untuk memastikan bah"a kegiatan mereka mengarah kepada keselamatan organisasi dalam
lingkungann%a 'area keahlian( bisa juga dihubungkan dengan pengetahuantentang lokasi geografi
tertentu, memfungsikan tekhnologi dan isi produk, atau kebutuhan tertentu dari pengguna
' pasar (.
Tipe pembedaan tingkatan dapat dilihat menurut fungsi, lokasi, produk ' la%anan ( atau
pengguna dan bertanggung pada lingkungann%a. Perpustakaan akan mengadadopsi pembedaan
%ang dinilai aka sukses, dengan mempertimbangkan lingkungan internal maupun eksternal.
0eberapa cara kordinasi harus dicapai untuk memastikan bah"a keputusan pada lingkungan
departeman mendukung tujuan dan objektif organisasi. Tingkat koordinasi antara departemen
akan dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. Seiring peningkatan ketidakpastian, kebutuhan akan
pertukaran informasi dan koordinasi antara beragam departemen pun meningkat. Ini pun akan
mempengaruhi tingkatan dimana tiap departemen bisa bertahan secara interdependen.
a!$ungsi struktur organisasi
Pembedaan atau departemenalisasi sesuai fungsi terjadi manakala kegiatan organisasi
dibagi berdasarkan fungsi utama %ang akan dilakukan. Sebenarn%a leih tepat untuk organisasi
kecil %ang berbasis pada pasar mereka tumbuh dari satu produk atau la%anan tunggal dalam satu
area.#fesiensi dan efektifitas dalam lingkungan %ang relatif stabil dapat terjadi.
Departemenalisasi menurut fungsi dalam perpustakaan dan pusat informasi secara tradisi
didasarkan atas perubahan proses masukan organisir, peminjaman, dan penggunaan bahan,
dengan fungsi administratif dapat mengkoordinasi barang dalam jumlah kecil dan besar.
Pengaturan seperti ini mempun%ai keuntungan baik secara spesialisasi dan konsentrasi dari
kegiatan %ang serupa dalam departemen. ?al ini menggolongkan skill tertentu, pengetahuan, serta
tindakan bersama dalam masalah umum. Pega"ai mempun%ai gambaran %ang jelas akan tugas
pokok dan fungsi mereka %ang sesuai dengan pelatihan khusus mereka.
Struktur fungsi menekankan keahlian didalam fungsi dan departemen tanpa melihat tujuan
keseluruhan organisasi.Ini adalah tipe pembedaan %ang paling memungkinkan untuk
mengembangkan sub : buda%a. Anggota dari tiap departemen mengadopsi nilai, dan orientasi
dari fungsi tertentu melalui keahlian khusus dan pembedaan dalam tujuan dan orientasin%a.
64
0ahkan dengan tekanan pada kesatuan tugas, kesetiaan utama para pega"ai akan cenderung demi
tujuan departemen dan kerja sama antar departemen %ang lain.
b!Lokalitas struktur organisasi
Strutur departemen menurut lokalitasn%a adalah metode %ang umum dipakai dalam
engorganisir la%anan berdasar geografi. Semua kegiatan organisasi dilakukan dalam daerah
geografi tertentu diba"a bersama dan disatukan dalam unit tunggal dengan asumsi bah"a
efesiensin%a akan meningkat. Pola ini sama denga penegasan kanor regional. Adalah penting
dalam situasi dimana organisasi mengekspansi berdasarkan geografi, mengurngi jumlah kendali
%ang mampu dicapai oleh kantorpusat atau kendali markas. Pada perpustakaan khusus ataupusat
informasi, ini terjadi dengan penegasan perpustakaan cabang untuk mela%ani fasilitas %ang
offsite.
(!0truktur organisasi produk
Departementalisasi menurut produk adalah istilah %ang digunakan untuk mengdeskripsikan
pembedaan perpustakaan berdasarka sumber da%a, la%anan atau pasarn%a. Ini adalah cara %ang
tepat untuk kegiatan grup manakala perpustakaan memiliki ban%ak sumber da%a, produk atau
la%anan %ang berbeda dalam urusan tekhnis, produksi, proses atau distribusi pada pasarn%a.
Spesialisasi menurut output ' hasil ( organisasi., dengan kata lain sesuai produk atau
la%anann%a. Pembedaan produk sering kali ditemukan dalam perpustakaan akademik dimana
struktur organisasi didesain untuk mendukung manajemen pembedaan tipe sumber da%a ' materi
audio : $isual, serial, buku, dst ( atau spesialisasi subjek dimana staff terlibat dalam
mendapatkan, memproses, dan men%ediakan la%anan pengguna dalam daerah subjek %ang
spesifik. Struktur produk memungkinkan spesialis untuk mendapatkan pengetahuan %ang
mendalam dan keahlian akan materi atau subjek area %ang terlibat.
d!0truktur Organisasi Pengguna
Penggolongan kegiatan mencerminkan kepada kondisi pengguna perpustakaan umum.
Pengguna adalah kunci bagi keban%akan penggolongan perpustakaan umum karena permintaan
%ang ber$ariasi ada diantara mereka dan kisaran la%anan %ang harus harus dita"arkan
perpustakaan untuk seksi %ang luas dari komunitas dengan kebutuhan %ang bermacam : macam
mulai dari golongan umur %ang ber$ariasi pula. Departemenalisasi menurut pengguna
65
memberikan cara untuk memenuhi kebutuhan pasar spesifik tertentu. Memungkinkan spesialis
mendapatkan pengetahuan %ang mendalam tentang kebutuhan pasar. Indi$idu dengan departemen
bisa saling membangun satu sama lain, berlatih dan mendapatkan pengalaman. Ini berfokus pada
sukses atau kegagalan la%anan tertentu dari grup pengguna.
e!0truktur Organisasi 9ibrid
0an%ak perpustakaan atau pusat informasi tidak mempun%ai produk la%anan, fungsi, dan
lokalitas maupun struktur pengguna.Perpustakaan sering merancang la%anan mulai dari struktur
fungsi, tetapi seiring pertumbuhan kompleksitas dan spesialisasi %ang berkembang, mereka mulai
menggolongkan menurut produk dan penggunan%a seperti pustaka"an, audio $isual atau
pustaka"an spesialis anak.
f!0truktur Matriks
Struktur matriks berkompromi antara struktur fungsi tradisional dan golongan pro%ek
otonom berpusat sekita produk atau la%anan tertentu. Mereka memberikan prioritas secara
simultan untuk kegiatan dan produk atau la%anan. Dalam "aktu ekstensi dan perubahan
lingkungan %ang cepat, mereka memberikan proses informasi terus menerus dan koordinasi
antara arah $ertikal dan horisontal.Struktur matriks terpasang pada kebutuhan tradisional akan
spesialisasi akti$itas menjadi fungsi departemen %ang mana pengembangan keahlian
danmemberikan basis %ang permanen bagi para pega"ai, dan kebutuhan memiliki unit%ang
men%atu dengan keahlian spesialisasi departemen atau indi$idu pada basissisfem manajemen,
prdul pro%ek, program. Mereka memberikan skala ekonomisignifikan dalam penggunaan
sumberda%a internal melalui fleksibilitas penggunaanstaf dan perlengkapan. Struktur matriks
terpasang berubah ke kebutuhan perubahankepengurusan dalam penelitian dan pengembangan,
atau dalam pro%ek %angkompleks atau dalam skala besar.
Tipe struktur ini membutuhkan ga%a kepemimpinan spesial bersandarsepernuhn%a pada
komunikasi terbuka, informal daripada pendekatan birokratis dansistem manajemerr %ang
meberikan diskusi terbuka. Suksesn%a bergantung pada kemammpuan manajer untuk membujuk
atau mempengaruhi anggota pro%ek %anglainn%a daripada menggunakan "e"enang formal, dan
mengaruskan pega"ai untukberadaptasi bekerja untuk dua orang pimpinan. Manajer dan personel
%ang bertugasharus terlatih dan terdidik untuk bekerja demi mengembangkan desain organisasi.
=ikaticlak, mereka bisa terkena frustrasi, gangguan emosional dan kehilangan moti$asi.0ekeda
dalam sebuah lingkungan dikarakterisasi oleh perubahan seiring pro%ekdimulai dan selesai tidak
sen%aman dan seaman berkerja dalam situasi %ang stabil danberarus kerja standar. Konflik tak
66
terelakkan muncul dan pega"ai %ang bekerja untukdua atasan terjebak dalam konflik dan
diharapkan untuk memecahkann%a. Strukturmatriks sering meningkatkan konflik dan adu
kekuasaan dalam organisasi. Inimenghasilkan ban%ak pertemuan untuk membahas dan
mengkoordinasi kegiatan danmemecahkan masalah sebelum konflik utama terjadi.
%! rup organisasi lainn2a
a! rup pro2ek
>rup Pro%ek dibuat untuk masa atau program tertentu. Anggota grup bisa ditarik daridalam
organisasi dan dari luar. Tiap anggota grup dalam organisasi bekerja baik untukmanajer pro%ek
grup dan manajer fungsi. Dua komando pertanggungja"aban jugabisa terjadi pada manajer&
sebagai contoh, kendali fungsi, dan kendali pro%ek. Kepalaeksekutif mengarahkan dan
mengimbangkan dua rantai pimpinan. >rup pro%ek digunakan dalam perpustakaan atau pusat
informasi sebagai bagian program partisipasi dalam r%ranajemen. Mereka digunakan unfuk
merencanakan perubahan urama dan rmtuk mendisain program %ang akan mempengaruhi jumlah
besar staf, dan!dimana keahlian staf melakukan fungsi %ang berbeda atau pada tingkatan %ang
berbeda dibutuhkann%a.
>rup Pro%ek men%ediakan fleksibilitas untuk organisasi dan mereka biasan%amemiliki
klausa matahari terbenam dan han%a ada untuk masa tertentu dari pro%ektertentu.
b! De4an Pimpinan 6Boards5
De"an pimpinan adalah tipe komite %ang ditemukan pada ban%ak organisasi,
khususn%a organisasi publik. Keban%akan perusahaan s"asta memiliki de"anpimpinan %ang
dipilih oleh pemegang saham untuk mengurus dan mengarahkan topmanajemen. Mereka
memegang tanggung ja"ab akhir atas organisasi itu. De"anpimpinan mengadakan pertemuan
reguler untuk meratifikasi kebijakan danmempertimbangkan laporan dari komite dan seterusn%a.
(! Komite *d ho(
Ini adalah komite %ang diciptakan untuk kebutuhan jangka pendek dan sangat penting.
Komite Ad hoc tidak mengadakan pertemuan reguler. 0ila persoalan %ang dihadapiterpecahkan
maka komite ini pun akan bubar.
d! Komisi Utama
Komite utama seperti terlihat dari narnan%a, relatif perrnanen. Keanggotaan komite ini
untuk jangka panjang dan stabil. 0eberapa komite utama, seperti komite penga"asbia%a,
berurusan dengan issu %ang sama dalam basis berkesinambungan. anglainn%a, seperti komite
manajemen perpustakaan, berurusan dengan aneka masalah. Komite eksekutif adalah komite
utama %ang termasuk top manajemen dan biasan%aberurusan dengan kebijakan. Komite utama
67
bertemu secara reguler dan biasan%asebelum pertemuan de"an pimpinan agar dapat
merekomendasikan tindakan untukdiambil oleh de"an pimpinan.
e! 0atuan tugas
Ini serupa dengan komite ad hoc atau pro%ek grup. Mereka memiliki maksud %angsangat
sempit dan masa "akfu %ang terbatas dan berurursan dengan integrasi sertakoordinasi kegiatan
antar unit. Masalah %ang dipertimbangkan biasan%a menentukanlama dan regularitas pertemuan.
)!$aktor ;ang Berpengaruh Pada Pemilihan
Struktur organisasi bukanlah akhir daripada segalan%a tetapi han%a sebuah
metodapenggolongan kegiatan untuk memfasilitasi tipe strategi departemen bergantung pada
situasi %ang digadapi, kompleksitas masalah organisasi, dampak lingkungan eksternal dan
ideologi di$isi kerja adalah konsep dasar %ang harus diperhitungkan manajemen
agarmendapatkan struktutr organisasi %ang tepat. Membagi pekerjaan %ang akan dilakukan oleh
tiap unit adalah langkah pembukan%a. Masalah berikutn%aberhubungan dengan hubungan
ba"ahan dan penga"as dan departemen kedepartemen melibatkan koordinasi berdasarkan konsep
kesatuan perintah, rentangkendali, delegasi "e"enang, dan integtasi fasilitas.
Tidak ada jalan tunggal %ang terbaik dalam mendesain organisasi. Desainorganisasi %ang
paling sukses adalah dimana disain beserta sub&unitn. Desainorganisasi akan berubah seiring
"aktu. Teori klasik mungkin benar dalam pendekatanmereka pada kesatuan,perintah karena
mereka berurusan han%a dengan organisasi%ang berada di lingkungan stabil9 han%a sedikit
pembedaan %ang dibutuhkan danintegrasi %ang perlu bisa dilakukan melalui aturan dan hirarki
manajemen.0agaimanapun juga, dalam dunia sekarang ini dimana perubahan lingkungan
danteknologi begitu terasa, fleksibilitas pun diperlukan. Tingkat keragaman dan
$ariasilingkungan juga sangat penting dalam mempengaruhi pilihan desain organisasi,karena ini
meningkatkan perlun%a pembedaan9 spesialis dengan pembedaan fungsijuga rentan untuk
mengalami konflik satu sama lain. leh karena itu prosespen%atuan dan struktur, seperti pro%ek
tim dan struktur matriks juga diperlukan.
a!Integrasi Organisasi
0attin '*121( menjelaskan tentang Integrasi kegiatan kerja dalam orgamsasi dicapai melalui
komunikasi, koordinasi dan kendali, komunikasi melibatkan transfer informasi baik $ertikal
68
maupun horisontal. ?ubungan koordinasi antarakegiatan %ang berbeda dari tiap departemen dan
tingkatkepengurusan menjadi pola %ang koheren didesain untuk memenuhi tujuan korporasi.
Kontrol adalah proses memastikan bah"a kegiatan %ang dikoordinasi sejalan dengantujuan
korporasi. Komunikasi efektif memberikan basis koordinasi dan kontrol kegiatan.Indi$idu dan
departemen perlu mengetahui apa %ang dilakukan satu sama lainn%a.
Struktur atau desain organisasi secara formal menspesifikasikan atau mendiktesiapa %ang
boleh 'dan %ang tidak boleh( berkomunikasi dengan siapaL Pimpinanorganisasi atau %ang
ber"enang menunjukkan jalan atau arus pesan. Pimpinan dapatmenghubungkan sub&unit dalam
struktur organisasi beroperasi pada kedua arahkarena komunikasi terjadi ke atas dan keba"ah
dalam hirarki organisasi. 0agaimnapun juga, informasi dengan jenis %ang sama tidak
dikomunikasikan kesetiap arah. Perintah dan komando mengarah ke ba"ah hirarki dan
sebalikn%a,laporan serta informasi mengarah ke atas. Koordinasi berjalan mendatar antaraseja"at
dan departemen.
b!Kreatiitas 0truktur
Struktur organisasi bisa menghambat maupun men%emangati adan%a kreati$itas. rganisasi
%ang menganut sistem desentralisasi ekstrim, di mana sejumlah kecil timpro%ek ditemukan,
sokong suatu atmosfir dimana ide&ide baru dan tindakan capatdapat berkembang. organisasi %ang
birokratis dengan garis otoritas %ang kuat seringmencegah rasa inisiatif dan ino$atif. Struktur&
struktur organisasi juga mempengaruhi tindak&tanduk, komunikasidan interaksi antar indi$idual.
Sebuah struktur %ang men%ediakan dirin%a untukberbagi dan menguji ide&ide di antara orang&
orangn%a adalah suatu s%arat pentinguntuk kreati$itas. rganisasi %ang sukses dirancang untuk
mendorong ino$asi dan perubahan. 0entuk produk dari struktur memberikan fokus&fokus %ang
spesifik bagi tiap&tiap unit, sehingga tiap ino$asi dan kreatifitas dihargai.
atihan
*.=elaskan fungsi komando dan staf pada model struktur organisasi gabungan B
.Konflik struktural pada model gabungan tersebut seperti apa B
-.Di mana peran koordinasi pada model tersebut B
69
6angkuman
Model struktur organisasi menurut garis komando dan staf merupakan suatu model %ang
menja"ab tentang kekurangan dari model organisasi komando, %ang biasan%a terjadi konflikÂ
hori/ontal, fungsi staf merupakan suatu mediator antara ba"ahan dan atasan dan hubungan
70
hori/ontal, sekaligus sebagai fungsi koordinasi dari rentang komunikasi. Staf berperan sebagai
proses memperlancar alur informasi dari atas ke ba"ah, dan pada tingkat hori/ontal, sekaligus
menghilangkan hambatan birokrasi.
Kegiatan belajar " 0trategi Koordinasi Kerja pada lembaga informasi
Koordinasi terstruktur dalam perpustakaan dan pusat informasi dicapai melalui garis
komando dan dalamsuatugaris komando dan staf pada bagian&bagian dalam suatu garis 'unit&
unitoperasi(adalahmereka%ang bekerja demipencapaian tujuan&tujuan organisasi melalui delegasi
71
hirarkis dari otoritas, perintah, tugas kerja dan penga"asan sesama. Para manajer garis
memilikikemampuan untuk melatih kontrol dan memakai persetujuan.
Departemen&departemen staf 'unit&unit la%anan( mempengaruhi pekeaan satusama lain
melalui nasihat, rekomendasi atau saran. Mereka bukan bagian dari hirarkitradisional dalam
depafiemen&departemen garis, dan dapat memotong pada semuatingkatan hirarki untuk
memberikan nasihat, di antara hal lainn%a, di mana dan kapanpun. Sebagaimana mereka biasan%a
melaporkan secara langsung ke eksekutif, merekamungkin untuk memakai pengetahuan mereka
tanpa mengorbankan fungsi kordinasi eksekutif, demikian integritas organisasi garis tetap terjaga.
0eberapa konsep lainn%a mempengaruhi hubungan hirarkis. Konsep&konsepitu adalah
kesatuan perintah, prinsip dan =angkauan kontrol.
1!aris Komando dan 0taf
a!$ungsi garis komando dan staf
ungsi staf telah berkembang seperti organisasi telah menjadi lebih kompleks. Mereka
men%ediakan pengerti an %angdengann%a staf dan pengetahuan serta keahlianteknik dalam
beberapa area utama spesialisasi dapat menjadi asisten bagi keseluruhanorganisasi, secara berkala
memberi otoritas dan pengaruh tanpa mengganggu fungsigaris tradisional.
Departemen&departemen staf membantu departemen&departemen garis dalarnmen%elesaikan
masalah spesial dimana dibutuhkan keahlian dan perhatian khusus.rang&orang staf adalah
ahlin%a dimana para manajer lapangan dan garis bergantungpada mereka untuk nasihat. Staf
khusus men%idik isu dan mempersiapkan sertamemproses ide&ide dan men%uport usaha&usaha
para manajer garis.
ungsi&fungsi staf biasan%a dipisahlian dari rnanajemen garis dan,sebagaimana mereka
berinteraksi dengan semua tingkatan dalam hirarki, satukeputusan telah dibuat mengingat apa
otoritas %ang akan diberikan pada personil staf.angka, mereka dapat saling memimpin,
menggunakan kontrol atau menggunakanpersetujuan, tanggung ja"ab terakhir untuk tindakan
terletak bersama manajemengaris.
b!Otoritas garis dan staf
toritas garis adalah otoritas dasar dan fundamental dalam organisasi manapun. ?alini
adalah otoritas tertinggi untuk perintah, tindakan dan membuat keputusan dalammempengaruhi
%ang lain. toritas ini adalah otoritas %ang mana persetujuan ataukesetujuan, langsung atau tidak,
akli$itas ini %ang mengambil tempat dalamorganisasi. toritas ini juga merupakan otoritas %ang
72
meneruskan dan mengarahkanrespon sesarna dan %ang menuntut mereka untuk men%esuaikan
diri dengankeputusan, rencana, kebijakan, sistem, presedur dan target. toritas garis tidaksemata&
mata memiliki hak untuk memutuskan sesuatu, tapi juga memiliki hak untukmengarahkan.
toritas untuk mengarahkan atau untuk memberikan kesepakatanterbaik dan persetujuan untuk
akti$itas para kar%a"an dalam suatu organisasi adalahhak istime"a eksekutif saja. Pekerja non&
manajer bisa memutuskan, merencanakan,mengorganisasikan atau mengontrol pekerjaan mereka
saja han%a dalam lingkupotoritas mereka9 mereka tidak berhak untuk memperluas keputusan&
keputusan ataumemerintah %ang lain. Maksud utama otoritas garis adalah untuk membuat
organisasi bekerja. ?al inimembedakan baik keputusan dasar %ang ada dalam pengoperasian
perusahaan danmemulai tenaga untuk segala macam tindakan. ?al ini membuat
proseskepemimpinan efektif dengan mendirikan saluran komunikasi %ang asli, dan
mela%anisebagai maksud kendali dengan memberi batasan pada lingkup otoritas indi$idu.
toritas staf adalah konsep %ang kompleks dan sulit. toritas ini paling baikdijabarkan
sebagai otoritas %ang lingkup otoritasn%a terbatas 'dengan tiadan%a hakuntuk mengarahkan atau
memerintah( pada akli$itas pemberian fasilitas alat bantudan semacamn%a seperti perencanaan
perekomendasian, pemberian nasihat,pemberian asistansi. toritas staf adalah subordinat pada
otoritas garis, sebagaimana tujuann%a adalah unatk memfasilitasi akti$itas&akti$itas %ang
diarahkan dan dikendalikan oleh manajemen garis. Karaktern%a %ang luar biasa adalah ketiadaan
hak untukmemerintah. Para eksekutif staf tidak bisa memerintah lainn%a diluar
duniadepartemenn%a, mereka han%a bisa melakukan dan memerintahkan otoritas padaanggota&
anggota departemenn%a.
;asihat adalah suatu fungsi departemen staf, tapi hal ini tidak dibatasi han%auntuk para staf.
#ksekutif garis juga menasihati dan merekomendasi dalampen%elenggaraan kerja mereka.
Semenjak order&order tidak bisa dikeluarkan untukmengaktualkan ide&ide, pekerjaan unit staf
dicapai dengan perencanaan, pemikiran, pembelajaran, penginformasian, perekomendasian dan
penganjuran.
0agaimana juga, ada rangkaian kesatuan otoritas %ang dimiliki unit&unit staf%aitu, seperti
tertulis sebelumn%a, ban%ak akti$itas staf bersifat penasihat secaraalamiah. Manajer bebas untuk
mencari 'atau tidak mencari( nasihat dari spesialis&spesialis%ang adalah staf 'lihat figur *7.*(.
73
Nas!a
" #a$%
a&'s(
)*
O"()"as
+,)-"a!
O"()"as
*a-.
&s,"/$/
F()a
"-..
O"()"as
()a
),-&a!
* - 3
$igur 1agasan dasar prinsip ini adalah setiap kar%a"an harusmengetahui area tanggung
ja"abn%a, dan tidak ada seorang pun memberi laporanpada lebih dari satu superior. =ika prinsip
75
ini dikerjakan, ba"ahan akan mengetahuisiapa %ang mendelegasikan otoritas pada mereka dan
kepada siapa hal&hal di balikotoritas itu dikembalikan.
%!.angka =aktu Kendali
=angka "aktu kontrol adalah sebuah konsep %ang berhubungan dengan dimensihori/ontal
dalam struktur organisasi. ?al ini berurusan dengan jumlah ba"ahan %angmelapor secara
langsung pada atasan. Konsep ini berpegangan bah"a semakin besarjumlah ba"ahan %ang
melapor pada seorang atasan, semakin sulitlah usahamenga"asi dan mengkordinasi mereka
secara efektif. Secara tradisionil, jumlah ba"ahan %ang melapor pada seorang manajer berkisar
antara 3 dan *. +mumn%a semakin terstruktur tugas&tugasn%a, semakin ban%ak ba"ahan %ang
ada dalam suatujangka "aktu kontrol. aktor&faktor lainn%a %ang memisahkan jumlah maksimum
ba"ahan %angdia"asi oleh manajer dengan efektif adalah kemampuan superior dan
subordinat9derajat interaksi antar departemen dia"asi, keserupaan atau ketidakserupaan
akti$itasdia"asi, perluasan standarisasi, peraturan&peraturan dan prosedur&prosedur
dalamorganisasi9 insiden masalah&masalah baru dalarn departemen penga"as9 dan perluasandi
mana penga"as harus men%elesaikan pekerjaan non manajerial.
Sementara konsep kaku jangka "aklu kontrol itu tidak realistis, grup kepaduanpaling baik
berisi lima orang anggota. >rup kecil tidak selalu memberikan interaksi%ang cukup untuk
kepaduan., dan gfup %ang lebih besar cenderung untuk memecahmenjadi kelompok %ang lebih
kecil atau subgrup. >rup kecil cenderung untukmembangkitkan kepuasan anggota lebih tinggi
daripada grup besar, hal ini seringn%adisebabkan kesempatan berpartisipasi bagi para anggota
%ang inginL Sementara grupbesar menuntut pemimpin lebih seksama dan kompleks dan menuntut
pemimpin lebihdirektif. Demikian kepemimpinan dibutuhkan karena sulitn%a kordinasi usaha
untukgrup %ang lebih besar. =angka "aklu kendali %ang lebih besar mungkin dapat dikerjakan
dengan lebihmudah dimana kemampuan penga"asan seseorang lebih besar dan ba"ahan
dapatmelakukan tanggung ja"ab mereka dengan penga"asan langsung %ang minim oleh
eksekutif %ang lebih tinggi. Manajer kaliber tinggi dengan energi tinggi danintelegensi dapat
men%erap tekanan ekstra dan mengatasi dengan efektif dalam suatuhubungan %ang meningkat,
suatu jangka "aktu kontrol %ang relatif bisa menjadiberhasil di ba"ah arahann%a. =angka "aktu
kontrol ini bisa lebih besar jika,tambahann%a, ba"ahan %ang dia"asi memiliki kompetensi %ang
tinggi dan tingkatintelegensi %ang tinggi, energi, keterampilan, atau jika pekerjaan %ang dia"asi
memuat proses&proses rutinitas dan mekanis. rganisasi dasar biasan%a memiliki jangka "aktu
kontrol dengan beberapa tingkat penga"asan.
76
atihan )
*.=elaskan fungsi komando dan staf pada model struktur organisasi gabungan B
.Konflik struktural pada model gabungan tersebut seperti apa B
-.Di mana peran koordinasi pada model tersebut B
77
6angkuman )
Model struktur organisasi model garis 'komando( dan staf merupakan kesatuan model
untuk mengendalikan dan mengakomodasi setiap kebutuhan organisasi informasi dalam hal
 penetapan staf sesuai dengan kualifikasin%a, sistem gaji dan honorarium serta job deskrisin%a
masing&masing. Di samping itu pula untuk menentukan spesialisasi kerja staf sesuai dengan
komunitas %ang dila%anin%a seperti pustaka"an anak, pustaka"an referensi, dll.
78
Kegiatan Belajar # Mengatur &eknologi Dalam Kelembagaan Informasi
Teknologi terdiri dari peralatan, perlengkapan, sistem, metode %ang digunakan dalam
mentransformasi material dan input lainn%a %ang dibutuhkan oleh perpustakaan kepada output
sebagai produk atau pela%anan terakhir. Teknologi dapat dibagikan kedalam teknologi material
dan non&material.Teknologi material lebih kepada peralatan, seperti teknologi 8D&6oom)
hard%are. soft%are
dan gabungan petalatan sekelilingn%a dengan hubungan sistem
perpustakaansecara otomatis9 aplikasi komputer seperti spreadsheet,
%ord processing
, dan
sebagain%a9 pembalut mesin dan peralatan serta perlengkapan lainn%a. Teknologi
nonmaterialmen%inggung tentang pengetahuan, kemampuan, proses, pendidikan dan metode.
79
Sebagai lembaga informasi %ang berurusan dengan informasi, aplikasi utama %ang dilakukan
%aitu pengoleksian, penanganan, penjagaan, pen%ebaran informasi atau teknologi informasi.
Teknologi %ang berbeda digunakan pada jenis perpustakaan dan pusat informasi %ang
berbeda pula dan berbeda pula departemen dalam perpustakaan danpusat informasi. Ini
tergantturg pada ga%a manajemen, strukt" organisasin%a, sistemkomunikasi dan penga"asan dan
prosedurrn%a. Teknologi juga mempun%ai efek pada buda%a dan sistem nilai&nilai pada
mas%arakat.
1!+fek &eknologi
Pengenalan beberapa teknologi %ang baru kepada perpustakaan dan pusat&pusat informasi
dapatmemimpin ketidak&jelasan dan perubahan. Menjadikan ketakutan, stressdan ketegangan
%ang kemudian memimpin masalah&masalah industri ketika merekatidak secara benar
mengurusin%a. Ketakutan pada saat kehilangan pekerjaan, pergantianpossisi, kehilangan relasi
dalam pekerjaan dan sebagain%a. untuk itu pengklasifikasianpekerjaan dan kebutuhan %ang
diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dapatdikurangi melalui komunikasi %ang baik dan
manajemen %ang efektif.
Teknologi informasi menciptakan daerah %ang dapat ditanggungja"abkan oleh menejer.
Isu&isu seperti perlindungan dan keamananrengumpulan data pada sistem dan keamanan dapat
dipertimbangkan oleh anggota perpustakaan. 0erbagai jenis informasi telah dikumpulkan dalam
perpustakaan tetapinasih saja terjadi manipulasi dan pen%adapan data. Dengan sistem informasi
maka datatapat dikumpulkan secara lebih mudah dan cepat dapatditanggulangi.
"!Peren(anaan &eknologi
Pendekatan secara sisitematis dalam perencanaan teknologi menjadikan teknologi informasi
atau beberapa teknologi %ang lainn%a dapatdiikutiL Proses perencanaan harus benar&benar
dimengerti dari tujuan perusahaan dan kritik untuk menunjang faktoresuksesan dari perpustakaan
atau pusat informasi dan bagaiman strategi secara teknikal.apat mendukungn%a. Perencanaan
teknologi harus disuguhkan secara penuh dan disetujui oleh menejer utama terlebih dahulu untuk
permulaan tindakan %ang mana mendatangkan sebuah komitmen organisasi atau dalam
pengalokasian dana. Kerjasama dalam perencanaan teknologi informasi hendakn%a diproduksi
untuk melengkapi suatu perencanaan karjasama dalam perpustakaan. Perencanaan ini
menguraikan mengenai fasilitas, material, perulatan,personil, dan strategi&strategi %ang
dibutuhkanuntukpen%iapanjasapela%ananperpustakaan.Pela%ananmerekaakan direncanakan untuk
melengkapi misi dan tujuan perpustakaan atau pusat informasi, emudian ser$ice mi@
80
dlkembangkan melalui kegiatan pemasaran perpustakaan. Dalam menghasilkan suatu
perencanaan teknologi informasi dibutuhkan sumber da%a manusia untuk menganalisis dampak
teknologi terhadap manusia, disini %aitupara staf dan pengguna itu sendiri. Keefektifan
menggunakan teknologi informasi tergantung pada ketentuan teknikal %ang tepat, pen%ediaan
pelatihan bagi semua pengguna %ang berpotensial dan meliputi beberapa pengguna untuk
perencanaan, pengembangan dan tingkatan pada implementasi.
a! /uanganperpustakaan
Pemilihan deerah bagi sebuah perpustakaan dan pusat informasi adalah salah satu dari
isu perencanan. Seringkaii suatu daerah untuk umum dipilih dan dicirikan beberapa tahun
sebelum perpustakaan dibuka Dalam kasus iainn%a, sepertisebuah perpustakaan khusus atau
pusat&pusat informasi, pengembangan merupakankejadian alam dalam pertumbuhan suatu
organisasi, seperti diferensiasi dan terdapatspesialisasi. Pemilihan daerah pela%anan perpustakaan
dan pusat infonnasi akan dilakukan melalui perhitungan secara dekat kepada pengguna dan
seperti sainganperpustakaan lainn%a. Dalam hal ini harus ditunjang dengan pengkualisifikasi
sumberda%a manusia, terjangkaun%a transportasi dan juga kebutuhan mas%arakat
harusdipertimbangkan.
b! La2out bagian dalam
a%out suatu perpustakaan atau pusat informasi dan proses %ang meliputi semuan%a, harus
direncanakan dengan baik sehingga peralatan %ang digunakan dapat berguna dandipergunakan
secara lama. ?al ini menentukan pada la%out bagian dalamn%a, ingkungan perpustakaan dan
pusat informasi akan menarik jika ruangann%amendukung, sehingga akan meningkatkan
kefektifan dalam gairah bekerja.Desain la%out dan prosesn%a secara teknikal menentukan
bagaimana pela%anandihasilkan. Disain pekerjaan menjadikan mas%arakat mengetahui dengan
jelas teknik dalam menggunakan teknologi dan melakukan pekerjaann%a melalui rentetan tugas&
tugas.
Mas%arakat %ang baik akan men%usun kembali pekerjaan dan orgarusasi, analisis pekerjaan
menentukan perlengkapan %ang dibutuhkan oleh pega"ai, kemampuan dan
pengetahuan%angdibutuhkan untuk menampilkan tugas&tugas. 0uda%aperusahaan perpustakaan
dan pusat informasi akan menentukan semua pega"ai %angtepat, nilai dan pandangan indi$idu
untuk menjadikan oganisasi dan kegiatann%a.
(! Operasi
Dalam menjalankan suatu perpustakaan dan pusat informasi, pengoperasiann%a harus
81
direncanakan secara berkesinambungan. Menciptakan kebijakan harus dilakukan
dalamperpustakaan seperti pada saat pengadaan seleksi dan kebijakan lainn%a dimanamenentukan
pengoperasian dalam perpustakaan juga membutuhkan jad"al. =ad"aldisini berkaitan dengan
aktifitas dalam perpustakaan sampai pada istilah pega"ai itusendiri. Tugas&tugas %ang melipfutr
pemesanan, pendapatan, penggunaan gambaranbibiolografi dan proses suatu uraian harus
mengikuti satu dengan %ang lainna%a. Disiini dibutuhkan koordinasi antar departemen&
departemen.
d! Kapasitas
Dalam perencanaan, kapasitas harus diuraikan terlebih dahulu. Kapasitas disini meliputi
keadaan fisik lantai dari perpustakaan dan pusat informasi atau ruangan %angdibutuhkan. Dan
materi %ang dibutuhkan9 keadaan fisik dan psikologis dari staf itusendiri untuk menampilakan
dan men%elesaikan tugas&tugas %ang beriahap) kapasitasteknologi untuk peralatan, material dan
fungsi) kapasitas financial untuk menunjangkebutuhan perpustakaan dan pusat informasi %ang
meliputi dana untuk pela%anan.
e! Penga4asan kualitas
Penga"asan produk dan kualitas dibutuhkan untuk menentukan bagaimana teknologi,
manusia, sumber&sumber informasi dan financial digunakan. Kebutuhan standar kualitas
ditentukan dengan baik sebagaimanan%a mereka dipertemukan.
#!Produk &eknologi
Produksi teknologi berhubungan dengan metode %an digunakan dalam
menghasilkanbermacam&macam tugas perpustakaan dan pusat informasi. Ini semua dihubungkan
pada disain organisasional agar organisasi dapat sukses dengan menggunakan ga%a
kepemimpinan, hubungan tugas dan pega"ai secara baik dalam memproduksi teknologi.
Perbedaan teknologi&teknologi dapat ditemukan pada berbagai jenisperpustakaan dan dan bagian
dalamn%a atau departemen&departemen dari perpustakaanatau pusat informasi. Ini tergantung
pada ga%a kepemimpinan, tugas&tugas dan strukturn%a.
82
atihan )
*.Sebutkan fungsi dan peranan teknologi pada lembaga informasi
.Sebutkan pula efek teknologi pada akti$itas kelembagaan
-.Tentukan peranan pimpinan dalam mengatur dan mengadopsi teknologi informasi pada
kelembagaan informasi
83
6angkuman
Teknologi terdiri perangkat lunak, perangkat keras dan perangkat otak pengelolan%a,
disesuaikan dengan kondisi lembaga informasi itu sendiri. Dilihat dari aspek pengelola, anggaran,
 para pengguna perpustakaan atau lembaga dan nilai guna dari teknologi tersebut dalam
membantu operasional dan akti$itas kelembagaan.
84
6eferensi )
a"rence, P. And orch, =. '*1J1(, De$eloping rgani/ations '6eading, Mass(.ondon) Addison&
Hesle%.
0attin, P. '*121(, 8hanging old and planning ne" organisational structureG, ibrar% management
"ithout 0ias, 8. 8hen. 'ed.(, 8onnecticut) =AI Press.
85
Modul )
Peren(anaan 0umber Da2a Manusia
Pendahuluan
Sumber da%a organisasi %ang termahal, juga berharga pada organisasi organisasi manapun,
ini adalah ken%ataan tentang pekerja& organisasi intensifseperti perpustakaan atau pusat
informasi& komponen gaji dan honor biasan%a %angtertinggi dari semua kegiatan pengeluaran.
Pemanajemenan %ang tidak pantas, lahankerja menjadi tempat komitmen %ang mahal %ang
memba"a pada penghargaan%angrendah tapi sarat masalah. Pendapat 0eckner '*121( bah"a
perencanaan dan rnenejemen sumber da%a manusia %ang sukses itu bersifatkitis untuk keefektifan
keseluruhan organisasional. Kebutuhan tenaga oranpllinasadepan berhubungan dengan target&
86
target dan tujuan&tujuan bersama manajemen sumber da%a manusia melibatkan lebih ban%ak
daripada prosedur pengembannuntuk pemantauan berkala dan tepat "aktukompleks %ang
me%akinkan para stafdiberikan kesempatan mengembangkan baik kemampuan dan hasil,
perpustakaan harus peduli dengan manajemen sumber da%a manusia. Selama beberapa tahun,
manajemen sumber da%a manusia %ang efektif telah terabaikan oleh beberapa faktor dengan
alasan ke%akinan bah"a produkti$itas pekerja tidak maksimal.
Perkembangan terakhir dari pendekatanhubungan antar manusia ke manajemen,
danpenekanan pada control%angberkaitandenganfungsional perpustakaan ke rencana untuk
penda%agunaan para staf mereka %ang lebih efektifdan efisien.Moti$asi, pelatihan, dan
pangembangan personal telah dikenal sebagaiteknik untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi
pekerja.Ada usaha untuk optimalisasi penda%agunaan SDM.
Pokok&pokok bahasann%a meliputi )
•
Pendekatan Perencanaan SDM
•
Pendekatan Makro
•
Pendekatan Mikro
•
#$aluasi Kinerja
Kegiatan belajar 1 0umber Da2a Manusia Pada Manajemen Lembaga
Informasi
1! Pendekatan Dalam Peren(anaan 0DM
Pendekatan %ang bersisitim bisa diaplikasikan pada percncaruum sumber
da%amanusia.Analisa pekerjaan menentukan jenis orang %ang penting,%ang pantas untuk
memenuhi tanggung ja"ab pekerjaan sesuai penjabaran deskripsi kerja dan spesifikasi
kerja.Prosedur perekrutan tenaga mahir membantu untukkeberhasilan pen%eleksian dan
penempatan orang %ang tepat pada pekerjaan %angtepat pula.orintasi %ang pantas dan proses
pengenalan pekerjaan pada orangmembuat para pega"ai menjadi familiar dengan target&target
organisasional dan sekaligus membentuk dasar pengembangan di masa depan baik untuk pribadi
jugauntuk pekerjaan itu. Produk&produk efisien dan efektif adalah hasil dari proses transformasi
darianalisa dan disain %ang baik pada pekerjaan, pelatihan dan pengembangan,kompensasi %ang
87
sesuai dan hubungan para pekerja, sistrim komunikasi %ang baik danakti$itas pembuatan peran.
Kontrol berada di dalam bentuk konseling, disiplin,promosi, transfer atau pembagian. Mekanisme
umpan balik men%atukan penilaianmanajemen, e$aluasi kincrja pega"ai dan ukuran
produkti$itas.?asiln%a adalah suatustaff bermoti$asi tinggi %ang memba"a pada peningkatan
tingkat efisiensi dan efekti$itas organisasi.
ingkungan eksternal dan internal juga mempenganrhi perencanaan sumberda%a manusia.
aktor&faktor eksternal, seperti legislasi dan kebijakan pemerintahbersama dengan s%arat&s%arat
legal lainn%a, bisa membedakan beberapa praklekkepega"aian.Persatuan mungkin berpengaruh
dalam mengklasifikasikan posisi ataupraktek kerja. Penghargaan memerintah kondisi
kepega"aian. Suplai pekerjaandipengaruh kondisi perekonomian, perubahan pers%aratan
akademik dan kemampuanorganisasi untuk menarik dan mempertahankan orang&orang %ang
memilikikemampuan %ang sesuai secara internal, ukuran, struktur dan tipe organisasi
mempengaruhiperencanaan sumber da%a manusia.Derajat keistime"aann%a, konfigurasi
personel,profesionalisme, formalisasi, dan teknologi dan buda%a bersama memiliki
potensimembuat berbagai macam tipe orang tertarik ke dalamn%a.
Manajemen sumber da%a manusia %ang efektif itu direncanakan dandikerjakan pada tingkat
makro 'strategis( dan mikro 'operasional(. Manajemensumber da%a manusia makro mengacu
pada perencanaan sumber da%a manusia dan peramalan tujuan&tujuan organisasional secara
keseluruhan diubah menjadi aksifungsi personel %ang spesifik, seiring dengan proses memenuhi
suplai diri, pengembangandan utilisasi sumber da%a manusia bergantung pada rencana&rencana
strategis) organisasi terhadap masa depann%a 'pertumbuhan, di$ersifikasi, kontraksi, dan,
seterusn%a(. Manajemen sumber da%a manusia mikro mengacu pada produksi analisa, pekerjaan,
deskripsi kerja9 dan proses&proses personal lainn%a %ang mana, mempengaruhi indi$idu&indi$idu.
+niromental Influen(es
Proses transformasi
88
E",)-a ,-')(-,-"
L,.asas +,,)-"a!
Ga%/-.a-+,)s,)a"a-
K(-&s ,(-(
S/+a +,,)$a &a- +,)-"aa-
I-",)-a ,-')(-,-"
O).a-sas //)a-
T+,
B/&a*a
T,-((.
P,)s(- *a-.
a&a
I-+/"
R,)/",-
Wa#a-a)a
S,,s
P,-,+a"a- a#a
P)(s,s ")a-s()as
A"'"as +,%/a"a- +,)a-
A-asa +,,)$aa-
I-&/s
P,a"!a- &a- +,-.,%a-.a-
P,a"!a- (- $(%
S,-a)s,-a)
P,-.,%a-.a-
a-a$,,-
P,a"!a-
,",)a+a-
P,-.,%a-.a- a))
K(+,-sas
E'a/as +,,)$aa-
S,a +,-&()(-.
S,a ,/-"/-.a-
R,as +,,)$a
A)%")as
P)(s,&/) /-"/
,/!a- (/-as
0umber
0r%son '*117(
/ffective 'ibrary and nformation Centre Management
, p.*-3(
1!Pendekatan Makro
Pendekatan makro ke perencanaan sumber da%a manusia bisa dipilah&pilah
menjadibeberapa tingkatan. Tingkat pertama berisi tentang determinasi tujuan&tujuan
tenagamanusia berdasarkan analisa lingkungan dan target&target bersama berkait pada
produkti$itas, pertumbuhan, pengembangan dalam organisasi, bersama dengan pembatasan
budget pengeluaran. ?al ini diikuti oleh pro%eksi periode perencanaan 'kebutuhan&kebutuhan
tenaga manusia(, berdasar pada ukuran da%a pekerjaan,in$entaris kemampuan, honor pega"ai,
dan tingkat produkti$itas, sebagaimana dibandingkan dengan in$entaris status tenaga manusia
saat itu 'ketersediaan tenaga manusia(. Pada tingkat ketiga dituntut pengidentifikasian jurang
antata status tenagamanusia %ang terpro%eksi dan tujuan&tujuan tenaga manusia %ang
dikehendaki,mengekspresikan baik sebagai suatu personel %ang cocok, berlebih atau terlalu
kecil.?al ini mungkin berkaitan dengan kemampuan&kemampuan tertentu, pekerjaan
atautingkatag para staf dan mungkin bukan menjadi suatu organisasi %ang lebar.Aksi&aksi
alternatif diciptakan untuk mengatasi antisipasi jurang tenagamanusia. Alternatif semacam ini
bisa mencakup rekruimen dan!atau pemberhentianpersonel, disain ulang pekerjaan,
perorganisasian ulang proses&proses kerja,perubahan pers%aratan untuk keterampilan dilihat
89
dengan rekruit&rekruit, programpelatihan kemampuan, re$isi struktur upah d/nlatau sisitim
kompensasi, danperubahan&perubahan aturan&aturan kerja. Tingkat terakhir melibatkan
penga"asandan e$aluasi umpan balik menglngat kinerja progmm&program perpustakaan,
danre$isi dan perubahan program dan!atau tujuan&tujuan sebagaimana perlun%a. Tingkat
penga"asan, umpan balik dan re$isi memastikan bah"a proses perencanaan sumberda%a manusia
itu berkelanjutan dan dinamis, bukan periodik dan formal.
Pendekatan makro pada perencanaan sumber da%a manusia mendorongorganisasi untuk
men%usun rencana bagi masa depan struktur penganggotaan danuntuk mengambil langkah
perubahan akuntasi dalam pela%anan dan teknologi %angdipakai. 0erlatih sepantasn%a, dan
berada pada basis %ang berlanjut, hal inisemestin%a mematahkan masalah&masalah suplai %ang
berlebihan atau kekurangansuplai tenaga kerja tertentu di dalam organisasi.+saha ini juga
memulihkan aksipemilahan kebutuhan pelatihan dalam hubungann%a pada kemampuan %ang
dituntut.
Analisa lingkungan
*.apa %ang hendak dicapai oleh organisasi indukB
.apa %ang hendak dicapai perpustakaan dalam perencanaan jangka pendek dan jangka
panjang,
-.teknologi, perbaikan la%anan, dsbB
3.sebaik apa struktur organisasi dalam melakukan kerjan%aB
C.bagaimana saja suplai pekerja dan komposisin%aB
J.bagaimana lingkungan eksternal seperti nilai&nilai sosial,politik, ekonomi, legal, dan
buda%aB
2.bagairnana kngkungan internal organisasiB
<.0agaimarn linglL&"rgan internal dan ekstemalmempengaruhi perpustakaan dalam keadaan
mendesak,kesempatan, kekuatan dan kelennhann%aB
1.apakah la%anan perpustakaan membaik, mernbunNberkernbangan atau berimpro$isasiB
*7.apa saja isu ketetapan perusahaan dalam kaitann%a denganpromosi, pelatihan dan isu
manajemen sunrber da%amanusia lainn%aB
**.apakah ada tren baru dalam struktur pekerja seperti contohn%a para penganalisa sistemB
*.Penelitian mengumpulkan dataTenaga kerja apa %ang dibutuhkanB
l. lebih ban%ak orang atau lebih sedikitB .
. keterampilan beda!samaB
90
-. apa pertimbangan keuanganB
3. bagaimana perubahan memberi dampak bagi kestabilan staff
C. apa keterampilan!pekerjaan menjadi usangB
J. seberapa n%ata figur&figur %ang diberikanB
2. Ada tenaga kerja %ang tersediaB
a. Internal
*.Keterampilan apa saja, berjumlah berapa dan pada tingkat dan departemen apa 'in$entaris
kemampuan(B
.+sia staf, potensi, produkti$itas, struktur
-.0agaimana tingkat pertumbuhan dan penguranganB 'rekruitmen, pengunduran diri,
pertemuan, promosi(
3.0agaimana nasihat pada kar%a"an ataspers%aratan pada penganbangan kariratau promosiB
C.Apa tingkatan kinerja perusahaanB
b. #ksternal
*. suplai market apa %ang disukaiB
. bagaimana kita membuat orang tertarikB
Kelebihan
Tahan
Trarsfer ke suatu tempat
?ernat, hancurkan
Turunkan
Kekurangan
6ekruit, transfer, sebarulang
>anti teknologi
Impro$isasi produkti$itas
Promosi, latih ulang
Seberapa baik sumbersunberditanganiB
#fektikahB
Apa membutuhkan prosedur penetapan targetB
Apakah kebijakan promosi efektifB
Apakah staf termoti$asiB
Apakah imbalan memaoupertumbuhan danpeningkatan produkti$itasB
91
6espon balik e$aluasi, desain ulang berdasarkan pengetahuan %ang diperoleh
Pendekatan makro pada perencanaan sumber da%a manusia
b5 Inentarisasi 0DM
Suatu in$entaris kemampuan atau tenaga manusia adalah suatu sisitim manajemeninformasi
%ang menjabarkan usaha kerja organisasi. In$entaris semacam ini dirancanguntuk beberapa
maksud &penga"asan usaha kemampuan dan kinerja da%a juang,identifikasi pega"ai untuk
dipromosikanO transfer dan!atau pelatihan, dan pro%eksikapabilitas da%a juang. 0ergantung pada
maksud %ang dikehendaki, jarak in$entarisdari distribusi para pega"ai dengan upah, usia, jenis
kelatnin, dan selanjutn%a padaarsip pega"ai pribadin%a menandakan kualifikasi untuk lo"ongan&
lo"onganpekerjaan. Manfaat sisitim data manapun untuk in$entaris pega"ai bergantung
padakecocokan, akses %ang mudah dicapai dan $aliditas data terkini.Sistim arsipsederhana bisa
dicukupkan untuk organisasi kecil, relatif stabil, sebalikn%a sebuahsisitim data terkomputasi,
%ang dibaharui setiap harin%a, mungkin dituntut untukorganisasi %ang lebih dinamis dan besar.
0an%ak sistem&sistem %ang dipakai untuk in$entaris tenaga manusia ataukemampuan dirancang
untuk mengidentifikasi kandidat terkualifikasi untukpembukaan lo"ongan anggota. Keban%akan
in$entaris menan%akan informasi tentangusia, jenis kelamin, masa jabatan, kemampuan&
kemampuan, potensial sesuai rating,gaji, pekerjaan dan tugas organisasional dan ban%ak
informasi lainn%a tern%ataberguna dalam memprediksi pergantian, kinerja dan pergerakan kerja
dalam organisasi.
"! Pendekatan Mikro
Pendekatan mikro pada perencanaan sumber da%a manusia mencerminkan
hubunganindi$idu dengan pekerjaann%a.Sebagai bagian dari perencanaan operasional,pendekatan
ini melindungi seleksi dan penempatan personil, pelatihan, penilaian danpengembangan para
staf.Pendekatan mikro ini sisitimatis, dimulain%a dengan analisapekeraan dan diakhiri dengan
"a"ancara keluar pada "aktu pembagian antara parapega"ai dan organisasi.
92
a!*nalisis Pekerjaan
Analisa pekerjaan adalah proses pembelajaran dan pengumpulan informasi, berhubungan
dengan operasi&operasi dan tanggung ja"ab pekerjaan tertentu. ?al ini bersifat fundamental pada
persiapan spesifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan. Proses pengumpulan data biasan%a
termasuk "a"ancara 'indi$idu atau kelompok(, obser$asi, kuisioner, memfilmkan akti$itas,
agenda harian atau lembarkerja, dan deskripsi&deskripsi tertulis. bser$asi adalah metode
pengumpulan data%ang secara khusus berguna jika pekerjaann%a sederhana dan bersifat
pengulangan.=ika hal ini digabungkan dengan "a"ancara, hasiln%a ada pada ketetapan
informasi%ang mana belum siap dijadikan objek obser$asi. Ha"ancaran%a akan melibatkan
pem$erifikasian informasi %ang didapat dari obser$asi praktek&praktek pekerjaan.sebuah
kesungguhan, sikap penuh perhatian dan me%akinkan demi kepentinganpe"a"ancara dituntut
untuk memastikan informasi %ang akurat dan lengkap, karenapara pengamat pekerjaan sering
dipandang curiga.
Kuisioner dan deskripsi tertulis bersandar pada kemampuan pega"ai tetapuntuk men%elia
laporan tersusun dan lengkap dari pekerjaan tersebut.Kemampuankemampuanitu tidak selalu
muncul begitu saja pada tingkat %ang lebih rendah padahirarki organisasi dimana tulisan&tulisan
laporan dan kemampuan&kemampuanbersifat analitis tidak dituntut.Pada kasus&kasus seperti ini
agenda harian atau lembarkerja memberikan pendekatan %ang lebih terstruktur untuk menganalisa
tugas&tugas. Selanjutn%a pendekatan ini bisa dipakai lebih luas diseluruh bagian
organisasi.Analisa pekerjaan memberikan detil hal kuantitatif sebaik dasar
kualitatifn%a.Pern%ataan&pern%ataan kuantitatif mengacu pada faktor&faktor seperti besar
kelompokkerja, jumlah "aktu pengerjaan tugas per jam, per hari atau per minggu.Pern%ataan&
pern%ataankualitatif mengacu pada kondisi keda, dan keperluan personil.Sering kalipekerjaan
dipatahkan menjadi tugas&tugas atau unit kecil9 berfokus pada akti$itaspekerjaan itu sendiri.?al
ini disebut pendekatan berorientasi tugas. Pendekatan kedua penganalisaan pekerjaan&pekerjaan
adalah elemenpekerjaan berorientasi pekerja.Pada pendekatan ini unit&unit analisan%a
adalahkebiasaan&kebiasaan jeneral manusia %ang dituntut untuk melakukan pekerjaan.Kesamaan
dan perbedaan dijabarkan dalam pengertian proses&proses %ang umum bagisemua pekerjaan,
tidak idiosinkratis pada satu pekerjaan tertentu.Pendekatan ketigaadalah menganalisa kemampuan
dan bakat tersembun%i9 pekerjaan itu dipelajaridalam pengertian profil&profil kemampuan %ang
dituntut untuk melakukan kerja.
0erbagai macam informasi dikumpulkan. ?al ini termasuk deskripsi akti$itaskerja %ang
ditunjukkan contohn%a tulisan laporan, atau pemberian suatu deskripsibibliografik untuk sebuah
benda atau men%impan detil akun %ang sudah diba%arkan dan maksud dari kerja itu, prosedur
93
%ang digunakan dan frekuensi prosedur tersebut. Tingkah laku orintasi kerja dimasukkan ke
daftar. Tingkah laku ini termasuk jugadetil mesin&mesin, teknologi atau peralatan %ang dipakai
contohn%a personal computer 'P8(, mesin fa@ atau fasilitas memproses arsip &sama juga
bagaimanaproporsi "aktu %ang diluangkan untuk perihal duduk, berdiri, bergerak9 dan
besar"aktu %ang diabdikan, atau pentingn%a "aklu itu9 kemampuan komunikasi ataumembuat
keputusan secara mandiri. Keindi$iduan menuntut semacam kecerdasan,karakter kepribadian atau
fisik juga termasuk dalam tingkah laku berorintasi kerja. Analisa pekerjaan juga harus
mengumpulkan informasi pada akuntabilitas superior atau subordinat dan tingkat
pertanggungja"aban.Sifat penga"asan :dankelanjutann%a, seperti haln%a pada penga"asan
kontin%u atau penga"asan ketat, juga dipertimbangkan.
a!Deskripsi Kerja
Produk pertama dan segera analisa pekerjaan adalah deskripsi kerja.Deskripsi kerjaini
deskriptif, pern%ataan faktual dari ke"ajiban dan pertanggungja"aban suatupekerjaan khusus.
Informasi di ba"ah ini selalu disediakan)
*(Identifikasi pekerjaan) termasuk informasi&informasi seperti judul kerja, judulalternatif,
departemen, di$isi nomer kode untuk pekerjaann%a.
(Simpulan pekerjaan. men%ediakan definisi singkat tentang pekerjaan itu, %angberguna
sebagai identifikasi tambahan bilamana judul kerja tidak mencukupi.Ini juga memberikan
simpulan untuk mengorientasikan pembaca terhadappemahaman informasi detil %ang
disertakan.
-(Pelaksanaan ke"ajiban) inilah jantungn%a deksripsi kerja. Poin inimemberitahukan hal&
hal apa %ang harus dikerjakan, bagaimana carapengerjaann%a dan maksud serta tujuan di
balik ke"ajiban. =ikamemungkinkan, ke"ajiban diatur secara kronologis atau perintah
sistematislainn%a. Perkiraan persentase rata&rata atas pengabdian "aktu pada
setiapke"ajiban utama membantu sebagaimana besar penga"asan diterima.
3(?asil&hasil %ang biso. digapai) memberikan suatu takaran kinerja atau standar%ang
merCabarkan kinerja minimal para kar%a"an %ang bisa diterima dari tiap&tiapke"ajiban
kerja.
C(ungsi&fungsi penga"asan dan pelaporan. mengidentifikasi posisi segerasuperior dan
subordinat dan derajat penga"asan %ang diterima dan diberi.
J(Kombinasi tugas&tugas!hubungonn%a dengan pekerjaan lainn%a)mengidentifikasi
hubungan $ertikal dan hori/ontal arus kerja dan prosedur,dan posisi di dalam organisasi
%ang membutuhkan koordinasi.
2(Mesin, alat&alat dan material) daftarkan dan tentukan teknologi jenis %angdominan,
penggunaan pengetahuan dan perlengkapan9 nama merkdiidentifikasi jika mungkin.
94
<(Kondisi kerja) pemeriksaan kondisi kerja sering dilakukan untuk menpemeriksaan kondisi
kerja sering dilakukan untuk memperoleh indikasikondisi keda, alternatif pilihann%an%a
seperti panas, dingin, kering, berdebu,ramai, dan sebagain%a. Kondisi berbaha%a harus
diperhatikan.
Definisi&definisi istilah&istilah teknis dan komentar&komentar lainn%a %angmengklarifikasi
poin&poin di atas dapat digabungkan. Deskripsi kerja membentuk dasarn%a manajemen
perencanaan sumber da%amanusia, rekruitmen, dan posisi. ?al&hal tersebut bisa dipakai untuk
memenuhipelamar %ang diinginkan dan orang baru %ang diangkat dengan detil
idiosinkratiktentang posisi. Deskripsi kerja juga berguna dalam pen%elesaian konflik industrial.
Deskripsi&deskripsi kerja berorientasikan hasil membantu untuk beberapa takaran darikinerja dan
a"al pemberian deskripsi input&input dan output&output untuk posisi.?altersebut juga bekerja
sebagai dasar %ang berguna untuk penilaian para staf.
Deskripsi kerja harus selalu dibaharui secara kontin%u supa%a menjadi efektif9atau
sebalikn%a bisa menjadi tidak rele$an dan terabaikan.Sa%angn%a, seringkaliterjadi kasus deskripsi
kerja han%a dibaharui se"aktu posisi&posisi menjadi kosongdan hendak dilangsungkan pertemuan
staf baru.Kesempatan %ang ideal untukmembaharui deskripsi kerja ialah pada "akfu "a"ancara
penilaian kinerjatahunan!berkala.Karena posisi perpustakaan dan pusat informasi biasan%a berada
ditengah&tengah lingkaran teknologi, perubahan&perubahan lingkungan pada teknologitertentu
membuat pembaharuan suatu hal %ang penting.Atas alasan inilah penulisan deskripsi kerja, dalam
istilah dinamis, turut membantu 'lihat gambar C.3(. Deskripsi kerja perlu meninggalkan beberapa
bidang untuk inisiatif dan ino$asi sebagai bagiandari pengerja. =ika terlalu spesifik dan detil,
deskripsi keda bisa membiarkan pekerjameneruskan praktek seperti %ang dikerjakan
pendahulun%a, dengan cara demikianmengeraskan inisiatif dan kreati$itas dan menggagalkan
usaha impro$isasi dalam hal efisiensi.
;ilai deskripsi kerja bergantung sekali pada bagaimana nilai tersebut dipakaidan dibaharui
pada perpustakaan atau pusat informasi.Pada kondisi terbaik nilai&nilaiitu berlanjut ke luar tingkat
rekruitmen.?al&hal tersebut harus diarahkan pada "aktupenilaian staf dan se"aktu
mempertimbangkan perencanaan pengembangan staf dantenaga manusia.+ntuk memiliki nilai
sesungguhn%a, hal&hal tersebut harusberorientasikan hasil dan ditulis dalam istilah dinamis untuk
mengi/inkan perubahan lingkungan kerja.
95
8IT ;A? A#
Deskripsi kerja
DIISI
AA;A; KM+;ITAS
D#PA6T#M#; P#6P+STAKAA;;. PSISI)37
=udul P+STAKAHA; ASIST#;I/in khusus tidak adaKlasifikasi 83
l. 6angkuman pekerjaan
Pustaka"an asisten membantu pada tingkat semi profesional dengan operasi tiap harin%a pada
la%anan perpustakaan.
. ?ubungan organisasional)
Melapor kepada ) Pustaka"an cabang Penga"as) Asisten perpustakaan Kordinasi dengan9 Pustaka"an anak
-. Ke"ajiban %ang dilaksanakan)
Ke"ajiban prinsipil
Ke"ajiban men%erahkan tugas meja men%elidiki Menga"asi isu,
pemberhentian dan penangguhan buku dan materi lainn%a
Penaikan pengkatalogan dan pengklasifi kasian buku, pamflet, dan kaset&
kaset
Pemeriksaan !$erifikasi bibliografis permintaan
Aki$itas tanbahan.
Melakukan pen%elidikan telepon
Menga"asi pengikatan rak dan pengikatan perpustakaan umum
Ke"ajiban lainn%a sesuai arahan Pustaka"an 8abang
Tugas&tugas kombinasi .
Membantu pustaka"an anak dalam mengorganisikan
dan mengadakan kegiatan bagi anak&anak
rekuensi
Q
-7
7
l7
l7
C
C
C
*C
Penga"asan
diterima
min
min
min
min
min
nol
min
3. ?asil %ang dnpat dicapai)
Semua tugas akan diselesaikan se"aktu pen%elidikan atas pengguna perpustakaan dija"ab secara efisien dan efektif,
se"aktu semua materi dii/ukan dengan benar, diberhentikan atau diturunkan) se"aktu deskripsi bihtiografis %ang
akurat didaftarkan pada semua materi baru %ang dinaikkan9 se"aktu semua permintaan luar biasa di$erifikasi
dengan benar, dan semua materi ditempatkan pada tempatn%a %ang benar dan perpustakaan sudah bersih dan rapi.
C. Perlengkapan %ang dipakai )
Terminal displa% Tl77 isual
Kalkulator
Mesin fotokopi Rero@
J. Kondisi kerja)
Tempat ber&A8, bangunan bersih
$igur )!% 8ontoh deskripsi kerja untuk seorang pustaka4an asisten
Sumber ) 0r%son '*117(
8IT ;A? A#
96
Deskripsi kerja
DIISI
AA;A; KM+;ITAS
D#PA6T#M#; P#6P+STAKAA;;. PSISI)37
=udul
P+STAKAHA; ASIST#;
*. 6angkuman pekerjaan
Pustaka"an asisten membantu pada tingkat semi profesional dengan operasi tiap harin%a pada la%anan
perpustakaan.
. Pers%aratanpendidikan
Melapor kepada ) Pustaka"an cabang
Penga"as) Asisten perpustakaan
Kordinasi dengan) Pustaka"an anak
-. Pengalaman
3. Kemampuan %ang dituntut untuk bekerja
3.* pengetahuan umum baik dan kemampuan untuk menginterpretasikan permintaan tertulis dan $erbal untuk bagian
informasi
3. memiliki kemampuan menulis efektif dan keterampilan komunikasi $erbal
3.- kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan teoritikal keperpustakaanan %ang diperoleh dalam mempelajari
lingkungan ke dalam siatuasi kerj contohn%a) pengetahuan organisasi bibliografik %ang didemostrasikan
3.3 Pengetahuan kerja dasar suatu sisitim otomatis perpustakaan integrasi, online
3.C Kemampuan untuk mengorganisasikan pekerjaan sendiri secara efisien dan efektif setelah instruksi a"al
3.J Kemampuan untuk membangun relasi secara efektif pada orang&orang dari semua usia, dan mengenali serta
memenuhi kebutuhan informasi mereka
3.2 Kemampuan untuk menampilkan empati pada anak adalah suatu hal %ang penting
3.< Kepribadian %ang anthusias dan enerjik
3.1 Dapat diperca%a dan koperatif
$igur )!) 8ontoh spesifikasi kerja untuk pustaka4an asisten
Br2son 61>><5
b!0pesifikasi kerja
Mengingat deskripsi kerja menjabarkan pekerjaan, spesifikasi kerja menjabarkan atribut
%ang diinginkan dari orang %ang menjalankan pekerjaan.?al ini adalahpern%ataan tuntutan
minimal kualitas manusia %ang bisa diterima untuk bekerjadengan baik.Tuntutan&tuntutan
97
semacam itu biasan%a ditetapkan untuk pekerjaanindi$idual pada basis penilaian 'seperti %ang
terjadi pada penganalisa kerja(, tapi pada beberapa hal hal&hal tersebut didasarkan atas prosedur
$alidasi statistikal.
Spesifikasi kerja termasuk dalam aspek&aspek seperti berikut)
*.Input informasi untuk posisi) interpretasi persepsi, interpretasi $erbal atauauditori,
kesadaran tentang lingkungan, input $isual dari material contohn%a,penilaian $isual
kondisi stok barang.
.Proses&proses mentor. pembuatan keputusan, prosesi informasi, penggunaanpengetahuan
%ang berkaitan dengan kerja.
-.?asil kerja) akti$itas manual atau kontrol, tuntutan kordinasi fisik, kemampuan
keterampilan dan teknik, guna peralatan, teknologi.
3.?ubungan dengan orang lain. kegiatan penga"asan staf, kontak publik,instruksi
komunikasi, direksi atau informasi tentang kerja %ang berhubungan,kemampuan
komunikasi interpersonal.
C.Konteks kerja. lingkungan potensial tekanan!tidak men%enangkan, situasi kerja potensial
berbaha%a, situasi&situasi %ang di inginkan pribadi.
J.Karakteristik kerja lainn%a. akti$itas menuntut perhatian, akti$itas"aspada!diskriminasi,
akti$itas terstruktur!tidak terstruktur, beban kerjaberkelanjutan.
Tuntutan pendidikan minimum dan pengalaman kerja juga termasuk di atas.Spesifikasi
kerja harus digunakan sebagai garis paduan untuk pengetahuan,keterampilan dan kecerdasan
%ang dituntut untuk melakukan kerja spesifik. ?al %ang tidak boleh dibiarkan terjadi adalah
mendikte proses rekruitmen padakelanjutann%a bah"a, semua hal dipukul rata, seorang pelamar
%ang terkualifikasi danmampu tapi kurang baik dalam beberapa hal menjadi gagal untuk
diangkat. Kualifikasi utama atau kualitas %ang dituntut untuk sebuah kerja mudahdianalisa,
selama ada standar pendidikan %ang bisa diterima dengan jelas, dikenaloleh semua orang9
bagaimanapun, tingkatan %ang dituntut untuk dimiliki semua orang.Pencarian %ang lebih
baik.Perekrutan secara intemal mungkin lebih terprediksi, hasil&hasiln%a sebagaimana sumber
da%a manusia atau manajernen personil harus memiliki akses ke informasi %ang berkaitan dengan
sejarah para kandidat dari kinerja kerja di dalam organisasi.?al ini mungkin bisa lebih diterima
dan adacurriculum $itae atau referensi eksternal %ang dilengkapi oleh kandidat eksternal.
Promosi internal tidaklah selalu menjadi kepentingan terutama organisasi. , Sumber&sumber
eksternal bisa men%ediakan kandidat&kandidat %anglebih tinggi kemampuann%a daripada para staf
%ang sudah bekerja atau organisasi rnungkin membutuhkan darah segar untuk disuntikkan.
Sejumlah sumber&sumber eksternal untuk perekrutan personil perpustakaan tersedia. ?al&hal
98
tersebut termasuk pengiklanan perekrutan, agensi kepega"aian, rekomendasi oleh pega"ai %ang
sekarang, institusi edukasional, pelamar tak diminta atau kebetulan atau jaringan.
(! Pengiklanan
Pengiklanan bisa ditempatkan pada media cetak lokal atau nasional, jurnal pertukaranatau
media profesional. Pilihan untuk media akan bergantung pada tingkat posisi %anghendak
diiklankan. Informasi sehubungan dengan organisasi, spesifikasi kerja danpekerjaan itu sendiri
harus bisa digabungkan dalam pengiklanan untuk membantupen%aringan mandiri. Pengiklanan
harus termasuk juga detil&detil nama perpustakaanatau pusat informasi, nama contact person dan
nomer telepon untuk detil tambahan,tanggal terakhir, orang atau tempat dimana aplikasi harus
dikirim dan detil aplikasi%ang dibutuhkan. a%out iklan, disain dan duplikatn%a harus
merefleksikan ba%angan akuratperpustakaan atau pusat informasi.?al ini haruslah merefleksikan
ukuran organisasi,baikpun organisasi itu konser$atif atau progresif, terpusat atau tidak, dinamis
ataustatis.Disain berkualitas tinggi dapat mendorong respon segera juga
pengimejanorganisasi.Iklan&iklan diatur oleh tenggat "aktu media.Secara urnum, semakin
seringpublikasi, semakin pendek batas "aktun%a. Dengan demikian, koran lokal
akanmemberikan batas "aktu lebih pendek daripada jurnal profesional atau jurnalpertukaran
d!*gen kepega4aian
agen bisa digunakan untuk men%aring pelamar %ang rnemiliki potensi.agen kepega"aian
ingin menjaga klienn%a tetap senang dengan bekerja secaraefektif menghadapi target&target klien,
dan mereka melakukan hal ini dengan disainiklan %ang efektif dan penempatan para staf. 0aik
agensi kepega"aian publik maupunribadi bisa berguna.Sering agensi kepega"aian pemerintah
memiliki di$isirrofesional untuk perekrutan personil perpustakaan atau pusat informasi
%anglerkualifikasi. Satu pertimbangan untuk memakai agensi kepega"aian, jelasn%a alas an %ang
pribadi, adalah jabatan %ang mereka pimpin dan ongkos pekerjaan seni dan carapen%usunan huruf
mereka. 0agaimanapun, sebagian dari bia%a itu akan ditanggungoleh perpustakaan dalam
penempatan iklann%a sendiri dan dalam "aktu %ang dipakaiuntuk pen%aringan melalui surat&surat
aplikasi dan penganjuran dan pengadaan"a"ancara.
e!/ekomendasi
Pega"ai&pega"ai sekarang mungkin menjadi kandidat %ang berprospek untuklo"ongan
pekerjaan.?al ini dapat, diperkirakan bah"a pega"ai mengetahui baikorganisasi juga
kenalann%a, dan ingin men%enangkan keduan%a.Memperkerjakankenalan adalah komponen %ang
99
tak terhindarkan dari program perekrutan, danbeberapa organisasi memiliki kebijakan&kebijakan
%ang mengi/inkan atau melarangpraktek ini.Kebijakan semacam ini tidak musti bertepatan
dengan memperkerjakanberdasarkan manfaat, tapi ketertarikan dan kesetiaan pada perusahaan
bisa menjadikeuntungan&keuntungan menutup kerugian.
f! Lembaga Pendidikan Ilmu Informasi dan Perpustakaan
0an%ak perpustakaan melakukan usaha khusus untuk mendirikan dan memelihararelasi
%ang membangun dengan fakultas&fakultas dan administrasi. Para staf daridepartemen
keperpustakaan atau pengetahuan informasi dalam institusi ketiga seringberada dalam posisi
untuk memberikan anjuran pada kandidat %ang luar biasa ataupara profesional terkualifikasi %ang
baru muncul.Departemen&departemen semacam itu memelihara suatu daftar pekerjaan atau
men%e"a papan buletin supa%aiklan bisa dipajang. Pelamar&pelamar %ang tidak diminta, baik
secara pribadi ataupunmelalui surat, menjadi satu sumber perekrutan. Kebijakan&kebijakan
membedakanrt, ntara perpustakaan&perpustakaan atau pusat&pusat informasi selama
penangananlamaran&lamaran tak diminta tersebut. Sebagian menjadikan lamaran&lamaran
itureferensi di "aktu mendatang, sedangkan sebagian lain han%a mencatat pelamar
%angmenonjol. 0eberapa perpustakaan menolak menerima lamaran semacam itu,
bahkanmenganjurkan para pelamar untuk mencoban%a lagr bila sudah ada iklan
formaln%amuncul di media.
g! Me4a4an(arai
Metode %ang paling luas %ang dipakai dalam men%eleksi indi$idu untuk mengisipekerjaan
adalah "a"ancara. Sasaran "a"ancara adalah lipat tiga) untukmengumpulkan informasi tentang
kandidat, untuk memberikan informasi kepada kandidat, dan untuk memulai proses pelantikan
bagi kandidat %ang berhasil.
Pe"a"ancara itu esensin%a peramal %ang berada dalam urusan memprediksiperilaku
kemungkinan kandidat sukses di organisasi. +ntuk melakukan inipe"a"ancara memiliki
beberapa peran) sebagai partisipan dalam berkomunikasidengan orang lai untuk bertindak
sebagai obser$er mencatat perilakun%a, berpidatodan komunikasi non&$erbal lainn%a9 menjadi
penganalisa, mendengarkan, melihat danmenganalisa tindakan9 untuk menge$aluasi dengan cara
menginterpretasikan denganbenar dan memberikan gambaran simpulan atas apa %ang sudah
dilihat dan didengar,seperti pembaca pikiran dalam menorehkan apa %ang telah dikatakan sebagai
gantidari apa %ang tidak dikatakan tapi ada dalam pikiran9 untuk membuat penilaianobjektif pada
akhir "a"ancara9 untuk mendengarkan untuk mengartikan untukmenentukan konteks dengan
100
benar9 untuk memberikan konseling dan untukmengidentifikasi emosi, mengaitkan sesuatu hal
pada pen%ebabn%a.
Pe"a"ancara harus mampu melakukan dua fungsi dasar) untuk mendapatkaninformasi&
informasi %ang rele$an saja dan untuk menafsirkan data dengan benar,sesudah diperoleh. +ntuk
melakukan fungsi&fungsi ini pe"a"ancara harus memilikiintonasi $okal dan keraguan9 seorang
%ang memiliki keadaan mental %ang sama atau lebih tinggi dari pelamar, memampukan
pe"a"ancara untuk mengontrol situasi9 dansoorang dengan pemikiran analitis dengan
kamampuan membuat penilaian kritis,mampu memberi e$aluasi %ang benar dari semua faktor di
atas. Pe"a"ancara jugaharus berpikiran terbuka dan mampu beradaptasi, cian memiliki
kepribadian %angde"asa, menunjukkan bukti akan suara penilaian praktis.
=ika hal&hal di atas dijadikan dasar proses pen%eleksian untuk suatu posisi, hal%ang paling
penting bah"a pe"a"ancara tidak han%a bekerja berdasarkan kebutuhanuntuk melantik orang
%ang paling pantas untuk suatu posisi, tetapi juga men%adaribenar alasan&alasan etis dan legaln%a
dimana pe"a"ancara harus sepenuhn%aobjektif. Manajer perpustakaan dan pusat informasi harus
sadar bah"a sebuah tingkat%ang kuat dari subjekti$itas dapat men%usup perlahan ke dalam
"a"ancara jika tidakterstruktur dengan baik.?al ini bisa meningkat melalui kurangn%a
pengetahuan pada orang&orang %ang melangsungkan "a"ancara9 pertimbangan bah"a
perpustakaandipandang terlalu ringan sebagai hal %ang men%enangkar% kekurangan
interpretasiatau komunikasi oleh mereka&mereka %ang mengambil bagian dalam "a"ancara9
danLefek haloL %ang men%ebabkan para pe"a"ancara memba"a diskusi ke maksud diluar
rencana.
0esarn%a pertimbangan perencanaan dibutuhkan untuk "a"ancarakepega"aian.+ntuk
mengatasi hal semacam terjadi pada subjekti$itas apapun suatu"a"ancara %ang terstruktur
diperlukan. Keperluan ini berdasarkan pada "a"ancarasecara eksklusif berada di atas semua
ke"ajiban kerja dan tuntutann%a %ang sifatn%akritis bagi kinerja kea. ?aruslah dibikin komite
"a"ancara supa%a ja"aban&ja"abandiberikan rating oleh beberapa orang. ebih baik lagi bah"a
baik laki ataupunperempuan dipekerjakan pada komite "a"ancara, dan ada keseimbangan
manajemendan keterampilan personil diantaran%a.
Semua prosedur harus secara konsisten dikerjakan untuk me%akinkan bah"asetiap pelamar
memiliki kesempatan %ang sama. Komite harus memilah ke depann%asuafu rentetan pertan%aan
%ang bisa terus diberikan pada tiap pelamar, dan pertan%aan%ang serupa diberikan dengan cara
%ang serupa oleh anggota komite %ang sama pula.=a"aban %ang tidak lengkap atau suatu area
masalah ditan%akan sembari menjagaatmosfir keperca%aan.?al ini berguna bagi komite
101
"a"ancara untuk memastikanja"aban berupa contoh ke pertan%aan&pertan%aan lebih berat
supa%a respon orang%ang di"a"ancarai bisa diberikan angka dalam skala penjabaran%ang
jelas.=a"aban atas pertan%aan harus diarsipkan untuk referensi masa depan dan dalami krt
tantangan legat. Pertan%aan informasi %ang mendasar %ang diberikan pada form, aplikasi jangan
sampai diulangi.Secara umum, tujuan&tujuan "a"ancarakepega"aian biasan%a tak terjabar
dengan jelas, menghadapi sifat pemba"aan sepertikarakter tertentu, pen%esuaian sosial, sikap,
dan ekspresi dan kapasitas untukpertumbuhan dan kemajuan.
Ha"ancara adalah proses dua arah. Pe"a"ancara harus memberikaninformasi %ang sesuai
dan akurat tentang organisasi pada orang %ang di"a"ancarai.Kandidat berprospek juga
menge$aluasi organisasi dan membuat keputusankeputusan%ang pas sama seperti bagian
pega"ai. Ha"ancara sering menjadi kontakpertama aplikan dengan organisasi dan hal ini
memberi impresi pertama daridinamikan%a.
Pe"a"ancara harus menunjukkan kepeduliann%a terhadap perasaan pelamarsementara
menjaga kendali "a"ancara.Mereka harus menjaga ketertarikan merekapada pelamar dengan
bereaksi sepantasn%a atas komentar, pertan%aan dan perilaku non&$erbal pelamar. Pe"a"ancara
haruslah menciptakan atmosfir %ang hangat dandapat diperca%a. Pe"a"ancara baikn%a
memberikan dorongan dan pujian untuk membuat pelamar merasa baik.
Tes seleksi lainn%a sebaikn%a diadakan sesuai dengan hubungann%a denganpelamar, karena
tes&tes demikian mengusahakan pendekatan %ang lebih ob%ektif padaseleksi personil.
Pemeriksaan referensi, tes psikologikal dan simulasi kerjamena"arkan dimensi tambahan pada
proses seleksi, baik memberikan suport bagi pelamar untuk memilih atau, jalan alternatifn%a,
menjustifikasi penilaian ulang %angmungkin dari proses pembuatan keputusan dan keputusan
akhir. 0ila keputusan %ang diambil adalah salah pada kekuatan suatu "a"ancara,hasiln%a bisa
mahal, tidak han%a dalam pengertian finansial organisasi, tapi jugakesedihan mental dan
merendahkan moral baik kar%a"an dan rekan kerjan%a %angdicabut oleh karena pemberhentian
%ang tak terelakkan atau pembubaran.
Prosedur "a"ancara %ang benar memberikan harapan pekerjaan %ang realistis.Sebagai
hasiln%a, posisi tertentu bisa gagal untuk memenuhi kebutuhan beberapapelamar %ang berhasil,
%ang akan menolak ta"aran pekerjaan. 0agi mereka %angmenerima, pngalaman kerja mereka
akan menuntut harapan mereka. Kebutuhanmereka akan sesuai dengan pekerjaan, selanjutn%a
akan ada pelestarian kerja %ang tinggi, emuasan kerja dan sedikit rupa mereka %ang
memberhentikan diri. ?asiln%a akan berupa staf %ang termoti$asikan dan terpuaskan. =ika
harapan kerja pertama bagi kar%a"an dita"arkan pada posisi terlalu tinggi atau terlalu rendah, hal
ini akan mendatangkan angka penerimaan ta"aran kerja %ang tinggi. 0agaimanapun juga,
102
kegagalan men%esuaikan harapan kar%a"an baru, berakibat pada ketidakpuasan kerja bagi
kar%a"an, dengan pemberian tugas %ang tidak sesuai. Pemberhentian kerja sepihak
mempengaruhi kar%a"an ke suatu tindakan %ang rendah 'anarkis( dan berakibat buruk bagi
lembaga.
atihan )
*.=elaskan apa %ang dimaksud dengan perencanaan SDM B
.Tentukan beberapa pendekatan dalam perencanaan SDM B
-.=elaskan apa peran SDM pada lembaga informasi ditinjau dari aspek la%anan B
3.=elaskan apa %ang dimaksud dengan )
a.Analisis pekerjaan
b.Deskripsi pela%anan
c.Tugas pokok dan fungsi
d.=enis tugas
103
6angkuman
Satu bagian %ang sangat penting dari manajemen personil %ang sering diabaikan adalah
proses penataan SDM. Semua merasa bah"a pertemuan dengan indi$idu untuk sebuah posisi
akan mengakhiri proses seleksi, faktan%a, adalah salah satu proses %ang paling $ital dari
manajemen lembaga informasi. Proses ini adalah proses pengokohan %ang diminta oleh pekerja
baru dan memproduksi staf %ang menerima informasi dengan baik. Penataan pega"ai %ang
pertama adalah mengorientasikan dan mengenalkan kar%a"an baru pada organisasi dan bisa
diselesaikan dengan dasar formal maupun non&formal. ase pertama sering diselenggarakan oleh
unit personil staf 'jika ada( dan sebuah informasi untuk ketetapan) hal ini harus menutupi
informasi latar belakang untuk organisasi9 keuntungan kar%a"an9 skema pemberian upah9
tabungan9 periode masa percobaan9 "aktu tercatat dan kehadiran9 liburan prosedur penanganan
keluhan9 jam&ja kerja9 makan siang dan coffe break9 penggunaan fasilitas telepon dan sebagain%a.
ase keduan%a adalah pengenalan, dalam hal ini sekaligus memberikan informasi %ang
berkaitan dengan lingkungan perpustakaan dan termasuk kunjungan ke perpustakaan cabang serta
104
orientasi bagian lainn%a dalam organisasi, memperkenalkan pada semua staf senior dan
peninjauan men%eluruh program&program atau fasilitas %ang ada dalam organisasi. Pada tingkat
ini kar%a"an baru mulai sadar akan norma&norma dan nilai&nilai buda%a dan subbuda%a bersama
organisasi induk dan perpustakaan. Mereka membutuhkan beberapa penjelasan seperti bagaimana
beberapa hal terjadi demikian rupa dan nilai&nilai apa %ang paling umum dalam
organisasi.Penataan pega"ai merupakan implementasi dari perencanaan dan sekaligus mengatur
dan menempatkan mereka pada struktur organisasi.
Kegiatan Belajar " 0trategi Pengembangan 0DM
Strategi dalam Pengembangan Sumberpeningkatan Sumber Da%a Manusia merupakan
kegiatan manajemen %angberkelanjutan. Dimulai dari proses pengenalan dan diikuti dengan
pelatihan staff&staffffoining( dan pengembangan dan konseling karir %ang dibutuhan dalam
pekerjaan.Timbal balik terhadap kegiatan ini diperoleh melalui sistim apresiasi pekerjaan
danmelalui "a"ancara secara terpisah dengan staff%ang akan berhenti.Tujuan utama dari
pengembangan Sumber Da%a Manusia 'SDM( ini adalahuntuk meningkatkan tingkat kepuasan
pribadi terhadap indi$idu dalammemberda%akan kemampuan maksimal mereka9 meningkatkan
kinerja mereka9 8onro% '*12<( dalam
'ibrary taff 0epelovment
menjelaskan bah"a Informasi
patut memahami bah"a %ang palingbertanggung ja"ab terhadap pelatihan 'training( adalah
mereka.Tanggung ja"abdapat di delegasikan ke kepala pelatihan %ang berpengalaman dan
berkualitas, jikaposisi tersebut memang ada, "alaupun demikian pihak manajemen masih tetap
diikutsertakan.
105
Pihak manajemen "ajib mengtahui bah"a pelatihan tidak dapatdigantikan dengan seleksl
pelatihan tidak dapat menciptakan kemampuan %ang tidakdimiliki, atau mengubah mentalitas
%ang standar menjadi brilian, atau menciptakankemampuan seseorang %ang potensin%a tidak ada
melainkan han%a dapatmeningkatkan orang %ang benar&benar berpotensial lingkungan pekerjaan
men%ediakan kesempatan %ang berkesinambunganuntuk mengembangkan diri dan pembelajaran
%ang berhubungan dengan pekerjaankepada tiap indi$idu. Kursus, seminar, konferensi dan
kegiatan pelatihan lain tidakdapat digantikan dengan kesempatan terjun langsung ke lapangan
jika ingin melakukan peningkatan personal. Kesempatan seperti itu terjadi pada kegiatantugas
%ang terencana sistem penggantian tugas, perpindahan jabatanKarena pelatihan
stop-go
menghambat pembelajaran, kegiatan ini menuntutpola pikir, rincian, perencanaan %ang matang
seperti kegiatan manajemenPelatihan akan diikuti secara serius jika pihak manajemen
menganggap itu%ang penting. Manager harus terus mengadakan program pelatihan masa kian
sulit karena penurunan mereka merepresentasikan kejatuhan perekonomian.
.
1!Peren(anaan 0DM
Pelatihan tidak han%a terdiri atas satu kegiatan saja & sesi pelatihanjuga "ajib dibuat sebagai
sistem pendukung instruksi dan atau programlanjutan diadakan untuk memastikan bah"a si
pembelajar menggunakan secara efektif pengetahuan, kemampuan dan kinerja %ang baru saja
mereka dapatkan untuk, dipergunakan dalam pekerjaan.
Mengenali kebutuhan dalam pelatihan
=ika memang ditemukan bah"a masalah terletak pada sistem SDM, in$estigasilebih lanjut
perlu dilakukan untuk melihat jika ada tumpang tindih dengan sistem lain& antara lain, sebagai
contoh, sistem tehnik. Produl)ti$itas %ang lemah dapat berartibah"a super$isor tidak menuntun
ba"ahann%a secara tepat, atau peralatan %angdigunakan tidak cukup atau tidak ada. ?asil %ang
rendah juga dapat disebabkan semangat %ang rendah, %ang pen%ebabn%a perlu diketahui9
kegagalan super$isordalam melatih cara menggunakan sarana9 atau ketidakmampuan super$isor
untuk mengetahui keterbatasan alat. ?an%a sebagian masalah %ang akan dikoreksi dalam
pelatihan. Semua masalah %ang akan dikoreksi, masing&masing akan membutuhkan sesi pelatihan
tersendiri %ang disusun untuk mengetahui sumber masalahn%a.
106
Sangatlah penting untuk mengetahui bah"a proglam pelatihan terbentuk
berdasarkanpengenalan kebutuhan. Perusahaan sangatlah kompleks dan asumsi bah"a
pelatihan,atau kegiatan lain %ang mendekati, dapat menjadi pen%ebab khusus masalah.
Dalamusaha untuk menghapusn%a adalah kepotusan pihak manajemen,%ang tidak boleh& dibuat
tanpa pen%elidikan ke sistem lain %ang juga beroperasi. Pelatihan indi$idu dapat dikenali saat
"a"ancara apresiasi kinerja, %ang juga dapat digunakan untuk mengenali area %ang perlu
pelatihan khusus. Perubahankebijaksanaan atau pengenalan teknologi baru jika akan
menunjukkan keperluandalam pelatihan atau pelatihan kembali bag %ang terpengaruh.
Penentuan area %ang potensial untuk pelatihan dilakukan dengan mengenalikelemahan
organisasi9 dengan menentukan kemampuan, pengetahuan atau kinerja%ang berlaku dan
selanjutn%a menentukan kebuffian pelatihan. Selain itu denganmemperhatikan penurunan
indi$idu dalam bidang, pengetahuan, atau kinerja tertentuuntuk memutuskan jenis pelatihan %ang
akan diselenggarakan.pelatihan indi$idu biasan%a dilakukan langsung di lapangan,
super$isorsecara sopan dan beralasan menunjukkan kelemahan dan memberikan saran tentang
cara untuk mengatasin%a. Kelompok tertentu mempun%ai kebutuhan pelatihan tersendiri.
Sangatlah penting bagi sub bagian tertentu seperti para ahli atau pustaka"an untuk bersama&sama
mengetahui kebutuhann%a masing&masing. Sebagai hasil dari keterlibatan mereka dalam proses
perencanaanpara partisipan harus siap untuk ikut ambil bagian dalam sesi pelatihan dan
meneriman%a serta menghargain%ascbagai satu kesatuan dalam kegiatan kerja.
"!Program Pelatihan
Program pelatihan %ang baik harus berdasarkan kebutuhan si pembelajar & %aitu,mengenai
hal %ang harus diketahui atau dilakukan oleh si pembelajar.Pelatihan perlu direncanakan agar
menghasilkan keseimbangan dan keberhasilan, juga untukmenghasilkan ban%ak ide bagus %ang
dapat dengan mudah dipraktekkan Materipembelajaran juga harus ber$ariasi untuk mencegah
kejenuhan.Kombinasi antara metode materi pelajaran dan praktek sangat perlu saat merencanakan
program pelatihan, perlu diingat bah"a kegiatan ini melibatakan orang de"asa. Penelitian
menunjukkan bah"a cara belajar orang de"asa sangat berbeda dengan anak&anak. rang de"asa
akan membuat keputusann%a sendiriseperti keputusan untuk menerima hal baru atau tidak, hal itu
didasarkan pengalamandan pemahaman mereka sebelumn%a. rang de"asa merasa sebagai
indi$idu %angmempun%ai moti$asi diri sendiri %ang tinggi dalam memenuhi kebutuhan
pembelajarann%a, berharap untuk dapat menemukan ja"aban mengenai pengalaman mereka dan
bukan han%a untuk di beritahu. Mereka perlu melakukan perbandingan antara konsep dan ga%a
baru dengan pengetahuan %ang sudah mereka miliki. ?al inimenjadi dalam perencanaan program
107
pelatihan.Pertama, progam pelatihan sebaikn%a di desain sedemikian rupa agar terfokus pada
masalah bukan pada isi.Sebaikn%a pelatihan ini dapat memicu partisipasi aktif dari si pembelajar,
%ang harusdimoti$asi untuk membagikan pengalaman masa lalun%a untuk dibahas dan dijadikan,L
suafu data baru. Kedua, suilsana dari pembelajaran sebaikn%a tidak terpusat pada%anglebih
berkuasa saja. Proses e$aluasi sebaikn%a kegiatan bersama antara si pembelajardan
pengajar,%angmengarah kepada apresiasi terhadap kebutuhan dan minat
Pada tataran %ang lebih luas, kegunaan potensial dari kemampuan,pengetahuan atau kinerja
%ang baru dapat mempengaruhi jenis program pelatihan%ang akan diadakan. =ika target %ang
ingin dihasilkan adalah untuk menambahpengetahuan, maka pembelajaran tentang penemuan hal
baru tidak terlalu dibutuhkan.=ika pembelajaran itu untuk diterapkan dengan cara baru, maka
pembelajaranberdasarkan pengalaman lebih dibutuhkan. =ika hasil %ang diharapkan
untukditerapkan langsung dilapangan atau dalam pengoperasian & seperti pengoperasiansistem
pgmbentukan istilah & sangatlah perlu belajar dari pengalaman. Menghafaladalah aspek lain %ang
harus dipertimbangkan. Semakin lama si pembelajar perlu menghafal hal %ang dipelajari, maka
program pelatihan %ang praltis semakin dibutuhkan.
=ika program pelatihan adalah untuk menghasilkan perubahan dalam tingkah& laku dan
kinerja, maka prograT pelatihan harus %ang berhubungan dengan haltersebut.Dalam perncanaan,
program pelatihan sebaikn%a terdiri atas simulasi,partisipasi grup dan indi$idu, bermain peran
dan diskusi kasus %ang bertujuan untukmembentuk tingkah laku partisipan %ang ada di ruang
pelatihan dan memancingrespon balik. Program pelatihan sebaikn%a didesain untuk
menggabungkan materi pelajarandan prakfek berdasarkan jenis pembelajaran %ang dibutuhkan.
Apapun topikn%a, harus rele$an, mudah dimengerti, mudah diserap dan berhubungan dengan
pekerjaan.
Metode pemberian materi pelajaran berhubungan dengan pengajar, membaca,demonstrasi
dan diskusi panel. Metode pengalaman dapat dilalcukan dengan terjunlangsung ke lapangan,
diskusi struktural, men%usun ide '
brainstorming
(, studi kasus,in&basket,bermain peran, pelatihan
kesensitifan dan pelatihan dalam pertemuan dalam rangka membentuk pelatihan %ang efektif,
sangat oenting untuk menciptakan suasana %ang tepat dalam progam. ?al ini bisa didapat dengan
pemahaman bah"a,manusia mampu belajar, namun perlu dimoti$asi untuk belajar.Indi$idu
harusmempun%ai kesadaran keterbatasan kinerja, kemampuan atau pengetahuan merekadan harus
mengerti hal baru %ang harus diserap.Si pembelajar harus mempun%ai pedoman agar dapat
memmperbaiki perbuatan %ang tidak la%ak.?al ini sangat penting dalam pelaksanaan di
lapangan.Materi %ang tepat dalam pengajaran dan pelatihan selanjutn%a harus dipersiapkan
dengan benar, dan ber$ariasi untuk menghindarikebosanan.Si pembelajar harus diberi "aktu
108
untuk mempraktekkan %ang sudahdipelajari dan harus mendapatkan kepuasan. Pengulangan
membantu proses belajar,sehingga si pembelajar mempun%ai kesempatan untuk membentuk
kinerja %ang tepat.Kegiatan belajar akan terlaksana lebih matang jika disesuaikan dengan
tingkatperkembangair pisik dan intelektual si pembelajar.
Menjaga kinerja adalah tetap menerapkan kemampuan dan pengetahuan %ang diperoleh
sebagai contoh, mendapatkan respon balik terhadap kualitas kerja seseorang dan mampu untuk
memberda%akan kemampuanProgram pelatihan %ang baik akan memberikan pengetahuan,
kemampuan atau mempengaruhi kinerja mengembangkan alasan %ang men%ebabkan si
pembelajaringin belajar dan diberi kesempatan untuk mempraktekkann%a. Si pembelajar harus
kembali ke lapangan dan harus mampu menggunakan cara baru tersebut secara tepat. Karena
pengetahuan, kemampuan atau tingkah laku sudah diperoleh, mereka harusbisa
mengaplikasikann%a dalam pekerjaan.Agar hal ini terlaksana harus adaketerlibatan dan dukungan
aktif dari super$isor.Super$isor harus disertakan dalampertemuan dengan pihak manajemen saat
pra&pelatihan dan paska&pelatihan untuk menentukan tujuan program pelatihan bagi indi$idu %ang
turut serta, untuk men%usun tujuan dan harapan dari sesi pelatihan dan menge$aluasi hasil dari
program tersebut.
+ntuk menjaga kinerja, manajer dan super$isor perpustakaan dan pusatinformasi sebaikn%a
menggunakan istilah dan konsep %ang dipelajari di programpelatihan. Mereka sebaikn%a
memberikan pertan%aan %ang mereka pahami daripelatihan dan menolak ja"aban %ang tidak
sama seperti %ang sudah dikonsepkan.Selama pelatihan, partisipan harus menunjukkan kerja
n%at3 bukan %ang dibuat&buat.Mereka juga harus 8imoti$asi untuk mencatat ide %ang berguna
dan mungkin untukdiaplikasikan di lapangan. ?al ini juga harus dilanjutkan setelah progam
pelatihansebagai bagran dari proses e$aluasi, dan digunakan untuk menunjukkan hasil positif dari
pelatihan.
a! Mengealuasi program pelatihan
Proses e$aluasi adalah pengumpulan informasi dan proses penetapan keputusan. Padahari
terakhir, ulasan selama -7 menit perlu dilakukan antara pelatih dan partisipanuntuk mendapatkan
informasi dan menge$aluasi pelatihan. ?al&hal %ang perlu ulasanantara lain "aktu pelaksanaan,
kendala dalam meteri, grup, pelatih dan lain&lain.+lasan ini dapat memberikan informasi %ang
berharga, memudahkan dalammemecahkan masalah %ang masih segar dalam ingatan,
memberikan respon balik%ang cepat, membuat masalah mudah untuk dimengerti dan diselesaikan
sebelummempengaruhi program pelatihan %ang selanjutn%a.
109
#$aluasi %ang diadakan harus berhubungan dengan proses pelatihan saja. Pra danpaska tes
pada kelompok %ang sedang pelatihan dan belum pelatihan dapat digunakanuntuk menge$aluasi
hal %ang sudah dipelajari sebagai hasil dari program pelatihan.
b! Mengembangkan karir dan konseling
Peningkatan pekerjaan pada tahun *117an diprediksi pada seklor informasi dan jasa%ang
mengarah pada peningkatan posisi&posisi baru dan ber$ariasi. ?asiln%a, rencanakarir dalam
bidang perpustakaan atau pusat informasi akan diperbaharui statusn%asejalan dengan kesempatan
%ang berkembang.
Perencanaan karir merupakan usaha %ang berhubungan dengan perusahaan,manajer dan
kar%a"an.?al itu merupakan bagran dalam kesatuan rencanaperusahaan.Perusahaan harus
membentuk struktur dan suasana %ang mendukungperencanaan dan pengembangan karir9
men%usun hal&hal %ang harus dibentuk dandiketahui tujuan dan prioritasn%a. Sangatlah sulit bagi
staff untuk mengetahui untukmengetahui bah"a masa depan mereka sejalan dengan perusahaan,
kecualiperusahaan tersebut sudah selangkah lebih maju.Perusahaan harus menunjukkan
kebijakan&kebijakan dan praktek&praktekpengembangan SDM, seperti program kesempatan %ang
setara, pemberian dana dankesempataan untuk belajar atau menghadiri konferensi. Perencanaan
danpengembangan karir terletak pada kebijaksanaan dan komiffnen dari pihakmanajemen %anh
terlihat melalui pengalokasian dana untuk memenuhi kebutuhanfinansial.
+ntuk mendukung pengembangan pengetahuan dan kemahiran %ang profesional dan untuk
membiarkan kar%a"an menerapkan kemampuan %ang barudiperoleh, perusahaan harus
memperluas ruang dan meningkatkan gaji denganmempertimbangkan pengalamann%a.
Manajer perpustakaan dan pusat informasi bertanggung ja"ab untuk men%ediakansumber, fugas,
tunfunan dan bimbingan %ang tepat untuk membantu kar%a"an dalamperencanaan %ang realistis
dan men%usun rencana karir masa depan. Mereka harusmengembangkan talenta dan mendukung
ba"ahan mereka.Sebagai bagran dari s%stem apresiasi, mereka harus membantu kar%a"an untuk
menenfukan tujuan dan mengetahui sarana %ang dapat mendukung mereka.Dari sudut pandang
%angprofesional, manajer dapat berperan sebagai contoh panutan, dengan
menunjukanprofesionalisme %ang berkualitas seperti %ang coba diraih oleh kar%a"ann%a.Tiap
indi$idu harus menerima tanggung ja"ab dasar atas peningkatan danpengembangan dirin%a.Dia
harus mempun%ai rencana karir jangka panjang danmencari akses peningkatan perusahaan. Dia
juga mempun%ai tanggung ja"ab untuk memberikan respon balik dalam kegiatan perusahaan
dalam kebdaksanaan pihak manajemen.
110
Indi$idu harus melakukan tindakan n%ata untuk mendukung rencana karirn%a.Ini adalah
proses untuk mengidentifikasi keberhasilan mereka dalam bekerja9menghasilkan penggabungan
dari kemampuan dan pengetahuan %ang sudah adadengan kebufuhan masa depan 'dengan
bertan%a, Ldimana sa%a sekarangBL(9mempu%ai standar pekerjaan ideal 'Lkemana arah tujuan
sa%aBL(9 dan mengetahuikesempatan, hambatan, dan faktor faktor %ang mendukung dalam meraih
posisi ideal'Lbagaimana sa%a meraihn%aBL(. 6encana tindakan n%ata menentukan strategi,
ualifikasi, kemampuan %ang dibutuhkan untuk meraih posisi tersebut 'Lapa %angharus sa%a
lakukanBL(. Masalah dalam pengembangan karir dapat timbul saat seseorang merasa tidakada
peningkatan atau tantangan pada posisin%a sekarang, %ang tidak menunjukkan poslnk ke arah
perubahan. Perkembangan karir juga terpengaruh oleh minat antaralo%atitas personal, lo%alitas
profesional, atau lo%alitas perusahaan, karena kegagalan untuk berkompromi dengan dilemma
lo%alitas ini dapat men%ebabkan stress, diliputi perasaan tak berguna dan bingung. Masalah
dengan super$isor juga dapat men%ebabkan frustasi dalam perkembangan karir. Pada saat seperti
ini, seorang pementor sangat dibutuhkan. Pementor memberikan dukungan dan membantu
meningkatkan talenta seseorang, dan membuka pintu masa depan.
#! +aluasi Kinerja
#$aluasi mempun%ai peranan penting. Peranann%a adalah sebagai alat dalam meningkatkan
moti$asi staff dan para ahli9 memberikan respon balik kepada, kar%a"an, membiarkan kar%a"an
meningkatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan, mereka9 dan dapat digunakan untuk
meningkatkan SDA %ang membentuk basis) perencanaan karir dari sudut pandang perusahaan.
Semua kar%a"an organisasi "ajib turut serta dalam acara apresiasi tahunan.?al ini dimulai dari
kar%a"an kelas atas, menengah sampai dasar. Apresiasi kinerjapara pega"ai diputuskan oleh
super$isor. #$aluasi kinerja men%ediakan metode bimbingan karir dandukungan kepada staff
%ang sedang merencanakan masa depan. Metode inimemberi kesempatan kepada manajer dan
kar%a"an untuk meraih impian juga promosi jabatan.
Memberikan kesempatan untuk duduk bersama dan merencanakan cara %ang
menguntungkantapi sering gagal karena adan%a krisis manajemen dalam perusahaan. Sistem %ang
formal, me%akinkan bah"a bukan itu masalahn%a, berdasarkan pertimbangan %ang lebihrasional
dan tujuan a"al %ang direncanakan. Apresiasi sebaikn%a dipandang dalam hubungann%a dengan
pelatihan dani perkembangan staff, karena itu membantu untuk mengetahui kebutuhan pelatihan
%ang harus dipenuhi jika staff ingin meningkatkan kinerjan%a. =ika apresiasi tersebutiri sukses,
organisasi harus mampu mena"arkan kesempatan pelatihan kepada staff tersebut. =ika hal itu
tidak dapat terlaksana, kegiatan apresiasi tersebut han%a men%ebabkan frustasi atau kekece"aan
111
dan akan dipandang negatif.6espon balik terhadap kinerja dapat diformalisasi pada "a"ancara
tahunan, pemantauan dan Pembimbingan %ang sebaikn%a berkesinambungan. Staff
harusdiberitahu mengenai keberadaan kinerja mereka sehingga memoti$asi untukpeningkatan.
Pujian atau kritik terhadap indi$idu %ang berhubungan dengan suatu
%! Pemutusan, Peme(atan, Pensiun Pega4ai
Penghasilan staff dapat menguntungkan dan merugikan perusahaan, bergantung ada
konsekuensi %ang diakibatkan. Sisi positifn%a adalah pendapatan finansial karena penghasilan
staff akan mengurangi ongkos tenaga kerja rata&rata pada perusahaan dan juga karena staff baru
biasan%a ditempatkan pada le$el pertama dalam urutan daftar gaji %ang la%ak. ?al ini benar
terjadi di dalam perusahaan %ang mengadakan peningkatan gaji tahunan sejalan dengan masa
bekerja. Penghasilan staff %ang terkendali dapat menjadi suntikan dana segar dan dapat
meningkatkan flesibilitas perusahaan saat memperkenalkan teknologi baru. Sisi negatifn%a,
penghasilan staff sangat mahal dalam bentuk materi, "aktu dan minat. ngkos ekonomi terdapat
terdapat pada pemba%aran terpisah, iklan, penerimaan kar%a"an baru, orientasi dan pelatihan,
pen%ediaan alat, kerugian dan produktifitas %ang rendah hingga kar%a"an baru memperoleh
pengetahuan dan kemampuan lebih dari %ang sebelumn%a.
+rutan penghasilan %ang optimal berada di antara penghasilan kar%a"an %ang belum
mencukupi dan %ang sangat berlebihan. Penghasilan %ang meningkat sangat lambat menghasilkan
perusahaan %ang stabil9 penghasilan %ang sangat tinggi. 0iasan%a menunjukkan adan%a masalah
di dalam perusahaan dan sangat meresahkan pega"ai. Di perpustakaan dan pusat informasi,
pekerjaan %ang berbeda biasan%a mempun%ai penghasilan %ang berbeda pula. Manajer
perpustakaan dan pusat informasi harus berusaha untuk menurunkan penghasilann%a untuk
mendapatkan kembali modal %ang lebih besar. Posisi %ang mudah untuk dipelajari, seperti
pustaka"an, dapat memicu penghasilan %ang lebih besar daripada posisi %ang dimiliki oleh
mereka %ang berpengetahuan atau membutuhkan tambahan dana, seperti spesialis atau pakar
pustaka.
a!Pemutusan
?al ini terjadi jika kar%a"an diberhentikan karena perusahaan tidak membutuhkan
tenagamereka lagi.Pemutusan bisa sernentara atau selaman%a. Perusahaan berencanauntuk
melakukan peningkatan dengan pengenalan teknolgi baru, hal %angmembutuhkan pelatihan
kembali, sehingga karena faktor usiaL meteka tidak mampulagi untuk dilatih. Pemutusan adalah
masalah %ang sulit, karena keinginan %ang berbeda antaraperusahaan dan kar%a"ann%a atau
112
lembaga lain %ang terlibat perusahaan biasan%aingin mendapatkan keuntungan dengan
membebaskan staf %ang kurang produktif sedangkan kar%a"an mencoba mengatur pemecatan
melalui senioritas.
b!Peme(atan
Metode ini mungkin %ang pating menekan dan men%akitkan, kar%a"an %ang tidak
memuaskan dalam hal tingkah laku dan kinerja. Pemecatan terjadi setelah usaha untuk
memperbaiki faktor penghambat tidak berhasil. Perlu diingat, pada le$el %ang sama saat proses
penerimaan, kemampuan dan keahlian mereka sangat penting untuk diketahui oleh perusahaan.
Saat memutuskan menerima staff baru, atasan bertanggungja"ab untuk mengembangkan anggota
baru sesuai dengan tujuan perusahaan. Dan memastikan bah"a tiap kar%a"an mempun%ai hak
%ang sama untuk sukses.?al initermasuk pemberian informasi, konsultasi, pelatihan dan
bimbingan.Pihak atasanharus benar&benar memastikan sebelum kar%a"an tersebut dipecat karena
suatu kesalahan a"al %ang dibuatn%a dan tidak ada tindakan pendisiplinan sebelum kasusn%a
diteliti.
(!Pensiun
Pengunduran diri dapat terjadi karena dianjurkan atau dikenai pemutusan hubungan kerja
oleh perusahaan karena perusahaan mempun%ai hak untuk memberhentikan atau memberikan
pensiun 'biasan%a CJ(, dan akan diberikan kepada mereka %ang ingin pensiun dini. Ketentuan
%ang sangat ketat tentang usia pensiun dapat menimbulkan antara mereka %ang harus pensiun
meski masih mampu bekerja dengan staff %ang sebenarn%a sudah kurang produktif tetapi tetap
dipertahankan sampai usia pensiun tiba. Mereka %ang pensiun dengan sukarela men%adari bah"a
batas usia seseorang untuk produktif, berenergi, dan berkreatifitas berbeda&beda dan mereka
dapat dengan tenang mengundurkan diri.
d!=a4an(ara &erakhir
Pejabat pada lembaga informasi biasan%a ingin mendapatkan informasi berharga mengenai
dirin%a sendiri atau lembagan%a. Sudut pandang pega"ai %ang akan memasuki purna bakti %ang
tertarik untuk mengetahui hal ini akan menggunaan "a"ancara terakhir, tetapi harus dipastikan
bah"a "a"ancara dilakukan oleh kar%"an secara terpisah. Pada saat seperti ini, saat batas antara
kar%a"an dan perusahaan sudah hilang, kar%a"an akan merasa bebas untuk mengungkapkan hal&
hal %ang selama ini meresahkan bagin%a dan kar%a"an lainn%a. Penandaan terhadap aspek
negatif perusahaan dn respon balik %ang positif, jika diperhatikan dan diambil tindakan akan
113
membuat kinerja perusahaan lebih efektif, dan menjadi sarana %ang n%aman untuk bekerja. Arti
dari me"a"ancarai kar%a"an %ang akan berhenti adalah kar%a"an tersebut akan merasa lebih
bebas untuk berkomentar karena sudah tidak dihinggapi rasa takut penilaian balik %ang akan
mereka terima. Dengan cara ini, komunikasi %ang tidak efektif atau ketentuan perusahaan,
keluhan staff, kebijakan %ang kurang tepat atau prosedur lain %ang selama ini tidak diketahui oleh
pihak manajemen akan terlihat jelas.
atihan )
*.angkah&langkah apakah %ang perlu dilakukan pada strategi pengembangan SDM,
berdasarkan pendekatan Makro dan Mikro B
.Program pengembangan SDM dapat dilakukan le"at pendidikan dan pelatihan, coba anda
jelaskan
-.Promosi jabatan bagi staf lembaga informasi dapat dilakukan melalui metode dan sistem
e$aluasi kinerja, jelaskan
3.+pa%a apa %ang perlu dilakukan manajer lembaga informasi untuk pemutusan, pensiun,
dan memasuki purna bakti staf B
114
6angkuman )
Strategi pengembangan dan pelatihan SDM adalah suatu perencanaan untuk membangun
staf lembaga informasi %ang berkualitas dan profesional, dapat menja"ab segala persoalan dan
tantangan kelembagaan informasi dalam menghadapi kebutuhan dan tuntutan para pengguna akan
sumber&sumber informasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga berbagai isu
tentang ekonomi, politik dan sosial. Perpustakaan dan pusat informasi mempun%ai berbagai tugas
untuk menangani hal tersebut, %ang tentun%a memerlukan staf %ang berk"alitas dan ber"a"asan
keilmuan, mampu mengumpulkan, menseleksi dan organisir kebutuhan pembaca akan sumber&
sumber informasi.
115
6eferensi )
0eckner, D.S. '*121(. ibrar% Staff Depelo$ment Through Performance Apraisal. ondon ) 8li$e
0ingle%.
0r%son, =o. '*117(. #ffecti$e ibrar% and Information 8entre Management. Anderson ) >o"en.
8onro%, 0 '*12<(. ibrar% Staff Depelo$ment and 8ontinuing #ducation Principle and Practice.
ondon ) 8li$e 0ingle%
6odfern, M. '*1<7(. Managing the People. Past 8hanging 8limate of Personal Administration.
ondon ) 8li$e 0ingle%.
116
Modul ?
*plikasi &eknologi Informasi dalam *ktiitas Kelembagaan Informasi
Diadaptasi dan dimodifikasi dari makalah Putu Suparna, S.#.
Pendahuluan
Perkembangan teknologi %ang merasuki kehidupan manusia sehingga membuat segalan%a
lebih mudah dan memberikan ken%amanan, harapan, ketergantungan, %ang men%ebabkan manusia
dimabuk dan diperbudakkan oleh canggihn%a teknologi perlu di "aspadai. edakan informasi
(information e1plosion2
%ang terjadi belakang ini juga akibat perkembangan teknologi. Dimana
informasi merupakan suatu unsur dari teknologi %ang akan selalu berkembang mengikuti
perkembangan teknologi. Perkembangan informasi ini menuntut pengelolaan %ang baik dan optimal
dengan menggunakan bantuan teknologi tentun%a. Dengan adan%a informasi maka ketidakjelasan
dapat teratasi. Dalam kehidupan sehari&hari terutama lembaga informasi kehadiran
teknologiinformasi sangat berperan penting, karena dapat mempengaruhi kegiatan lembagatersebut.
Kehadiran teknologi informasi 'TI( men%ebabkan pengelolaan informasi olehpekerja di bidang
informasi akan menjadi lebih mudah dan cepat. Pada dasarn%a,teknologi informasi merupakan
aplikasi komputer dan teknologi lain untuk pengadaan,penataan,simpan dan temu balik informasi,
sertapen%ebaran informasi
(*merican'ibrary *ssociation
( .Pengertian tersebutmenekankan bah"a
teknologiinformasi merupakan kombinasi komputasi dan teknologi telekomunikasi berbasis mikro
elektronik.'Mathe"s, *1<-)*<-(.
Teknologi Informasi dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan biasa dengan proses
pen%elesaian %ang lebih cepat dan tepat seperti kegiatan rutin lembaga informasi,
contohn%a pe stakaan. Di samping itu, teknologi informasi dimanfaatkan untukmempermudah proses
pen%impanan informasi dan mendorong terjadin%a perubahanst%le institusi. Pola hidup seperti ini
diharapkan dapat mendorong terjadin%a mas%arakat informasi
(information society2.
%aitu
mas%arakat %ang menganggap informasi rnerupakan kebutuhan utama.
117
Pokok&pokok bahasann%a meliputi )
*.Aplikasi Teknologi Informasi
.Sistem Manajemen Informasi Dalam Kelembagaan Informasi
Kegiatan Belajar 1 *plikasi &eknologi Informasi
1!Pengertian &eknologi Informasi dan Komunikasi
Teknologi Komunikasi selalu berhubungan dengan teknologi informasi karena dalam
berkomunikasi kita men%ampaikan informasi %ang menggunakan teknologi sebagai
perantaran%a.TeknologiKomunikasi dan teknologi informasi merupakan dua buah konsep %ang
takterpisahkan dari Teknologi Informasi danKomunikasi 'TIK( atau
nformation and
Communication Technology (CT2 (
6o"le%, *1<<(.
Sedangkan teknologi informasi terbentuk dari teknologi komunikasi dan teknologi
komputer.Teknologi komputer itu sendiri merupkaan suatu alat %angmampu mengubah data&data
menjadi informasi. Teknologi informasi meliputi segala hal %ang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Menurut ?aa dan Keen,
teknologi informasi adalah seperangkat alat %ang membantu bekerja dengan informasi dan
melakukan tugas& tugas %ang berhubungan dengan pemrosesan informasi. Selain itu, menurut
Martin.Teknologi informasi tidak han%a terbatas pada teknologi komputer 'perangkat keras
dan perangkat lunak( %ang digunakan untuk memproses dan men%impan informasi,
melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirirnkan informasi.
Setelah melihat pengertian diatas tentang teknologi informasi dan teknologi komunikasi
sebagai sebuah konsep %ang tidak terpisahkan, maka dapat disimpulkan bah"a Teknologi
Informasi dan Komunikasi 'TIK( atau
nformation and Communication Technology (CT2
%aitu
segala kegiatan %ang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi
antar media.
"!Peranan &eknologi Informasi dan Komunikasi
Pentingn%a teknologi informasi sudah disadari sejak tahun *1<7 'De$argas,
*11-)*(.Kecenderungan tersebut ditandai dengan hadim%a
personal computer
'P8( %ang
a"aln%a dimanfaatkan untuk kegiatan tulis&menulis, penghitungan atau sejenisn%a.Pada saat
118
sekarang manfaat P8 terlihat juga pada komunikasi informasi berbasis TI seperti resource
sharing, searching di intemet dan sebagain%a.Sebelurnn%a komunikasi informasi dilakukan
secara atap muka, pen%uluhan dan sejenisn%a, namun dengan adan%a perkembangan TI %ang
semakin maju maka komunikasi informasi dapat dilakukan melalui media eletronik
'radio.Tele$isi(, media cetak 'Koran. Publikasi lainn%a( dan media ma%a
(virtual media2
sepertiKoran
online.
internet dan sejenisn%a.Perkembangan tersebut menunjukkan
bah"a.terjadin%a gerakan ino$asi eknologi %ang begitu cepat. Ino$asi teknologi tersebut
cenderung mengarah kepada pengabungan beberapa teknologi dans sering dikenal dengan proses
Okon$ergensi teknologiO %ang terdiri dari telekomunikasi, komputer dan broadcast
(communication. computing. content2
atau sering disebut dengan istilah telematika
'telekomunikasiUmedia&informatika(. Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki peranan
%ang penting dalam kehidupan sehari&hari terutama lembaga informasi contohn%a perpustakaan,
karena dapat mempengaruhi kegiatan lembaga tersebut. Kehadiran teknologi informasi 'TI(
men%ebabkan pengelolaan informasi oleh pekerja di bidang informasi akan menjadi lebih mudah
dan cepat.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang apa itu teknologi komunikasi mari kita lihat
pengertian dari teknologi, informasi dan komunikasi. Teknologi %aitu keseluruhan sarana untuk
men%ediakan barang&barang %ang diperlukan bagi kelangsungan dan ken%amanan hidup
manusiaL.Teknologi ialahalat %ang diciptakan oleh manusia karena dianggap bisa membantu
manusiamengerjakan kegiatann%a.Sedangkan Informasi adalah suatu rekaman fenomena%ang
diamati, atau bisa juga berupa putusan&putusan %ang dibuat '#stabrook,*122)3C(
seseorang.ucas mendefinisikan informasi sebagai
sometangible orintangible entity %hich
reduces uncertainly about a future state or even)
Sementaraitu, >ordon men%atakan bah"a
information is data that has been processed into aform that is meaningful to the recipient and is
of real or perceved value in currentor prospective decisions
'informasi adalah data %ang telah
diolah menjadi bentuk%ang mengandung arti bagi penerima dan mempun%ai!memiliki nilai n%ata
dalamkeputusan, baik sekarang! saat ini maupun %ang akan datang(.
Informasi menurut
/ncyclopedia of Computer cience and /ngineerng345.
ban%ak ilmuan dibidang informasi menerima definisi standar) OInformasi adalah data %ang
digunakan dalam pengambilan keputusanO. Alasann%a adalah bah"a informasi bersifat relati$e9
relati$e terhadap situasi, relati$e terhadap "aktu saat keputusan diambil, juga relati$e terhadap
pembuat keputusan, dan bahkan juga terhadap latar belakang pengambil keputusan.?al senada
diungkapkan oleh McDonough, ebagaimana diungkapkan #$erest. Informasi dibutuhkan oleh
manajemen untuk menghindari proses enthropi. Proses enthropi adalah proses berakhim%a
119
keberadaan suatu sistem manajemen %ang didahului kondisi tanpa pola dan tidak menentu. Dari
pengertian diatas dapat disimpu*kan bah"a Informasi adalah hasil pengolahan data %ang dapat
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan sesuai dengan kebutuahn seseorang.Informasi
memiliki maknan%asendiri, itu tergantung dari sudut pandang mana informasi itu di butuhkan
karenainformasi itu bersifat relati$e.=enis informasi bisa digunakan untuk memudahkanarah dan
pengelompokkan informasi.tersebut sesuai dengan sifat dan karakteristik%ang dimikin%a.
Informasi memiliki fungsi atau makna %ang berbeda karena akanbergantung pada manfaatn%a
bagi setiap orang %ang kebutuahann%a berbeda&beda, 'Pa"it M. usup 771) *C(
Komunikasi menurut ?o$land, =anis
N
Kell% dalam bukun%a
Communication and
6ersuasion
'*1C-) *() OKomunikasi adalah suatu proses dimana seorang indi$idual
'komunikator( men%ampaikan rangsangan 'biasan%a dengan lambang bahasa( untuk mengubah
perilaku indi$idu lain 'komunikan(O. Selain itu, komunikasi pada dasarn%a merupakan suatu
proses %ang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapaB Dengan
akibat apa atau hasil apaB
(ho7 ays %hat7 n %hich channel7To %hom7ith %hat effect72
'ass"ell) *1J7(. Pengertian teknologi komunikasi menurut Stace% Sa"%er dan 0rian K.
Hilliam dalam buku
8sing nformation Technology.
%aitu alat&alat atau s%stemberdasarkan
elektromagnetik sehingga memungkinkan terjadin%a kegiatan komunikasi "alaupun pada jarak
%ang jauh. Teknologi komunikasi adalah peralatanperangkat keras'hard"are( dalam sebuah
struktur organisasi %ang mengandungnilai&nilai sosial, %ang memungkinkan setiap indi$idu
mengumpulkan, memproses,dan saling tukar menukar informasi dengan indi$idu&indi$idu
lainn%a. Teknologi komunikasi merupakan segala sesuatu %ang berkaitan dengan penggunaan
alat bantu ,untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat %ang satu ke lainn%a, seperti
komputer, telepon, internet dan lain&lain. ang mendasari sesuatu hal dapat digolongkan kedalam
teknologi komunikasi adalah )
*.Teknologi komunikasi dapat di implementasikan dalam suatu alat.
.Teknologi komunikasi dilahirkan oleh sebuah struktur sosial, ekonomi danpolitik,
-.Teknologi komunikasi memba"a nilai %ang berasal dari struktur ekonomi, social dan
politik tertentu.
3.Teknologi komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia terutama kemampuan
mendengar dan melihat.
Teknologi komunikasi lebih menekankan pada bagaimana suatu hasil data
dapat disalurkan, disebarkan dan disampaikan ketempat tujuan. Teknologikomunikasi
berkembang cepat dengan meningkatn%a perkembangan teknologi lektronika, s%stem transmisi
120
dan sistem modulasi, sehingga suatu informasi dapat isampaikan dengan cepat dan tepat.
Penerapan teknologi komunikasi ditentukanoleh sejauh mana teknologi komunikasi mampu
membuka akses pada berbagai pela%anan dan jaringan informasi.
Proses penerapan teknologi komunikasi memiliki dua tahapan, %aitu)
a! &ahap Inisiasi
Pada tahap ini terdapat dua tingkatan, %aitu)
*.Tingkatan
*genda -etting
.Tingkatkan
Matching
Apabila nilai kedua tingkat inisiasi ini positif, timbulah keinginan untuk mengadopsi
teknologi komunikasi %ang diinginkan.
b! &ahap Implementasi
Pada tahap ini terdapat tiga tingkatan, %aitu )
*.Tingkatan
redefining
'mengartikanulang(
.Tingkatan
clarifying
'menjelaskan(
-.Tingkatan
routinizing
'kebiasaan(
Selain tahapan dalam proses penerapan teknologi komunikasi, teknologi komunikasi
juga memiliki beberapa unsur, %aitu)
*(Informasi, dapat berupa tulisan, suara, musik, gambar, dan data %ang memiliki
spectrum frekuensi dan bentuk&bentuk %ang berbeda.
(Alat %ang dipergunakan untuk meneruskan informasi, dengan media transmisi
dan s%stem modulasi. 8ontohn%a) komputer, telepon,
-(Dengan cara %ang sesuai, bentuk akhir 'informasi %ang diterima( harus serupa
mungkin dengan bentuk a"al 'informasi %ang dikirimkan( dan dalam batas&
batas distorsi %ang dapat ditolerir.
3(Dalam jumlah maupun kecepatan %ang semakin meningkat melalui jarak %ang
semakin jauh dengan bia%a %ang seekonomis mungkin.
Menurut #$erett M 6ogers ada empat era dalam perkembangan teknologi
121
komunikasi, %aitu)
a.#ra komunikasi tulisan '3777 SM & hingga kini(
b.#ra komunikasi cetak '*3CJ & hingga kini(
c.#ra telekomunikasi '*<33 & hingga kini(
d.#ra komunikasi interaktif '*13J : hingga kini(
;amun bila merujuk pada perkembangan teknologi secara keseluruhan maka
perkembangan teknologi komunikasi dapat disusun dalam garis besar sejarah perkembangan
teknologi komunikasi %ang tersusun secara periodik melalui empat tahap, %aitu)
a.
=aman pra&sejarah
a.
=aman transisi
b.
=aman re$olusi industri dan pasca re$olusi industri
c.
=aman modern
Seperti %ang telah di sebutkan sebelumn%a bah"a teknologi informasi dan komunikasi
dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan biasa dengan proses pen%elesaian %ang lebih cepat dan
tepat seperti kegiatan rutin lembaga informasi, contohn%a perpustakaan. Di samping itu,
teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan untuk mempermudah proses pen%impanan
informasi dan mendorong terjadin%a perubahan st%le institusi. Pola hidup seperti ini diharapkan
dapat mendorong terjadin%a mas%arakat informasi
(information society2.
%aitu mas%arakat %ang
menganggap informasi merupakan kebutuhan utama.
Peranan teknologi informasi dan komunikasi dalam lembaga informasi contohn%a
perpustakaan %aitu)
*.Meningkatkan produktifitas dan efisiensi pekerjaan,
.Pengelolaan informasi lebih mudah dan cepat,
-.Pengadaan dan pengelolaan bahan pustaka lebih efektif,
3.Mempermudah proses pen%impanan informasi dan dokumen,
C.Mempermudah dalam proses sirkulasi dan administrasi,
J.Mendorong terjadin%a perubahan mas%arakat informasi.
8ontoh lain peran teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan sangat
dirasakan baik oleh para pengajar maupun oleh sis"a atau mahasis"a. Dengan teknologi
komputer dan internet, para sis"a atau mahasis"a tidak han%a dapat belajar di dalam
kelas.Mereka dapat belajar di mana pun karena hampir semua materi pelajaran dapat diperoleh
122
melalui 8D,
po%er point
dari para pengajar, atau langsung diakses melalui internet seperti
metode
e-learning
dan lainn%a.Ada juga perpustakaan elektronik
(e-library2
dan buku elektronik
(e-book2
%ang dapat membantu para sis"a dan mahasis"a dalam men%elesaikan tugas&tugas
mereka dan %ang terpenting adalah semakin membuka "a"asan mereka. Dalam dunia kerja atau
khususn%a "ila%ah perkantoran, rata&rata sudah memiliki komputer. Komputer ban%ak
digunakan di kantor&kantor untuk membantu pekerjaan administrasi.Pembuatan surat&surat %ang
dahulu menggunakan mesin tik manual kini digantikan oleh komputer. Di samping hasiln%a lebih
rapi dan dapat dikoreksi sebelum dicetak, surat juga dapat disimpan dalam bentuk dokumen
elektronik. Apabila suatu saat diperlukan kembali maka dokumen!
file
tersebut dapat digunakan
kembali.
Selain itu, penerapan teknologi informasi dan komunikasi ban%ak digunakan para
usaha"an.Kebutuhan efisiensi "aktu dan bia%a men%ebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu
menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja.Penerapan teknologi informasi dan
komunikasi men%ebabkan perubahan pada kebiasaan kerja. Misaln%a penerapan #nterprise 6esource
Planning '#6P(. #6P adalah salah satu aplikasi perangkat lunak %ang mencakup s%stem manajemen
dalam perusahaan, cara lama keban%akan. Kemajuan %ang telah dicapai manusia dalam bidang
Teknologi Informasi dan omunikasi 'TIK( merupakan sesuatu %ang patut kita s%ukuri karena dengan
kemajuan tersebut akan memudahkan manusia dalam mengerjakan pekerjaan dan tugas %ang harus
dikerjakann%a.
a. Dalam 0idang Sosial
Keuntungan)
Kemajuan teknologi komunikasi %ang cepat dapat mempermudah komunikasi antara suatu tempat
dan tempat %ang lain.
Kerugian )
*.
Dengan semakin pesatn%a komunikasi membuat bentuk komunikasi
berubah %ang asaln%a berupa
face to face
menjadi tidak. ?al ini dapat men%ebabkan
komunikasi menjadi hampa.
.
Seseorang %ang terus menerus bergaul dengan komputer akan cenderung menjadi
seseorang %ang indi$idualis.
-.
Dengan pesatn%a teknologi informasi baik di internet maupun media lainn%a membuat
peluang masukn%a hal&hal %ang berbau pornografi, pornoaksi, maupun kekerasan
semakin mudah
3.
Kemajuan TIK juga pasti akan semakin memperparah kesenjangan sosial %ang terjadi di
123
mas%arakat antara orang ka%a dan orang miskin.
C.
Marakn%a
cyber crime
%ang terus memba%angi seperti
carding
, ulah
cracker
, manipulasi
data dan berbagai
cyber crime
%ang lainn%a
b. Dalam 0idang Pendidikan
Keuntungan )
*.
Informasi %ang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.
.
Ino$asi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adan%a ino$asi
e- learning
%ang semakin memudahkan proses pendidikan.
-.
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangn%a kelas
virtual
atau kelas %ang
berbasis
teleconference
%ang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada
dalam satu ruangan.
3.
Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar
karena penerapan sistem TIK.
Kerugian )
*.
Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudahterjadin%a pelanggaran terhadap ?ak
Atas Keka%aan Intelektual '?AKI( karena semakin mudahn%a mengakses data
men%ebabkan orang %ang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
.
Halaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah s%stem tanpa
celah, akan tetapi jika. terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistern&tersebut
akan berakibat fatal.
9)
Salah satu dampak negatif tele$isi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan
bertahan berkonsentrasi dalam "aktu %ang singkat
(short span of attention2)
Menurut Paul 8. Saettler dari 8alifornia State +ni$ersit%, Sacramento, Satu hal %ang pasti,
interaksi anak dan komputer %ang bersifat satu 'orang( menghadap satu 'mesin( mengakibatkan
anak menjadi tidak cerdas secara sosial.
Menurut
=
ames ?. Moor ada tiga alasan utama minat mas%arakat %ang tinggi pada komputer,
%aitu )
Kelenturan logika ) kemampuan memprogram komputer untuk melakukan apapun %ang kita
inginkan
aktor transformasi komputer dapat mengubah secara drastis cara kita melakukan sesuatu.
aktor tak kasat mata ) semua operasi internal komputer tersembun%i dari penglihatan.
124
aktor ini membuka peluang pada nilai&nilai pemrograman %ang tidak terlihat,
perhitungan rumit %ang tidak terlihat dan pen%alahgunaan %ang tidak terlihat.
#!
Peta Konsep dan Media@ *lat &eknologi Informasi
Dalam konteks %ang lebih luas, teknologi informasi dan komunikasi
'TIK(
merangkumi semua aspek %ang berhubungan dengan mesin 'komputer dan .
telekomunikasi( dan teknik %ang digunakan untuk menangkap 'mengumpul(,
men%impan, memanipulasi, menghantar dan mempersembah suatu bentuk
informasi. Komponen teknologi informasi dan komunikasi 'TIK( %ang utama terdiri
dari tiga komponen %aitu)
"2Computer: system computer
(Telekomunikasi
-(Tahu guna '
;no% &o%
(
?al senada juga diungkapkan Sulist%o 0asuki dalam bukun%a Teknik dan
=asa Dokumentasi '*11) *( s%stem komputer %ang digunakan di unit informasi terdiri dari )
Sumber ) Sulist%o 0asuki, *11 ) *
a.
Personalia9 perangkat keras meliputi ga"ai 'de$ice( olah data elektronik
mencakup komputer beserta perlengkapan peripheral9
b.
Perangkat lunak %aitu program atau kumpulan instruksi untuk memerintahkan mesin
melakukan perintah melaksanakan tugas tertendt9 dan
c.
Pega"ai telekomunikasi.
Adapun alat&alat %ang mendukung perkembangan teknologi informasi, mulai dari s%stem
komunikasi sampai dengan alat komunikasi %ang searah maupun dua arah menurut Dr. 6usman,
M. Pd dalam Konsep Dasar Teknologi dan Komunikasi %aitu)
*.
Komputer
Adalah mesin %ang mampu menerima data, memproses data dan menghasilkan bentuk keluaran
berupa teks, gambar, s%mbol, angka dan suara. Dalampengoperasiann%a, bentuk, s%stem dan
fungsi computer dapat dibagi menjadi dua bagian %aitu)
125
a!
9ard4are
V semua komponen atau alat&alat dalam komputer secara fisik.
*( 8P+ '
Control 6rocessing 8nits
( V berfungsi sebagai pemroses data. 0erisi rangkaian sirkuit
%ang men%impan instruksi&instruksi pemrosesan.
Pen%impanan data.Selain itu 8P+ adalah pusat computer %ang melakukan instruksi sementara
bus adalah %ang menggabungkan berbagai komponen .komputer.
(
Monitor V alat %ang mampu menampilkan teks maupun gambar dari data %ang sedang
diproses dalam 8P+.
-(
Ke%board V alat bantu untuk memasukan data maupun perintah ke 8P+, biasan%a terdiri dari
rangkaian huruf dan angka.
3(
Mouse V alat bantu untuk memasukan data berbentuk gambar atau grafik.
C(
Printer V alat %ang memproduksi keluaran data 'output( berbentuk cetak, baik berupa teks
maupun gambar atau grafik.
J(
8D 6om V alat tambahan atau alat peripheral %ang mampu men%impan dan menuliskan data
dan program melalui media 8D '8ompact Disk(. Alat ini di desain mampu menuliskan dan
memba"a data atau program melalui s%stem optic.
2(
8D V media pen%impanan %ang terbuat dari bahan plastic. Proses pen%impanan dan
pembacaan data menggunakan s%stem optic.
<(
lopp% Disk V alat tambahan untuk men%impan atau menuliskan ke dalam disket maupun
sebalikn%a, ukuran %ang umum digunakan adalah ukuran -,C inchi.
1(
?ard disk V alat tambahan untuk men%impan data dalam kapasitas %ang besar dilapisi secara
magnetis.
*7(
Scanner V alat bantu untuk memasukan data berupa gambar atau grafik dan merubahn%a ke
dalam bentuk digital sehingga dapat diproses dan digabungkan dengan bentuk data %ang
berupa teks.
b!
0oft4are
Sebuah program computer %ang berisi sekumpulan instruksi %ang dibuat dengan menggunakan
bahasa khusus %ang memberi perintah kepada computer untuk melakukan berbagai pengoperasian
atau pemrosesan terhadap data %ang terdapat dalam program tersebut atau data %ang dimasukkan
oleh pengguna komputer. Dalam sebuah komputer
soft%are
merupakan Oji"aO dan
hard%are
berfungsi sebagai OtubuhO. irus merupakan suatu set kode komputer %ang dengan sengaja
disembun%ikan, bertujuan untuk menimbulkan kerusakan. Sebuah $irus mampu merusak hard"are
126
dan
soft%are
komputer.
.
=aringan Komunikasi
Adalah sebuah s%stem %ang mampu menghubungkan dan menggabungkan beberapa titik
komunikasi menjadi satu kesatuan %ang mampu berinteraksi antara satu dengan lainn%a.
a.
Telephone & alat komunikasi dua arah %ang memungkinkan dua orang! lebih untuk
bercakap&cakap tanpa terbatas jarak.
b.
ISD;
(ntegrated ervice 0igital Net%ork2
& jaringan komunikasi khusus %ang
menggunakan jaringan telepon %ang tidak han%a memproses suara, tapi juga mampu
menangani pen%impanan data berupa teks, gambar, $ideo, faksimili dan lain&lain
c.
acsimile & sebuah alat %ang mampu mengirimkan dokumen secara persis sama melalui
jaringan telepon.
d.
iber ptik & jaringan komunikasi %ang mampu mentransmisikan data dalam frekuensi
tinggi. Dalam jaringan ini jalur komunikasi tidak menggunakan ka"at tembaga tetapi
menggunakan caha%a sebagai penghantar da%a.
e.
eased ine & jaringan telepon tetap permanen %ang menghubungkan tempatl lebih. =
aringan ini tidak mempun%ai alat pengalih s"itching sejenisn%a. =aringan ini bekerja
diantara tempat&tempat %ang dihubungkan tersebut secara spesifikl %ang sudah
ditentukan. =aringan ini dikenal juga denga sebutan Pri$ate ine.
f.
Hireless & jaringan komunikasi nir kabel, jaringan komunikai menggunakan gelombang
radio frekuensi tertentu %ang berfungsi sebagai penghantar informasi. =aringan
komunikasi ini menggunakan alat pemancar, penguat dan penerima gelombang %ang
berisi data tersebut.
-.
=aringan Komunikasi dengan Satelit
aitu jaringan komunikasi tanpa kabel %ang menggunakan satelit %ang berfungsi sebagai
pemancar, penerima, dan penguat. Sistem komunikasi ini menggunakan gelombang sebagai
penghantar datan%a.
a.
Antena & alat %ang digunakan untuk emancarkan dan menerima komunikasi radio atau
gelombang.
b.
T dan 6adio
alat pen%ampaian informasi
(mass media2
%ang menggunakan gel om bang
sebagai penghantar sin%al suara dan gambar.
c.
Komunikasi seluler
komunikasi %ang9 menggunakan transmisi radio untuk mengirimkan
sin%al informasi, alat tersebut dikenal dengan nama ?and Phone.
127
3.
;et Tools
aitu alat&alat %ang men%okong kemampuan jaringan %ang digunakan manusia untuk empermudah
dan menjaga kualitas hubungan melalui dunia intemet untuk saling berhubungan.S%stem jaringan ini
berjalan pesat.
a.
Ser$er
sebuah komputer %ang bekerja sebagai pen%edia data, pen%edia soft"are dan
pen%impanan data. 0ahkan sebuah ser$er mampu mengatur jalur informasi dalam jaringan
%ang diatur%a.
b.
8lient
sebuah P8 dalam sebuah jaringan komunikasi %ang mempun%ai kemampuan
emproses data dan arnmpu meminta infromasi kepada ser$er.
c.
6outer
alat %ang digunakan dalam jaringan %ang mampu mengirirnkan data kepada
jaringan lainn%a melalui jalur %ang lebih cepat, tepat dan efisien.
d.
Modem
modulator! Demodulator, alat %ang memungkinkan P8, mini computer !
mainframe untuk menerima dan mengirirnkan data dalam bentuk digital melalui saluran
telpon.
%! *plikasi &eknologi Informasi dalam *ktiitas Kelembagaan Informasi
Perpustakaan merupakan salah satu institusi %ang bergerak di bidang pengelolaan
informasi sangat memerlukan teknologi informasi. Dengan adan%a teknologi tersebut dapat
membantu pustaka"an untuk mengerjakan tugas&tugas kepustaka"anan secara lebih
professional.Pada saat ini, teknologi informasi %ang paling ban%ak dikenal di perpustakaan
adalah teknologi komputer.Manfaat komputer sangat besar dalam pelaksanaan otomasi
perpustakaan, %aitu pemanfaatan perangkat komputer dan teknologi lain secara terpadu
(integrated2
pada berbagai akti$itas perpustakaan seperti penelusuran informasi, pengadaan dan
pengolahan bahan pustaka, sirkulasi dan administrasi perpustakaan dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan perpustakaan. tomasi perpustakaan dapat
dilakukan secara bertahap %aitu tingkat pra jaringan, tingkat jaringan local 'A;(, tingkat
jaringan luas 'HA;( dan tingkat global atau intemet 'Purnomo, *111) <&1(. Perpustakaan
hendakn%a menerapkan teknologi informasi. ?al ini disebabkan adan%a eningkatan dan
keragaman pekerjaan perpustakaan, kesulitan dana, keragaman kebutuhan engguna
perpustakaan, ketatn%a persaingan la%anan di bidang informasi, dan trend menuju mas%arakat
informasi. Semua kendala tersebut dapat diatasi dengan implementasi teknologi informasi di
perpustakaan secara optimal.
128
Pada umurnn%a, teknologi informasi di perpustakaan terdiri atas beberapa komponen %aitu )
a(
Perangkat keras seperti
server. modem. scanner. harddisk. printer. C0 riter. C0-$anesha Digital ibrar% '>D(, >reenstone,
HI;ISIS, Koha, tomigenR, Rigloo, I06A S, PerpustakaanWight, 0ookD0, ambo Dan
soft"are pendukung lainn%a seperti e&DD8Wedition, RAMPP, dan HampSer$er. tomasi
perpustakaan adalah komputerisasi kegiatan rutin dan operasi sistem kerumahtanggaan
erpustakaan 'librar% housekeeping( %ang mencakup pengadaan, pengatalogan termasuk
pen%ediaan katalog online 'PA8(, penga"asan sirkulasi dan serial. Dengan kata lain
perpustakaan terotomasi adalah suatu perpustakaan %ang menggunakan sistem terotomasi untuk
penanganan sebagian atau seluruh kegiatan rutinn%a. tomasi perpustakaan, khususn%a
pengembangan database katalog merupakan embrio lahim%a online searching %ang sempat
populer di negara maju sebelum penggunaan intemet meluas.
Dengan penerapan Teknologi Informasi %ang tepat, pengelolaan perpustakaan akan lebih cepat
130
dan efisien, juga stand art la%anan kepada mas%arakat pengguna dapat ditingkatkan, bagi
pengguna sendiri akan sangat terbantu karena ban%ak kemudahan %ang dita"arkan.
*.
nde1ing
merupakan kon$ersi dari dokumen asli %ang mengandung sekumpulan kata ke
dalam daftar kata %ang berasosiasi dengan dokumen terkait di mana kata&kata tersebut
muncul.
.
nternet (nterconnection-net%orking2
adalah seluruh jaringan komputer %ang saling
terhubung menggunakan standar sistem global
Transmission Control 6rotocol:nternet
6rotocol uite
(TC6:62
sebagai protokol pertukaran paket
(packet s%itching
communication protocol2
untuk mela%ani miliaran pengguna di seluruh dunia
3
.
-.
;atalogisasi digital
adalah suatu daftar %ang sistematis dari buku dan bahan&bahan lain
dalam suatu perpustakaan, dengan informasi deskriptif mengenai pengarang, judul,
penerbit, tahun terbit, bentuk fisik, subjek, ciri khas bahan dan tempatn%a %ang berbentuk
digital. Katalog perpustakaan adalah susunan %ang sistematis dari seperangkat cantuman
bibliografis %ang merepresentasikan kumpulan dari suatu koleksi tertentu.
3.
Sumber Da%a Manusia 'SDM( %ang mempun%ai ketrampilan di bidang,teknologi
informasi dan pengetahuan perpustakaan. SDM diikutsertakan dalam pelatihan&pelatihan
tentang perpustakaan dan teknologi informasi.
C.
Koleksi perpustakaan %ang mengarah pada koleksi elektronik seperti ebook dan ejurnal.
Pengembangan dan promosi koleksi elektronik perpustakaan terus diupa%akan untuk
memudahkan pengguna dalam penelusuran informasi dan mendapatkan informasi %ang
dibutuhkan.
Selain komponen di atas, perpustakaan ini memiliki peralatan lainn%a seperti)
*.
Meja kerja 'untuk bersama(
.
'dua( buah filling cabinet berikut isi 'untuk bersama(
-.
Air conditioning,
3.
Meja sirkulasi,
C.
Meja Pengolahan,
J.
Meja pendaftaran pengunjung,
2.
ocker 'Iemari pen%impanan!penitipan tas(, digunakan untuk men%impan tas, jaket dan
lain&lain,
<.
Lstud% carrelL,
1.
8ermin pemantau, dugunakan untuk menga"asi tingkah laku dan kegiatan
131
pengguna di perpustakaan,
*7.
Lturnst%leL, digunakan untuk pintu pengatur arus keluar masuk perpustakaan,
**.
6ak buku,
*.
6ak displa% majalah baru,
*-.
Dinding displa%,
*3.
LcampactusL.
Perpustakaan ini juga memiliki tata ruang sebagai berikut)
*. 6uang kerja kepala perpustakaan *7. Meja 0elajar Pengunjung
. 6uang multi media **. 6ak =urnal ama!=ilid
-. 6uang la%anan *. 6ak 0uku ama '
%eeding
(
3.
'ocker
*-. Koleksi Xue
C. Pintu masuk *3. Koleksi Schaum
J.
Turn tyle
*C. 6ak Subjek terkait
2. 6ak majalah dan buku baru *J. 8ompactus
<. 6ak reference collection *2. Meja buku pengunjung
1. Terminal PA8 *<. 6ak Koleksi Tandon
Implementasi teknologi informasi di perpustakaan dapat mengubah citra ,perpustakaan.
Dahulu kita sering men genal istilah Operpustakaan adalah tempat buanganL.L, Opustaka"an adalah
han%a seorang penjaga rak sajaO, dan sejenisn%a, namun dengan adan%a teknologi tersebut citra
perpustakaan jadi berubah, dalam hal ini, kondisi perpustakaan dulu 'tradisional( lambat laun
berubah menjadi perpustakaan modern, dimana teknologi informasi menjadi pilar utama
operasional
perpustakaan, sehingga akhirn%a kita men genal istilah perpustakaan modern seperti
electronic library. digital library. cyber library.
komputerisasi perpustakaan dan perpustakaan
ma%a
(virtual library2)
Perpustakaan digital
(digital library2
memfokuskan pada pen%ediaan
la%anan bahan
pustakafull te1t
berformat digital dan bahan multi media berbasis "eb atau 8D
sedangkan
cyber
mengacu
kepada kehidupan ma%a dalam jaringan komunikasi global. Dari
semua istilah tersebut di atas dapat dikatakan bah"a teknologi informasi merupakan tulang
punggung
(backbone2
bagi perpustakaan modern.
0eberapa manfaat teknologi informasi bagi perpustakaan dapat diuraikan sebagai berikut)
Melalui teknologi informasi, akses menjadi sangat mudah, cepat dan tidak mengenal batasjarak dan
"aktu
Akses content menuju on&line
132
Adan%a perubahan pola dan paradigma pengelolaan perpustakaan %ang selalu menekankan pada
efisiensi dan kecepatan pela%anan
Adan%a koleksi elektronik seperti 8D&6M, #&=ournal dan sejenisn%a
Adan%a sarana barcode, maka peminjaman koleksi secara fisik akan dapatdi proses dengan cepat.
Koleksi fisik lebih terjamin karena adan%a sensor elektronik
Menurut ?enderson '*11( dalam Sulist%o : 0asuki '*11<)-( manfaat teknologi informasi.
0agi pemakai perpustakaan adalah)
*(
men%ediakan akses %ang cepat dan mudah
(
men%ediakan akses bagi pemakai selama 3 jam bila TI dioperasikan selama 3 jam,
-(
men%ediakan akses pada informasi %ang tidak terbatas dari berbagai jenis sumber
3(
men%ediakan informasi %ang lebih mutakhir
C(
Men%ediakan data dariberbagai sumber.
ebih lanjut asa mengatakan bah"a penerapan teknologi informasi di , perpustakaan
diperoleh beberapa keuntungan antara lain)
*.
ebih efektif dan efisien dalam melaksanakan kegiatan kepustaka"anan
.
Memberikan la%anan %ang lebih cepat, mudah dan tepat
-.
Mengembangkan infra struktur perpustakaan
3.
Meningkatkan eksistensi perpustakaan
Perpustakaan berbasis teknologi informasi sangat tergantung juga pada faktor
pendukung seperti dukungan internal, alokasi anggaran, $olunteer dan bantuan&
bantuan dari pihak terkait.+ntuk itu faktor pendukung harus dapat berperan secara
optimal dalam implementasi teknologi informasi di perpustakaan. Menurut asa Pemanfaatan
Teknologi informasi di perpustakaan didasarkan pertimbangan bah"a)
*.
Kemudahan memperoleh produk teknologi
.
?arga produk teknologi informasi semakin terjangkau
-.
Kemampuan teknologi informasi itu sendiri
3.
Tuntutan pengguna perpustakaan
Salah satu kendala dalam implementasi teknologi informasi di perpustakaan adalah
mengenai sumber da%a manusia 'SDM( perpustakaan.Kondisi SMD perpustakaan di Indonesia
pada umumn%a adalah secara kualitas dan kuantitas masih terbatas, tidak merata dan kurang
adan%a kreati$itas dan keinginan untuk menekuni profesi secara mendalam.Sementara itu,
perpustakaan berbasis teknologi informasi menuntut SDM 'pustaka"an( %angmemiliki
133
keterampilan di bidang database, aplikasi perpustakaan, internet, jaringan serta pengelolaan
komputer. +ntuk menjaga kualitas SDM , maka pustaka"an sebagai pengelola perpustakaan
harus mempun%ai persepsi dan me%akini bah"a TI merupakan bagian penting dalam
pengelolaan perpustakaan. 0erkenaan dengan hal tersebut di atas, maka pemberian pendidikan
dan pelatihan 'Diklat( tentang teknologi informasi sangat perlu dilakukan. Tujuan
pelatihan atau lokakar%a implementasi teknologi informasi di perpustakaan adalah )
+ntuk memberikan informasi tentang pentingn%a teknologi informasi bagi
perpustakaan
•
+ntuk men%ediakan akses informasi %ang diperlukan bagi kegiatan pendidikan dan
penelitiandi perpustakaan .
•
+ntuk mengimplementasikan sistem informasi perpustakaan.
•
+ntuk meningkatkan pela%anan dan fungsi tenaga perpustakaan
Dengan pemberian pelatihan atau lokakar%a diharapkan staf perpustakaan mengenai
teknologi informasi menjadi meningkat.Di samping itu, dengan adan%a pelatihan atau lokakar%a
itu, minat para staf terhadap aplikasi teknologi informasi menjadi tinggi, serta adan%a citra
(image2
pustaka"an modem meningkat. Keberhasilan perpustakaan sangat ditentukan la%anan
%ang diberikan kepada pemakai. a%anan perpustakaan sebenarn%a merupakan suatu proses
akti$itas %ang mencakup perencanaan, implementasi dan monitoring. #fektifitas la%anan harus
diukur dalam konteks sejahu mana la%anan dapat memuaskan pemakain%a bukan sekedar
seberapa ban%ak %ang dapat di raih '0a"den, *117 ) 31(. Pada umurnn%a, pemakai akan merasa
puas jika kebutuhan informasin%a terpenuhi 'Hilard, *1<-)3*(.
a%anan perpustakaan akan semakin bermutu jika tingkat keterpakaian koleksi dan
kepuasan pemakai semakin meningkat. leh karena itu, agar mutu la%anan perpustakaan
meningkat, maka pengelola perpustakaan harus dapat merespon kebutuhan pemakai. Dengan
adan%a perkembangan teknologi informasi %ang semakin pesat, maka perpustakaan sangat perlu
mengimplementasikan TI secara terpadu
(integrated2
pada berbagai aktifitas perpustakaan untuk
mencapai la%anan prima. 0erbagai kegiatan %ang dapat meningkatkan mutu la%anan
perpustakaan antara lain pengelolaan koleksi, pengolahan data perpustakaan, seleksi dan akuisisi,
sistem sirkulasi dan informasi serta kajian pemakai disamping katalog berbasis "eb, penelusuran
bahan pustaka 'PA8( statistik dan sebagain%a. Sasaran teknologi informasi.dalam
meningkatkan mutu la%anan adalah akses %ang mudah, cepat dan akurat melalui jaringan
telekomunikasi 'A;, HA;, Internet( baik internal maupun eksternal 'pemakai(. Di samping itu
134
pen%ediaan janngan dari sumber elektronik berupa teknologi digital bagi pemakai akan
mempercepat terbentukn%a mas%arakat informasi. Menurut Siregar '773)J(, isu& isu
managemen teknologi informasi %ang penting dalam peningkatan mutu la%anan perpustakaan
adalah skill telemanaging koleksi, hindari kepemilikan data sendiri, kemitraan, lisensi,
intellectual propert% dan pengembangan s%stem. Ke semua isu manajemen tersebut hendakn%a
dijadikan pedoman untuk pengembangan TI perpustakaan.
atihan
*.0agaimana peran teknologi dalam akti$itas komunikasi organisasi B
.0agaimana pula dampak teknologi terhadap akti$itas kelembagaan informasi B
-.0eberapa masalah %ang ditimbulkan oleh teknologi, coba anda jelaskan.
135
6angkuman)
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi de"asa ini %ang begitu pesat
sangat berpengaruh sangat luas dan kompleks dalarn kehidupan manusia.Teknologi
telah mengubah hubungan manusia dengan alam, hubungan antara indi$idu, dan
hubungan indi$idu dengan mas%arakat.Peranan teknologi informasi dalam lembaga
informasi seperti perpustakaan pada saat ini sangat dibutuhkan, karena perpustakaan
merupakan salah satu institusi %ang bergerak dalam bidang pengelolaan informasi.
Kehadiran teknologi informasi men%ebabkan pengelolaan informasi oleh pekerja di
bidang informasi akan menjadi lebih mudah dan cepat. Dengan adan%a teknologi
informasi dapat membantu pustaka"an untuk mengerjakan tugas&tugas kepustaka"anan
secara lebih professional, dan memberikan dampak %ang positif bagi perpustakaan %aitu
dapat bermanfaat dan mendukung tugas&tugas perpustakaan. Pada umumn%a
perpustakaan berbasis teknologi informasi terdiri atas beberapa komponen %aitu )
*.
Perangkat keras )
server. modem. scanner. harddisk
dll,
.
Perangkat lunak )
database. inde1ing. internet.
H0
-.
Sumber da%a manusia 'SDM( %ang mempun%ai keterampilan di bidang
tehnologiinformasi dan pengetahuan perpustakaan.
3.
Koleksi perpustakaan %ang mengarah pada koleksi elektronik.
Implementasi tehnologi perpustakaan dapat mengubah citra perpustakaan dari erpustakaan
tradisional menjadi perpustakaan modern, dimana teknologi informasi akan menjadi pilar utama
operasional perpustakaan, sehingga akhirn%a kita mengenal istilah perpustakaan modern, seperti
electronic library. digital library. cyber library.
komputerisasi perpustakaan dan perpustakaan
ma%a
(virtual library2)
Teknologi komunikasi informasi sangat berperan dalam mendukung
meningkatkan produktifitas, efisiensi dan memungkinkan pekerjaan dilakukan dari mana
saja.0erbagai akti$itas perpustakaan seperti penelusuran informasi, pengadaan dan pengolahan
136
bahan pustaka, sirkulasi dan administrasi perpustakaan dengan tujuan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pengelolaan perpustakaan. Teknologi informasi memberikan dampak
%ang positif bagi perpustakaan %aitu dapat bermanfaat dan mendukung tugas&tugas perpustakaan.
;amun demikian kehadiran TI dapat juga menjadi hambatan bagi pustaka"an karena pengguna
potensial mempun%ai anggapan bah"a kebutuhan informasi dapat terpenuhi melalui pen%ediaan
la%anan teknologi %ang dimiliki di rumah atau di kantor lain tanpa harus ke perpustakaan. +ntuk
itu perpustakaan harus cermat menerapkan prinsip&prinsip optimalisasi pela%anan informasi.
Kegiatan Belajar "
0istem Manajemen Informasi Dalam Kelembagaan Informasi
Suatu sistem manajemen informasi 'MIS( adalah sebuah pen%usunan dalam penetapan
peraturan dan rancangan prosedur, mengurus dan menggunakan orang sebagai
pertolongan dari proses informasi teknologi
,
dengan maksud untuk men%ediakan
informasi untuk memenuhi kebutuhan manajemen
.
Pen%ediaan tersebut untuk membuat
keputusan dalam men%atukan dan mengorganisir data. Suatu sistem informasi manajemen
memperoleh data dan informasi dari ban%ak sumber internal dan eksternal pada organisasi
.
Ini
berguna untuk penunjuk dan pendukung secara cepat dan efektif dalam membuat keputusan
.
Kompleksitas dari data dan informasi termasuk sistem manajemen informasi akan tergantung
pada persepsi manajemen dari sistem dan kegunaann%a
.
0istem Manajemen Informasi
Suatu sistem manajemen informasi adalah sumber tunggal dari rnanajer dalam memperoleh
informasi %ang spesifik
.
Itu diuraikan sebagai sebuah koleksi, pen%impanan dan sistem
pen%ajian
.
Pen%ediaan tunggal
,
responsif, mekanisme otomatis untuk mengirim informasi dari
berbagai sumber pada manajer dalam sebuah bentuk %ang digunakan pada saat sistem informasi
manajemen dioperasikan didalam teknikalsubsistempada perpustakaan dan pusat informasi
,
mereka membuat, merencanakan
,
menga"asidan mengukur hasil dari sumber da%a manusia dan
fungsi operasional didalamperpustakaan dan pusat informasi
.
Sistem manajernen informasi %ang
khusus menetapkan atau mempertinggi penunjuk penga"asan didalam proses teknis
.
Mereka
men%ediakan pengendalian informasi %ang sebelumn%a tidak tersedia dan untuk berbagi
informasi berbagai
departemen
.
Seringkali mereka menurunkan "aktu dalam men
g
amb
i
I tu
g
as
%
an
g
pa
s
t
i
,
men
g
i
/i
nkan untuk tugas Iainnn
%
a agar di eksekus
i %
an
g
sebelumn
%
a pada "aktu
%
an
g
telah d
i
konsumsi
'
seb
ag
ai contoh
,
satu
O
akibatn
%
a ba
g
aim
a
na jika
B
O
anali
s
a
(
dan b
i
a
s
an
%
a
137
men
i
n
g
katkan standar mekanisme
s
ist
e
m pelaporan
.
a!*tribut Pada 0istem Manajemen Informasi
Agar
l
e
b
i
h
e
f
ek
tif
,
suatu
s
ist
e
m man
a
j
e
m
e
n informa
s
i
se
h
a
ru
s
n
%
a m
e
mperI
i
h
atka
n
atribut
se
p
e
rti d
a
ftar d
i
ba"
a
h
.
b!9al 2ang mudah di(apai
Sis
t
e
m m
a
na
je
men inform
asi se
ha
r
u
s
n
%a
m
e
n
%e
diakan
s
emu
a
l
e$e
l m
a
na
je
r d
i
dal
a
m
p
e
rpu
s
ta
kaa
n d
a
n pust
a
informa
si
.
In
f
orma
si
d
is
imp
a
n d
i
dalam
s
i
stem %
a
ng se
h
a
ru
s
n
%
a b
isa
d
i
d
a
p
at kem
b
a
I
i
d
e
ngan mudah dan den
g
a
n ce
pa
t
.
(!Kelengkapan
S
is
t
em se
ha
r
u
s
n
%
a sel
e
n
g
kap mungkin
.
0a
ga
imanapun
,
d
a
l
a
m k
e
n
%ataan
n
%a
in
i
ter
g
antun
g
ketika pers
e
psi pada puncak manajemen di
g
unakan pada inform
asi %a
n
g
termasuk dalam sist
e
m sep
e
rti
i
tu
.
>ambar *3
.
* meng
i
lustrasikan k
e
l
e
n
g
kapan
s
i
st
em
informas
i
manajemen untuk perpustakaan mas
%
arakat
.
d!Ketelitian
Sua
t
u sistem mana
j
emen in
f
ormasi seharu
s
n
%
a b
e
ri
s
ikan data akurat
.
0iasan
%
a du
a
t
i
p
e
k
e
s
alahan
%
an
g
terjadi
&
kesalahan ca
t
atan dan perhitun
g
an
.
e!Kepantasan
Dalam meranc
a
n
g s
ist
e
m manajemen informasi
,
informa
s
i dibutuhkan ol
e
h
se
mua manaj
e
r
d
e
n
g
an mempertirnbangkan dalam ran
g
ka memastikan bah"
a
dat
a
dan
informasi %ang ber
i
si
alam sistem tersebut sesuai
.
Keseimbangan %an
g
baik antara k
e
kurangan informasi dan informasi
%ang mele"ati batas sangat dibutuhkan
.
Tidak r
e
l
e$
ann
%a
kedua informasi
,
mahal untuk
penelitian
,
.
masuk dan d
is
impan
,
da
n ma
haln
%
a pada saat memakai sistem %an
g
akan disaring
melalui in
f
orma
si %
an
g
ada d
i
dalam un
t
u
k
m
e
n
g
id
e
ntifikasi informasi dan data
%
an
g
sesuai.
f!Ketepatan =aktu
Inform
asi
dan dat
a
harus
s
e
c
ara terus menerus di perbaharui untuk m
e
n
ce
rm
i
nk
a
n
si
tuasi
atau kec
e
nd
e
run
g
an pad
a
audit terkhir
.
lnformasi %an
g
ketin
g
galan
/
aman adalah in
f
ormasi
%
an
g
idak akurat
s
erta tidak pun%a tempat dalam
s
istem informasi.
138
manaj
e
m
e
n
.
g!Keje
l
asan
I
nforma
s
i harus t
e
rbeba
s
dari kerancuan
.
tujuan
,
dan sumber dari inform
a
si at
a
u data
%a
n
g
d
is
impa
n s
ecara diam&diam sistem hams den
g
an seketika j
e
las n
%
ata ba
gi
pema
k
a
i
.
h!$leksibilitas
Acuan fl
e
ksibilita
s
telah dibuat dengan fakta bah"a
i
nformasi di
s
impan dalam
s
i
s
tem akan
di
g
unakan dcngan tingkatan manajemen lebih dari satu
.
in
f
orma
s
i haru
s
di
ses
ua
ik
an pada
pen
g
gunaan den
g
an lebih dari satu pemakai
.
i!
F
erifibilitas
I
n
f
ormasi
%
an
g
masuk pada sistem informasi manajemen harus bisa dibukt
i
kan dar
i
s
umber data eksternal %ang dikutip.
j!
Kebebasan dari pen2impangan
Ketika infonnasi atau data dimasukkan di dalam sistem informasi manajernen digunakan
untuk memudahkan pengambilan keputusan.Adalah penting bah"a bebas dari
pen%impangan.Informasi tidak harus dimasukkan atau dimodifikasi setelah masukan tersebut
digunakan untuk mempengaruhi para pemakai ke arah tindakan tertentu.
k!
Pengukuran
Suatu sistem informasi manajemen han%a berisi data atau %ang informasi telah didapat
le"at saluran komunikasi formal
,
oleh karena itu harus sesuai dengan %ang dibuktikan
.
Mestin%a
saluran informasi tidak berisi informasi seperti kabar angin atau pembicaraan le"at telepon %ang
khusus 'untuk suatu maksud(
.
1!
Klasifikasi 0istem Informasi Manajemen
Informasi atau data %ang terdapat di dalam sistem informasi manajemen sccara umum
digolongkan menurut fungsi dan skala "aktu
.
Ini ditunjukkan di dalam gambar *3
.
* dimana
suatu sistem informasi manajemen untuk suatu perpustakan mas%arakat telah dike*ompokkan
139
menurut berbagai fungsi dalam menemukan lingkungan perpustakanmas%arakat %ang khas.
?aruslah dicatat, bagaimanapun, bah"a informasi %ang diproduksi untuk satu fungsi adalah
sering diperlukan untuk beberapa fungsi %ang lain
.
Penggolongan %ang lain dari informasi adalah
menurut batasan "aktu. Informasi dapat digolongkan pada sejarah
,
kendali dan maksud dari
perencanaan
.
Informasi %ang mencerminkan masa %ang lampau dan digunakan dengan maksud
komparatif atau men%ediakan informasi dengan latar belakang %ang digolongkan sebagai
informasi historis. Pengendalian informasi mencerminkan periode arus dan nampakn%a akan
digunakan di tingkat operasional untuk menentukan capaian dan men%ediakan pengambilan
keputusan pada isu %ang operasional
.
Perencanaan informasi digunakan untuk tujuan strategi
manajemen dan berhubungan dengan kecenderungandi masa depan. Informasi jenis ini lebih
mungkin untuk digunakan di dalam pengambilan keputusan oleh manajemen atas
.
Sumber ) 0r%son, A management information s%stem for a public librar%, *3
"!Penggunaan dari sistem informasi manajemen di dalam perpustakaan
Penggunaan %ang penting adalah suatu sistem informasi manajemen adalah untu
k
m
e
n
%e
diakan i
n
formasi %ang membantu menge$aluas
i
untuk pencapaian tu
j
uan d
a
r
i
perpustakaan atau pusat informasi itu
.
Proses e$aluasi memperca
%
akan Eata
s
!
k
e
ti
k
aF
140
manaj
e
men mempun%ai akurasi dan informasi %ang tepat "aktu tentang masukan dan
pro
g
ram ac
a
ra
%
an
g
dikeluarkan
.
Sua
t
u sistem informa
s
i manajemen dapat digunakan untuk
men
%e
d
i
a
kan
informa
si
pendu
k
un
g
untuk menentukan
)
•
#
fi
s
i
e
n
si
)
apakah perpustakaan %ang melakukan hak&hak in
iB
•
#
fekti
$
ita
s
)
apakah perpustakaan melakukan kebenaran
B
•
Persaingan
)
apakah perpustakaan memimpin suatu arah
%
an
g k
on
s
i
s
t
e
n d
e
n
ga
n
lin
g
kungan 'maksudn%a
,
apakah perpustakaan mempun
%
ai suatu s
t
ra
t
e
g
i
,
dan apakah itu tertentu bah"a mengoreksi satu
(
B
Data %an
g
d
i
kenali dalam "ujud suatu penunjuk prestas
i
dapat dikumpulkan dari
b
e
rba
g
a
i
sumber
,
%ang disimpan dalam sistem informasi manajemen dan d
ig
unakan unt
uk
m
e
m
$
er
i
fikas
i
pencapaian dari perpustakaan atau pusat informasi i
t
u
.
Dapat din
%
atakan bah"a
ket
e
tapan
%
an
g
efi
si
en dan e
f
e
k
ti
f
t
e
n
t
a
ng jasa
perpustakaan untuk pemakai adalah sangat
ban%ak dihubungkan dengan pencapaia
n
%ang internal dari sumber da
%
a organisas
i
.
+ntuk
menggambarkan penggunaan dari suatu sistem informasi manajemen d
i
dalam memonitor
pencapaian dari sumbe
r
da
%a
,
ber
i
kut contoh dipilih untuk modul sumber da%a manusia dari
sistem informa
s
i manajemen
)
suatu pencapaian dar
i
output perpustakaan adalah secara lan
g
sun
g
dihubun
g
kan dengan moti$as
i
dan capaian tentang sumber da%a manusia n
%
a. Suatu p
e
rputaran
staf %ang tinggi dimonitor oleh sistem informasi manajemen dan dikenali etika terjadi
departemen tertentu atau kategori %ang tertentu tentang staff dapat menandai adan%a pencapaian
%ang lemah ! miskin pada pihak pemberi kerja itu. Suatu perputaran %ang tinggi pada tingkat
staff %ang memperkerjakan klerk dapat menunjukkan bah"a prakt
e
k manajemen tidak
memban
t
u di dalam memperlen
g
kapi kemajuan karier atau peluang pelatihan dan
!
atau
pengembangan pribadi
.
Staff %ang tidak diberikan penghargaan %ang 'lemah
!
miskin( tidak mungkin untuk ban%ak
akal atau kreatif
,
tetapi bekerja dan sebagai hasiln%a
,
pencapaian dari perpustakaan dengan
menderita
.
dan sebalikn%a
,
suatu staf%ang bermoti$asi tin
gg
i akan menghadapi tantangan sistem
gagasan ada untuk perbaikan dari jasa
!
la
%
anan
,
men
%e
diakan strategi barn untuk men%ediakan
manfaat kompetisi dan menemu
k
an solusi dalam menciptakan jasa %ang mernpakan nilai tambah luar
dari rntin
i
tas
.
Melalui
i
dentifikas
i
dari sumber da
%
a manusia %ang lemah manajemen
,
kuran dalam
pengoreksian mun
g
kin dapat diambil dan pada gilirann%a dapat m
e
nin
g
katkan p
enc
apaian output
p
e
rpu
s
taka
a
n.Sistem inforrnasi manajemen memudahkan kole
ks
i dar
i
data dari satu sumber
kemudian bisa digunakan untuk tujuan tersebut
.
Pertimban
g
an prestasi bukan han%a peluang tahunan
untuk memuji atau memberi pen
g
har
g
aan pencapaian %an
g
baik
,
men
g
oreksi kesalahan atau untuk
141
men
g
identifikasi area pelatihan dan pengembangan pribadi
9
mereka mela%ani fungsi %ang lain %ang
serin
g
di=e"atkan
.
Pertimbangan prestasi tahunan men%ediakan kesempatan untuk mengidentifikasi
organisasi
%
ang di dasari cabang kebuda
%
aan dan menentukan kepe
r
ca
%
aan dan n
i
lai indi$idu
.
=ika ini
sesudah itu ditel
i
ti
,
cabang kebuda%aan %ang men
g
ikis kultur perusahaan dapat dikenali dan ukuran
diambil untuk mengorek
s
i situas
i
itu
.
P
e
latih
a
n kar
%
a"an dan pengembangan adalah kritikal pencapaian pe
r
pu
st
a
k
aa
n m
uncul dan
ada terpaksa harus dibukukan dalam sistem informasi manajemen dan kehadiran pada konferensi
dimonitor %ang bertentangan terhadap ini
.
area
%
an
g
tertentu untuk memperhatikan dan
menghiraukan adalah area dari intensitas berlebih atau ketidakseimbangan pelatihan 'kedua&duan%a
pada tingkatan pokok mengukur dan mengorganisir bah"a
,
profesional bertentangan dengan
pendukung staf(
.
aktor kesuksesan dari kritikal perpustakaan perlu memonitor pertentangan
terhadap isi dari sesi pelatihan untuk memastikan bah"a ini tutup
.
Dengan men%ediakan koleksi
untuk mengumpulkan
,
men%impan dan menggerakkan infonnasi
,
sistem informas
i
manajemen dapat
di
g
unakan untuk mengidentifikasi isu dan men%ediakan masukan agar memudahkan pengambilan
keputusan %ang efektif.
142
Latihan
*.Tentukan beberapa aspek dalam sistem informasi manajemen B
�.Sebutkan beberapa pengertian dari sistem informasi manajemen B
-.0agaimana sistem kelembagaan informasi bagi SIM B
3.Apa kaitan antara aplikasi teknologi dengan SIM B
143
6angkuman )
Sistem informasi manajemen merupakan pendukung dalam pengambilan keputusan
memusatkan perhatian padakeputusan kunci dan tugas pengambilan keputusan, dengan tujuan
%ang spesifik untukmeningkatkan efekli$itas dari manajer perpustakaan dalam proses pemecahan
masalah. Semua pengambilan keputusan manajemen harus dibuktikan dalam sistem bantu
pengambilan keputusan %ang menggambarkan masing&masing masalah %ang dirasakan. informasi
dikenal pada "aktu tertentu, asumsi %ang biasan%a dipegang, beberapa isu%ang %ang dapat
dibantah, dan keputusan terakhir. Informasi pada sistem bantu pengambilan keputusan dapat
diperoleh kembaliguna memudahkan lebih cepat dan pengambilan keputusan %ang lebih baik di
masadatang. suatu hasil sekunder pada fasilitas %ang luas untuk mendapatkan informasi %ang
akan meningkatkan le$el pertengahan pada manajer %ang akan lebih baik
memahamipertimbangan untuk pengambilan keputusan jika mereka mempun%ai akses dari
informasi tentang proses %ang terlibat. Sistem bantu pengambilan keputusan digunakan pada
tingkatan manajemen %ang strategis. Mereka tidak menghasilkan laporan bulanan, tetapi
memperhatikantingkatan makro %ang dibutuhkan & mengukur pengambilan keputusan secara
terpaksa. Sebagai contoh, mereka dapat digunakan untuk menentukan tingkatan dari
anggarantahun berikutn%a, atau untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menentukan
arah masa depan tentang pela%anan perpustakaan.
144
6eferensi )
Mathe"s, *1<-)*<-(.
6o"le%, *1<<(.
Menurut
=
ames ?. Moor
Dr. 6usman, M. Pd
'Purnomo, *111) <&1(.
?enderson '*11( dalam Sulist%o : 0asuki '*11<)-(
asa
'0a"den, *117 ) 31(.
'Hilard, *1<-)3*(.
Siregar '773)J(,
145
Ma"!,#s JR :1983; A- A/"(a",& L%)a)* S*s", <', B-.,*
Modul A
Komunikasi PadaKelembagaan Informasi
Pendahuluan
Komunikasi merupakan suatu fakta dalam kehidupan. Setiap interaksi akan
tergantung kepada komunikasi untuk pertukaran informasi dan sebagai alat pemba"a
gagasan. Informasi atau gagasan tidak tennasuk komuniksi. Mereka harus menjangkau
dan menjadi arti %ang dapat dimengerti oleh kelompok lain sebagai bagian dari proses
komunikasi. Komunikasi terjadi ketika pesan %ang mengalir diantara dua kelompok
telah disampaikan pada suatu taraf dimana kesan&kesan dan gagasan&gagasan tersebut
disampaikan kepada orang lain mempun%ai makna %ang sama ke penerima atau ke pengirim.
Komunikasi adalah sebuah proses dari fungsi manajemen kelembagaan informasi sebagai
suatu penggerakan dan kepemimpinan. Informasi %ang benar harus dikomunikasikan ke manajer
pada tingkatan untuk memungkinkan mereka membuat keutusan. Para pengelola harus juga
mengkomunikasikan meraka %ang tepat sebagai pedoman kerja. Pada proses tersebut terdiri dari
para pimpinan. Pada modul ini dibahas tentang )
•
Model Komunikasi rganisasi
•
Saluran komunikasi formal dan informal
•
Proses komunikasi organisasi
146
Kunci dasar dari proses komunikasi adalah sumber, pesan, penerima, umpan balik dan gangguan.
0umberangguanangguanP+-+/IM*
•
Kemampuan
berkomunikasi
•
Sikap
•
Pengalaman
•
Ambisi mental
Pesan
erbal, non&$erbal
•
Kemampuan
berkomunikasi
•
Sikap
•
Pengalaman
•
Ambisi mental
0aluran Komunikasi
ormal informasi
erbal, non $erbal
angguan
Phisik
Semantik
Ketiadaan umpan balik
Keadaan efek
147
Sumber )
/ffective Management for 'ibrary and nformation Centre. Bryson
'*117(
Pesan dapat dikirim melalui beberapa saluran pada "aktu bersamaan. 0iasan%a dua orang
meneruskan pembicaraan ke orang lain pada "aktu %ang bersamaan pula. Itu biasan%a
diperuntukan bagi komunikasi non&$erbal di mana pesan tersebut ditransmisi sehingga
memungkinkan dua orang dapat berkomunikasi.
148
"! Model Komunikasi Organisasi
Komunlkasi I-&+/P+/0O-*L
a! Kesan diri dan sikap kepada orang lain
Ini membantu ketika berkomunikasi dengan orang lain dalam mengapresiasi dan
emahami komunikasi interpersonal %ang begitu kompleks. Aspek komunikasi
interpersonal telah digambarkan oleh ippitt '*1<) <<&1( meliputi pencaharian dan
pemahaman pada diri sendiri dan kesan diri orang lain, kebutuhan, nilai, harapan,
standar dan norma, dan persepsi. Kesan diri meliputi persepsi dari indi$idu tentang dial
dirin%a, atau kelompok dimana dia berada. Kesan diri menuruti ego, kebanggaan,tradisi,
ambisi. Kebutuhan menggambarkan suatu keperluan dimana dalam psikologis atau
hasrat psikologis adalah kepuasan. lni meiiputi cinta, keamanan, pengakuan dan
kesuksesan. ;ilai menggambarkan ide&ide %ang subjektif%ang dipegang teguh. ?arapan
adalah pengeluaran %ang harus diantisipasi, hasrat atau lainn%a %ang ungkin sekali
terjadi tindakan %ang terkonsekuensi atau tindakan %ang kurang terkendali. Standar
ditemukan dalam norma&norma %ang tetap dimana menggambarkan tentang latar
belakang kebuda%aan dan pengalaman. Persepsi adalah konsep&konsep ide %ang boleh
atau tidak boleh mengganggu pandangan pribadi orang lain secara indi$idual.
0agi latar belakang tersebut meliputi pen%impanan informasi, pemahaman dan
pengetahuan berdasarkan masa lalu, pemahaman dan pengetahuan masa sekarang.
Dalam hal ini %aitu suatu interaksi dalam mempengaruhi proses&proses komunikasi
interpersonal pada "aktun%a. 'gambar C(.
149
ambar ) Proses Interfa(ing
Sumber) ippitt '*1<)<1( : dalam 0r%son '*113 ) *J<(
150
•
•
•
•
•
•
151
&ingkah laku terhadap orang
Proses inti dalam pengirim lain
Konsep
sendiri
Sikap
terhadap orang
lain
umpan balik pada
V tingkah laku
pertama
maksud untuk
melakuka
sesuatu
.
.
Tindakan
kepada
pengmm
Hama reaksi pada
tingkah laku pengirim
Konsep pribadi
Tingkah laku
0erdasarkan
pengalaman masa
lalu
•
•
•
•
ippitt '*1<) <1&17( dalam 0r%son '*113 ) *27( menggambarkan bah"a komunikasi
interpersonal juga sebagai suatu proses %ang berhubungan dengan peredaran. Setiap indi$idu
mempun%ai gambaran tentangdia!dirin%a dalam memahami orang lain. Ini
dikenal sebagai kesan diri '
selfimage
(. Indi$idu juga mempun%ai sifat&sifat %ang
dimiliki orang lain %ang
meliputi kepada siapa merekaberkomunikasi, dimana dapat bersifat positif atau
negatif.
Sebagai akibat dari kesan diriseperangkat sikap %ang bertujuan membentuk
reaksi pada
cara&cara %ang ditentukansebagai suatu format. 0eberap tujuan akan
di"amai dengan
pengalaman masa lalu pada"aktu %ang bersamaan, dan persepsi sikap orang
lain
terhada diri mereka. Penerima men%aring tingkah laku %ang diterima dari pengirim
pesan %ang mengakibatkan suatu tindakan suka atau tidak suka kapada si pengirim.
Tingkah laku %ang masuk akan die$aluasi terlebih dahulu agar mendapatkan beberapa
harapan %ang tepat. Sebagai akibat dari e$aluasi, maka penerima pesan akan
menanggapi si pengirim. Pengirim pesan %ang jeli juga akan men%aring perilaku %ang
datang kembali menurut prasangkan%a sesuai dengan sikap %ang baik.
Komunikasi interpersonal %ang efektif mungkin dicapai oleh pemusatan padasuatu
informasi %ang kongkrit dari pada samar&samar atau abstrak. Tingkah laku dari perorangan akan
dipusatkan dari pada kepribadian itu sendiri. Pendapat juga akan
152
?arapan dari
tingkah laku
pengirim
oleh
penenma
Tingkah laku sebenam%a
Proses dengan orang
lain
Umpan balik tingkah laku
orang lain
figur 11!#
Proses perputaran
dari
Interaksi
Sumber) ippitt '*1<)<1(
dibentuk kepada tindakan %ang tergambarkan dan bukan suatu penindakan atau
kesimpulan. Tekanan akan ditapsirkan pada alternatif&alternatif pengembangan dan
pembagian gagasan dan informasi dari pada pemberian saran.
Manajer akan mendapatkan bah"a kemampuan komunikasi interpersonaln%a
dapat diganti oleh jalur&jalur kapada mereka %ang bekerja pada kesempatan %ang
diberikan atau %ang akan berpartisipasi dan mendapatkan tanggapan dari perorangan
atau kelompok. Dalam kaitan ini semua maka efekti$itas kemampuan mendengar harus
dikembangkan agar orientasi pada tujuanlsasaran dapat tercapai dengan baik.
+ntuk berkomunikasi dengan baik, indi$idu atau kelompok harus mengerti orang
lain pula dengan baik. Komunikasi interpersonal pad a umumn%a berdasarkan pada
analisis subjektif dari orang lain dari pada objekti$itas pesan %ang disampaikan. aktor
ini adalah suatu masalah %ang penting bagi seorang profesi manejer informasi dan
perpustakaan dimana meliputi peranan komunikasi %ang harus diperluaskan bagi seorang
manajer.
b! Mendengarkan
Seorang komunikator %ang baik adalah juga seorang pendengar %ang baik. Keburukan
mendengarkan adalah salah satu dari semua kebiasaan %ang ditonjolkan dalam
pen%ampaian gagasan&gagasan komunikasi. Seorang menejer perpustakaan harus
berperan sebagai pendengar %ang baik dimana dapat memperoleh informasi %ang
bernilai dari seorang ba"ahan di dalam memecahkan masalah %ang berhubungan
dengan pekerjaan itu sendiri. Mendengar bukanlah mendengarkan. Mendengarkan
meliputi interpretasi signal komunikasi
non-verbal
seperti
mood
, agresi, kegugupan dan
memasukan pesan $erbal %ang dapat diterima.
Kemampuan mendengarkan dapat ditingkatkan melalui permahiran, pelatihan dan
konsentrasi. Pendengar %ang baik tidaklah menginterupsi atau memotong pembicaraan kalimat
orang lain selama berbicara. Mereka sabar, mengijinkan kelompok lain berbicara sampai
"aktun%a cukup. Mendengarkan secara aktif mengijinkan pendengar untuk menempatkan diri
mereka pada posisi kelompok lain dan melihat sesuatu daripandangan mereka. Pendengar %ang
efektif menan%akan pertan%aan %ang berhubungandengan cara men%iapkan mekanisme umpan
153
balik kepada demonstrasi kelompok dimana pendengar adalah mendengarkan pada apa %ang
sedang dikatakan. 0iasan%a, pendengar %ang baik tidak pernah menunjukan kemarahan atau
kritik kepada kelompok lain. Kemamapun mendengarkan dapat memimpin lebih ban%ak lagi
produktifitas dalam lingkungan kerja melalui penambahan dorongan dan pemahaman.
(! 0tereotip dan efek halo 6
Hallo Effect
5
Stereotip meliputi bentuk pendapat umum dari orang lain dimana
se1
diberikan, agama
atau perlombaan itu nampak, berpikir, merasakan dan bertindak. Ini merupakan suatu
karakteristik dari indi$idu mapun kelompok dalam melakukan tindakan. Stereotip berupa
OgangguanO %ang mana menghalangi satu kelompok untuk mendengar apa pesan
%ang diterkirim oleh kelompok lain. #fek halo adalah suatu kecenderungan untuk menilai
pribadi %ang baik, atau adakalan%a tidak baik, dalam beberapa daerah pada basis titik %ang
kuat dimana kelompok lain menempatkan harga %ang tinggi. #fek halo mempun%ai
konsekuensipositif dan negatif bagi kelompok lain, sehingga proses komunikasi harus
diinterpretasikan "alaupun biasan%a berbentuk negatif atau positif.
d!0aluran komunikasi formal dan informal
Saluran komunkasi formal dan inforrnal kedua&duan%a digunakan dalam pusat informasi
dan perpustakaan. Dalam penggunaann%a tergantung pada jenis, ukuran, kelengkapan dan
kerjasama buda%a dari organisasi perpustakaan itu sendiri.
Saluran komunikasi formal
Ada tiga macam saluran komunikasi formal %ang meliputi9
do%n%ard. up%ard dan
horozontal) Bryson. (
*113 ) *2-
2
•
0o%n%ard communicatioan
'komunikasi arah keba"ah(, %aitu frekuensi %angdigunakan
dalam suatu organisasi. Ini digunakan dalam menejemcn untuk mentransmisi kebijakan,
prosedur, tujuan kerjasama, objektifitas, kelangsungan dan sebagain%a kepada ba"ahan.
Komunikasi arah keba"ah akan menjadi suatu strategi dalam proses perencanaan ketika
pengambilan keputusan dan pelaksanaan diubah. Komunikasi arah keba"ah membutuhkan
154
suatu diplomasi dan kebijakan dalam suatu pencapaian keputusan untuk mengurangi
keterlambatan atau permusuhan terhadap manejeman.
•
8p%ard communication
'komunikasi arah keatas(, pad a umumn%a saluran
komunikasi arah keatas mengirimkan informasi dari subordinate kepada
super$isor untuk men%iapkan umpan balik dalam manajemen. Komunikasi
keatas akan mendorong, sebagaiman men%iapkan umpan balik pada saat
pekerja memahami komunikasi arah keba"ah.
•
&orizontal kommunication.
'komunikasi arah horisontaI(, saluran kornunikasi
horisontal mengalir mele"ati lintasan komunikasi. 0iasan%a digunakan pada
orang&orang %ang sama tingkatann%a, dengan teman ja"atan perpustakaan dan
dengan pengguna perpustakaan.
Saluran komunikasi informal
Komunikasi informal adalah sebuah fenomena dari kehidupan manusia. Ini dimulai
dari suatu hubungan dengan orang lain, tidak seperti komunikasi %ang disusun berdasarkan suatu
hierarkis, hubungan kerja dan kebiasaan bekerja. Komunikasi informal menambah komunikasi
formal, %aitu) pada ofisial komunikasi %ang baik, kornunikasi informal dapat menggantikann%a.
Komunikasi informal digunakan pada tingkatan informasi %ang mencakup ban%ak
hal dan pada "aktu men%ampaikan gagasan&gagasan %ang berhubungan dengan koleksi
suatu bahan pustaka serta hubungan dengan pengguna.
Keterampilan Berkomunikasi
Kemampuan berkomunikasi merupakan suatu hal %ang sangat penting bagi seorang
pustaka"an dan informasi profesional. 0ukan han%a dilakukan oleh seorang
pustaka"an untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam suatu isu dan tanggapan
tentang kelangsungan fungsi suatu organisasi, tetapi juga dengan pengguna ketika
mencari data dan informasi penting lainn%a. Dengan pekerjaan ini pustaka"an dipaksa
untuk mengakses, memproses dan men%ebarkan sarana komunikasi dalam bentuk buku,
film, kaset, katalog online, 8D&room dan sejenisn%a, dan men%iapkan pela%anan
informasi bagi pengguna.
Komunikasi digunakan pada suatu proses perencanaan untuk mendapatkan
informasi %ang berhubungan dengan lingkungan internal dan e@ternal dari pusat
155
informasi dan perpustakaan. Menejer utama
(top manager2
dapat berkomunikasi dengan
indi$idu&indi$idu dan kelompok&kelornpok dimana keduan%a digunakan dalam situasi
diluar dan didalam perpustakaan untuk menambah informasi, laporan, kontak pribadi
dan pertemuan&pertemun %ang diadakan sendiri. Menejer tengah 'Mid le$el managers(
mendiskusi tentang implikasi dari kebijakan pengelolaan dan sasaran secara
keseluruhan bersama manajer atas serta melaksanakan strategi&strategi dalam
pelaksanaan dengan jalur utama manajemen.
Dalam berkomunikasi di suatu perpustakaan untuk menemukaan solusi digunakan
suatu metode penemuan %ang meliputi penemuan dalam memecahkan dan menemukaan
masalah %ang berkaitan dengan pela%anan perpustakaan secta berbagi gagasan&gagasan
informasi pada semua bagian %ang dianggap penting. Komunikasi dalam setiap kelompok
merupakan un sur dasar untuk mengambil bagian dalam pembuatan keputusan.
MintsbergLs '*12-) 1&1-(, *7 peranan dalam suatu manajemen bersandar pada
komunikasi. Sebagai seorang figur, pemimpin atau hubungan mas%arakat, menejer diliputi
oleh komunikasi antar pribadi 'inter personal(. Sebagai penerima dan pen%ebar informasi,
dan sebagai seorang pembicara, menejer harus mampu melihat dan mengirimkan informasi
kepada %ang lainn%a. Peranan mereka dalam membuat keputusan, %aitu) sebagai seorang
enterpreneur
, penanganan ganguan, pengalokasi berbagai sumber dan negosiasi, kebutuhan
efektif seorang manejer %aitu kemampuan berkomunikasi untuk mendapatkan dan
memberikan berbagai informasi secara aktual dan terperca%a.
Mathe" '*1<-)( menggambarkan perhatian pada konteks kesementeraan
'temporal( dari komunikasi. Dia menganjurkan agar setiap staf perpustakaan dapat
menjad"alkan setiap pekerjaan secara langsung dengan cara menggunakan "aktu
OberkomunikasiO %ang baik dan tepat.
Pelaporan 0ebagai Kegiatan Komunikasi
Para menejer di perpustakaan dan pusat&pusat informasi harus dapat membuat
suatu laporan, baik secara langsung dan tidak langsung agar manajer dapar secara
langsung berhubungan dengan ba"ahann%a serta para staf. Dengan adan%a laporan
maka informasi %ang akan disebarkan dapat diketahui denga luas. aporan semacam ini
156
M-"?%,). @ :1973; T!, Na"/)a ( Ma-a.,,-" W() N,# () = @a)+,) a-&
R(#
Ma"!,#s AJ :1983; <(/-a", a L%)a)* G/&, "( I-",)-a"(-a
<(/-a"(- ramedia Pustaka +tama
asa ?S., 77C. Manajemen Perpustakaan, og%akarta9 >ama Media
Das, Atanu and Paul, >a%atri., 7*. inancial Planning and 8hallenges for ibraries in Present
#ra., diunduh dari
http)!!ar@i$.iacs.res.in)<7<7!jspui!bitstream!*7<*!1!*!inancialQ7PlanningQ7and
Q78hallengesQ7forQ78ollege.pdf, -7 April 7*-
6ohanda, 7*. Perencanaan Keuangan
169
Kegiatan Belajar " 0trategi Kelembagaan Informasi
Manajer kelembagaan informasi tidak bisa lagi mengabaikan perubahan : perubahan
psikologis, teknik, sosiologis, dan politik %ang terjadi dilingkungan eksternal dan internal
organisasi. Dampak : dampak itu adalah adalah proses dua arah. ingkungan eksternal
mempengaruhi lingkungan internal organisasi %aitu atau sebalikn%a terutama pada manajerial di
lingkup internal maupun eksternal. Sebagai hasiln%a tugas penting manjemen %ang utama adalah
mnempatkan lembaga informasi secara strategis pada lingkungann%a dengan tujuan untuk
memastikan keberhasilan lembaga %ang berlanjutan.
Mengubah lingkungan membutuhkan keterampilan baru bagi manajer perpustakaan dan
informasi. Dua dari dampak %ang sangat umum atas organisasi nirlaba , %aitu sektor
perpustakaan dan pusat informasi, adalah peningkatan permintaan publik akan sumber informasi,
sementara dana dari pemerintah berkurang. Para manajer untuk memberi ban%ak kepada
mas%arakat sehingga dengan sumber dana tersebut. ?al itu lebih rumit apalagi informasi saat ini
dianggap sebagai komoditas atau sumber da%a organisasional. Manajer pda perpustakan publik
dengan tugas utama untuk men%ediakan la%anan informasi bebas dengan sumber dana kecil para
manajer harus bekerja keras untuk men%ediakan dana mandiri, agar para pelanggan memba%ar,
ditambahkan pula adan%a tekanan pemerintah untuk akuntabilitas finansial %ang lebih besar dan
170
adan%a bank data, polal print, print referal, pusat data bilekojuntif dan atau lembaga : lembaga
pengelola sumber informasi.
+ntuk para pemegang saham agar lebih aktif lagi didalam pengoperasian lembaga
informasi terebut. Melalui peningkatan demi penerimaan sektor pajak. peningkatan ban%ak
pela%anan %ang demikian oleh perpustakan dan pusat informasi, karena ban%ak la%anan
perpustakaan akan pasti meminta bia%a.
Dalam usaha untuk membatasi pengeluaran dana mungkin tidak mudah untuk
dilaksanakan. Selanjutn%a akan ada rintangan %ang sangat besar pada beberapa la%anan baik
pada sosial dan ekonomi. Manajer lembaga informasi dapat terjebak dalam ban%ak program
daripada %ang bisa mereka tangani. +ntuk itu mereka mmbutuhkan keterampilan bidang politik,
mempengaruhi dan negosiasi dengan sumber : sumber da%a %ang penting dalam perencanaan
strategis dan kemampuan marketing untuk keberhasilan la%anan informasi %ang berkualitas bagi
pelanggan terfokuskan terutama bagi sektor informasi publik.
Kriteria kinerja untuk efesiensi dan efektifitas
Perubahan %ang terjadi pada sektor informasi publik perlu die$aluasi, bukan semata : mata
pada sektor finansial. Akan tetapi melingkupi pada bidang lain termasuk pada kinerja menuju
efesiensi dan efektifitas. Kriteria efesiensi %aitu, memberikan la%anan kepada pelanggan dana
dengan pengeluaran sekecil mungkin, sedagkan kriteria efekti$itas %aitu, kebutuhan indi$idu
%ang beraneka ragam bisa dipenuhi.
Partisipasi staf pada manajemen
Seperti ban%ak organisasi lainn%a lembaga informasi memiliki tanggungja"ab sosial %aitu
dapat memenuhi kebutuhan kar%a"an, publik dan komunitas. ?al ini memba"a pada peran para
manajer untuk mengintegrasikan tujuan : tjuan sosial dengan tujuan : tujuan GbisnisG demi
aktualisasi diri dan tuntutan lingkungan. Salah satu metode %ang bisa me"ujudkan tujuan
tersebut adalah partisipasi pekerja daam manajemen. Para staf ditingkatkan untuk terlibat dalam
tujuan bersama, dan perlibatan tersebut memberikan penekanana %ang lebih besar pada
komunikasi dalam organisasi serta peran menejer dalam men%ebarkan informasi supa%a para staf
mendapatkan informasi penuh tentang isu : isu terkini.
171
Penempatan ilmu staf atas pribadi bagi lembaga informasi dimanifestasikan dalam kualitas
kehidupan bekerja bagi perubahan pola komunikasi atas la%anan %ang diberikan %ang terdapat
pada buda%a adalah bukti di mas%arakat, tidak han%a terpenuhin%a permintaan sumber&sumber
da%a %ang baru, akan tetapi sikap kerja ara staf dan buda%a organisasi di mana lembaga itu
bernaung.
embaga penaung %ang memiliki kapasitas untuk mempengaruhi kebijakan internal
lembaga informasi perpustakaan khusus %ang beroperasi di sektor khusus seperti bidang
lingkungan, kesehatan, politik dan informasi lainn%a, staf dan asosiasi pustaka"an atau personil
informasi. Dan dapat memberi arahan bagi organisasi dan memfasilitasi pencapaian
perpustakaan. 0eberapa dampak lebih besar dari lembaga dan asosiasi perpustakaan bagi
manajer lembaga informasi menuntut manajer perpustakaan atau pusat informasi untuk
mengidentifikasi siapa diri mereka, tingkat pengaruhn%a dan bagaimana masing&masing dan
memberikan dampak politis , sosial atau ekonomis pada operasi, fungsi dan masa depan
lembaga, suatu bagian analisa, untuk itu pula dibentuk asosiasi %ang dapat berperan sebagai
kekuatan antara unit bagian dengan lembaga.
Penangann%a %aitu perangkat hubungan mas%arakat 'humas( lembaga informasi hal %ang
juga penting bah"a manajer memastikan memiliki sumber da%a %ang cukup untuk media
penghubung, humas adalah bagian %ang penting dari pemberian antara lembaga penaung dengan
para pengguna sumber informasi.
Dampak teknologi
ebih dari *7 tahun, teknologi informasi berdampak besar terhadap perubahan&perubahan
dalam lembaga informasi, pengenalan berbagai teknologi informasi memba"a pada struktur
%ang terorganisasikan, perubahan pola kerja, tuntutan keterampilan %ang baru, skema pelatihan,
pada beberapa kasus, pengklarifikasian ulang posisi&posisi. asilitas jaringan telah men%ebabkan
para manajer membuat kebijakan baru pada peminjaman antar perpustakaan dan timbal balik
peminjaman susunan, sementara hal %ang diantisipasi adalah aspek la%anan antar akan berubah
dalam "aktu dekat di "aktu mendatang. Para manajer perpustakaan dan pusat informasi harus
sadar tingkat penetrasi dan rating teknologi baru dengan tujuan mengukur dampakn%a bagi
la%anan antar dan operasi perpustakaan dan pusat informasi.
172
ingkungan semacam ini menuntut manajer perpustakaan dan pusat nformasi untuk
memiliki kemampuan berpikir cepat dengan orientasi holistik dan perspektif holistik9 %ang
berkaitan dengan politik tapi juga enterprenual dan pengambil resiko untuk fokus pada proses
perencanaan dan pembuatan keputusan.
Manajemen strategis untuk mengatur aktiitas kelembagaan informasi
Manajemen strategis memberikan pendekatan komprehensif untuk mengatur dampak
lingungan dinamik atas susbsistem psikologikal, sosiologikal, politikal, dan %ang lainn%a %ang
bisa ditemukan dalam organisasi %ang kompleks. Dalam melakukan hal ini perlu
mempertimbangkan kemampuan fungsional dan manajerial lembaga informasi demi
menanggulangi perubahan lingkungan.
Pendekatan strategis melacak bah"a kinerja jangka panjang %ang dimiliki organisasi
dipengaruhi oleh buda%a organisasi, kemampuan manajerial, kemampuan logistik dan kapasitas,
da%a dorong teknologikaln%a dan sumberda%a finansial. ima poin di atas adalah kritis bagi
kesuksesan organisasi. =ika kehilangan satu saja atau mereka turun keba"ah tingkat tertentu atau
kapasitas tertentu, organisasi akan berhenti beroperasi secara efisien atau efektif. Sebagai
hasiln%a, hal ini bisa kehilangan posisi strategis alam lingkungan eksternal dan selanjutn%a akan
hilang.
Manajemen strategis menggunakan pendekatan perencanaan, dan hal&hal terebut menuntut
persetujuan dan keterlibatan manajemen pucuk. Manajemen pucuk juga diperlukan untuk
men%ediakan pengetahuan dan meramalkan untuk memastikan akti$itas lingkungan eksternal
dan organisasi. Tetapi proses perencanaan harus juga demokratis, roses berineraksi pada orang&
orang. Saat tidak semua orang dapat menjadi orang %ang merencanakan, semua orang harus tetap
terlibat pada tingkat tertentu proses atas ba"ah.
+ntuk kelangsungan hidup dan keberhasilan lingkungan dinamis perlu dipersiapkan
lingkungan eksternal dan internal organisasi dipelajari dulu, hasiln%a dgunakan untuk
men%ediakan input pada audit situasi %ang menge$aluasi situasi %ang ada. ?al ini bisa terdiri
atas analisa faktor strategis, %aitu analisis SHT 'kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
ancaman( atau profil kemampuan organisasi. Sifat internal organisasi 'buda%a strategis, struktur,
ga%a kepemimpinan, dorongan tekologi, dst( harus die$aluasi dengan kaitannn%a pada
lingkungan eksternal juga analisis finansial dan market memberikan informasi berharga
173
tambahan. Sekali "aktu informasi tersebut dibutuhkan sebagai strategi untuk kelangsungan
hidup.
Manajemen kelambagaan strategis membutuhkan berpikir strategis dan perencanaan
strategi pula, adalah suatu pendekatan %ang berguan bagi manajer kelembagaan informasi
lembaga tersebut untuk mengukur tingkat keberhasilan dan kontribusin%a pada komunitas atau
organisasi pada basis jangka panjang. Sekaligus juga memberi kesempatan pada lembaga itu,
keberhasilan pengertian finansial hal ini jug agar perpustakaan dan pusat informasi dapat
memelihara atau menguatkan posisin%a dalam komunitas dengan cara membesarkan
kekuatann%a dan kesempatan %ang ada sembari mengatasi ancaman dan kelemaha %ang
ditimbulkan manajemen strategis pada lembaga.
Menetapkan sasaran jangka panjang
Keberhasilan kegiatan dan perubahan lingkungan dengan hasil bah"a organisasi dapat
terkontrol dan membuat la%anan operasional lebih pas untuk kebutuhan para pelanggan.
Manajemen strategis memberikan teknik manajemen komprehensif dan efektif %ang dapat
dipakai dalam menghadapi lingkungan %ang kompleks dan berubah.
atihan )
J.=elaskan fungsi&fungsi dari manajemen strategis B
2.+raikan partisipas staf pada manajemen strategis B
<.Aspek&aspek manajemen, tentukan %ang paling dominan kaitann%a dengan manajemen
strategis B
1.+raikan peranan e$aluasi kinerja melalui analisis SHT B
*7.0ilamana manajemen strategis dapat mengontrol keberhasilan operasional lembaga
informasi B
174
6angkuman
Manajemen strategis pada psinsipn%a adalah peletakan prinsip&prnsip manajemen kedalam
operasional suatu lembaga %ang dalam hal ini adalah lembaga informasi. Dapat mengukur
tingkat keberhasilan le"at analisis SHT 'kekuatam, kelemahan, peluang dan ancaman(, %ang
terutama dirancang sebelumn%a %ang disebut rencana strategis kelembagaan, bisa tetapkan
sebagai pedoman kerja lima tahunan.
Merupakan cara pendekatan komprehensif untuk mengatur dampak politik, psikologis,
sosiologis dan ekonomis serta fator lainn%a %ang serba kompleks sekaligus demi terciptan%a
suasana pencapaian tujuan kelembagaan secara harmonis. Karena pendekatan strategis secara
tidak langsung dapat memperediksi apa %ang dicapai sebagai target sasaran, agar penghambat
dan bagaimana penentuan dan pencapaian programn%a, serta bagaimana kondisi anggaran dan
stafn%a, di samping kondisi "aktu %ang tersedia. Manajemen strategis merupakan teknik
manajemen komprehensif dan efektif sebagai alat penanggulangan lembaga informasi %ang
selalu membaik.
175
a.Seiring dengan kondisi ;egara Kesatuan 6epublik Indonesia ';K6I( %ang sedang
mengalami Okrisis moneterO sejak tahun *112 dan sampai sekarang, dampakn%a masih
sangat dirasakan. Sehingga perpustakaan dan puat&pusat informasi mengalami berbagai
kendala dan kesulitan dalam usaha pengembangan koleksi dan la%anann%a '
collection
development and users services
(Peluang untuk mengatasi tantangan tersebut cukup
signifikan untuk dilakukan karena )Adan%a kemauan politik %ang kuat dari pemerintah,
dan tuntutan dari mas%arakat %ang demokratis %ang dengan sendirin%a melibatkan dunia
usaha
b.Pertumbuhan dunia industri dan perdagangan termasuk dunia penerbitan dan jasa informasi
%ang mulai pulih
c.0erlangsungn%a transformasi dan globalisasi ekonomi semakin meluas dan merambah
pada sektor&sektor lain termasuk dalam bidang penanganan dan pengelolaan sumber&
sumber informasi
d.Perpustakaan sebagai pengelola sumber informasi dan pengetahuan '
kno%ledge
management
( keberadaann%a sangat dipentingkan oleh semua pihak, namun dalam kondisi
%ang sangat memprihatinkan baik ditinjau dari anggaran, fasilitas, SDM dan koleksin%a. Ia
sulit berkembang karena sebagai lembaga nirlaba.
0eranjak dari kondisi diatas maka perpustakaan dan pusat&pusat informasi perlu untuk
melakukan kemitraan dengan dunia industri dan bisnis karena pada konsep kemitraan
memperhatikan prinsip&prinsip saling memerlukan, saling memperkuat, dan saling
menguntungkan.
Kemitraan adalah suatu strategi bisnis %ang dilakukan oleh dua belah pihak atau lebih
dalam jangka "aktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prinsip saling
membutuhkan dan saling membersarkan. Agak sedikit berbeda dengan konsep kerjasama
perpustakaan saat ini seperti yang biasa disebut istilah 'ibrary Cooperation
, atau
'ibrary
Net%orking
, kedua kegiatan tersebut lebih bersifat sukarela tidak saling mengikat dan kadang&
kadang saling ketergantungan, tidak saling menguntungkan.
Pembentukan kemitraan antar pelaku pengelola informasi dan
kno%ledge management
'manajemen pengetahuan( setidakn%a akan melibatkan tiga unsure %aitu ) '*( Pengusaha
0esar!Menengah, '( Perpustakaan!Pusat Informasi dan Manajemen Pengetahuan, dan '-(
Pemerintah atau Pembina, dengan peran masing&masing )
176
'*(Pengusaha )
& Memberikan bimbingan dalam rangka peningkatan kuantitas dan kualitas SDM
& Membantu dalam pen%usunan rencana pengembangan koleksi dan fasilitas
& 0ertindak sebagai pen%andang dana
& Memberikan bimbingan, pen%ediaan, pembelian, dan penggunaan teknologi informasi.
'( Perpustakaan!Pusat Informasi!Manajemen Pengetahuan
&Mempromosikan hasil produksi untuk medapatkan pasar %ang baik
& Men%ediakan sumber&sumber informasi bagi perusahaan terutama kaitann%a dengan
pembuatan keputusan!kebijakan perusahaan baik kaitann%a dengan konsumen 'pasar(,
produksi, ketenagaan, dan pemodalan.
&Men%ediakan fasilitas atau alat bantu akses informasi bagi para manajemen
perusahaan
& Men%ediakan katalog induk
&Men%ediakan berbagai jasa informasi bagi anggota mitra
'-( Pembina!Pemerintah) &
&Menjadi fasilitator diantara para pelaku kemitraan, kaitann%a dengan perundangan kedua
belah pihak & Membantu pen%ediaan fasilitas seperti komputer, kursi meja baca, fasilitas
pen%impanan dokumen,dan mebelairlainn%a & Membantu men%ediakan tenaga instruktur,
pengajar, dosen untuk melatih dan membimbing staf kekhususan dalam penggunaan
informasi teknologi
&Membantu dalam perlindungan hokum kepada semua pihak.
Bentuk'Bentuk Kemitraan
1!Ditinjau Dari .enisn2a
a!
#nti Plasma
. Pola kemitraan seperti ini perusahaan berperan sebagai I;TI, artin%a ia
pen%okong baik dana, fasilitas, dan SDM bagi plasma dalam hal ini adalah Perpustakaan. ;amun
ke"ajiban dari plasama adalah men%ediakan produk dan jasa bagi I;TI %ang dalam hal ini
perusahaan. Produk dimaksud adalah kemasan&kemasan informasi berupa paket informasi,
database, dan sumber informasi lain seperti ) buku, bahan rujukan, majalah!jurnal, dan lain&lain.
Sedangkan jasa berbagai jenis la%anan perpustakaan
177
b!
$eagenan
. Dalam hal ini perpustakaan berperan sebagai agen atau distributor suatu produk,
%ang dalam hal ini adalah buku, jurnal, majalah, surat kabar, dan lain&lain. Terutama produk
informasi.
(!
$ontrak $er%a atau Subkontrak
. Perpustakaan menjalin kemitraan dengan perusahaan
tertentu dengan bentuk kontrak kerja, atau subkontrak dalam rangka mempromosikan suatu
produk tertentu kepada mas%arakat, sebagai contoh Perpustakaan +mum melalui Perpustakaan
Keliling mempromosikan produk terbitan, makanan, obat&obatan, atau alat&alat pertanian, alat&
alat rumah tangga, dan sebagain%a kepada mas%arakat. ?al ini dilakukan karena P+SI;> dapat
menjangkau kepada mas%arakat nun jauh disana, di pedalaman, di lembah gunung, di tengah
kepulauan, dan lain&lain %ang kadang&kadang mas%araka itu tidak terjangkau oleh siaran T. Ia
dikontrak oleh perusahaan untuk melakukan itu, atau ia merupakan bagian dari kontrak kerja
promosi produk sebuah perusahaan. Dengan kegiatan ini perpustakaan mendapatkan income dari
perusahaan.
d!
&endor
)
Penjaja atau penjual keliling suatu produk. Dalam hal ini perpustakaan khusun%a
perpustakaan keliling memperkenalkan sekaligus penjualan produk&produk dari perusahaan,
misaln%a ) buku, majalah, atau bahan cetakan lain. Asal jangan melupaka tugas pokon%a sebagai
pemberi jasa perpustakaan %ang nirlaba. Pada bagian ini lembaga indukn%a, 0AP+SDA bermitra
dengan salah satu perusahaan dalam periode tetentu mengadakan kontrak kerja dengan imbalan
untuk penjajakan atau mena"arkan produkn%a, sebatas promosi produk&produk perdana.
e!
Perdagangan 'mum
)
Pola dagang umum artin%a perpustakaan men%ediakan tempat seperti
toko, atau lahan untuk dibangun tempat atau pusat penjualan produk dan jasa. Pada bagian ini,
tidak menutup kemungkinan di area perpustakaan, atau pada bagian samping, dan dimana saja di
luar area perpustakaan ada supermarket, atau toko milik perpustakaan selama tidak mengganggu
eksistensi perpustakaan. Tentun%a perpustakaan sebagai lembaga nirlaba bermitra dengan
beberapa perusahaan untuk mengisi supermarketn%a, demikian juga dengan Perbankan sebagai
pen%okong dana dan produkn%a diisi oleh koperasi, usaha kecil!menengah atau home industri.
Mereka mengisi toko atau supermarket untuk mendapat keuntungan demikian juga perpustakaan
dapat paro&laba dari mereka, dengan perjanjian -7 Q ) 27 Q dan sebagain%a.
"!Ditinjau Dari 0egi =aktun2a
178
a.
;emitraan insidental
. Dilakukan se"aktu&"aktu apabila diperlukan dalam jangka pendek.
Kegiatann%a dihentikan apabila telah selesai diselenggarakan
b.
;emitraan =angka menengah)
Dilakukan dengan jangka "aktu tertentu, *,C tahun. Atau dalam
jangka "aktu tetentu selama musim atau produksi tertentu
c.
;emitraan =angka pan=ang
. Haktun%a C&*7 tahun atau dalam jangka "aktu %ang tidak
terbatas selama masih diperlukan oleh kedua belah pihak dan masih saling menguntungkan.
Sebetuln%a masih ada beberapa pola kemitraan %ang dapat dijalani oleh kedua belah pihak
namun menurut pemikiran&pemikiran penulis beberapa %ang disebut diatas dianggap %ang paling
efektif.
KonsepsiKerjasama
Konsepsi dasar kerjasama perpustakaan berkembang seiring dengan tradisi kerjasama antar
perpustakaan seperti 9 pembuatan katalog induk, silang la%an, dan sebagain%a. 0eberapa aspek
perlu disebutkan disini untuk dipertimbangkan dalam merancang sistem jaringan kemitraan
tersebut.
&
0aling Ketergantungan
0ah"a tidak ada satu pun perpustakaan %ang dapat memenuhi kebutuhan sendiri
merupakan ken%ataan %ang tidak dapat ditolak %ang mendasari pembentukan kemitraan
perpustakaan.
&
Pangkalan Data Bibliografi 0kala Besar
Pengembangan suatu pangkalan data bibliografi dalam skala besar serta penggunaann%a
secara bersama&sama merupakan salah satu aspek terpenting dari konsepsi sistem kemitraan
perpustakaan.
&
0tandar dan Kualitas
179
Sangat erat hubungann%a dengan pengkalan data bibliografi diatas. Tanpa adan%a standar
%ang disepakati, tidak akan tercapai kualitas %ang tinggi dari pangkalan data bibliografi %ang
dibangun. 0ahkan dapat dikatakan, sistem otomatis tidak akan jalan tanpa standar.
&
0istem Otomatis &erpasang
Merupakan sarana penting dalam setiap kemitraan perpustakaan. Merupakan hasil
perkembangan teknologi komputer %ang mengubah konsepsi dasar kemitraan.
&
&elekomunikasi
Sangat erat hubungann%a dengan teknologi komputer dalam men%elenggarakan sistem
terpasang 'online(. Merupakan sarana penghubung dari satu perpustakaan ke perpustakaan lain
atau ke pusat komputer %ang mela%ani sistem kemitraan.
&
Memor2 of Understanding 6MoU5
Dalam setiap kerjasama perlu adan%a keputusan bersama 'memor% of understanding(.
Kemerdekaan tiap anggota janringan untuk bertindak sendiri&sendiri memang sedikit berkurang.
;amun, ini konsekuensi bergabung dalam sistem kemitraan. ang perlu direncanakan secara rapi
adalah mekanisme pengambilan keputusan bersama.
&
0emua .asa Perpustakaan
Dalam konsepsi kemitraan, diinginkan semua fungsi dan jasa perpustakaan dilaksanakan
secara otomatis. Keinginan ini berdasar pula atas berkembangann%a konsepsi otomasi
perpustakaan secara terpadu. ?al ini mengingat bah"a adan%a kesinambungan fungsi
perpustakaan 'akuisisi, proses, dan diseminasi( %ang dapat dilaksanakan secara lebih
menguntungkan dari pemakaian satu pangkalan data bibliografi dalam skala %ang besar.
&
*kses Kepada 0emua *nggota
Dengan sistem kemitraan diharapkan tiap anggota dapat saling berkomunikasi. Tujuan
akhir %ang diinginkan adalah pemerataan informasi bagi semua golongan pemakai. ;amun juga
180
masih harus selalu dipertimbangkan apakah memang semua pemakai mempun%ai hak %ang
sama.
&
Integrasi dan Koordinasi
Konsepsi kuno sistem kemitraan mengusulkan adan%a integrasi dan koordinasi dari jasa
%ang sekarang ada untuk pembangunan suatu jaringan. Pada ken%ataann%a justru integrasi dan
koordinasi ini sukar sekali dilaksanakan karena tiap perpustakaan!pusat informasi mempun%ai
kecenderungan utnuk mempertahankan identitasn%a. 0ahkan, meningkatkan derajat
spesialisasin%a. ang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan sistem kemitraan adalah
kemampuan untuk membuat Operangkat antaraO hingga pemakai menggunakan cara %ang
seragam untuk berbagai jenis sumber informasi.
&
0atu .aringan Untuk 0emua
Pada ken%ataann%a, masih sukar untuk di"ujudkan "alaupun ide ini secara logis telah
diterima. 0eberapa lembaga bahkan mempertahankan untuk mengembangkan kemitraan sendiri&
sendiri, "alaupun mereka sadar suatu saat nanti akan bergabung.
&
0entralisasi
Sentralisasi atau desentralisasi merupakan pendapat %ang selalu muncul dalam
pembicaraan tentang kemitraan atau jaringan kerjasama. Pada a"al pemikiran tentang jaringan
sentralisasi merupakan faham desentralisasi. ang menjadi sentral dalam hal ini bukan salah satu
perpustakaan atau lembaga, namun kemitraan itu sendiri. ;amun perkembangan teknologi
mendatang masih akan mempengaruhi aspek ini.
&
Pengembangan Dari Ba4ah
Secara teori sangat dimungkinkan pengembangan kemitraan dari tingkat atas 'nasional(.
;amun sistem kemitraan %ang kokoh dalam praktikn%a berkembang dari ba"ah, berdasar
kebutuhan masing&masing perpustakaan dan kemauan mereka untukbermitra!bekerjasama.
&
Perlun2a Pa2ung
181
ang dimaksud disini adalah lembaga pada tingkat nasional %ang bertanggung ja"ab atas
pengembangan dan koordinasi sistem kemitraan. Kesepakatan perlun%a pa%ung ini tak
terbantahkan, han%a lembaga mana %ang ditunjuk perlu disepakati.
&
Kemitraan Internasional
Merupakan ajakan %ang selalu muncul dalam setiap kegiatan pustaka"an dalam tingkat
internasional. Penting dipertimbangkan dalam merencanakan sistem agar kompatibel dengan
sistem internasional bila diinginkan kerjasama dalam tingkat tersebut.
&
Bia2a dan Produktiitas
Kemauan bergabung dalam sistem jaringan selalu dipengaruhi dengan kemampuan
kemitraan itu dalam menekan bia%a dan menaikkan produksi.
Kerjasama antar perpustakaan dapat dikembangkan untuk mencapai berbagai tujuan, antara
lain saling meminjamkan koleksi 'silang la%an atau
interlibrary loan
(, mengadakan pembelian
buku bersama, book hunting, saling meminjam, mendongeng '
story telling
(, dan lain&lain. Dalam
bentuk jaringan kerjasama, perpustakaan akan lebih efektif dalam melaksanakan la%anan untuk
mencapai tujuann%a.
Mengingat perpustakaan berfungsi menunjang pelaksanaan kurikulum 'untuk perpustakaan
sekolah!perpustakaan perguruan tinggi( dan pelaksanaan tugas kantor!instansi 'perpustakaan
khusus(, koleksi bahan pustaka harus diupa%akan memenuhi kebutuhan pembaca dan
pengunjung. Perlu diupa%akan agar koleksi perpustakaan mencakup segala bentuk kar%a cetak
dan kar%a rekam serta kar%a %ang tidak tercetak maupun tidak terekam. Kar%a cetak seperti
buku, majalah, surat kabar, brosur,
booklet
, dan lain&lain. Kar%a rekam seperti kaset audio, kaset
$ideo, film,
slide
,
filmstrip
, dan lain&lain. Koleksi %ang tidak tercetak maupun terekam adalah
model 'misaln%a model tubuh manusia, model jantung, paru&paru, hati, dan kerangka manusia(,
herbarium
,
a>uarium
,
insektarium
,
terrarium
, alat&alat permainan, dan lain sebagain%a.
Koleksi perpustakaan terdiri atas buku&buku %ang dikelompokkan atas sepuluh kelas dan
buku&buku rujukan seperti kamis, ensiklopedi, almanak, buku tahunan, buku petunjuk, terbitan
pemerintah, dan lain&lain, serta buku tahunan 'agenda(, buku petunjuk, terbitan pemerintah dan
lain&lain, serta buku bacaan fiksi, surat kabar dan majalah, serta koleksi pandang dengar.
182
B+-&UK K+/.*0*M*
0entuk kemitraan peprustakaan %ang la/im dilakukan antara lain adalah )
1! Kemitraan@kerjasama pengadaan 6akuisisi5
Kemitraan ini dilakukan oleh beberapa perpustakaan, dan saling bekerjasama dalam
pengadaan bahan pustaka 'buku(. Masing&masing perpustakaan bertanggung ja"ab atas
kebutuhan informasi pemakain%a dengan memilih buku atas dasar permintaan pemakain%a atau
berdasarkan dugaan pengetahuan pustaka"an atas keperluan pemakain%a. 0uku&buku kebutuhan
pemakai tadi pengadaann%a dilakukan bersama oleh perpustakaan %ang ditunjuk sebagai
koordinator kerjasama. Penempatan koleksi dilakukan di masing&masing perpustakaan %ang
memesan buku tersebut dapat digunakan secara bersama oleh pemakai masing&masing
perpustakaan.
Kita tahu bah"a terbitan dalam berbagai bentuk dan disiplin ilmu pengetahuan semakin
berkembang dan semuan%a merupakan kebutuhan informasi bagi pemakai. Dengan pengadaan
gabungan atau pengadaan terkoordinasi maka perpustakaan mampu mengakses semua bahan
pustaka %ang mungkin perlu dibeli dan menjamin bah"a sumber telah ditelusur. Sulitn%a impor
buku dalam jumlah judul dan eksemplar %ang terbatas, kemitraan dalam bidang akuisisi menjadi
alternatif.
Ada dua metode untuk melaksanakan kerjasama akuisisi, %aitu spesialisasi sub%ek dan
pengadaan khusus untuk bahan pustaka tertentu. Metode pertama, masing&masing perpustakaan
mengkhususkan diri dalam sub%ek pilihann%a. Misaln%a, sub%ek pertanian, sosial politik,
perpustakaan dan sebagain%a. Metode kedua, perpustakaan meninjau buku %ang belum dipesan
oleh kelompok perpustakaan atau bersepakat menentukan perpustakaan %ang bersedia membeli
buku untuk kepentingan bersama. Keuntungan spesialisasi sub%ek adalah penentuan lokasi
sub%ek %ang dimiliki masing&masing perpustakaan menjadi sangat mudah. Terbuka
kemungkinan antar pinjam dan pengarahan %ang lebih cepat kepada pembaca ke koleksi khusus,
kemandirian regional makin besar dan masing&masing perpustakaan mampu menerbitkan
bibliografi khusus. ;amun alokasi bidang sub%ek %ang kurang jelas dan bersifat arbriter serta
kurangn%a akses untuk sub%ek tertentu menjadi catatan untuk metode ini. Sedangkan pada
metode kedua kemungkinan pengembangan koleksi %ang komprehensif atas dasar basis
nasional.
183
"! Pertukaran dan /edistribusi
Kemitraan pertukaran dilakukan dengan cara penukaran publikasi badan induk
perpustakaan tersebut dengan perpustakaan lain tanpa harus membeli. 8ara ini biasa juga
dilakukan untuk mendapatkan publikasi %ang tidak dijual atau publikasi %ang sulit dilacak di
toko&toko buku. Pertukaran ini biasan%a dilakukan dengan prinsip satu la"an satu artin%a satu
publikasi ditukar dengan satu publikasi %ang tidak memandang jumlah halaman, tebal tipis
publikasi ataupun harga publikasi tersebut.
Kemitraan redistribusi adalah kerjasama %ang dilakukan oleh dua perpustakaan atau lebih
dalam hal penempatan kembali buku&buku %ang tidak lagi diperlukan di suatu perpustakaan atau
berlebih di suatu perpustakaa. 0uku&buku tersebut dapat dita"arkan kepada perpustakaan lain
%ag mungkin lebih membutuhkan buku tersebut. Intin%a, kerjasama ini dibutuhkan untuk
meningkatkan dan memperluas sumber koleksi %ang telah ada dengan bia%a sekecil mungkin.
Mirip dengan bentuk pertama diatas, namun lebih menekankan untuk menghindari kegiatan
"eeding. =adi hasil "eeding masih dapat dimanfaatkan untuk pertukaran koleksi. Dengan asumsi
bah"a %ang tidak sesuai untuk perpustakaan A belum tentu juga tidak sesuai untuk perpustakaan
0. Kemitraan ini dilakukan atas dasar kebutuhan, jadi nilai tukar * banding *, tidak memandang
deskripsi fisikn%a. Kemitraan ini sangat bermanfaat terutama untuk melestarikan koleksi %ang
tidak sudah tidak ada dipasaran, padahal masih diperlukan untuk perpustakaan lain. Diluar negeri
sudah ban%ak %ang men%ediakan buku atau jurnal OgratisanO. 0iasan%a ini diminati oleh
perpustakaan&perpustakaan %ang sedang berkembang.
#!
Pengolaan Bersama
Dalam bentuk kemitraan ini, perpustakaan bekerjasama untuk mengolah bahan pustaka.
0iasan%a pada perpustakaan uni$ersitas dengan berbagai cabang atau perpustakaan umum
dengan cabang&cabangn%a, pengolahan bahan pustaa 'pengkatalogan, pengklasifikasian,
pemberian label buku, kartu buku dan lain&lain( dikerjakan oleh satu perpustakaan %ang menjadi
koordinator kerjasama. Perpustakaan lainn%a cukup menerima buku dalam keadaan siap di
shel$ing dan digunakan. Dalam hal ini Perpustakaan ;asional menerbitkan bibliografi atau
di"ujudkan dalam Katalog Dalam Terbitan 'KDT( atau
Cataloguing in 6ublication
'8IP(.
%!
Pen"ediaan Fasilitas Bersama
184
0entuk kemitraan ini mungkin terasa janggal bagi perpustakaan di negara maju karena
perpustakaan mereka umumn%a selalu terbuka untuk dipakai oleh umum. Dalam bentuk ini,
perpustakaan bersepakat bah"a koleksi mereka terbuka bagi pengguna perpustakaan lainn%a.
Perpustakaan biasan%a men%ediakan fasilitas berupa kesempatan menggunakan koleksi,
menggunakan jasa perpustakaan seperti penelusuran, informasi kilat, penggunaan mesin
fotokopi, namun tidak peminjam bukan anggota dilakukan dengan menggunakan fasilitas pinjam
antar perpustakaan.
)! Pinjam *ntar Pustaka4an
0entuk kemitraan ini dilakukan karena pengguna perpustakaan lain tidak boleh meminjam
koleksi perpustakaan lain. Sebagai gantin%a maka perpustakaan %ang memunjamkan buku dari
perpustakaan lain kemudian perpustakaan tersebut meminjamkann%a kepada pemakain%a, sudah
pasti %ang bertanggungja"ab terhadap peminjaman buku tersebut adalah perpustakaan %ang
meminjam.
?! Pinjam *ntar Pustaka4an
Kemitraan ini merupakan kerjasama profesi. 8ontohn%a IPI 'Ikatan Pustaka"an Indonesia(
atau orum&forum komunikasi antar perpustakaan dan pustaka"an seperti PPTI 'orum
Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia(, P+I 'orum Perpustakaan +mum Indonesia(, PK
'orum Perpustakaan Khusus(, dan PSI 'orum Perpustakaan Sekolah Indonesia(. Kemitraan
ini dilakukan antar pustaka"an untuk memecahkan beberapa permasalahan %ang dihadapi oleh
para pustaka"an. 0entuk kemitraan ini berupa peningkatan keterampilan atau kualitas pela%anan
sampai kegiatan ilmiah atau penelitian. 0ahkan bias juga dengan penerbitan buku panduan untuk
pustak"an, pertemuan antar pustaka"an, kursus pen%egaran untuk pustaka"an dan lain&lain. Ini
sangat penting karena pustaka"an adalah SDM penggerak utama jalann%a perpustakaan.
A! Pen2usunan Katalog Induk
Dua perpustakaan atau lebih menu%usun katalog perpustakaan secara bersama&sama.
Katalog tersebut berisi keterangan tentang buku %ang dimiliki oleh perpustakaan peserta
kemitraan disertai dengan keterangan mengenai lokasi buku tersebut. Kemitraan seperti ini
bukan hal baru di Indonesia. 0ahkan beberapa katalog induk sudah ban%ak %ang diterbitkan
secara nasional, antara lain beberapa diterbitkan oleh PDII&IPI.
! Pemberian .asa dan Informasi
185
0entuk kemitraan ini adalah dilakukan oleh dua atau lebih perpustakaan %ang sepakat
untuk bekerjasama saling memberikan jasa informasi. Salah satu bentuk kemitraan ini adalah
pinjam antar perpustakaan, jasa penelusuran, dan jasa fotokopi. Kerjasama seperti ini melibatkan
semua sumber da%a %ang ada di perpustakan. =adi tidak terbatas pada pinjam antar perpustakaan
saja.
0;*/*&'0;*/*& K+MI&/**- P+/PU0&*K**-
Dalam mengadakan kemitraan menurut Arlinah '77( ada beberapa s%arat %ang perlu
diperhatikan oleh masing&masing anggota kemitraan agar kemitraan dapat berjalan dengan
langgeng dan memba"a manfaat %ang maksimal bagi semua pihak %ang terlibat, %aitu antara lain
)
Kesadaran, kesediaan, dan tanggung ja"ab untuk memberi meupun menerima permintaan serta
menaati setiap peraturan, mekanisme maupun harga %ang dibuat bersama, %ang dituangkan baik
dalam bentuk perjanjian tertulis maupun lisan 9
&Memiliki koleksi pustaka %ang terorganisir dengan baik dan siap pakai 9
&Memiliki katalog perpustakaan 9
&Memiliki penanggungja"ab dan tenaga %ang dapat membimbing pengguna dalam
menda%agunakan pustaka secara bersama 9
&Memiliki peraturan!tata tertib perpustakaan 9
&Memiliki mesin fotokopi maupun peralatan lain %ang dibutuhkan sebagai sarana dalam
reproduksi dan telekomunikasi
Selanjutn%a, Arlinah juga mengatakan bah"a dalam menuangkan kesepakatan&
kesepakatan, baik tertulis maupun lisan perlu diperhatikan faktor&faktor penting sebagai berikut )
&
*lasan dan tu=uan kemitraan:ker=asama ?
- $uang lingkup kemitraan:ker=asama ?
- iapa sa=a yang ikut ter=aring ?
- ;apan kemitraan mulai dilaksanakan dan diakhiri ?
- Bagaimana hubungan antar anggota yang ikut dalam kemitraan ?
- Bagaimana pembagian ker=anya supaya tidak ter=adi duplikasi ?
- Bagaimana prosedur ker=asama serta perlengkapan apa sa=a yang diperlukan ?
- Bagaimana pembiayaannya ?
186
- ;emungkinan penggunaan teknologi canggih)
Kemitraan juga perlu diperhatikan beberapa hambatan %ang dihadapi oleh perpustakaan
dalam mengadakan kemitraan antar perpustakaan, beberapa hal seperti )
' 0arana dan prasarana
Salah satu kelemahan dalam perpustakaan adalah kurang tersedian%a sarana dan prasarana
%ang baik %ang dapat menunjang kelancaran komunikasi diantara anggota peserta jaringan
kemitraan. Dianjurkan bagi tiap perpustakaan anggota kemitraan dapat me%akinkan pimpinan
lembaga induk masing&masing untuk secara bertahap melengkapi perpustakaan dengan sarana
komunikasi seperti telepon, komputer, faksimil, mesin fotokopi, modem, dan sebagain%a. 0ila
belum ada, untuk sementara "aktu, perpustakaan dapat mencari jalan untuk ikut mengguankan
fasilitas dari unit lain %ang memiliki.
' Koleksi
Anggaran %ang terbatas dari perpustakaan, membuat pepustakaan tak dapat membangun
koleksi %ang memadai. 0eberapa usaha %ang dilakukan dalam mengatasi masalah ini adalah
dengan jalan menggalakkan sumbangan alumni, atau mendesak pimpinan lembaga induk untuk
mengeluarkan peraturan "ajib simpan kar%a cetak dilingkungan sendiri. alu secara bertahap,
perpustakaan dapat me%akinkan pimpinan untuk!paling tidak men%ediakan anggaran untuk dapat
memenuhi kebutuhan koleksi pustaka inti dari lembaga %ang bersangkutan.
' Ketenagaan
Kurangn%a tenaga profesional baik dalam keahlian maupun sikap mental, dapat
menghambat lancarn%a kerjasama. +ntuk mengatasi hal ini, perlu adan%a program&program
pembinaan kualitas tenaga perpustakaan melalui pengiriman tenaga untuk mengikuti pendidikan
formal, magang, studi banding, pertemuan&pertemuan ilmiah, dan sebagain%a.
' Kurang dipahamin2a manfaat kemitraan
0an%ak perpustakaan maupun pimpinan lembaga induk %ang kurang men%adari manfaat
kemitraan atau kerjasama ini, sehingga kurang mendukung dalam pelaksanaann%a. Menjadi
187
ke"ajiban pustaka"an untuk dapat memberikan informasi dan menunjukkan keuntungan dari
kemitraan, sehingga dapat memperoleh dukungan dari pimpinan.
' Dana
Dana %ang terbatas dan tidak menentu menjadi suatu masalah %ang umum diantara ban%ak
perpustakaan, terutama di Indonesia, sehingga perpustakaan tak dapat mengembangkan
perpustakaan, termasuk pela%anan dan koleksi bahan ustaka %ang dapat menunjang program
lembaga indukn%a. Dengan me%akinkan pimpinan lembaga induk untuk dapat diikutsertakan
dalam pen%usunan anggaran, diharapkan perpustakaan dapat memperoleh jaminan adan%a dana
%ang cukup untuk pengembangan perpustakaann%a.
' Kurang adan2a informasi antar perpustakaan
Halaupun perpustakaan adalah lembaga %ang bergerak di bidang informasi, justru
seringkali pertukaran informasi jarang terlaksana sehingga masing&masing perpustakaan tidak
mengetahui keadaan dan perkembangan perpustakaan lain, sehingga kurang dapat memanfaatkan
potensi dari perpustakaan&perpustakaan lain. +ntuk mengatasi masalah ini, perlu adan%a
pertemuan&pertemuan berkala secara rutin, agar dapat membina hubungan, serta berbagi
pengalaman dan informasi. Penerbitan publikasi resmi seperti majalah, buletin, daftar peroleh
pustaka baru, katalog induk pustaka, baik %ang diterbitkan secara bersama ataupun diterbitkan
dan disebarkan oleh masing&masing perpustakaan juga dapat membantu meningkatkan
komunikasi dan pertukaran informasi antar perpustakaan.
' Perbedaan peraturan tentang fotokopi 2ang berkaitan dengan hak (ipta
Ketidakjelasan tentang peraturan hak cipta, ban%ak menimbulkan perbedaan penafsiran
dalam memberikan ijin fotokopi. Perlu adan%a seminar khusus untuk membahas hal ini, sehingga
ada keseragaman dalam memberikan pela%anan %ang men%angkut reproduksi pustaka %ang
dibutuhkan.
' Kurang adan2a sinkronisasi peraturan@s2stem
Kecenderungan perpustakaan untuk membuat peraturan&peraturan serta sistem sendiri
dalam pengelolaan perpustakaan, sering menimbulkan kesulitan dalam melaksanakan kerjasama.
188
+ntuk itu perlu diadakan usaha&usaha sinkronisasi, baik melalui pertemuan&pertemuan ilmiah
secara rutin maupun pembuatan pedoman standardisasi agar dapat diikuti oleh masing&masing
peserta kemitraan.
M*-*.+M+- .*/I-*- K+MI&/**-
Merencanakan dan men%elenggarakan jaringan kemitraan merupakan juga masalah
manajemen. Kelompok&kelompok informasi %ang mengorganisasikan diri, menemukan $isi, misi
dan tujuan&tujuan %ang sama, serta kemudian bergabung dan mengerahkan sumber&sumber
tenaga, dana, mesin, metode, kecakapan&kecakapan manajemen '
management skills
( untuk
melaksanakan kegiatan&kegiatan jaringan %ang disepakati. =aringan kemitraan dan organisasi&
organisasi jaringan %ang disepakati. =aringan kemitraan dan organisasi&organisasi jaringan
memunculkan kebutuhan baru akan tenaga, %aitu mereka %ang harus bertindak sebagai pembahas
sistem, perantara, manajer jaringan atau fasilitator. Tak terdapat aturan&aturan dari luar %ang
menentukan siapa %ang dapat memulai dan siapa %ang dapat mengoperasikan jaringan kemitraan.
Pras%arat intrinsikn%a adalah kompetisi, keterlibatan dengan ilmu pengetahuan %ang menjadi
kebutuhan utama pemakai jasa informasi. Selain itu, dedikasi %ang sungguh&sungguh terhadap
permintaan&permintaan mas%arakat informasi akan adan%a pela%anan jaringan terpadu. 0aik itu
%ang datang dari tingkat lokal, regional, nasional atau internasional.
Komponen&komponen jaringan kemitraan dapat juga menjadi acuan dalam membentuk
jaringan informasi %ang lebih fleksibel. Ada dua belas komponen kritis %ang telah diidentifikasi
sebagai hal&hal %ang penting dalam pengembangan suatu jaringan secara berurutan dan
terencana, %aitu )
•
Struktur organisasi %ang dapat men%elenggarakan pertanggungja"aban perpajakan dan
hukum, perencanaan, dan perumusan kebijaksanaan. ?al ini membutuhkan keterikatan,
persetujuan operasional dan tujuan %ang sama.
•
Pengembangan sarana&sarana secara bekerjasama termasuk kemitraan pengadaan bahan
pustaka dan memperkuat sarana&sarana lokal untuk materi %ang digunakan.
Pengembangan sarana multimedia juga dianggap penting dalam hal ini.
•
Identifikasi simpul&simpul guna penentuan spesialisasi peranan maupun pengaturan
bentuk jaringan berdasar pertimbangan geografis.
189
•
Identifikasi kelompok&kelompok pemakai primer dan penentuan tanggung ja"ab
pela%anan informasin%a diantara seluruh peserta jaringan.
•
Identifikasi tingkat&tingkat pela%anan %ang dapat memenuhi kebutuhan dasar dari
kelompok&kelompok pemakai maupun kebutuhan&kebutuhan khusus, dan pen%ebaran tiap
jenis pela%anan diantara simpul&simpul. Dalam hal ini se%og%an%a tersedia pela%anan
untuk rujukan maupun meneruskan dan pela%anan untuk pen%aluran dokumen maupun
data atau informasi.
•
Penciptaan sistem komunikasi %ang memungkinkan terselenggaran%a YpercakapanY dan
%ang dirancang untuk men%alurkan jumlah pesan!dokumen %ang diinginkan pada setiap
tingkat operasi.
•
Kode&kode pesan %ang standard an berlaku umum %ang memungkinkan adan%a kesamaan
pengertian diantara simpul&simpul dalam jaringan.
•
Suatu rekaman bibliografik terpusat %ang memungkinkan dapat diketahuin%a tempat
disimpann%a butir&butir %ang dibutuhkan dalam jaringan.
•
Kemampuan mengubah diri %ang memungkinkan terselenggaran%a hubungan dengan
jaringan&jaringan lain dan dapat ditentukan jalur komunikasi %ang optimum dalam
jaringan.
•
Kriteria&kriteria dan prosedur e$aluasi untuk memungkinkan terselenggaran%a umpan
balik dari pemakai dan pen%elenggara dan merupakan sarana bagi penelitian dan
modifikasi jaringan guna pen%esuaiann%a dengan perlengkapan operasional %ang telah
ditetapkan.
•
Program&program latihan untuk pen%ediaan bimbingan kepada pemakai dan
pen%elenggara sistem, termasuk tentang kebijaksanaan dan prosedur&prosedur.
Pengembangan Kerjasama Koleksi DanBerbagi 0umberda2a DiPerpustakaan -asional /i
0erbicara mengenai jaringan kemitraan, kerjasama pengembangan koleksi, atau jaringan
informasi lainn%a, tidak lengkap kalau tidak men%ebut perkembangan jaringan kerjasama %ang
dilaksanakan lembaga induk perpustakaan di Indonesia, %aitu Perpustakaan ;asional 6I.
Konsep jaringan informasi untuk bidang ilmu&ilmu sosial dan humaniora, telah muncul
semenjak tahun *12* pada Horkshop Sistem =aringan Dokumentasi dan Informasi Indonesia.
Horkshop %ang berlangsung di 0andung itu diprakarsai oleh De"an 6iset ;asional 'D6;(.
190
+ntuk beberapa tahun kegiatan jaringan ini tidak terdengar kiprahn%a, hungga muncul =aringan
Informasi, Dokumentasi dan Kerjasama Perpustakaan '=arindo( %ang dimotori oleh Sub
Direktorat Kerjasama Perpustakaan, Direktorat Pengembangan Tenaga dan Kerjasama
Perpustakaan 'Ditbangga(, Perpustakaan ;asional 6I. ?al ini sesuai dengan amanat Keputusan
Presiden 6I ;omor ** Tahun *1<1, tentang Perpustakaan ;asional 6I. =arindo dalam
kegiatann%a beberapa kali mengadakan pertemuan, menerbitkan bulletin =arindo, menerbitkan
direktori anggota =arindo dan magang ketenagaan antar perpustakaan anggota jaringan.
Merujuk pada tipologi kerjasama %ang diajukan oleh Michael Sinclair 'dalam #$ans,
777(,
draft
pedoman =arindo mengusulkan model kerjasama perpustakaan tipe D,
ervice
Center Model
, dalam hal ini Perpustakaan ;asional 6I memposisikan dirin%a sebagai center.
;amun posisioning sebagai
center
itu pada gilirann%a seringkali menjadi artikulasi dari
kepentingan Perpustakaan ;asional 6I dalam rangka tugas pokok dan fungsin%a dalam
pembinaan. Sebuah konsep %ang didasarkan pada pendekatan sentralistik dimana Perpustakaan
;asional 6I sebagai sebuah lembaga formal pemerintah memposisikan dirin%a selaku
koordinator dari jaringan, dengan justifikasi Keppres ** Tahun *1<1 tersebut. Sebuah Keppres
%ang mengamanatkan fungsi pembinaan segala jenis perpustakaan, namun ban%ak
dipertan%akan. Pertan%aan %ang bermula dari perbandingan dengan perpustakaan nasional di
ban%ak negara %ang tidak mengamanatkan fungsi pembinaan. Dengan demikian pendekatan
sentralistik Keppres ** tahun *1<1 dan dilestarikan dengan keputusan&keputusan selanjutn%a
hingga terakhir Keppres ;omor J2 Tahun 77*, dimana Perpustakaan ;asional 6I
didominankan dalam pengambilan peran pengembangan perpustakaan merupakan sebuah kasus
unik, khas Indonesia.
Pendekatan ini diduga menjadi pemicu kegagalan salah satu Direktorat Perpustakaan
;asional "aktu itu 'baca ) Ditbangga( %ang memba"a =aringan Informasi dan Dokumentasi
'baca ) =arindo( dalam bentuk sebuah jaringan formal dengan kerangka kerja %ang jelas dan
implementatf dalam bentuk
collective activities
%ang disepakati seluruh anggota jaringan. ?al ini
nampak saat draft Pedoman =aringan %ang diba"a pada saat lokakar%a %ang diselenggarakan di
Semarang tahun *11J gagal disepakati. Kegagalan ini bermula dari munculn%a dua arus
pemikiran %ang sulit dipersatukan, diantara mereka %ang menghendaki tidak diformalkann%a
jaringan tersebut. Alasan mereka %ang menentang bentuk formal jaringan ini ialah merujuk pada
191
telah terjadin%a perubahan paradigma perpustakaan dari kepemilikan ke akses. ?al %ang dipicu
oleh merebakn%a aplikasi teknologi informasi, utaman%a internet di perpustakaan.
Setelah sekian lama tenggelam dalam ambiguitas, kemudian muncul lagi upa%a
Perpustakaan ;asional 6I untuk menghidupkan kembali jaringan ini dengan mengadakan
pertemuan pada tanggal 7 Agustus *111 di =akarta, dilanjutkan dengan beberapa pertemuan
nama =arindo menjadi =aringan Informasi 0idang Ilmu Sosial dan ?umaniora atau disingkat
=I0IS&?umaniora. ?al ini seiring dengan berubahn%a struktur organisasi Perpustakaan ;asioanal
6I diba"ah Keppres ;o. C7 Tahun *122, dimana Sub Direktorat Kerjasama Perpustakaan %ang
semula berada di ba"ah Direktorat Pengembangan Tenaga dan Kerjasama Perpustakaan
berpindah diba"ah Pusat =asa Perpustakaan dan Informasi, Deputi 0idang Pengembangan 0ahan
Pustaka dan =asa Informasi. Perpindahan ini cukup melegakan, karena dengan demikian
substansi tugas pokok dan fungsi kerjasama perpustakaan dapat bersen%a"a dengan tugas pokok
dan fungsi la%anan perpustakaan dan informasi. ;amun, kesepakatan diatas men%isakan
beberapa persoalan. Diantaran%a Prof. Dr. Sulist%o&0asuki men%atakan bah"a istilah
O?umanioraO sudah tidak dipergunakan lagi dilingkungan DIKTI.
;amun demikian, untuk sementara nama jaringan ini masih menggunkan istilah diatas,
meskipun telah diusulkan perubahan istilah OhumanioraO menjadi kemanusiaanO sebagaimana
dikemukakan Kepala Pusat a%anan Informasi, Perpusnas 6I, %ang pada "aktu itu dijabat oleh
Dad% P. 6achmananta, MIS. Persoalan %ang lebih besar lagi ialah terputusn%a mata rantai
jaringan %ang telah dirintis oleh =arindo, dengan memulai segala sesuatun%a sebagai seolah&olah
babakan baru dan meninggalkan tingkat kemajuan %ang telah dibuat oleh =arindo sebelumn%a,
termasuk pedoman kerja jaringan informasi, dokumentasi dan kerjasama perpustakaan bidang
ilmu sosial %ang telah disusun dengan beberapa kali pertemuan dan bia%a %ang tidak sedikit
dimuka.
Sehubungan dengan semakin majun%a teknologi informasi, keanekaragaman kebutuhan
mas%arakat terhadap informasi, perpustakaan dituntut untuk mampi meningkatkan sumberda%a
dan pela%anann%a secara proaktif. ;amun, ken%ataann%a tidak ada satupun perpustakaan dan
pusat informasi dapat mela%ani penggunan%a dengan han%a mengandalkan kemampuann%a
sendiri. Pemenuhan kebutuhan informai tersebut data terlaksana secara optimal, han%a bila
dilakukan kerjasama antar perpustakaan atau pusat informasi. Kerjasama %ang disusun
berdasarkan prinsip saling membantu, saling membutuhkan dan saling memanfaatkan dalam
192
mekanisme kerja %ang jelas, transparan dan bersinergi dalam paham kemitraan tersebut, di%akini
mampu menghasilkan apa %ang disebut sebagai =aringan Informasi.
=aringan Informasi 0idang Ilmu&Ilmu Sosial dan ?umaniora dikembangkan dalam lingkup
perpustakaan dan pusat informasi, %ang bergerak di bidang ilmu&ilmu sosial dan humaniora.
Kerjasama %ang ingin dicapai meliputi kerjasama sumberda%a manusia, koleksi, sistem,
prasarana dan lain&lain. Pada saat dicetuskan tujuan dibentukn%a =I0IS&?umaniora adalah )
*.Meningkatkan penda%agunaan informasi mas%arakat secara cepat, tepat, dan akurat
dengan sistem la%anan berbasis jaringan 9
.Memanfaatkan sumber da%a bersama 'resource sharing( 9
-.Memanfaatkan prasarana teknologi informasi atau media lain %ang dimiliki untuk
men%ediakan sarana akses jasa informasi dan komunikasi diantara pemasok dan
pengguna
3.Saling membina kemampuan sumber da%a 'manusia, koleksi dan sarana( antar anggota
jaringan.
=ika kita lihat tujuan tersebut butir -, seharusn%a hal itu menjadi salah satu kesepakatan
mengenai sarana %ang digunakan dalam jaringan, bukan tujuan.
Merujuk gagasan #$ans dalam
0eveloping 'ibrary and nformation Center Collection
'777(, tujuan dibentukn%a =I0IS tersebut masih minimal. #$ans men%ebutkan bah"a )
@Aaringan dan ker=asama perpustakaan dapat memetik keuntungan umum berupa +
meningkatkan akses dalam pendayagunaan koleksi atau menambah kedalaman sub=ek.
melonggarkan pembatasan sumber-sumber dengan membagi peker=aan dan hasilnya.
menciptakan spesialis sub=ek untuk meningkatkan performa layanan yang lebih baik.
mengurangi duplikasi dalam pengadaan koleksi. mengurangi =umlah tempat yang harus
disediakan bagi pengguna layanan perpustakaan dan perspektif yang lebih baik tentang
masalah-masalah yang dihadapi dengan melakukan diskusi dan ker=asama@)
Kriteria dan *dministrasi
Kriteria keanggotaan =I0IS&?umaniora adalah sebagai berikut ) '*(. +nit perpusdokinfo
formal 'memiliki organisasi dan manajemen resmi( 9 '(. Mempun%ai kesediaan secara sukarela
dan komitmen dari institusi dan ! atau induk lembaga %ang bersangkutan untuk menjadi peserta
jaringan 9 '-(. Memiliki unit kerja %ang mempun%ai tugas pokok memberikan jasa informasi 9
193
'3(. Mempun%ai fasilitas jaringan di bidang ilmu sosial dan humaniora dan sudah dida%agunakan
9 'C(. Mempun%ai misi %ang sinergis dengan misi jaringan 9 'J(. Mengajukan permintaan menjadi
anggota jaringan ke sekretariat jaringan 9 '2(. Proaktif antar anggota melakukan kerjasama
melalui penggunaan infrastruktur jaringan %ang ada.
Kriteria diatas menampakkan butir&butir pras%arat keanggotaan %ang saling bertabrakan,
misaln%a antara butir dengan butir C dan J, antara butir * dan 3 %ang men%atakan mempun%ai
fasilitas jaringan di bidang ilmu sosial dan humaniora dan sudah dida%agunakan, sangat tidak fair
dan mengingkari kredo Perpusnas untuk membina semua jenis perpustakaan sebagaimana telah
diungkap dia"al tulisan ini. Dalam sistem keanggotaan =I0IS ini tidak diberikan batasan pada
jenis perpustakaan tertentu, pembatasan han%a terdapat pada subjek ilmu&ilmu sosial dan
humaniora. Menurut #$ans '777( hal demikian ini menimbulkan persoalan sendiri, ialah ketika
perpustakaan %ang berbeda jenis bersatu dalam sebuah sistem jaringan, mka akan muncul
persoalan tentang prosedur %ang disepakati, persepsi dan jenis teknologi %ang dipakai,
standardisasi %ang dipergunakan dalam lingkungan sistem, peraturan %ang dirujuk dalam
pembuatan kebijakan, penentuan batas jurisdiksi jaringan dan otoritas internal perpustakaan,
sistem penga"asan dan pelaporan dan lain&lain.
Perpustakaan nasional sebagai koordinator =I0IS dalam homepage&n%a mengemukakan
pern%ataan terbuka tentang beberapa prinsip dasar =aringan Informasi 0idang Ilmu&Ilmu Sosial
dan ?umaniora berupa hal&hal sebagai berikut )
*.Saling Memerlukan. +nsur saling memerlukan antar perpustakaan adalah hal %ang
mutlak bagi suatu perpustakaan dan pusat infoamasi de"asa ini, karena tidak ada satupun
diantara lembaga ini %ang dapat memenuhi kebutuhann%a dari koleksi %ang dimiliki
sendiri 9
.Konfigurasi =aringan. Konfigurasi jaringan %ang dibentuk mengacu pada kesamaan
posisi, sehingga masing&masing anggota jaringan mempun%ai hak dan tanggung ja"ab
%ang sama 9
-.rganisasi =aringan. Model organisasi %ang disarankan adalah berbentuk sarang laba&laba
dimana Perpusnas 6I sebagai titik tumpu koordinasi dalam pen%elengaraan kegiatan 9
3.Prasarana ! Sarana =aringan. Sarana pendukung %ang dimanfaatkan, dalam koneksitas
jaringan adalah )
a.Sistem otomasi terpasang 9
194
b.Telekomunikasi 9
c.=aringan pos dan sebagain%a.
Pada butir - diatas pada ken%ataann%a peranan apa %ang diambil oleh koordinator belum
terlihat n%ata, dugaan a"al bah"a jangan&jangan =I0IS&?umaniora adalah artikulasi kepentingan
Perpusnas sebagai sebuah hegemoni terhadap pembinaan pada semua jenis perpustakaan kembali
merebak dalam hal ini.
Di lain pihak meskipun din%atakan bah"a jaringan bersifat informal, tetapi =I0IS&
?umaniora men%atakan ?ak dan Ke"ajiban Anggota sebagai berikut. Ke"ajiban anggota
peserta jaringan )
*.Taat a/as terhadap peraturan dan kesepakatan %ang telah ditetapkan 9
.Men%ajikan, men%ampaikan anggaran operasional sendiri untuk masing&masing anggota
peserta jaringan 9
-.Men%ediakan ! mengupa%akan anggaran operasional sendiri untuk masing&masing
anggota peserta jaringan baik dari usaha atau institusi %ang bersangkutan 9
3.Secara berkesinambungan mempersiapkan data perkembangan pusdokinfo dari masing&
masing jaringan 9
C.Mempersiapkan data peta kekuatan koleksi perpustakaan %ang sudah dimutakhirkan.
Sedang hak anggota peserta jaringan adalah )
'*(Memperoleh informasi tentang perkembangan masing&masing anggota jaringan 9
'(Mengajukan pendapat dan saran dalam rangka pengembangan jaringan Ilmu Sosial dan
?umaniora 9
'-(0ergerak pro aktif dan harmonis dalam melakukan kerjasama antar anggota.
Adapun mekanisme diatur sebagai berikut )
a(0idang mencakup kegiatan&kegiatan pen%ajian, pen%ampaian, dan pemasaran informasi
kepada anggota jaringan misaln%a di dalam kegiatan penelusuran informasi, pinjam antar
perpustakaan, pemasaran jasa informasi dan konsultasi informasi 9
195
b(0idang pengembangan koleksi mencakup kegiatan&kegiatan pengidentifikasian sumber&
sumber bahan pustaka dan pen%aluran bahan pustaka ke anggota jaringan, misaln%a
pertukaran daftar tambahan koleksi, pertukaran koleksi dan penerbitan daftar induk
tambahan dan katalog induk majalah.
Mekanisme kerja jaringan ini sangat ditentukan oleh jenis jasa informasi %ang akan
diberda%akan bersama. Sebagaimana dikemukakan oleh #$ans '777( bah"a jika manfaat
kerjasama perpustakaan dalam pengembangan koleksi tidak dapat dirasakan, maka ia han%a akan
menambah beban bia%a %ang harus ditanggung oleh perpustakaan. Dan harapan terhadap
munculn%a kemungkinan penghematan bia%a tidak selalu dapat dipastikan, misaln%a dalam hal
ini adalah bia%a pemeliharaan sistem.
?ingga saat ini telah terdaftar anggota =I0IS dan ?umaniora sebagai beikut )
&+nit Perpustakaan Setjen DP6&6I
&Perpustakaan 0alitbang Deparlu
&Perpustakaan isip +I
&0iro Kepustakaan dan Dokumentasi Komnas ?AM
&+nit Perpustakaan A;
&Perpustakaan Institut Pengembangan Manajemen Indonesia
&Perpustakaan # +I
&Pusat Dokumentasi Kompas
&The AS#A; Secretariat ibrar%
&Perpustakaan Dokumentasi dan informasi , P-#S
&The 0ritish 8ouncil
&Direktorat Dokumentasi dan Informasi 0S;
&Perpustakaan a%asan IA
&Pusat Informasi embaga Manajemen PP
&Pusat data Tempo
&8SIS '8enter for Strategic and International Studies(
&Perpustakaan 0KK0; Direktorat =aringan Teknologi Informasi dan Dokumentasi
&Perpustakaan +mum DKI =akarta
&Dan selaku koordinator Perpustakaan nasional 6I
196
Masalah 0osiologi dan &eknologi .aringan
Putu a@man Pendit, dalam satu kesempatan pertemuan =I0IS&?umaniora di Sekretariat
AS#A;, * Mei 77, mengemukakan bah"a model jaringan semacam ini sangat memerlukan
modal sosial '
social capital
(. Istilah sosial kapital pertama kali muncul dalam kajian mas%arakat
'
community studies
( untuk membuktikan pentingn%a jaringan hubungan pribadi %ang kuat dan
bersilangan, %ang berkembang perlahan&lahan sebagai landasan bagi saling perca%a, kerjasama
dan tindakan kolektif dari sebuah komunitas. =aringan ini menentukan bertahan dan berfungsin%a
city neighbourhoods
. '=. =a$obs,
The 0eath and 'ife of ,reat *merican Cities
, ondon ) Penguin
0ooks, *1JC(.
a(Masih menurut Pendit unsur&unsur modal sosial ini mengandung aspek sebagai
berikut )
*.Merupakan sebuah sumberda%a berupa hubungan sosial sehari&hari, sebagai bagian
dari struktur sosial %ang tertanam di dalam hubungan antar anggota, dan sebuah
credential
atau
previllage
%ang dapat dimanfaatkan anggota jaringan 9
b(.Dimiliki bersama, hal ini memungkinkan tidakan anggota secara indi$idual di
dalam struktur %ang memungkinkan pencapaian suatu tujuan %ang tidak bias, atau
sulit sekali dicapai tanpa modal sosial tersebut 9
c(-.Sebagian besar dari modal ini tertanam di dalam jaringan dimana anggotan%a saling
mengenal dan saling menghargai.
Adapun dimensi modal sosial ini meliputi beberapa - aspek.
6ertama
, Dimensi struktural
berupa hubungan&hubungan antar anggota sebagai aktor sosial 9
;edua
, Dimensi relasional
berupa sifat hubungan antar anggota, misaln%a rasa aspek persahabatan dan kebersamaan 9
;etiga
, Dimensi kognitif berupa berbagai simbol, representasi, interpretasi dan sistem bahasa
%ang dipakai bersama oleh anggota&anggotan%a. Dalam hubungan ini =I0IS&?umaniora perlu
melakukan e$aluasi kinerjan%a selama ini.
Agar jaringan ini tetap eksis harus mampu memanfaatkan modal sosial sebagai berikut )
'*(meningkatkan efisiensi tindakan dan difusi informasi 9
'(menghapuskan kemungkinan oportunisme 9
'-(mengurangi kebutuhan monitoring 9
'3(Mengurangi bia%a transaksi 9
'C(Membantu adaptasi 9
197
'J(Mengembangkan kreatifitas le"at pembelajaran bersama 9
'2(Mendorong perilaku koperatif %ang memfasilitasi organisasi %ang ino$atif.
Agar kegiatan jaringan informasi ini dapat berjalan secara lebih implementatif perlu dibuat
pedoman, protokol komunikasi, standardisasi dan sebuah portal pada
%orld %ide %eb
. ;amun
perlu dipahami bah"a jaringan bukan merupakan persoalan teknologi. Dimensi teknologi dalam
jaringan mengacu pada
struktural resources
dan
general spirit
. Dua hal tersebut dapat hidup dan
berkembang apabila jaringan memiliki roh berupa
resource sharing
dan standar atau
protocol)
Dengan demikian teknologi tidak la%ak dipasang dalam jaringan sebelum ada komitmen tentang
resource sharing
. Mengacu pada persoalan =I0IS&?umaniora resource sharing dapat dikatakan
baru dalam tingkat "acana. Pemakaian teknologi pada jaringan akan sangat membantu
mengimplemetasikan hal&hal %ang semula masih bersifat "acana tersebut. ;amun hal ini perlu
mempertimbangkan kesinambungan, jenis teknologi %ang dipakai, sikap %ang sama antar
anggota terhadap teknologi %ang digunakan, dan adan%a konsensus tentang pemakaian teknologi
tersebut.
=aringan informasi dan kerjasama perpustakaan mungkin dilakukan untuk beberapa jenis
perpustakaan %ang berbeda, dan sangat mungkin untuk perpustakaan %ang sejenis, misaln%a
perpustakaan perguruan tinggi. Mengacu pada pengalaman Amerika, perpustakaan umum dan
perpustakaan komunitas dapat melakukan kerjasama dengan perpustakaan sekolah dan perguruan
tinggi. Meskipun pada ken%ataann%a jaringan ini berjalan karena telah dikembangkann%a
pangkalan data bibliografis %ang dapat diakses secara
online
, namun penerapan teknologi
informasi ini bukan satu&satun%a alasan, karena sebagaimana diungkap Pendit bah"a koordinasi
dan keperca%aan terhadap keuntungan lebih besar %ang dapat dipetik bersama dengan kerjasama
perpustakaan merupakan pokok persoalan %ang harus mendapat perhatian %ang sama besar
dengan pokok persoalan teknologi informasi sebagai infrastruktur pendukung jaringan informasi
dan kemitraan perpustakaan.
198
P#;+T+P
Dalam sejarah perpustakaan tidak pernah ada perpustakaan %ang dapat berdiri sendiri
dalam memenuhi semua kebutuhan penggunan%a. 0etapapun besarn%a dana %ang tersedia, tak
akan pernah ada perpustakaan %ang dapat mengumpulkan sumber informasi secara men%eluruh
dalam jumlah maupun jenisn%a. leh karena itu setiap perpustakaan akan memerlukan
perpustakaan lain dalam memenuhi kebutuhan pemakain%a. Dengan kesadaran ini, usaha&usaha
kemitraan antar satu perpustakaan dengan perpustakaan lain perlu semakin digalakkan dengan
harapan kelemahan dari satu perpustakaan dapat dilengkapi oleh perpustakaan lain. Dengan
demikian masing&masing pihak dapat memberi dan mendapatkan keuntungan dari pihak lain,
199
dengan tujuan utama memberikan pela%anan %ang maksimal untuk memenuhi kebutuhan
pengguna akan informasi.
=adi bila satu perpustakaan membutuhkan dan memanfaatkan pela%anan perpustakaan lain
tidak berarti perpustakaan tersebut dalam kondisi kekurangan, tetapi sebalikn%a, kesempatan
untuk dapat memanfaatkan perpustakaan lain tak boleh pula menjadi alasan untuk tidak
mengembangkan atau memperbaiki kondisi perpustakaan sendiri. Sebagai contoh, lihat gambar
berikut ini )
pela%anan %ang maksimal untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi.
=adi bila satu perpustakaan membutuhkan dan memanfaatkan pela%anan perpustakaan lain tidak
berarti perpustakaan tersebut dalam kondisi kekurangan, tetapi sebalikn%a, kesempatan untuk
dapat memanfaatkan perpustakaan lain tak boleh pula menjadi alasan untuk tidak
mengembangkan atau memperbaiki kondisi perpustakaan sendiri. Sebagai contoh, lihat gambar
berikut ini )
Pada akhirn%a, marilah mengambil sikap positif dalam pengembangan koleksi bahan
pustaka antar perpustakaan, %ang lebih uni$ersal kemasann%a, karena pengembangan koleksi itu
tidak melulu pada bahan pustaka tetapi lebih mengarah pada pen%ediaan informasi secara konkrit
%ang dibutuhkan pemakai. Pada saat ini masalah utama dari setiap perpustakaan adalah
ketersediaan koleksi %ang sangat terbatas. Karena itu kemitraan %ang paling rele$an dilakukan
diantara perpustakaan berbagai jenis perpustakaan tentun%a adalah kerjasama pemanfaatan
bersama koleksi '
resource sharing
( dan pinjam antar perpustakaan. 0eberapa perpustakaan dapat
saling berkomunikasi dan membuat kesepakatan bekerjasama 'bermitra(.
Salah satu perpustakaan %ang dianggap paling kuat dapat ditujuk menjadi
focal point
%ang
merupakan pusat jaringan. Secara periodik setiap perpustakaan dapat saling bertukar koleksi
%ang kemudian dipinjamkan kepada pemakain%a. Keamanan koleksi %ang dipinjamkan kepada
pemakai berada diba"ah tanggung ja"ab perpustakaan %ang bersangkutan. Dengan cara bertukar
koleksi ini maka sebagian pemakai tidak bosan datang ke perpustakaan. 0ila kemitraan ini
berjalan dengan baik, maka kerjasama selanjutn%a dapat dikembangkan bersama sesuai dengan
kebutuhan.
200
Kegiatan Belajar #
0trategi la2anan strategi pemasaran jasa dan produk informasi
Pemasaran adalah bagian dari keseluruhan proses perencanaan. Strategi pemasaran jasa
dan produk informasi menggunakan ban%ak konsepn dari strategi perencanaan. Strategi
pemasaran %ang strategis memastikan posisi pasar dan program untuk keselamatan dan
kesuksesan perpustakaan atau pusat informasi. Proposal apapun untuk jasa baru pada pasar %ang
baru harus sejalan dengan misi perpustakaan atau pusat informasi dan harus pula tersedia sumber
da%a manusia, teknis, dan keuangan %ang mencukupi untuk mendukung pela%anan semacam itu.
Segmen pasar termasuk didalamn%a indi$idu atau kelompok dan komunitas %ang aktual atau
201
merupakan pembeli potensial untuk jasa infonnasi dan perpustakaan. Pasar dapat dibagi sesuai
dengan kebutuhan, produk, demografi dan geografi, tiap pasar memiliki karakter n%a sendiri.
Dalam mentargetkan pasar melibatkan e$aluasi, seleksi dankonsentrasi pada segmen pasar itu.
Ada tiga strategi untuk target pasar) pemasaran tak dibedakan, pemasaran dibedakan, dan
pemasaran terkonsentrasi .
ada macam&macam analisis %ang dapat membantu strategi pemasaran pada bidang ini. Ini
adalah pertukaran analisis sistem, analisis imej, studi kepuasan konsumer, analisis persaingan
portofolio dan siklus hidup Produk informasi. Pertukaran analisis sistem berguna
untukmemungkinkan pengelola perpustakaan atau pusat informasi untuk mengidentifikasi
pelanggan %ang dimiliki lembaga informasi disiapkan untuk pertukaran jasa %ang dita"arkan
oleh perpustakaan. Kepentingann%a terdapat pada fakta bah"a baik barang %ang dapat dirasa
maupun %ang tak dapat dirasakan bisa diidentifikasi9 sehingga memungkinkan nilai %ang lebih
esoterik %ang dipegang oleh komunitas perpustakaan dapat diketahui. Ini bisa jadi informasi
%ang berguna saat merencanakan jasa baru atau menjalankanjasa %ang sudah ada. Analisis imej
benar&benar penting dalam menentukan imej perpustakaan atau pusat informasi baik dalam
pendanaan dan badan pemerintahan dan penggunan%a. Sebagai hasiln%a analisis imej pasar
strategis tertentu mungkin perlu diambil.
Studi kepuasan konsumen menentukan apakah keinginan konsumen akan jasa lebih
tinggi atau lebih rendah dari %ang telah disediakan. Siklus hidup produk dan portofolio produk
membantu perpustakaan untuk menentukan cara mana %ang memiliki potensi untuk berkernbang.
Pada akhim%a, di$ersifikasi serta tata ulang jasa bisa membantu memacu pertumbuhan baru
dalam perpustakaan atau pusat informasi.
1!0trategi Pemasaran
Strategi pemasaran di dalam proses manajemen strategi suatu organisasi dan ia
mengembangkan strategi untuk memastikan posisi pasar dan program demi
keselamatan dan kesuksesan perpustakaan atau pusat informasi. Strategi pemasaran
telah didefinisikan oleh Kotler '*1<7)CJ( sebagai)
6roses mengatur menganalisis peluang pasar
dan memilih posisi pasar. program dan kendali yang menciptakan dan mendukung bisnis serta
memenuhi maksud dan tu=uan organisasi)
Proses strategi pemasaran dimulai dengan audit situasi dan analisis sumber
da%alingkungan, %ang memungkinkan perpustakaan atau pusat informasi
202
mengidentifikasi peluang %ang sejalan dengan misi dasar jasa itu. Sebuah analisis
SHT dan sebuah analisis sistem pemasaran organisasi dapat digunakan ditahapan
ini. Sebuah analisis SHT tidak han%a mengidentifikasi peluang perpustakaan, tetapi
juga ancaman %ang dihadapi dilingkungan eksternal dan kapasitas internal organisasi
'sumber da%a, dan seterusn%a( untuk berurusan dengan semua ini dalam artian
kekuatan dan kelemahann%a .
Proposal apapun tidak han%a hams sejalan dengan misi perpustakaan atau pusat
informasi, tetapi mereka harus bisa menarik diatas skill %ang sudah ada di organisasi. Disini juga
mungkin untuk membagi peluang dengan program&program lain, men%ebarluaskan
bia%a %ang sudah ada. Peluang pemasaran untuk perpustakaan dan pusat infonnasi dianalisis
dengan mempertimbangkan segmentasi pasar, ukuran dan tingkat pertumbuhan klien,.
kebiasaan konsumen, jalan keluar masalah %ang mungkin ada dan beberapa bentuk
mengukur dan meramal tingkat ketertarikan dan keefektifan pela%anan semacam ini
dimasa depan.
Sebuah pasar disebut atraktifbilamana)
*.mempun%ai ukuran %ang bagus&dalam artian, ban%ak orang %ang akan
menggunakan pela%anan ini9
.memiliki potensi untuk berkembang9
-.menguntungkan secara finansial baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang9
3.ada sumber da%a keuangan dan teknis %ang mencukupi serta staff %ang
kompeten dan terlatih9
C.mempun%ai jalan keluar masalah9 dan
J.pela%anan sejalan dengan misi perpustakaan.
Ini bisa menjadi contoh kasus dimana peluang memenuhi keban%akan dari kriteria
ini, tetapi harus tetap tidak aktif hingga, sebagai contoh, sumber da%a keuangan
maupun teknis bisa ditemukan atau melatih staff untuk men%ediakan pela%anan
scmacam itu.
Pertama, target pasar, %ang mengidentifikasi satu grup tertentu %ang mana
203
pela%anan ini akan ditujukan kepadan%a, perlu diidentifikasi kebutuhann%a, ?al ini
diikuti oleh proses persaingan posisi, %ang melibatkan pela%anan penelitian pesaing
dan kebutuhan akan target pasar untuk menemukan pasar atau tempat pasar. InV
menentukan apakah perpustakaan atau pusat informasi dalam posisi saing %ang kuat
atau lemah, apakah program itu menarik dan apakah cakupan alternatif %ang tinggi
atau rendah.
Kedua, jika sebuah target pasar sudah ditentukan dan posisi saing sudah ditentukan
maka strategi pasar mulai dirancang. Ini meliputi pengembangan tujuan pasar serta
objektifn%a. Tujuan bisa meliputi aspek&aspek seperti peningkatan kualitas la%anan
perpustakaan, tingkat partisipasi, dan ingkat kepuasan. Dana perlu dialokasikan untuk
bia%a pemasaran. Pela%anan baru %ang didesain untuk memenuhi pasar %ang baru
harus memiliki niali %ang penting %ang telah dijelaskan oleh para staf sebelum
memulai jasa itu.
Pemasaran campuran adalah bagian kunci dari startegi pemasaran dapat di klasifikasikan
menjadi empat faktor, juga biasa disebut 43P5seperti telah didefinisikan Mc 8arth% '*12*( %aitu)
produk, harga, tempat dan promosi 'Product, Price, Placeand Promotion(
Dari sudut pandang perpustakaan atau pusat infonnasi, produk mengacu
kepada pela%anan dan melibatkan fitur spesial %ang dita"arkan, cara pena"arann%a
dan tingkat pela%anann%a. ?arga berhubungan dengan apakah bia%a langsung
ditempelkan pada jasa seperti pemba%aran untuk penearian online atau fotoeop% dan
apakah ada modifikasi harga seperti diskon atau potongan. Tempat berurusan dengan
pela%anan pro$isi logistik dan lokasi titik pela%anan. Promosi melibatkan iklan dan
kampan%e publisitas, pesan komunikasi penggunaan media disertai timing %ang tepat.
Kampan%e promosi harus diperhitungkan dengan realistis dan dapat dijangkau.
Akhim%a strategi pasar diterapkan dan kendali ditempatkan untuk memastikan bah"a
sumber da%a perpustakaan, pela%anan dan objektif benar&benar coeok dengan pasar
%ang dituju.
Kotler '*1<79 C2J( mengernukakan *J pertan%aan kunei %ang dapat digunakan
selama masa analisis strategi pemasaran untuk menentukan strategi pemasaran
perpustakaan atau pusat infonnasi.
204
Masalah pada analisis strategi pemasaran untuk perpustakaan dan pusat informasi
*! *nalisis Pasar
*.Tren penting apa %ang mempengaruhi industri informasi dan perpustakaanB 'analisis
lingkungan(
.Apa pasar utama bagi pusat informasi atau perpustakaanB 'defrnisi pasar(
-.Apa segmen pasar utama dipasar iniB 'segmentasi pasar(
3.Apa kebutuhan tiap segmen pasarB 'e$aluasi pasar(
.0erapa ban%ak ke"aspadaan, pengetahuan, minat dan ketertarikan ada pada setiap
segmen pasar berkaitan dengan perpustakaan atau pusat informasiB 'ke"asapadaan
pasar dan sikap(
C.0agaimana mas%arakat kunci melihat kita dan pesaing kitaB 'analisis image(
-.0agaimana pengguna potensial mempelajari perpustakaan atau pusat informasi dan
memutuskan bergabungB 'kebiasaan konsumen(
J.0agaimanakah kepuasan pengguna %ang sekarangB 'e$aluasi kepuasan konsumen(
B! *nalisis 0umber Da2a
*.Apa kekuatan dan kelemahan pada staf, program, fasilitas, dll %ang kita rnilikiB
'analisis kekuatan!kelemahan(
*.Peluang apa %ang ada untuk memperluas sumber da%a finansial kitaB 'analisis
masalah dana(
8! *nalisis Misi
*.0isnis apa %ang sedang dijalankan oleh perpustakaan atau pusat infonnasiB 'misi
bisrus(
.Siapa costumer perpustakaan atau pusat infonnasiB 'definisi costumer(
-.Kebutuhan apa %ang cob a kita puaskanB 'target kebutuhan(
3.Pada segmen pasar mana kita akan fokusB 'target pasar(
C.Siapa pesaing utama kitaB 'identifikasi pesaing(
J.Keuntungan apa %ang kita ta"arkan pada pasar %ang menjadi target kitaB 'posisi
pasar(
205
"!Pasar Dan 0egmentasi Pasar
Pasar adalah sekumpulan indi$idu, grup atau institusi %ang aktual dan potensial
sebagai costumer atau produk atau jasa. Pasar bisa dibagi kedalam beberapa grup
dengan pers%aratan tertentu9 ini disebut segmentasi pasar. Pada perpustakaan dan
pusat informasi kita mengenal apa %ang disebut pasar kebutuhan, pasar geografi,
pasar produk dan pasar demografi.
a!Pasar Kebutuhan
Pasar kebutuhan terdiri atas indi$idu atau grup %ang memiliki kebutuhan umum.
Perpustakaan atau pusat informasi tidak dapat memuaskan semua permintaan
pengguna han%a dengan meminjamkan buku. Konsumen mereka mempun%ai
kebutuhan %ang ber$ariasi seperti la%anan faksimil informasi, infonnasi dalam
beragam format 'seperti $ideote@, ensiklopedia atau serial, la%anan rumah, sesi
penceritaan atau la%anan informasi online. Tetapi ada grup tertentu didalam
perpustakaan atau komunitas pusat informasi %ang rnernpun%ai kebutuhan %ang
serupa. Pasar kebutuhan harus pula memikirkan la%anan rumah untuk orang %ang
jornpo, cacat fisik, mereka %ang harus tinggal di rumah karena dioperasi atau
pembedahan, orang tua maupun muda %ang sakit hingga harus menetap di rumah,
orang tua %ang sudah tidak dapat men%etir sendiri atau tidak mampu naik angkutan
umum, dan mereka %ang karena alasan tertentu tidak dapat mengunjungi
perpustakaan.
b! Pasar geografis
Pasar geografis terdiri dari konsumer %ang hidup di daerah atau lokasi geografi
tertentu. Pasar geografis menentukan tipe, ukuran dan lokasi perpustakaan dan pusat
informasi bersama dengan jam buka mereka dan la%anan %ang mereka ta"arkan.
Manajer perpustakaan umum akan dengan aktif mencari lokasi geografi untuk
pela%anan perpustakaan dan mela%ani mereka berdasarkan hal itu pula.
Sebagai contoh, penduduk %ang tinggal di daerah luar metropolitan akan
membutuhkan "aktu buka %ang lebih lama dibanding mereka %ang tinggal di
perkotaan karena "aktu perjalanan mereka akan memakan "aktu lebih lama. =ambuka %ang
lebih lama akan memungkinkan keluarga mengunjungi perpustakaan sebagai satu kesatuan.
0agaimanapunjuga, kepadatan penduduk di bagian dalam kota akan membutuhkan jam buka
206
perpustakaan lebih lama Zdibanding mereka %ang tinggal di luar area metropolitan atau daerah
%ang semi perkampungan.
Daerah perkampungan %ang merupakan kantung isolasi mungkin akan lebih
baik dila%ani dengan perpustakaan mobil. rganisasi %ang mela%ani perpustakaan
khusus %ang memiliki kantor cabang bertempat didaerah itu harus
mempertimbangkan kebutuhan spesifik dari tiap lokasi dan mengembangkan
pela%anan mereka menurut hal itu. Tiap pasar memiliki karakteristikn%a sendiri. Pasar
kebutuhan akan la%anan rumah berbeda dengan pasar geografi %ang membutuhkan
pela%anan %ang mobil. Halaupun keduan%a sama dila%ani dengan Operpustakaan
diatas rodaO tapi perpustakaan rumah ke rumah tentun%a berbedad dengan %ang
dita"arkan kedaerah rural.
(! Pasar Produk
Pasar produk ditentukan oleh permintaan akan produk atau jasa tertentu. Dalam
perpustakaan umum, pasar sebuah produk bisa berupa mereka %ang haus akan
informasi. Ini dapat dipecah lebih jauh lagi menjadi segmentasi pasar untuk mereka
%ang mempun%ai permintaan, katakanlah, komunitas informasi atau teknis.
d.
Pasar Demografi
Segmentasi pasar demografi adalah salah satu metode %ang paling populer dalam
pembedaan segrnen pasar perpustakaan. Mereka sering diasosiasikan dengan
kebutuhan pasar seutuhn%a, dan informasi %ang berhubungan dengan pasar inipun
telah tersedia. Pasar demografi bisa diidentifikasi dari usia, kebangsaan, kebutuhan
sosial seperti hobb% tertentu, olah raga atau bentuk hiburan lainn%a, atau kebutuhan
fisik seperti mereka %ang memiliki kekurangan fisik sehingga membutuhkan akses
keperpustakaan.
Pasar %ang dapat dibagi ke segrnen atau subset %ang dapat diidentifikasi
memerlukan strategi pemasaran indi$idual. Manajer pusat informasi atau perpustakaan harus
a"as dengan segmen pasar mereka %ang sekarang dan juga ukuran %ang potensial dimasa depan9
konsumen utama mereka 'pengguna( dankonsumen potensial 'non pengguna( dan lokasi mereka9
207
kisaran dan tingkatan kea"asan konsumer mereka %ang sekarang dari pela%anan %ang sudah ada9
kebutuhan dan motif mereka menggunakan pela%anan9 dan konsep mereka mengenai
apa %ang mereka kira sebagai altematifbersaing dalam pela%anan perpustakaan.Kekuatan dalam
pendekatan segmentasi pasar terletak pada ken%ataan bah"a hal ini di dasarkan pada kebutuhan
pengguna dan bukan produk atau la%anan itu sendiri. Dapat dipastikan pengguna akhir akan
rnernilih la%anan mana %ang memuaskan kebutuhan indi$idun%a daripada pena"aran pasar
massal. Ini sejalan dengan konsep pemasaran berbasis mas%arakat.
Kebutuhan indi$idual tidak dapat dilepaskan dari situasi apapun karena ini
tidak akan menghernat bia%a. Sebalikn%a manajer pusat informasi atau perpustakaan
harus mencari kesarnaan pengguna %ang memiliki kebutuhan %ang sarna. Ini disebut
kebutuhan produk costumer. 8ontohn%a dapat kita lihat pada sesi bercerita %ang
diadakan tiap minggu untuk anak&anak prasekolah. Se si sernacarn ini akan
mernuaskan sejumlah kebutuhan dan hal ini mungkin tidak diperkirakan oleh pega"ai
manakala rnereka memberikan pela%anan, dan ken%ataann%a rnemang demikian.
8ontoh akan kebutuhan semacam ini bisa kita sebut seperti seorang anak untuk
bersosialisasi dengan anak lain %ang seusian%a9 kebutuhan untuk men%ediakan
permulaan dari hidup dan mengasosiasikann%a dengan perpustakaan9 kebutuhan akan
la%anan titip anak9 kebutuhan orang tua untuk keluar rumah dan berbicara dengan
orang tua %ang lain9 kebutuhan rnempromosikan perpustakaan untuk anak segala usia9
atau kebutuhan untuk berekreasi. =elaslah, satu sesi bercerita akan memuaskan tujuh
$ariasi kebutuhan baik dari orang tua, pega"ai perpustakaan dan anak prasekolah.
e.
&arget Pasar
Pentargetan pasar melibatkan e$aluasi, pemilihan dan konsentrasi terhadap segmen
pasar %ang telah ditentukan perpustakaan untuk dila%anin%a. Ada tiga strategi untuk
rnelakukan hal ini) pemasaran tidak dibedakan, pernasaran dibedakan dan pemasaran
terpusat.
f! Pemasaran tak dibedakan
Dalam pemasaran tak dibedakan atau pemasaran massal perpustakaan berfokus pada
apa %ang menjadi kebutuhan umum setiap orang. a%anan akan diberikan pada keinginan jumlah
208
pengguna %ang paling ban%ak. a%anan ini bisa berupa jasa pemmjaman, jasa se"a antar
perpustakaan dan jasa referensi. Dalam mengurus pela%anan dasar ini, perpustakaan mencoba
untuk mencapai kesempurnaan. Pemasaran tak dibedakan seringkali dikejar "aktu, keterbatasan
finansial, kapan la%anan spesial atau tambahan dibutuhkan dan konsolidasi la%anan dasar. 0ia%a
%ang berkaitan dengan la%anan khusus dapat dihemat tetapi apakah ini merupakan langkah %ang
efektif dalam mengejar konsep pemasaran berbasis mas%arakat masih diperdebatkan.
g! Pemasaran dibedakan
Dalam pemasaran dibedakan sebuah perpustakaan memutuskan untuk beroperasi
daam setidakn%a dua segmen pasar %ang pela%anan serta programn%a didisain secara
terpisah. Di perpustakaan umum ha ini seperti mempun%ai spesialis anak,
pustaka"an pela%anan remaja, pustaka"an khusus pebisnis, pustaka"an khusus
sejarah lokal, pustaka"an khusus orang tua, dan selanjutn%a pustaka"an khusus untuk tiap
bidang tertentu. Tiap & tiapn%a akan mengurus aneka program %ang cocok untuk
aneka kebutuhan dari pengguna perpustakaan %ang berbeda. Tujuan pendekatan ini
adaah untuk men%ediakan a%anan untuk kebutuhan spesifik %ang akan memperkuat
identitas keseluruhan dari perpustakaan di komunitas dan meningkatkan
kegunaann%a. 0agaimana pun juga ada bia%a tambahan untuk ha ini. a%anan spesial
melibatkan staftambahan, bia%a promosi dan administratif.
Dalam pemasaran dapat dibedakan beberapa a%anan perpustakaan bisa jadi
sulit untuk dipromosikan, ini disebut segmen kering. ang lain bisa didesain sebagai
segmen %ang dipertahankan. 0ila kasus seperti ini terjadi maka a%anan akan
diberikan tetapi tidak dipromosikan besar&besaran.
h! Pemasaran terpusat
Pemasaran terpusat terjadi manakala perpustakaan atau pusat informasi terpusat pada
jumlah pasar %ang keeil. Daripada meluaskan perpustakaan %ang keeil menjadi miliksemua
orang, perpustakaan atau pusat informasi memberikan pela%anan %ang jauh lebih mendalam
beberapa daerah, mela%ani sejumlah keeil presentase pasar.
embaga informasi secara tepat guna menentukan target pasar dalam jumlah keeil dan
seeara aktif mela%ani han%a daerah itu. Halaupun pemusatann%a pada daerah tertentu,
perpustakaan atau pusat infonnasi mendapatkan posisi pasar %ang kuat karena pengetahuann%a
209
%ang lebih mendalam akan kebutuhansegmen pasam%a dan reputasin%a. Pusat informasi atau
perpustakaan khusus biasmemutuskan untuk berkonsentrasi untuk seleksi informasi terpilih dan
la%ananreferensi keeepatan tinggi. ?al ini akan tertulis pada tujuan dan objektifn%a, seluruh staf
akan "aspada terhadap prioritas dalam perpustakaan atau pusat informasi dantugas utama
mereka berkisar disini. ;ilai seperti efisiensi, keeepatan dan kebutuhan indi$idual akan menjadi
bagian buda%a korporasi perpustakaan semaeam ini.
Strategi pemasaran terpusat dapat digunakan manakala membuka la%anan %ang baru.
Setelah menentukan beberapa target pasar dan memperhitungkan sumber da%a finansial dan
tingkat keahlian para staf, akan diputuskan bah"a memusatkan la%anan pada segmen pasar
tertentu lebih baik daripada meneoba men%ebar keban%ak bagian dengan hasil %ang minim.
Pembukaan perpustakaan barn atau la%anan informasi memerlukan prosedur untuk dipatuhi, staf
untuk dilatih, kebijakan danrutinitas %ang harus ditetapkan. Ini semua memakan "aktu untuk
memulai operasi dengan basis pasar %ang luas strategi ini tidak akan teradopsi dengan efektif
;antin%a, manakala semua operasi berjalan dengan lanear, dapat dibuat keputusan untuk
meluaskan basis. Ini disebut juga strategi segmen Oroll outO.
Tidak ada strategi %ang superior dari strategi lainn%a. Dalam mengadopsi
strategi target tertentu manajer pusat informasi atau perpustakaan hams mendasarkan
keputusann%a akan tipe perpustakaan9 keuangan, teknis, sumber da%a manusia dan informasi
%ang tersedia9 ketersediaan la%anan %ang bersaing9 kebutuhan pengguna dan pengguna potensial,
dan tipe la%anan %ang potensial untuk dita"arkanpusat informasi atau perpustakaan kemudian
strategi %ang mana %ang paling menarik dalam mencari peluang kekuatan %ang ada dari
lingkungan eksternal lembaga maupun kelemahann%a sendiri.
"*-*LI0I0 0I0&+M P+/&UK*/*-
ang mendasari konsep pemasaran adalah sistem pertukaran. Potensi untuk pertukaran ada
manakala dua atau lebih partai memiliki sesuatu %ang berharga untuk dipertukarkan. Ini bisa
berupa barang, jasa, uang atau niat baik. Pertukaran %ang paling sederhana adalah antara dua
pihak, dan pertukaran semacam ini kita lihat di perpustakaan manakala pengguna perpustakaan
menukarkan uang untuk fotokopi sebuah halaman dari buku referensi. =asa infonnasi dan
erpustakaan juga mena"arkan jasa lain seperti pertukaran bia%a %ang diterima dari pajak. Disini,
idak ada pertukaran langsung antara pengguna dan pemasok, pajak dan bunga diba%arkan kepada
210
organisasi pelindung. Staf perpustakaan dan pusat informasi menukarkan ilmu mereka, skill serta
"aktu dan energi mereka untuk uang 'upah atau honor( dan keuntungan kecil lainn%a dari
bekerja dengan organisasi tersebut.
Penukaran multi partai terjadi manakala tiga partai atau lebih terlibat dalam pertukaran
sesuatu %ang berharga. Pada contoh kasus sesi bercerita di perpustakaan umum, orang tua ingin
agar anakn%a dapat berkumpul dengan teman seba%an%a, terlibat dalam proses belajar dan
merasa senang. Mereka menukarkan "aktu mereka untuk proses pendidikan dan sosia anakn%a.
Mereka juga menginginkan agar pega"ai perpustakaan dapat bersikap ramah dan
perpustakaann%a bersih dan aman. Pada contoh ini mereka menukarkan bia%a untuk pela%anan
dan keselamatan. Anak %ang hadir pun ingin bersenang&senang, mungkin mereka be=ajar sesuatu
dan dari sini ia mendapatkan persetuj uan orangtuan%a. Mereka menukarkan "aktu mereka untuk
merasakan kasih orang tuan%a dan perasaan diterima. Perpustakaan, dalam men%elenggarakan
sesi bercerita, ingin mempromosikan perpustakaan sebagai tempat %ang men%enangkan dan
sebagai institusi informasi untuk segala umur serta belajar sendiri. Sesi bercerita haruslah dapat
memenuhi kebutuhan&kebutuhan ini dalam proses pertukaran.
*-*LI0I0 8I&/*
Studi tentang citra mengukur persepsi %ang orang pun%a ten tang sebuah organisasi. Studi
ini sangat penting untuk sebuah perpustakaan atau pusat informasi karena ini menentukan respon
mas%arakat, %ang tidak perlu sepenuhn%a sama dengan apa %ang dilakukan
erpustakaan itu. Semua perpustakaan dan pusat informasi memerlukan imej %ang
positif untuk menarik dana, calon pega"ai %ang potensial, pengguna atau bahkan sukarela"an
untuk beberapa program tertentu bagaimanapun juga, citra perpustakaan akan berbeda
berdasarkan kelompok pengguna tertentu, minat utama mereka dan cara mereka
mempersepsikan pela%anan %ang dita"arkan. rang de"asa tentu akan mempun%ai persepsi
%ang sangat berbeda tentang sebuah perpustakaan umum dibanding orang tua atau anak pra
sekolah. Pemegang saham akan mempersepsikan perpustakaan lebih kepada konteks finansial
atau fungsin%a dibanding&pengguna %ang akan menilai berdasar konteks pela%anann%a. 8itra
perpustakaan atau pusat informasi adalah jumlah keseluruhankeperca%aan, kesan maupun pikiran
pengguna, pemegang saham, dan non pengguna tentang institusi ini. Komunikasi perpustakaan
bisa mempun%ai sikap %ang ber$ariasi, ada %ang positif dan bisa juga negatif. 0agian&bagian
211
%ang berbeda dari komunitas perpustakaan memerlukan sur$e% untuk mengetahui imej dan
profiln%a. Ini akan termasuk mensur$e% para pemegang saham, pengguna dan non&pengguna
sehubungan dengan sikap dan kepedulian mereka sebagai usaha mengumpulkan spektrum
responsi dari tiap dimensi. Ini dapat dilakukan dengan menan%akan satu&dua sederhana dengan
ja"aban pilihan ganda %ang dapat memberikan skala citra Sektor %ang ber$ariasi untuk tiap
anggota komunitas harus diidentifikasi dengan menan%akan pertan%aan %ang m udah untuk
mendapatkan pendapat mereka tentang perpustakaan. Sebagai contoh, apakah anda konselir,
pengguna atau non& penggunaB Kemudian diberikan kode untuk mengidentifikasi respon grup
untuk
follo%-up
dari kegiatan tersebut. 6espon %ang didapat kemudian ditampilkan dalam bentuk
grafik matriks.
Sektor %ang berbeda dari grup %ang berbeda bisa memiliki imej %ang berbeda
tentang perpustakaan atau pusat infonnasi, tetapi tidaklah perlu untuk men target sesuai
keinginan semua grup ini untuk mengubah imej perpustakaan. >rafik matriks akan
mengidentifikasikan grup mana %ang benar benar penting untuk menjadi target
pen%esuaian dan grup mana %ang merasa bah"a imej perpustakaan saat ini pantas
dipertahankan. Perubahan dalam
imej
dapat membuat perpustakaan atau pusat infonnasi
nampak lebih efisien atau berguna bagi pendanaan ataupun badan pemerintah, atau lebih rele$an
terhadap sektor tertentu di komunitas.
#! 0&UDI K+PU*0*- KO-0UM+-
Studi kepuasari konsumen men%ediakan indikasi mengenai kepuasan pengguna terhadap
la%anan perpustakaan atau pusat informasi. Studi kepuasan konsumen dapat digunakan sebagai
alat pemasaran maupun argumen untuk mempertahankan tingkat pendanaan %ang sudah ada jika
hasiln%a baik, atau untuk meningkatkan pendanaan bila hasiln%a menunjukkan harapan
pengguna akan la%anan diatas %ang sudah tersedia.
0agaimanapun juga, jika studi menunjukkan bah"a harapan akan la%anan
lebih tinggi dari %ang tersedia, mungkin mas%arakat mempun%ai masalah imej.
Mas%arakat bisa meminta la%anan lebih dari %ang telah tersedia dalam batas dana
%ang tetap seperti sekarang, dan ini artin%a mereka perlu diberitahukan bah"a
harapan tersebut di luar jangkauan finansial %ang tersedia, atau mereka mesti
memba%ar tarif %ang lebih untuk membia%ai la%anan tambahan. Ken%ataan&gap
212
harapan adalah perbedaan antara tingkat la%anan %ang mencukupi dan tingkat la%anan
untuk memenuhi keinginan %ang sesungguhn%a.
6afik Matriks dapat membantu perpustakaan menentukan la%anan man a %ang perlu
ditingkatkan kinerja dan kontinuitas la%anann%a 'igur <.-(. >rafik ini menentukan la%anan %ang
memerlukan peningkatan sesuai dengan rating performa dan keutamaan mereka. a%anan
ditunjukkan oleh dua anak panah dan ini mengindikasikan la%anan mana %ang perlu
diperhatikan. a%anan %ang diba"ah kuadran A adalah la%anan penting %ang cukup baik.
a%anan dalam kuadran 0 bisa jadi berkinerja terlalu tinggi dibanding keutamaann%a. Staf
perpustakaan bisa sedikit mengurangi perhatiann%a terhadap la%anan ini. a%anan %ang ada pada
kuadran 8han%a prioritas rendah dan kinerjan%a juga rendah. a%anan ini adalah %ang pertama
akan diabaikan jika sumber da%a kian menipis, agar dapat berfokus pada la%anan %ang terdapat
pada kuadran D. Kuadran D adalah la%anan %ang diutamakan tapi disinilah kinerja perpustakaan
atau pusat informasi dinilai buruk. Staf perpustakaan harus berkonsentrasi dengan sumberda%a
pada daerah ini. Kebutuhan dan kompetensi staf bisa ditukarkan untuk keutamaan dan kinerja
saat memutuskan memperkenalkan la%anan baru ata merasionalisasikan la%an %ang sudah ada.
D. a%anan penting tapi A. e$el kinerja tinggi,
tinkat kinera rendah. 0utuh laanan entin. Pertahankan
di konsentrasikan pada posisi ini.
la%anan area ini.
8. Prioritas rendah mela%ani 0. a%anan kurang penting,
kinera an
sesuai
aanan tinkat kinera tini &bahaa
bisa diabaikan ika dirasa
overkill)
0isa menurani
perlu. perhatian pada la%anan tersebut
tersebut.
%! *-*LI0I0 0IKLU0 9IDUP P/ODUK *&*U .*0*
Siklus hidup produk dan matriks portofolio produk digunakan untuk memutuskan
strategi pemasaran dalam bidang industri dan keuangan. Ini didasarkan pada produk dan bukan
jasa
,
konsep umumn%a cukup berguna untuk pengelola lembaga informasi karena membantu
membedakan la%anan mana %ang pun%a potensi pertumbuhan. Pertumbuhan atau penurunan
daIam la%anan berpengaruh pada alokasi bia%a, teknologi, tingkatan staf dan arah la%anan
perpustakaan atau pusat informasi di masa depan.
Siklus hidup produk didasarkan pada konsep bah"a produk atau la%anan, seperti mahuk
213
hidup, mempun%ai rentang jangka hidup. Proposisi dasarn%a adalah pertumbuhan pasar dan
karakeristik persaingan berubah dari satu tingkatan siklus hidup ke tingkatan selanjutn%a.
Perubahan ini WmemiIiki implikasi penting untuk pemasaran dan strategi perencanaan.
Tingkatan pengenaIan dari sebuah perpustakaan atau pusat inormasi bisan%a
ditandai dengan tingkat pertumbuhan %ang pelan daIm penggunaan, ikIan besar& besaran dan
promosi. Staf harus mengembangkan peIa%anan untuk dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
Pada tingkat pertumbuhan, ada peningkatan dalam penggunaan la%anan %ang masih
dipromosikan besar&besaran, dan para staf pun harus berusah lebih jauh lagi untuk dapat
memenuhi kebutuhan pengguna. Tingkat kede"asaan dilihat dari karakteristik seperti pela%anan
sudah membentuk suatu standar, pertumbuhan pun berjalan pelan dan han%a sedikit "aktu dan
uang %ang diluangkan untuk iklan. DaIam tingkat penurunan, semakin sedikit orang %ang
menggunakan pela%anan tapi kadangkala dikalahkan oleh la%anan lain %ang lebih tepat atau
mungkin sebaikn%a la%anan itu direndahkan prioritasn%a atau ditiadakan saja.
Konsep siklus hidup mempun%ai beberapa kelemahan %aitu tingkatan dalam
siklus hidup tidak bisa sepenuhn%a dipisahkan dan akan sulit membedakan pada
tingkatan mana siklus hidup suatu la%anan sepenuhn%a jatuh. +ntuk la%anan
perpustakaan, tingkat kede"asaan adalah tingkat dominan dan keban%akan la%anan
jatuh di tingkat ini. Sering kali sulit untuk memperkirakan kapan tingkat selanjutn%a
dari siklus hidup akan bermula atau berapa lama hingga ia berakhir. Strategi
peremajaan dapat digunakan untuk menghentikan penurunan siklus hidup.
Teknologi informasi memiliki dampak %ang signifikan terhadap siklus hidup pusat
214
R,$/',-as
G/-a
S")a",.
Wa"/
informasi dan perpustakaan di masa de pan. Seiring dengan semakin canggih dan meningkatn%a
perkembangan teknologi informasi, hal ini akan mempersingkat siklus hidup perpustakaan atau
pusat informasi, hal ini dikarenakan ada cara baru untuk mengirim dan mengakses informasi, dan
dengan demikian la%anan %ang telah ada akan sulit bersaing. ?al ini sudah terlihat dari dampak
adan%a compact disc sebagai pen%impan data ataupun la%anan informasi online. ?asil akhir
dari dampak ini mengharuskan manajer pusat informasi atau perpustakaan untuk menaruh,
perhatian lebih terhadap siklus hidup produk maupun la%anan di masa depansementara siklus
hidup produk atau la%anan berfokus atas pertumbuhan dinamis, matriks portofolio menekankan
pertumbuhan pasar 'keatraktifan( dan posisi persaingan relatif 'kekuatan( dari produk atau
la%anan. Seiring dengan permintaan terhadap pusat informasi atau perpustakaan untuk lebih
kompetitif, dan seiring dengan ancaman pri$atisasi membesar, signifikansi matriks portofolio
produk 'la%anan( akan meningkat.
Matriks %ang paling ban%ak digunakan adalah %ang dikembangkan oleh 0oston dalam
a/er '*1<7( 8onsulting >roup '08>(. ebih sering disebut matriks portofolio 08>, matriks ini
mengklasifikasikan tiap unit bisnis menurut potensin%a untuk berkembang dan posisi saing
relatifn%a. Pada pusat infonnasi atau perpustakaan, la%anan dapat diganti dengan unit bisnis.
Matriks 08> mengklasifikasikan produklpasar ke empat grup dan menggunakan Iingkaran,
dengan daerah proporsional untuk tiap tiap $olume penjualann%a, untuk memberikan imej $isual
tentang produk organisasi %ang sekarang. Pada pusat informasi atau perpustakaan, la%anan dapat
diganti dengan $olume penjualan untuk memberikan gambaran dari pela%anan %ang sekarang.
Menurut matriks 08>, produk %ang
mempun%ai
pasar tinggi dan
pertumbuhan tinggi 'bintang( dapat mencukupi dirin%a sendiri dalam aliran dana.
Mereka memberikan marjin profit %ang terbesar. Dalam artian la%anan infonnasi atau
perpustakaan, ini adalah la%anan %ang sangat penting dan jika memnugkinkan
diekspansi. 8epat atau lambat, LbintangL akan menjadi Lsapi uangL seiring pencapaian mereka ke
tingkat kede"asaan dari produk atau jasa. Konsep tentang jual produk sapi uang adalah aset
berharga9 mereka memberikan pendapatan tinggi di pasar %ang pertumbuhann%a pelan. Seiring
produk menghasilkan uang lebih ban%ak dari %ang diperlukanO untuk mempertahankan pasar dan
ini harus dipertahankan dengan cara apapun. Dalam la%anan infonnasi atau perpustakaan, Lsapi
uangL sama dengan la%anan tetap %ang memiliki tingkat penggunaan %ang tinggi dan %ang
pesaingn%a sedkit. Ini adalah la%anan %ang berharga san strategi pemasaran harus diterapkan
215
untuk mempertahankan pasar mereka. a%anan Lsapi uangL mempertahankan imej nilai
perpustakaan atau pusat infonnasi dan membantun%a memastikan kesuksesan dan
keselamatann%a.
Kambing adalah produk dengan tingkat pasar rendah dan pertumbuhan angka pelan. 0ila
dilihat untuk masa depan agak kurang me%akinkan. LKambingL dalam perpustakaan atau pusat
informasi dibandingkan pada la%anan %ang menurun dalam penggunaan dan kalah oleh la%anan
%ang lebih baru dan lebih baik9 dengan kata lain,ini adalah la%anan %ang telah gagal mencapai
potensi mereka.
LAnak
bermasalahL adalah produk dengan potensi tingkat pertumbuhan %ang tinggi tetapi
han%a memiliki pasar %ang rendah. Mereka membutuhkan aliran uang %ang lebih besar untuk
mempertahankan sekaligus meningkatkan kue pasar mereka. =ika sukses, maka di masa di masa
depan akan berubah menjadi LbintangL %ang selanjutn%a berubah jadi Lsapi uang. =ika gagal maka
akan menjadi LKambingL. Dalam perpustakaan atau pusat infonnasi, Lanak bermasalahL biasan%a
sama dengan la%anan baru %ang memerlukan dana besar untuk penegasan dan promosin%a. 0isa
juga merupakan la%anan %ang kinerjan%a tak baik. 0isa terdapat ban%ak alasan atas kinerja %ang
buruk9 mungkin saja tidak diurus dengan memadai, atau akibat dari penerapan strategi
pemasaran %ang tidak tepat dengan menampilkan la%anan&la%anan ini padamatriks portofolio,
pusat informasi atau perpustakaan dapat menentukan kegunaan la%anan dan posisin%a, dan
kemudian menghubungkann%a dengan siklus hidup produk atau la%anan dan
hubunganpemasaran serta perencanaan strategin%a.Matriks 08> berguna untuk
mengenali bah"a produk la%anan( memiliki tingkat pertumbuhan %ang berbeda dan menekankan
pangsa pasar %ang dipegang oleh tiap produk 'la%anan( di tingkat pertumbuhan %ang sama.
)! K+U-**- *-*LI0I0 PO/&O$OLIO D*L*M M+-*&U/ 0&OK 6P+/0+DI**-
0UMB+/ I-$O/M*0I5
Pada sistem perpustakaan umum multi&cabang konsep siklus hidup bisa digunakan untuk
memperpanjang hidup stok dengan mengidentifikasi titik "aktu dimana stok
bisa ditransfer ke cabang perpustakaan lainn%a. 0eberapa tipe stok tertentu lebih
populer atau lebih sering digunakan dari stok lainn%a. Sebagai contoh, buku fiksi
mempun%ai siklus hidup %ang berbeda. 0eberapa kar%a pengarang tertentu lebih
populer dibanding %ang lainn%a sehingga bukun%a lebih cepat kusam sementara %ang
216
lainn%a tampak tak pemah dibaca.
0uku dengan minat pasar %ang terbatas memiliki jumlah %ang meningkat saat
pertama kali diperkenalkan ke perpustakaan. Pada beberapa titik jumlah akan
menurun seiring produk 'buku( mele"ati tingkat kede"asaan dan masuk ke tingkat
penurunan. =ika pada tingkat ini, buku ditransfer ke perpustakaan lain maka akan
menjadi subjek strategi peremajaan. Akan ada audiens 'pengguna( %ang baru untuk
buku dan siklus hidup produk akan mulai lagi, memperpanjang hidup dan nilai buku
tersebut.
Matriks portofolio 08> adalah alat %ang penting untuk menge$aluasi kualitas stok di
lemari perpustakaan. O0uku larisO adalah LbintangL. Mereka menjadi Lsapi uangL manakala harga
aslin%a sudah disesuaikan dengan jumlah %ang beredar, atau jika keberadaann%a di lemari
perpustakaan memberikan imej %ang baik bagi perpustakaan karena memiliki koleksi terkini.
LKambingL adalah stok %ang ada di lemari perpustakaan kama tak seorang pun mau membacan%a.
Semua perpustakaan memiliki beberapa LKambingL9 hasil dari kesalahan dalam pemilihan stok,
manakala pasar untuk item tertentu salah penilaian, atau terjadi kesalahan begitu. LAnak
bermasalahL sebanding dengan informasi berharga tetapi sering diabaikan oleh pengguna atau
staf perpustakaan karena bentuk, penampilan, atau kurang pengetahuan akan isin%a. Stok Lanak
bennasalahL bisa menjadi bintang melalui pendidikan dari staf perpustakaan atau promosi
perpustakaan dengan menampilkan stok ini dengan cara %ang menarik. =ika dibiarkan begitu saja
tentu akan menjadi kambingG.
?!DI7+/0I$lK*0I D*- P+/+M*.**- P+L*;*-*-
Ada saatn%a manakala tampak bah"a sebuah perpustakaan atau pusat informasi tidak
dapat mengekspansi pela%anann%a di pasar dasarn%a. Pertumbuhan melalui pasar
telah mengering, dan jika pertumbuhan itu berlanjut, la%anan baru atau pasar pasti akan mencari.
Pusat informasi atau perpustakaan memiliki empat pilihan dalam kasusu ini) untuk berahan
dalam keadaan stabil dan menerima status %ang sekarang9 untuk mencari pasar %ang baru9 untuk
membagin%a ke daerah baru9 atau untuk men%ediakan la%anan baru untuk pasar %ang sudah
ada
217
Market %ang ada Market sama
a%anan baru Perbedaan '
diversity2
a%anan
ambar Diersiikasi strategi untuk perpustakaan atau pusat informasi
Perubahan dalam kebiasaan konsumen, kebiasaan pesamg, teknologi atau kebijakan
pemerintah juga dapat mempengaruhi perpustakaan atau pusat informasi untuk mengadopsi
salah satu strategi di atas. Pilihan %ang sama juga muncul untuk perpustakaan dan la%anan
informasi. Strategi peremajaan dapat digunakan untuk men%embuhkan kekurangan pela%anan
setelah penggunaan sekian lama atau menghentikan penurunan siklus hidup produk baik
dengan menerapkan strategi, mendisain ulang la%anan, memfokus ulang atau men%usun ulang
'
recast
(.
0elum dimodifikasiModifikasi
6ecapture market6edesign market
okus +lang6ecast
ambar 0trategi /ejuenisasi 6penurunan5
ource+
a/er
et al)
'*1<3)*&<(. ?ak cipta '*1<3(
olehfoundation of the chool of
Bussiness
di +ni$ersitas Indiana. Pemakaian dengan i/in.
0trategi rekapitulasi
Strategi rekapitulasi mencoba untuk membangkitkan kembali pasar %ang lama. Mereka
berkonsentrasi pada pengguna %ang sekarang dan sebelumn%a tanpa memodifikasi la%anan.
Tampilan di perpusakaan %ang mempromosikan la%anan %ang sudah berjalan adalah cara strategi
rekaptur.
0trategi /edisain
Mendisain ulang berarti melibatkan $ersi modifikasi dari la%anan atau bagian stok
perpustakaan %ang telah mengalami penurunan atau sebelumn%a diabaikan. Alasan sebenarn%a
218
Pengguna
sekarang!sebelum
n%a
Pengguna
baru!beda
untuk penolakan dari pengguna tak akan berhasil lagi dan mungkin dapat menarik minat
pengguna %ang sekarang. Dalam perpustakaan atau industri penerbitan, mendisain ulang
seringkali terjadi ketika pengarang tertentu tidak sesuai mode dan diperbaiki dengan memberi
sentuhan dalam bentuk format baru seperti kertas sampul %ang gloss%. Industri film dan tele$isi
sering menjadi pemicu bagi disain ulang stok perpustakaan, menciptakan permintaan untuk para
pengarang %ang tidak populer selama beberapa "aktu.
0trategi re(ast
Strategi recast digunakan dalam pemasaran untuk memodifikasi la%anan demi pengguna
baru. Tujuann%a adalah untuk mengkapitalisasi kekuatan dan pengalaman organisasi, "alaupun
beberapa pen%esuaian untuk la%anan dan pasar harus tetap terjadi. 8ontoh strategi recast dalam
perpustakaan umum adalah seperti misaln%a sesi bercerita %ang tadin%a ditujukan untuk anak
prasekolah, diubah menjadi format %ang berbeda %aitu terapi buku untuk orang tua.
0trategi refo(us 6fokus ulang5
okus ulang melibatkan pemasaran la%anan %ang menurun atau diabaikan untuk
pengguna baru. 8ontoh seperti ini adalah pemasaran koleksi sejarah lokal, %ang
mungkin bisa diterapkan melalui materi pro%ek sekolah, untuk diterbitkan sebagai
artikel serial di harian lokal atau sebagai identitas lokal atau tempat %ang menarik, Strategi
semacam ini akan dapat menghasilkan penggunaan la%anan %ang lebih ban%ak lagi oleh
mas%arakat umum. Keputusan perpustakaan untuk meremajakan atau mern$ariasikan la%anan
akan tetap hams didasarkan pada sumberda%a serta kapabilitas %ang ada. Potensi dari
peremajaan itu sendiri untuk memberi kontribusi bagi nilai sebuah perpustakaan atau
pusat informasi, bia%a %ang diperlukan dan memperkirakan memperpanjang masa
hidup dengan basis keuntungan hams juga die$aluasi. Dalam memilih strategi %ang paling tepat,
ukuran modiikasi la%anan dan tingkat usah pemasaran %ang diperlukan untuk merangsang
permintaan juga perlu di e$aluasi.
Latihan
*.+raikan strategi analisis pemasaran untuk produk dan jasa informasi
.=elaskan analisis sistem pertukaran nilai informasi sebagai komoditas
-.0agaimana pembentukan citra pada kelambagaan informasi
219
3.0agaimana analisis siklus lembaga informasi
/+$+/+-0I
Kotler, P., it/6o%, P. and Sha", 6. '*1<7(,
*ustralian Marketing Management
'S%dne%) Prentice ?all(.
a/er, H., umani, M. and Xuraeshi, [. '*1<3(, LProduct 6eju$enation strategiesL
Bussiness &orizons.
;o$ember&December, pp.*&<.
Mc8arth%, #.
=.
'*12*(,
Basic Marketing+ a managerial approach
'3
th
edn.('?ome"ood,
Ill.) Ir"in(.
Modul >
Beberapa strategi dalam membuat keputusan
Pendahuluan
220
Membuat ketetapankegiatan manajemen %ang sangat penting, khususn%a %ang
berhubungan dengan perencanaan, karena jika belum ada ketetapan maka
perencanaan atau
pelaksanaan
tidak
akan tersusun
, sebagian manajer mudah sekali membuat keputusan sedangkan
%ang lain sangat berhati&hati, tindakan mengambil keputusan ini ada kaitann%a dengan pola pikir
mereka.
Ketetapan bisa sangat sederhana dan jelas, atau kompleks danmembingungkan.
Selanjutn%a, %ang paling sulit adalah men%usun struktur padaproses pembuatan keputusan.
Keputusan %ang kompleks dan tidak terprogram akanmemberi pengaruh besar kepada persepsi
orang terhadap informasi %ang mereka dapat saat ini dibandingkan dengan masa lalu
Teknik Manajemen %ang baru membantu membuat keputusan secara efektif,dan
menekankan bah"a keputusan %ang berkualitas akan terlihat dalam praktekn%a.Teknik ini
memiliki beberapa keterbatasan. Teknik ini sangat berhasil pada organisasiterbuka dimana
ba"ahan memiliki pengetahuan dan kemampuan %ang memampukanmereka membuat
keputusan&keputusan berdasarkan informasi.Pendekatan pohonkeputusan room and etton
dapat dipakai untuk memisahkan perluasan partisipasipekerja dalam membuat keputusan.
+ntuk membuat keputusan %ang efektif, informasi dibutuhkan.Tingkat dan kapabilitas
informasi tergantung pada tingkat manajemen %ang dipakai.
Kegiatan Belajar 1
1! Proses Membuat Keputusan
221
Membuat keputusan adalah proses pemisahan jalur tindakan tertentu setelah
mempertimbangkan lingkungan danflingkup solusi alternatif untuk masalah %ang diberikan. Ada
delapan langkah dasar untuk membuat keputusan %ang rasional)
*.Memonitor atau menga"asi lingkungan internal dan eksternal dimana keputusan itu akan
diambil
.Men%elidiki dan memperjelas masalah, rincian utama masalah dan siapa %ang terlibat
dalam masalah itu. Menjajaki dan mendiagnosa sifat dasar masalah tersebut dengan
melihat solusi masalah sebagai tujuan utama.
-.Mengumpulkan data & data tambahan.
3.Merancang solusi alternatif untuk masalah tersebut. ?al ini melibatkan pertimbangan
media %ang digunakan untuk mengurangi atau memecahkan masalah.
C.Solusi alternatif ini dipantau untuk mengantisipasi hasiln%a. Tiap hasiln%a diukur sesuai
dengan kemungkinan keberhasilan dan keuntungan dan kerugian relatif dai solusi
alternatif satu dengan %ang lain.
J.Memilih salah satu solusi.
2.Solusi %ang terpilih mungkin sebaikn%a din%atakan sah terlebih dulu sebelum
dilaksanakan.
<.?asiln%a kemudian die$aluasi melalui penga"asan dan pembacaan hasil. =ika hasiln%a
tidak efektif, proses pengambilan keputusan mungkin perlu diulang lagi sebagai bagian
dari proses pengendalian.
Tiga langkah a"al adalah identifikasi masalah sedangkan sisan%a adalah pemecahan
masalah.Kerumitan proses pengambilan keputusan berganung pada apakah keputusan itu
terprogram atau tidak terprogram. Menurut Simon '*1J7) *&<( keputusan terprogram bersifat
jelas dan berulang, dengan prosedur pelaksanaan tetap ada untuk memecahkan kembali masalah&
masalah. Sehingga tidak perlu mencari metode %ang baru untuk memecahkan masalah karena
ada kepastian bah"a alternatif %ang dipilih akan berhasil. Digunakan pula pendekatan rasional
dalam pengambilan keputusan. Sebagai contoh keputusan untuk memesan satu set lemari buku
baru dari sebuah perusahaan pelengkap kebutuhan lemari untuk perpustakaan %ang ternama.
Keputusan %ang tidak terprogram biasan%a bersifat ino$atil tidak berstruktur dan tidak ada
prosedur %ang pasti untuk memecahkann%a 'ibid(.Keputusan tidak terprogramdiambil karena
222
organisasi 'atau manajer( belum pernah menghadapi situasi seperti itu sebelumn%a, ataubisa pula
terjadi manakala ban%ak pertimbangan penting %ang mesti dipikirkan dan menghadapi situasi
%ang belum jelas.Informasi mengenai situasi biasan%a sulit didapatkan dan strukturn%a sangat
minim.Manajer&manajer perlu menggunakan iatuisi darr keuntungan dari pengalaman terdahulu
ketika membuat keputusan tak terprogram.Sebagai contoh dari keputusan tak terprogram adalah
dalam latihan menetapkan tujuan didalam organisasi.
"! Pengambilan Keputusan Dan Peren(anaan
Pengambilan keputusan adalah bagran %ang men%atu dengan latihan
perencaniuln.Keputusan tidak terprogram dibuat oleh manajemen %ang hebat manakala
menentukan misi, tujuan, dan tujuan akhir organisasi. Keputusan %ang dibuat pada tingkatan ini
berhubungan dengan apa %ang ingin dcapai oleh organisasi. Dalam menentukan strategi atau
tujuan utama keputusan sangat berhubungan dengan arah organisasi.Tujuan operasional
membutuhkan keputusan seperti bagaimana mencapai tujuan utama. Proses penghitungan bia%a
menentukan berapa ban%ak uang%ang dianggarkan. Pembagian tugas membutuhkan siapa %ang
akan terlibat, akhirn%a pemantauan pelaksanaan membutuhkan keputusan seberapa baikkah
organisasi dalam mencapai tujuan utaman%a. Seiring dengan keputusan men%entuh ke tingkatan
%ang lebih rendah, mereka menjadi lebih dapat diprogram.
0eberapa proses pengambilan keputusan sekarang dilakukan dengan menggunakan
aplikasi komputer supa%a prosesn%a menjadi lebih efektif serta lebih baik dan cepat dalam
mengambil keputusan di masa %ang akandating
#! Persepsi, +mosi Dan Pengambilan Keputusan
Pengambil keputusan di perpustakaan atau pusat informasi bekerja dalam dunia %ang
kompleks dan tanpa kepastian.Dalam membuat keputusan mereka berurusan dengan apa%ang
mereka pandang sebagai fakta.Persepsi mereka tentang lingkungan eksternal didasarkan pada
diskusi&diskusi dengan kolega mereka dalam organisasi eksternal, membaca laporan terpilih dan
pengamatan pribadi.0etapapun detiln%a pembicaraan mereka atau laporan %ang merekabaca,
informasi %ang mereka miliki masih terbatas.Karena mustahil untuk mendapatkan tiap potongan
informasi %ang rele$an dengan pembuatan keputusan dan oleh karena itu persepsin%a terbatas.
223
Interpretasi seorang manajer dari rangsangan lingkungan juga dipengaruhi oleh apa %ang ia
pelajari dari pengalaman %ang lalu. Ini juga merupakan sifat asal dari subordinat. Sehingga,
semua orang mencoba menganalisis kebiasaan oftmg lain tetapi tidak "aspada dengan $ariabel
%ang menpengaruhin%a dan begitulah persepsi muncul dalam pengambilan keputusan. Posisi
seseorang dalam sebuah organisasi bisa mempengaruhi apa %ang terlihat dan kepentingan
men%atu dalam kebiasaan %ang diamati. #hingga, nilai keputusan dan hasiln%a bisa berbeda pada
tingkatan %ang berbeda dalam satu organisasi. Sebuah keputusan %ang dipandang sebagai
pemecahan suatu isu %ang sulit di satu tingkatan bisa saja tidak signifikan di tingkat %ang lain.
Serupa dengan itu, %ang terlihat sebagai keputusan kecil di satu tingkatan, bisa saja
mengandungkonsek"ensi %ang besar di tingkatan lain.
Penting bagi manajer perpustakaan dan pusat informasi untuk "aspada dan paham bah"a
pengambilan keputusan adalah sebuah proses emosi. Perasaan semacam bias menilai diri sendiri
dan adana%a pengalaman mempengaruhi proses emosional dalam pengambilan keputusan. #mosi
terlibat dalam mendiagnosa dan rnenentukan masalah, memilih solusi %ang dapat diterima dan
dalam melaksanakan solusi tersebut.
%! Ma(am Pengambilan Keputusan
15 9emisfer otak kiri dan kanan
Aneka ga%a pengambilan keputusan dapat kita temui di antara para manajer. Sebuah
penjelasan untuk atribut pribadi %ang berbeda dan ga%a keputusan manajer bisa ditemukan pada
penggunaan otak manusia. tak manusia bisa dibagi dalam dua bagran.Ada dua hemisfer pada
otak, %ang kiri dan %ang kanan.tak kiri mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan, dan otak
kanan mengendalikan bagian tubuh sebelah kiri. tak kanan dan kiri mempun%ai ga%a berpikir
%ang berbeda. Pada keban%akan orang otak kiri terlibat dalam kegiatan berpikir %ang
menggunakan
bahasa, logika, analisig alasan dan kemampuan matematika. Ia juga diasosiasikan
'dihubungkan( dengan tingkat ketelitian, pengenalan, dan klasifikasi masalah dan hasil %ang
optimal dari "aktu ke "aktu. ?emisfer otak sebelah kanan lebih berhubungan dengan gambar,
memikirkan imej, ke"aspadaan ruang, kemampuan & kreatif dan berpikir intuitif.tak kanan,
diperdebatkan, lebih baik dalam melihat keseluruhann%a.Kemampuan memecahkan masalah,
menulis dan merencanakanmembutuhkan penggunaan otak kiri tingkat tinggi, sementara otak
224
kanandihubungkan dengan lemampuan untuk membuat hubungan tak logis dan melihat pola atau
trend keseluruhan.tak kanan juga rnenggunakan intuisi sebagai basispengambilan keputusan.
"5 Kapan menggunakan ma(am pengambilan keputusan 2ang berbeda
Ada empat ga%a utama dalam pengambilan keputusan) Direktif 'langsung(,
analitis,konseptual, dan kebiasaan '"atak(. Seringkali ada lebih dari satu ga%a
pengambilankeputusan %ang tepat dan manajer bisa memilih ga%a %ang tepat untuk situasi itu.
#5 a2a Langsung
Menurut 6o"e '*1<3)*<( manajer dengan ga%a langsung cenderung efisien dan.bertindak
logis, tapi biasan%a pula memiliki toleransi rendah untuk ambiguitas dankompleksitas kognitif
%ang rendah pula. Mereka cenderung otokrat, memilikikebutuhan kekuasaan %ang tinggi dan
menjaga kendali dengan ketat.Mereka berfokuspada keputusan teknikal, memilih struklur %ang
sistematis.Keputusan dibuat dengancepat, dengan informasi %ang minim, biasan%a didapatkan
secara $erbal, danmempertimbangkan sedikit alternatif saja.?an%a dalam rentang pendek, dan
biasan%ajuga mempertimbangkan kebutuhan internal.
%5 a2a *nalitis
Manajer %ang analitis memiliki toleransi %ang lebih besar pada arnbiguitas disbanding
manajer langsung, tetapi ia membutuhkan kendali penuh pbda pengambilankeputusan.
Keputusan mereka didasarkan pada analisis %ang lebih hati&hati, merekamemerlukan informasi
serta mempertimbangkan alternatif %ang lebih ban%ak pula.Mereka cenderung berhati&hati tapi
juga menikmati adan%a $ariasi.Mereka mampuberadaptasi dan menghadapi situasi %ang
baru.Manajer %ang analitis berorientasipada pemecahan masalah dan berjuang untuk
mendapatkan hasil %ang maksimal.
)5 a2a Konseptual
>a%a konseptual sangal luas dalam tampilan luarn%a, berorientasi pencapaian dan
mempertimbangkan ban%ak alternatif.Mereka menghargai komiunen dan iregrias serta lreatif
225
dalam menemukan pemecahan masalah.Mereka berfokus pada isuisujangka panjang berorientasi
kedepan dan dapat bernegosiasi dengan efektif.Mereka sesekali menggunakan teknik mengambil
keputusan partisipatif.
?5 a2a Kebiasaan 64atak5
Manajer dengan ga%a kebiasaan sangat memperhatikan organisasi dan perkembangan indi$idu
'orang(. Mereka mudah berkomunikasi, menunjukkan empati dan mencoba untuk lebih
persuasif.Mereka berfokus pada jangka pendek atau menengah.Mereka menggunakan data
terbatas karena cenderung menekankan pada pengambilan keputusan melalui orang&orang.
)! Manajemen Partisipatif Dan Dalam Pengambil Keputusan
Pendukung sekolah manajemen humas menekankan teknik manajemen partisipatif dalam
mengambil keputusan %ang melibatkan inklusi indi$idu atau grup dalam proses pengambilan
keputusan. ?asil %ang diharapkan adalah keputusan dengan kualitas lebih tinggi, penerimaan
%ang lebih besar dan identifikasi %ang lebih besar dengan organisasi.
0a"ahan seringkali memiliki informasi praktik %ang rele$an sehubungan dengan kerja
perpustakaan %ang tak mungkin dimiliki seorang manajer karena perbedaan tugas di antara
keduan%a. 0a"ahan juga akan menggunakan informasi ini dalam proses pengambilan keputusan
jika dii/inkan. Pada tingkat pelaksanaan, hal ini mungkin saja menghasilkan pemecahan %ang
lebih dapat diterapkan.. +saha indi$idu atau anggota gup akan memberikan rentang sudut
pandang %ang lebih luas dalam proses pengambilan keputusan. tni akan mengarah pada
kreati$itas %ang lebih besar dalam menemukan pemecahan masalah.
0a"ahan %ang telah terlibat dalam proses pengambitan keputusan akan lebih cenderung
termoti$asi untuk memastikan proposal %ang dilalsanakan karena ada perasaan berkomitmen
terhadap keputusan tersebut. Perasaan ikut terlibat ini juga mengarah kepada identifikasi %ang
lebih besar dengan organisasi dan tujuann%a.0a"ahan mungkin akan meningkat rasa pedulin%a
atas tujuan organisasi setelah ikut berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
?! Manajemen Partisipatif Dalam Organisasi
Keuntungan
226
Pengambilankeputusan partisipatif berhubungan dengan kepemimpinan dan ga%a
organisasi. Pemimpin %ang dekat dengan ba"ahan '"atak( lebih cenderung melaksanakan
pengambilan keputusan partisipatif dibanding pemimpin berorientasi tugas 'langsung(.Tipe
organisasi dimana manajer pusat informasi atau pustaka bekerja juga menentukan apakah
pendekatan otoriter atau bersama%ang digunakan.Sebuah organisasi terbuka lebih cenderung
men%emangati manajemen partisipatif dibanding organisasi %ang mekanis.Tingkatan ba"ahan
atau partisipasi grup dalam pengambilan keputusan terbatas pada beberapa $ariabel seperti
kemampuan, minat,
skill
kepemimpinan, dan daerah kebebasan terlibat.Pengetahuan,
kemampuan dan minat ber$ariasi antara indi$idu dan grup.0atasan aturan organisasi mungkin
ada dalam bentuk "aktu %ang dibutuhkan untuk mencapai keputusan, lebih jelas lagi bila
lingkungan luar berubah dengan cepat. Mungkin tidak ada "aktu untuk menjelaskan keadaan
%ang terlibat,latar belakang keputusan dan $ariabel lain %ang diperlukan untuk diketahui
dalampengambilan keputusan, atau untuk prosedur %ang diambil %ang memungkinkan
grupbertemu dan membuat keputusan. Subjek keputusan juga bisa mencegah terjadin%a grup
pengambilan keputusan.Keputusan strategis membutuhkan pengetahuanmendetil dari lingkungan
ekstemal %ang tak mungkin mungkin dibuat oleh mereka ditingkat operasional.
Pembuatan keputusan partisipatif berguna untuk memecahkan perbedaandiantara anggota
grup %ang mana jika tak diperhatikan bisa menghalangi kesepakatanbersama. Proses komunikasi
terlibat dan pembagian nolma dan nilai akanmempengaruhi secara positif moti$asi pega"ai dan
menghasilkan tentangan %anglebih sedikit. >rup juga akan mendapatkan resiko %ang lebih kecil
dibanding pembuat kcptnan indi$idrl karena orang cenderung merasa aman jika melakukan
sesuatu bersama&sama.
Kerugian
Pengambilan keputusan secara partisipatif juga mempun%ai kerugian.Kadang ini digunakan
sebagai pengganti oleh manajemen untuk membuat keputusan %ang sulit. Ada pula tendensi
untuk menunda keputusan dengan nrelempar masalah dari satu komite ke komite %ang lain.
Kegagalan untuk membuat keputusan dan menundan%a adalah teknik manajemen %ang tidak
efektif. Kebutuhan akan keputusan itu akan tetap tinggal dan staf akan mengetahui kegagalan
atau penundaan keputusan untuk alas an apapun. Manajemen juga akan tetap bertanggung ja"ab
atas penerapan keputusan, hal ini tetap menjadi urusan semua pihak hingga keputusan %ang
227
paling pas dapat dibuat. >rup pembuat keputusan bisa menjadi mahal dalam pengertian "aktu
para staf. Keputusan grup secara ber$ariasi akan memakan lebih ban%ak "aktu disbanding
tindakanneksekutif +ntuk memperkirakan bia%a penuh dari pembuatan keputusan partisipatif
harus dikalikan dengan jumlah semua orang %ang mengadiri rapat grup. Pembuatan keputusan
partisipatif kadang menghasilkan keputusan dengan kualitas rendah atau sebuah kompromi %ang
biasan%a tidak efektif. 0ahkan bisa saja terjadi kesulitan membuat keputusan %ang akan
menrugikan dan atau menghasilkan keputusan %ang lebih buruk dari pada keputusan indi$idu.
=ika terdapat seseorang %ang merasa superior, atau jika salah satu anggota memiliki sikap
mendominasi, keputusan grup bisa saja tidak mencerminkan grup tersebut. Ini bisa menimbulkan
efek rendah diri dan akan berbaha%a untuk moral grup dan menjadi faktor negatif untuk
moti$asi, karena akan timbul perasaan frustasi dan tidak berguna.
a! Pendekatan Pohon Keputusan 7room dan ;etton
ictor room dan Philip etton '*12-( telah mengembangkan sebuah pendekatan pohon
keputusan untuk mengetahuo ga%a keputusan LoptimalL %ang bisa saja tepat untuk seorang
manajer dalam situasi tertentu. ima alternatif ga%a mengambil keputusan dan prosedur %ang
melibatkan beberapa atau semua pimpinan dan ba"ahann%a pun disediakan. Dua $ariasi bersifat
otokrat, dua lagi bersifat konsultatif, dm %mg satu lagi adalah keputusan gabungan oleh atasan
dan ba"ahan. Dua elemen penting dalam memilih ga%a pengambilan keputusan adalah
'a(memastikan bah"a fu mbud keputusan %ang berkualitas dan
'b(memastikan bah"a keputusan itu nemenuhi pencapaian %ang diperlukan untuk penerapan
%ang efektif.
Alur gerak proses keputusan memunculkan tujuh pertan%aan. Pengguna berproses melalui
'pohon( proses keputusan %ang berkaitan dengan ja"aban mereka 'igur 2.( Sebuah poin
sebagai terminal %ang mengindikasikan ga%a%ang mana akan dicapai melalui struktur keputusan.
228
a.Apakah masalah mempun%ai pras%arat kualitasB
b.Apakah sa%a memiliki informasi %ang cukup untuk membuat keputusan
berkualitastinggiB
c.Apakah masalahn%a terstrukturB
d.Apakah penerimaan keputusan oleh ba"ahan penting untuk pelaksanaan %ang efektif
e.=ika sa%a %ang akan membuat keputusan itu seorang diri, apakah sa%a merasa pasti bah"a
ini akan diterima oleh ba"ahan sa%aB
f.Apakah ba"ahan berbagi dengan tujuan organisasi untuk turut dalam memecahkan
masalah iniB
g.Apakah konflik pada ba"ahan bisa terjadi dalam solusi %ang dipilihB
$igur A!1 *Iur gerak proses keputusan
Sumber) room '*12J. l1(. c( AMA8M, di$isi dari American Management Associations, ;e"
ork. Diceiak ulang dengan i/in penerbit.?ak&hak diakui.
ima >a%a room dan etton adalah )
AI Manajer membuat keputusan seorang diri, menggunakan informasi %ang dimiliki olehn%a dan
benar&benar tersedia saat itu.
AII Manajer mengumpulkan informasi %ang diperlukan dari ba"ahan kemudian menentukan
keputusan %ang tepat. Peran %ang dimainkan oleh %ang lain adalah men%ediakan informasi %ang
diperlukan untuk manajer dan bukan membuat atau menge$aluasi alternatif. 0a"ahan bisa diberi
229
tahu tentang keseluruhan permasalahan dan bisa juga tidak.Manajer berbagi cerita tentang
masalah %ang dihadapi kepada ba"ahan secara indi$idu dan meminta pendapat tiap indi$idu
tanpa membuat ba"ahan berkumpul menjadi grup. Manajer kemudian membuat keputusan %ang
bisa merefleksikan input atau perasaan ba"ahan dan bisa jugatidak.
8IIManajer berbagi situasi keputusan dengan ba"ahan sebagai grup dan mengklasifikasikan
ide serta anjuran mereka dalam sebuah pertemuan grup.?asil keputusan bisa mencerminkan
masukan serta perasaan ba"ahan dan bisa juga tidak.
>IIManajer berbagi situasi keputusan dengan ba"ahan sebagai grup, dan grup itumembuat
dan menge$aluasi alternatif&alternatif.Manajer tidak mencobamempengaruhi ba"ahan dan mau
menerima dan menerapkan solusi appun%ang dicapai konsensus.Manajer beraksi cenderung lebih
sebagaipembimbing grup.
I-$O/M*0I D*- &I-K*&*- 0+/&* 0&$*& P+MBU*&*- K+PU&U0*-
Ketersediaan informasi sangat penting dalam proses pembuatan keputusan.
Keputusandibuat pada tiga tingkatan strategis, taktis, dan pelaksanaan dan informasi
sangatberguna untuk menge$aluasi tindak alternatif pada tiga tinkat ini. Informasidibutuhkpn
untuk membuat keputusan tentang suatu kegiatan dalam sistem pustakaberbeda dari %ang
dibutuhkan untuk rnembuat keputusan tentang sistem secarakeseluruhan, baik dalam tingkat detil
maupun kekomprehesifann%a. 0ergantungdalam tingkat mereka dalam hirarki, manajer akan
membutuhkan baik informasistrategis 'atas(, taktis 'tengah(, maupun pelaksanaan 'baris(. 'igur
2.(Karena manajemen top berurusan utaman%a dengan lingkungan ekstemal,keban%akan
informasi mereka berasal dari sumber eksternal, sebagai contoh, daripertemuan atau selama
percakapan dengan rekan mereka. Informasi ini bisaberhubungan dengan alokasi pendanaan
pemerintah, informasi strategis tentangsupplier mereka, deti&detil teknologi baru atau aturan
aturan %ang masih tertunda.
Sehubungan dengan ketatn%a "aktu mereka, manajemen top han%a tertarik
denganpandangan %ang sudah benar&benar ringkas dari informasi internal organisasi.
Merekabiasa mempekerjakan asisten peneliti untuk men%ediakan ringkasan ini untuk
mereka.Manajemen kelas menengah berurusan dengan informasi baik dari lingkunganluar dan
230
dalam.+rusan mereka lebih cenderung pada putusan taktis sehinggamembutuhkan informasi
%ang berkaitan dengan alokasi sumber da%a manusia, uangdan teknologi, merancang pembia%aan
serta melaporkan hasil %ang dicapai.Manajerkelas menengah biasan%a tertarik dengan hasil kotor
dari tiap komponen unit %angberoperasi. Data dikumpulkan dari sumber dan dikombinasikan
dengan informasi lain dari sumber eksternal, seperti laporan tahunan perpustakaan lain. Ini
digunakan untuk tujuan perbandingan dan tujuan mengukur hasil, untuk membantu membuat
keputusan dan rintrk men%iapkan laporan %ang akan diberikan pada manajemen top. Informasi
ini juga digunakan untuk mempengaruhi perencanaan proses pen%usunan aturan %ang dibuat di
tingkat %ang lebih tinggi.
Pada tahapan manajemen ini, informasi eksternal secara signifikan berbeda dalam sumber
dan karakler dari informasi internal atau %ang didapat dari manjemen top. Kadangkala termasuk
pula pembicaraan telepon dan tak sengaja mendengar pembicaraan pihak lain. =ika informasi
semacam ini dimaksudkan untuk digunakan sscara efektif dalam keputusan apapun %ang di
proses di tingkatan manajemen menengah, kebenaran dan kela%akann%a harus telah ditentukan
sebelumn%a. Manajer baris pertama mendapatkan hampir semua informasi untuk membuat
keputusan dari dalam, menggunakan informasi internal organisasi %ang sangat terbatas.Mereka
menerima instruksi dari manajemen menengah dan mengumpulkan data sehubungan dengan
kegiatan pustaka di tingkat transaksi.Mereka hatus membuat keputusap pelaksanaan %ang
berhubungan dengan persoalan hari ke hari atau kegiatan spesifik seperti jad"al staf berdasarkan
aturan dan pers%aratan pelaksanaan.
/*-KUM*-
Penekanan sekarang ada pada manajemen partisipatif dan pembuatan keputusan bersama
oleh grup agar mencapai hasil atau solusi terbaik %ang mungkin diraih.0ergantung pada
situasin%a, pembuatan keputusan secara partisipatif bisa menghasilkan solusi %ang lebih kreatif
atau lebih dapat diterapkan.Pendekatan pohon keputusan room dan etton bisa digunakan
untuk menentukan perluasan partisipasi pega"ai dalam pembuatan keputusan.+ntuk membuat
keputusan %ang efektif, dibutuhkan sejumlah informasi. Tingkatan dan perluasan dari informasi
akan bergantung pada tingkat manajemen mana %ang menggunakann%a.
231
Kegiatan Belajar "
1! Manajemen Penga4asan
Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar di Pergrrnran Tinggi %ang mendukung
tidak han%a proses pembelajaran tetapi juga mendukung Tri Darma Perguruan Tinggi lainn%a
%akni penelitian dan pengabdian mas%arakat Peran Perpustakaan Perguruan Tinggi sangat
strategis bagi kepentingan pemenuhan fasilias belajar ci$itas akademika, karena Perpustakaan
merupakan lembaga penunjang %ang mampu membantu ter"ujudn%a iklim pendidikan %ang
kondusif di Perguruan Tinggi.
Karena itulah, perpustakaan harus mampu memberikan la%anan terbaik kepada semua
stakeholder perpustakaan %akni pemberi mandat %aitu pimpinan +ni$ersitas serta
pemustaka.Salah satu upa%an%a adalah dengan menerapkan sistem manajemen %ang baik,
dimana manajemen Perpustakaan harus memastikan semua fungsi manajemen di Perpustakaan
berjalan lancar.Salah satu diantaran%a adalah fungsi penga"asan.Penga"asan 'controlling(,
secara umum merupakan fungsi manajemen %ang menga"asi dan mengendalikan semua fungsi
manajemen lainn%a %akni Planning, rgani/ing, dan Actuittng berjalan dengan lancar.Sehingga
perlum%a sangat penting dalam manajemen sebuah lembaga!organisasi. leh karena itulah
penting bagi Perpustakaan untuk melakukan manajemen penga"asan %ang efeltif dan efisien
dalam memberda%akanjemua sumber da%a %ang dimiliki oleh perpustakaan. Salah satu
upa%an%a adalah dengan melalcukan fungsi penga"asan 'controlling( dalam manajemen dengan
konsisten.Karena kelemahan dalam kenjalankan fungsi penga"asan bisa berdampak pada tidak
tercapain%a tujuan organisasi bahkan %ang terburuk adalah kredibilitas negatif sebuah organisasi.
"! Definisi Penga4asan
(ontrolling)
dalam manajemen
8ontrolling berasal dari kata menunjuk '
to order
(, mengarahk an '
to direct
(, mengatur'
to
regulate
(, melalcukan penga"asan '
to supervize
(, untuk tetap dalam batas&batas '
to keep
%ithin limits
(, memimpin untuk mengantisipasi '
ro lead in order to anticipate
( .
Istilah controlling juga memiliki akar kata dalam bahasa ingsris ,,Kontra&roll, Dandalam
bahasa Perancis Ocontre&rolO, %ang berarti unfuk mem$erifikasi keadaanberjalan berdasarkan
keadaan %ang ditetapkan sebelumn%a.'Serban,7**( sedangkan definisi
controlling
, menurut
beberapa ahli manajemen adalah sebagaiberikut
232
a! Menurut /obert .! Mo(kler
Penga"asan %aifu usaha sistematik menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan
perencanaan merancang sistem informasi umpan balik, rhembandingkan kegiatann%ata dengan
standar, menentukan dan mengukur de$iasi&de$iasai dan mengambiltindakan koreksi %ang
menjamin bah"a semua sumber da%a %ang dimiliki telahdipergunakan dengan efektif dan efisien
b! Menurut 9enri $a2ol
8ontrolling adalah suatu usaha terdiri dari metihat segala sesuatu %ang sedangdilakukan
sesuai dengan rencana %ang telah diambil, perintah %ang telah diberikan,dan prinsip&prinsip %ang
telatr ditetapkan.bjek adalah untuk menunjukkankesalahan agar mereka dapatdiperbaiki dan
dicegah berulang.
(! Menurut +$L Brea(h,
8ontrollingjuga memeriksa kinerj a smtini terhadap %ang telah ditentukan standar%ang
terdapat dalam rencana, dengan tujuan unfuk memastikan kemajuan %angmemadai dan kinerja
%ang memuaskan.
d! Menurut 9arold Koont3,
Controlling
adalah pengukuran dan koreksi kinerja dalam rangka untukmemastikan bah"a
perusahaan tujuan dan rencana dibuat unfuk mencapai mereka%ang dicapai.
>o$indarajan mendefinisikan manajemen penga"asan 'Management8ontrolling( sebagai
sebuah proses dimana manajer mempengaruhi anggota lainn%adalam organisasi untuk
menimplementasikan strategi&strategi organisasi. '>o$indarajan dalam Serban, 7**(.
Sementara menurut #mil '7*7(, penga"asan sebagai konsep firngsi dari manajemen,
memiliki peran untuk mengkoordinasikan perencanaan, kontrol dan pen%ebaran dalam arah
untuk mendapatkan hasil sesuai %ang direncanakan. Tentun%a penga"asan itu bukan terkait
dengan karakteristik kualitatif dari produk melainkan korelasi antara hasil %ang telah
direncanakan dengan proses kemajuan dan implementasin%a. ebih lanjut #mil membedakan
konsep penga"asan sebagai fungsi %ang merupakan tugas penting dan pokok manajemen,
dengan penga"as sebagai %ang bertanggung ja"ab dalam peran mengkoordinasikan beberapa
233
rencana dan mengkoordinasikan seluruh proses perencanaan, serta memberikan kontribusi pada
implementasi dari kebijakan strategi. Dalam perusahaan kecil dan menengah, biasan%a fungsi
penga"asan dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan, dan penga"as sendiri
bertaransformasi dari seorang supplier ke departemen konsultasi %ang ikut bertanggung ja"ab
meraih tujuan organisasi!perusahaan.
#! Bentuk'bentuk Penga4asan
15 Penga4asan Pendahulu
'
feefor%ard control. steering controls
(
Penga"asan ini dirancang untuk mengantisipasi pen%impangan standar dan memungkinkan
koreksi dibuat sebelum kegiatan terselesaikan. Penga"asan ini akan efektif bila manajer dapat
menemukan informasi %ang akurat dan tepat "aktu tentang perubahan %ang terjadi atau
perkembangan tujuan.
"5 Penga4asan 8on(urrent
'
concurrent control
(
aitu penga"asan Oa&TidakO, dimana suatu aspek dari prosedur harus memenuhi s%arat %ang
ditentukan sebelum kegiatan dilakukan guna menjamin ketepatan pelaksanaan ke giatan.
#5 Penga4asan Umpan Balik
'
feedback control. past-action controls
(
aitu mengukur hasil suatu kegiatan %ang telah dilaksanakan, guna mengukur pen%impangan
%ang mungkin terjadi atau tidak sesuai dengan standar.
%! &ahap
Proses Penga4asan
*. Tahap Penetapan Standar
Tujuann%a adalah sebagai sasaran, kuota, dan target pelaksanaan kegiatan %ang
digunakan sebagai patokan dalam pengambilan keputusan. 0entuk standar %ang umum
%aitu )
a. standar phisik
b. standar moneter
c. standar "akfu
. Tahap Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Digunakan sebagai dasar atas pelaksanaan kegiatan %ang dilakukan secara tepat
-. Tahap Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
234
0eberapa proses %ang berulang&ulang dan kontinue, %ang berupa atas,pengamatan,
laporan, metode, pengujian, dan sampel
3. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisa Pen%impangan.
Digunakan untuk mengetahui pen%ebab terjadin%a pen%impangan danmenganalisan%a
mengapa bisa terjadi demikian, juga digunakan sebagai alatpengambilan keputusan
bagai manajer.
C. Tahap Pengambilan Tindakan Koreksi
0ila diketahui dalam pelaksanaann%a terjadi pen%impangan, dimana perlu
adaperbaikan dalam pelaksanaan
)! Peran(angan Proses Penga4asan
Hilliam ?. ;e"man menetapkan prosedur sistem penga"asan, dimanadikemukakan limajenis
pendekatan, %aitu )
*.Merumuskan hasil diinginkan, %ang dihubungkan dengan indi$idu
%angmelaksanakan.
.Menetapkan petunjuk, dengan tujuan untuk mengatasi dan
memperbaikipen%impangan sebelum kegiatan diselesaikan, %aitu dengan )
a. pengukuraninput9
b. hasil pada tahap a"al 9
c. gejala %ang dihadapi 9
d. kondisi perubahan%ang diasumsikan
-.menetapkan standar petunjuk dan hasil, dihubungkan dengan kondisi %angdihadapi.
3.Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik, dimana komunikasipenga"asan
didasarkan pada prinsip manajemen b% e@ception %aitu atasan diberi informasi bila
terjadi pen%impangan dari standar.
C.Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi, bila perlu suatu tindakan diganti
235
?! Implementasi Konsep Manajemen Penga4asan 6
Management ontrolling
5 di
Perpustakaan
Pada prinsipn%a, konsep manajemen penga"asan %ang telah diuraikan di atas adalah
konsep %ang umum %ang bisa diaplikasikan di semua organisasi atau lembaga. Dalam tulisan ini,
penulis akan mengimplementasikan konsep ters]but di lembaga informasi seperti perpustakaan
Perguruan Tinggi dan menggabungkann%a dengan konsep pengendalian, pengukuran, analisis
dan perbaikan %ang merupakan salah satu klausul "ajib dalam sistem manajemn mutu
International Standar rgani/ation 177*)77< .
Dalam IS, Pemantauan dan pengukuran proses merupakan kegiatan %ang dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui apakah proses %ang dilaksanakan sudah mengarah kepada hasil
%ang direncanakan. Selain itu pemantauan proses %ang baik akan menghindarkan organisasi dari
pelaksanaan proses %ang salab sehingga membutuhkan "aktu dan sumber da%a %ang besar dalam
proses perbaikann%a. Dengan adan%a pemantauan proses maka kesalahan %ang terjadi bisa
diketahui sedini mungkin dan kemudian dapat diambil berbagai tindakan sesegera mungkin.
0erikut ini akan dipaparkan tahapan proses manajemen penga"asan di perpustakaan %ang
meliputi)
1! &ahap Penetapan 0tandar
Penetapan standar pela%anan di Perpustakaan penting untuk ditetapkan dan dikomunikasikan
baik kepada internal pengelola perpustakaan maupun pada eksternal perpustakaan seperti
pemberi mandat dan pemustaka. Standar %ang dimaksud meliputi)
a.Kebijakan untuk menjamin mutu la%anan di Perpustakaan, misalkan ) Kebijakan
peningkatan mutu di Perpustakaan din%atakan sebagai berikut)
Perpustakaan bertekad untuk secara konsisten men%ediakan bahan pustaka %ang berkualitas
dengan la%anan prima serta terus meningkatkan pemantauan, e$aluasi dan perbaikan mutu secara
berkelanjutanO
b.Sasaran kualitas minimal la%anan di Perpustakaan) Sasaran harus terukur dan konsisten
dengan kebijakan perpustakaan. Misalkan)
a( Persentase judul buku "ajib %ang sesuai dengan kebutuhan program studi minimal 22Q
pada akhir tahun 7*-.
b( Haktu pengolahan buku maksimal satu jam kerja efektif dengan tingkat kesalahan
maksimal *7Q.
236
c( 6ata&rata tingkat kepuasan pemustaka secara runum minimal 2