Transcript
1 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
Â
TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
MEMBACA KRITIS UNTUK MENULIS ILMIAH
DOSEN PENGAMPU :
Heny Dwi Arista, M.Pd
DISUSUN OLEH :
Rini Nuraini 115130100111026
Oktalavia Dwi Noer R. 115130100111036
Dina Anisa Isnu Hidayati 115130100111046
Ricko Ardya Pradana 115130101111032
Septian Vidya Pangastuti 115130101111041
Tyar Jatu Almira 115130105111002
Redika Yudha Kurniadi 115130107111020
PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
2 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Bahasa
Indonesia dengan judul
Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah
ini dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah berkontribusi
dalam penyelesaian makalah ini dengan sebaik-baiknya. Untuk itu dalam kesempatan ini kami
menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan
baik. Oleh karena itu, tim penulis (Kelompok 2) dengan segala kerendahan hati dan dengan
tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan teman-
teman sekalian khususnya para calon dokter hewan.
Hormat Kami,
Kelompok 2
3 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
Â
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ...................................................................................................... 2
Daftar isi ............................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 4
1.4 Manfaat ........................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 6
2.1 Membaca Kritis .............................................................................................. 6
2.2 Menulis Ilmiah ................................................................................................ 8
2.3 Teknik Mengenali Identitas Referensi dan Memilih Bahan Tulisan .............. 9
2.4 Teknik Menulis Kutipan ................................................................................. 10
2.5 Teknik Menulis Daftar Rujukan ..................................................................... 16
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 23
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 24
4 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Membaca kritis sangat relevan dengan kehidupan kita sebagai mahasiswa yang
dituntut untuk menambah wawasan dan mengambangkan ilmu sehingga akan sangat
bermanfaat karena kita akan dapat memanfaatkan hasil pembacaan kita yang cermat
dan matang. Berdasarkan hal itulah membaca kritis merupakan kegiatan belajar yang
penting dan wajib dikuasai oleh mahasiswa. Namun, dalam kegiatan membaca kritis
untuk menulis ilmiah perlu diperhatikan teknik
–
tekniknya, seperti teknik mengenali
identitas referensi dan memilih bahan tulisan, teknik menulis kutipan, dan teknik
menyusun daftar rujukan agar mendapatkan kesempurnaan dalam penulisan ilmiah.
Penulisan karya tulis ilmiah memerlukan persyaratan baik formal maupun
materiil. Persyaratan formal menyangkut kebiasaan yang harus diikuti dalam
penulisan, sedangkan persyaratan materiil menyangkut isi tulisan. Sebuah tulisan akan
mudah dipahami dan menarik apabila isi dan cara penulisan yang memenuhi
persyaratan dan kebiasaan urnum.
Dalam penulisan ilmiah, kita sering mengambil kutipan dari beberapa sumber
informasi, baik itu melalui jurnal, artikel, buku, seminar, workshop, situs online dan
lain sebagainya. Sehingga seorang mahasiswa perlu mempelajari teknik menggunakan
referensi, teknik menulis kutipan dan daftar pustaka atau rujukan. Sehingga
mahasiswa dapat menulis karya ilmiah dengan baik dan benar sesuai kaidah-kaidah
yang berlaku.
Sebagai mahasiswa kedokteran hewan, sangat penting untuk mempelajari
teknik-teknik dalam penulisan karya ilmiah untuk kepentingan penulisan skripsi,
thesis, dan penelitian-penelitian lainnya yang bersifat medis veteriner.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1
Apakah yang dimaksud dengan membaca kritis?
1.2.2
Apakah yang dimaksud dengan menulis ilmiah?
1.2.3
Bagaimana teknik mengenali identitas referensi dan memilih bahan tulisan?
1.2.4
Bagaimana teknik menulis kutipan?
1.2.5
Bagaimana teknik menulis daftar rujukan?
5 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
1.3
Tujuan
1.3.1
Untuk mengetahui tentang membaca kritis
1.3.2
Untuk mengetahui tentang menulis ilmiah
1.3.3
Untuk mengetahui teknik mengenali identitas referensi dan memilih bahan
tulisan
1.3.4
Untuk mengetahui teknik menulis kutipan
1.3.5
Untuk mengetahui teknik menulis daftar rujukan
1.4
Manfaat
Manfaat pembuatan makalah
Membaca Kritis Untuk Menulis Ilmiah
adalah
untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca tentang teknik
–
teknik
penulisan referensi, kutipan dan daftar pustaka untuk menulis karya ilmiah yang baik
dan benar.
6 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Membaca Kritis
Membaca kritis merupakan kegiatan membaca untuk mendapatkan informasi
yang relevan dan diperlukan untuk tulisan yang akan dikembangkan (Rahardi, 2010).
2.1.1 Ragam Membaca Kritis
Ada berbagai ragam membaca kritis bergantung pada jenis informasi
seperti apa yang kita inginkan, yaitu (Badudu, 1981):
1.
Membaca cepat atau sekilas untuk membaca topik
Membaca cepat bertujuan untuk mengetahui informsi secara umum
yang dibicarakan dalam tulisan. Dalam hal ini, perlu memfokuskan
perhatian pada bagian-bagian tertentu. Kita bisa membaca tulisan dengan
cepat/secara sekilas dari awal sampai akhir. Dari kegiatan membaca cepat
ini, kita mendapat ide tentang topik tulisan yang kita baca.
2.
Membaca cepat untuk informasi khusus
Membaca cepat juga bisa dilakukan jika kita menginginkan
informasi khusus dari sebuah tulisan. Perhatian kita hanya tertuju pada
bagian-bagian yang kita inginkan. Bagian-bagian yang mengandung
informasi yang tidak dinginkan tidak mendapat perhatian dari kita.
3.
Membaca Teliti untuk Informasi Rinci
Ketika ingin mendapatkan informasi rinci tentang suatu hal dalam,
kegiatan membaca difokuskan pada bagian yang mengandung informasi
yang kita ketahui secara rinci. Saat kita sampai pada bagian tersebut, kita
membacanya dengan teliti sampai kita benar-benar memahami informasi
yang kita dapatkan. Bagian-bagian lain yang tidak kita perlukan tidak
perlu dibaca lebih lanjut.
2.1.2 Membaca Kritis Tulisan atau Artikel Ilmiah
Membaca tulisan atau artikel ilmiah berbeda dengan membaca jenis
tulisan lain karena jenis informasinya berbeda. Tulisan ilmiah biasanya berisi
informasi yang merupakan hasil penelitian. Ini berbeda dengan jenis tulisan
lain yang informasinya bisa berupa pendapat dan kesan pribadi yang belum
dibuktikan melalui penelitian dan prosedur ilmiah. Berikut adalah beberapa hal
yang mungkin perlu diperhatikan dalam membaca tulisan atau artikel ilmiah
(Rahardi, 2010).
7 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
1.
Menggali tesis atau pernyataan masalah
Tulisan atau artikel ilmiah biasanya mempunyai tesis atau
pernyataan umum tentang masalah yang dibahas. Sebuah tesis biasanya
diungkapkan dengan sebuah kalimat dan menilai apakah penulisannya
berhasil atau tidak dalam membahas atau memecahkan masalah yang
diajukan.
2.
Meringkas butir-butir penting setiap artikel
Meringkas butir-butir penting setiap artikel yang kita baca perlu
dilakukan karena ringkasan itu bisa dikembangkan untuk mendukung
pernyataan yang kita buat. Dengan adanya ringkasan, kita juga tidak perlu
lagi membaca artikel secara keseluruhan kalau kita memerlukan informasi
dari artikel yang bersangkutan.
3.
Memahami konsep-konsep penting (pandangan ahli, hasil penelitian, dan
teori)
Memahami konsep-konsep penting dari tulisan ilmiah perlu
dilakukan untuk mendukung tesis atau pernyataan umum tulisan. Dengan
memahami konsep-konsep penting dari sebuah tulisan ilmiah, kita juga
dapat lebih memahami konsep-konsep yang akan kita kembangkan dalam
tulisan.
4.
Menentukan bagian yang akan dikutip
Mengutip pendapat orang lain merupakan kegiatan yang sering kita
lakukan dalam menulis. Dalam mengutip bagian dari sebuah tulisan ilmiah
juga perlu memperhatikan relevansi bagian tersebut dengan tulisan kita.
5.
Menentukan implikasi dari bagian/sumber yang di kutip
Dalam mengutip bagian dari sebuah artikel perlu menyadari
implikasinya, apakah kutipan itu mendukung gagasan yang akan kita
kembangkan dalam tulisan atau sebaliknya.
6.
Menentukan posisi penulis sebagai pengutip
Dalam mengutip pernyataan yang ada sebuah artikel, perlu secara
jelas meletakkan posisi kita. Apakah kita bersikap netral, menyetujui atau
tidak menyetujui pernyataan yang kita kutip.
2.1.3 Karakteristik Membaca Kritis
Membaca kritis pada dasarnya merupakan langkah lebih lanjut dari
berpikir dan bersikap kritis. Adapun kemampuan berpikir dan bersikap kritis
meliputi (Nurhadi, 1987):
8 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
a.
Menginterpretasi secara kritis
b.
Menganalisis secara kritis
c.
Mengorganisasi secara kritis
d.
Menilai secara kritis
e.
Menerapkan konsep secara kritis
Teknik-teknik yang digunakan untuk meningkatkan sikap kritis adalah
sebagai berikut yaitu (Nurhadi, 1987):
a.
Kemampuan mengingat dan mengenali ide pokok paragraf, tokoh-
tokoh cerita dan sifat-sifatnya
b.
Kemampuan memahami atau menginterpretasi makna tersirat
c.
Kemampuan menganalisis
d.
Kemampuan menilai isi bacaan
2.2 Menulis Ilmiah
Menulis adalah kegiatan menyusun serta merangkaikan kalimat agar pesan,
informasi, serta maksud yang terkandung dalam pikiran, gagasan, dan pendapat
penulis dapat disampaikan dengan baik. Untuk itu satu kalimat harus disusun sesuai
dengan kaidah gramatika, sehingga mampu mendukung pengertian baik dalam taraf
significance maupun dalam taraf value. Sebagai proses kreatif yang berlangsung
secara kognitif, penulisan karya ilmiah dan penyusunan laporan tulisan ilmiah,
sekurang-kurangnya memuat tahap, yaitu (Badudu, 1981):
A.
Tahap Persiapan (Pra-Penulisan)
Tahap persiapan adalah ketika seseorang merencanakan, mengumpulkan
dan mencari informasi, merumuskan masalah, menentukan arah dan fokus tulisan,
mengolah informasi, menarik tafsiran dan inferensi terhadap realitas yang
dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati dan lain-lain yang akan
memperkaya masukan kognitifnya yang akan diproses pada tahap selanjutnya.
B.
Tahap Inkubasi
Tahap ketika sesorang memproses informasi yang telah dimilikinya,
sehingga mengantarkannya pada kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
C.
Tahap Iluminasi
Tahap ketika datangnya inspirasi, yaitu gagasan yang muncul secara tiba-
tiba dan dilakukan tahap verifikasi atau evaluasi yaitu apa yang dituliskan sebagai
hasil dari tahap iluminasi diperiksa kembali, diseleksi dan disusun sesuai dengan
fokus laporan atau tulisan yang diinginkan.
9 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
2.3 Teknik Mengenali Identitas Referensi dan Memilih Bahan Tulisan
2.3.1 Teknik Mengenali Identitas Referensi
Referensi adalah cara standar untuk mengakui sumber informasi dan
ide-ide yang telah digunakan dalam karya ilmiah yang dibuat oleh peneliti. Di
dalam karya ilmiah, penulisan referensi (citation mark, citation) harus
dilakukan dengan baik karena pembaca harus dapat mengecek sumber aslinya
mengenai ide atau informasi yang digunakan di dalam karya ilmiah tersebut.
Penulis harus menulis daftar referensi yang ada di domain publik yang dapat
dibaca oleh pembaca, baik dalam letter, paper, proseding, jurnal, skripsi, thesis,
disertasi (Bayu, 2001).
Kata referensi berasal dari inggris reference dan merupakan kata kerja
to refer yang artinya menunjukan kepada. Buku referensi adalah buku yang
dapat memberikan keterangan topik perkataan, tempat, peristiwa, data
statistika, pedoman, alamat, nama orang, riwayat orang-orang terkenal.
Pelayanan referensi adalah pelayanan dalam menggunakan buku-buku
referensi.di perpustakaan biasanya buku-buku referensi di kumpulkan
tersendiri dan di sebut “koleksi referensi” sedangakan ruang tempat
penyimpanan disebut ruang referensi. Buku-buku referensi yang karena
sifatnya sebagai buku penunjuk, harus selalu tersedia di perpustakaan sehingga
dapat di pakai oleh setiap orang pada setiap saat (Bayu, 2001).
Analogi: mengumpulkan bahan tulisan = mengumpulkan bahan
bangunan untuk membuat rumah. Banyaknya bahan ditentukan oleh bentuk
dan tujuan penulisan.
Dalam tulisan ilmiah, bentuk tulisan yang relevan adalah tulisan
ekspositori atau eksposisi yang bertujan menjelaskan konsep dan gagasan
secara terperinci. Bahan-bahan tulisan dapat digali dari sumber-sumber
dokumen, baik berupa buku, jurnal, majalah, koran, maupun informasi yang
diakses melalui internet.
2.3.2 Cara menelaah buku yang telah ditemukan
Ada cara yang dapat dilakukan, yakni cara daftar isi. Teknik daftar isi,
misalnya Masalah Peningkatan Gairah Belajar di Perguruan Tinggi. Judul buku
Belajar di Perguruan Tinggi. Langkah yang ditempuh (1) membuka daftar isi,
(2) mencari bab dan subbab yang membahas hal belajar, misalnya ditemukan
di bab II, (3) membaca dengan cermat bab II yang berkaitan dengan masalah
belajar, dan bab lain diabaikan (Bayu, 2001).
10 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
2.4 Teknik Menulis Kutipan
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber.
Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan dapat diperoleh dari
kamus, ensiklopedi, artikel, jurnal, karya ilmiah, laporan, buku, majalah, internet, dan
lain sebagainya. Kutipan ditulis untuk menegaskan isi uraian memperkuat pembuktian,
dan kejujuran sumber penulisan (Widjono, 2007).
Teknik menulis kutipan terdiri atas dua model, yaitu kutipan langsung dan
tidak langsung. Kutipan langsung berarti merujuk pada pendapat penulis lain melalui
teks aslinya (salin-tempel teks). Kutipan tidak langsung berarti merujuk pendapat
penulis lain melalui ide/gagasannya (salin-tempel ide). Adapun penjelasan dari
kutipan langsung dan kutipan tidak langsung adalah sebagai berikut.
1.
Kutipan Langsung
Kegiatan kutipan langsung merupakan kegiatan
copy-paste
. Kewajiban atas
kegiatan
copy-paste
ini adalah mencantumkan sumber rujukan. Hal ini dilakukan
untuk member penghargaan kepada penulis aslinya. Kegiatan
copy-paste
memilik
rasa bangga yang rendah bagi penulis.
Kutipan langsung memiliki tiga model, yaitu (a) kutipan ringkas kurang
dari 40 kata, (b) kutipan 40 kata atau lebih, dan (c) kutipan yang sebagian
dihilangkan. Berikut ini penjelasan ketiga model kutipan tersebut dengan contoh
teks di bawah ini.
Sumber:
Mangkunegara,A.P.2007.
Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan
, Bandung :Rosda
Gambar 1.1 Kutipan Teks
a.
Kutipan Ringkas Kurang dari 40 kata
Kutipan ini ditulis dengan menggunakan tanda kutip. Kutipan langsung ditulis
persis aslinya
copy-paste
teks. Kewajiban yang muncul karena tindakan ini adalah
mencantumkan nama belakang penulis, tahun terbit, dan halaman.
a.Benefit (Keuntungan) dan Pelayanan
Benefit adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk pegawai yang secara cepat dapat
ditentukan. Sedangkan pelayanan adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk pegawai
yang tidak dapat secara mudah ditentukan.
Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan modal kerja,
dan meningkatkan keamanan. Adapun kriteria program benefit adalah biaya, kemampuan
membayar, kebutuhan, kekuatan kerja, tanggung jawab social, reaksi kekuatan kerja, dan
relasi umum. Sedangkan program pelayanan adalah laporan tahunan untuk pegawai, surat
kabar perusahaan, toko perusahaan,
discount
(potongan harga) produk perusahaan, bantuan
hokum, fasilitas ruang baca dan perpustakaan, pemberian makan siang, adanya fasilitas medis,
dokter perusahaan, tempat parker, ada program rekreasi atau darmawisata.
11 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
Model di atas ditulis dengan mencantumkan nama belakang penulis dengan
huruf capital di awal, diikuti tahun dan halaman yang diberi tanda kurung
dengan pemisah tanda titik dua (:) tanpa spasi. Selain model di atas, dapat juga
menggunakan model berikut.
Model di atas mencantumkan nama belakan penulis,tahun dan halaman di
dalam tanda kurung. Nama belakang penulis ditulis huruf capital diakhiri tanda
koma(,) diikuti spasi, lalu ditulis tahun, diikuti tanda titik dua (:) tanpa spasi
dengan halaman buku.
Catatan:
T
anda kutipan tunggal („….‟) digunakan di dalam tanda kutip (“….”),
misalkan Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ Ada hubungan yang
erat antara rasa „PD‟ seseorang dengan totalitas pembacaan puisi.”
b.
Kutipan Ringkas 40 Kata atau lebih
Kutipan ini ditulis dengan menggunakan spasi satu, menjorok ke dalam 1,27 cm
(satu kali tab), ditulis rata kanan-kiri. Contoh:
c.
Kutipan Panjang dengan Sebagian Kalimat Dihilangkan
Kutipan ini ditulis dengan menggunakan tanda ellipsis (…). Tanda ini digunakan
untuk menghilangkan bagian kalimat yang kurang diperlukan.
Contoh:
Mangkunegara (2007:86)
menyatakan bahwa “benefit adalah nilai keuangan (moneter)
langsung untuk pagawai yang secara cepat dapat ditentukan”.
“Benefit adalah nilai keuangan (moneter) langsung untuk pagawai yang secara cepat dapat
ditentukan” (Mangkunegara ,2007:86).
Mangkunegara (2009:86) memberikan penjelasan benefit yang lugas pada
uraian berikut ini.
Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan modal
kerja, dan meningkatkan keamanan. Adapun kriteria program benefit adalah biaya,
kemampuan membayar, kebutuhan, kekuatan kerja, tanggung jawab social, reaksi
kekuatan kerja, dan relasi umum. Sedangkan program pelayanan adalah laporan
tahunan untuk pegawai, surat kabar perusahaan, toko perusahaan,
discount
(potongan harga) produk perusahaan, bantuan hokum, fasilitas ruang baca dan
“Program benefit bertujuan untuk memperkecil turnover, meningkatkan modal kerja, dan
meningkatkan keamanan. Adapun kriteria program benefit adalah biaya, kemampuan
membayar, kebutuhan, kekuatan kerja, tanggung jawab social, reaksi kekuatan kerja, dan
relasi umum. Sedangkan program pelayanan adalah laporan tahunan untuk pegawai, surat
kabar perusahaan, toko perusahaan,
discount
(potongan harga) produk perusahaan, bantuan
hokum, fasilitas ruang baca dan perpustakaan, pemberian makan siang, adanya fasilitas
medis, dokter perusahaan, tempat parker, ada program rekreasi atau darmawisata”
(Mangkunegara, 2009 86)
12 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
Perhatikan penggunaan tanda ellipsis di atas. Untuk menghilangkan sebagian
kalimat, tanda ellipsis ditulis dengan menggunakan tanda titik (.) sebanyak tiga.
Untuk titik ke empat , merupakan penanda akhir kalimat.
2.
Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung merupakan tindakan
copy-paste
ide. Kutipan ini ditulis
dengan kalimat yang berbeda dengan kalimat aslinya tanpa mengubah ide. artinya
penulis dapat merangkai kalimat sendiri yang berbeda dengan kalimat yang ditulis
penulis aslinya. Contoh:
Selain teknik menulis kutipan seperti yang disebutkan diatas, terdapat pula
jenis teknik menulis kutipan berdasarkan dari kutipan yang disertai catatan kaki dan
kutipan yang tidak disertai dengan catatan kaki.
A.
Kutipan Disertai Catatan Kaki
1.
Kutipan Langsung
Kutipan langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya
tanpa ada perubahan.
a.
Kutipan langsung kurang dari lima baris ditulis berintegrasi ke dalam teks,
spasi, pias (margin), diapit tanda petik, dan pada akhir kutipan diberi
nomor untuk catatan kaki. Contoh kutipan langsung kurang dari lima baris
:
Benefit adalah nilai keuangan untuk pegawai dapat ditentukan dengan cepat
(Mangkunegara ,2007:86).
Mangkunegara (2007:86) menyatakan bahwa benefit adalah nilai keuangan untuk
pagawai dapat ditentukan dengan cepat.
13 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
b.
Kutipan langsung lima baris ke atas ditulis dari teks, spasi rapat (satu
spasi), margin kiri masuk ke dalam teks lima spasi, dari margin kanan tiga
spasi, dan pada akhir kutipan diberi nomor catatan kaki.
Contoh kutipan langsung lima baris ke atas :
2. Kutipan Tidak
Langsung
Kutipan tidak langsung yaitu menyadur, mengambil ide dari suatu sumber
dan menuliskannya sendiri dengan kalimat atau bahasa sendiri. Penulisan
dintegrasikan ke dalam teks, tidak diapit tanda petik, spasi sama dengan teks,
dan tidak mengubah isi atau ide penulis asli. Penulisan disertai data pustaka
sumber yang dikutip, dapat berupa catatn kaki atau data pustala dalam teks.
Cara menyadur ada dua macam, masing-masing berbeda cara, tujuan, dan
manfaatnya, yaitu:
a.
Meringkas
Menyajikan suatu karangan atau bagian karangan yang panjang
dalma bentuk ringkas. Meringkas bertujuan untuk mengembangkan ekspresi
penulisan, menghemat kata, memudahkan pemahaman naskah asli, dan
memperkuat pembuktian. Proses meringkas karangan berdasarkan urutan
sebagai berikut :
1.
Bertolak dari karangan asli, dengan membaca secara cermat keseluruhan
naskah asli dari tema sampai dengan kesimpulan, dan merangkum
pikiran-pikiran utama
2.
Mereproduksi karya asli dalam bentuk ringkas dengan menyajikan
pikiran-pikiran utama seluruh karangan dalam hubungan logis;
memotong, memangkas, atau menghilangkan unsur-unsur berikut ini :
a)
Latar belakang
b)
Keindahan gaya bahasa
14 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
c)
Ilustrasi
d)
Penjelasan, rincian, dan detal
e)
Kutipan
f)
Sumber kutipan
g)
Data pustaka
h)
Deskripsi data
i)
Contoh-contoh
3.
Menyusun ringkasan dengan mempertahankan keaslian naskah :
a)
Pikiran pengarang
b)
Pendektana naskah
c)
Urutan pikiran
d)
Istilah-istilah
e)
Data yang sudah diolah (hasil analisis)
f)
Kesimpulan
g)
Sudut pandang pengarang asli
Pengetikan : spasi, huruf, dan margin sama dengan uraian dalam
teks pembuat ringkasan. Contoh ringkasan :
b.
Ikhtisar
Menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk ringkas,
bertolak dari naskah asli, tetapi tidak mempertahankan urutan, tidak
menyajikan keseluruhan isi, langsung kepada inti bahasan yang terkait
dengan masalah yang hendak dipecahkan. Ikhtisar memerlukan ilustrasi
15 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
untuk menjelaskan inti persoalan. Pengetikan : spasi, huruf, margin sama
dengan teks. Contoh ikhtisar :
B.
Kutipan Tanpa Disertai Catatan Kaki
Artikel dan makalah pendek (kurang dari 10) yang tidak menggunakan
catatan kaki dapat menggunakan data pustaka dalam teks. Pemikiran yang
mendasari penulisan tersebut, antara lain :
1)
Artikel lazim dimuat dalam surat kabar dan majalah populer
2)
Ruang untuk menuliskan catatan kaki dan bibliografi terbatas
3)
Penulisan cenderung menggunakan ragam populer
4)
Pembaca artikel bermacam-macam latar belakang ilmu pengetahuan
5)
Pertimbangan akademis bukan unsur utama karena yang dipentingkan fungsi
informasi
6)
Surat kabar dan majalah mengutamakan efektivitas dan efisiensi, setiap baris
atau kolom diperhitungkan secara komersial
7)
Pemuatan catatan kaki dan bibliografi dinilai memboroskan ruang, yang dapat
memperkecil nilai komersialnya.
8)
Penulisan artikel yang pendek tidak menuntut catatan kaki dan bibliografi yang
banyak
Data pustaka dalam teks digunakan dalam menulis karangan pendek,
misalnya artikel di surat kabar. Data pustaka dapat ditempatkan pada awal kutipan
(saduran) dan dapat pula pada akhir kutipan (saduran). Data pustaka yang
dituliskan: pencipta ide, penulis buku, nama buku, tahun, dan halaman. Contoh
penulisan data pustaka dalam teks:
a)
Data Pustaka pada Awal Kutipan
16 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
b)
Data Pustaka pada Akhir Kutipan
Setiap sumber data pustaka baik dalam teks maupun catatan kaki, selain
disebutkan sumbernya dalam teks, harus dicantumkan pula dalam bibliografi
pada akhir karangan.
2.5 Teknik Menulis Daftar Rujukan
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau
bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-
bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam Daftar Rujukan,
sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung dalam
teks harus dicantumkan dalam Daftar Rujukan.
Jika sudah mengetahui buku-buku dan teks apa saja yang akan digunakan
sebagai sumber data atau rujukan, penulis sudah dapat menyusun sebuah daftar
pustaka. Daftar pustaka diletakkan pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah. Daftar
pustaka merupakan rujukan penulis selama ia melakukan dan menyusun penelitian
atau laporannya. Semua bahan rujukan yang digunakan penulis, baik sebagai bahan
penunjang maupun sebagai data, disusun dalam daftar pustaka tersebut.
Fungsi daftar pustaka diantaranya adalah membantu pembaca mengenal ruang
lingkup studi penulis, memberi informasi kepada pembaca untuk memperoleh
pengetahuan yang lebih lengkap dan mendalam darpadai kutipan yang digunakan oleh
17 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
penulis, serta membantu pembaca memilih referensi dan materi dasar untuk studinya
(Brotowidjojo, 2002).
Unsur yang harus dicantumkan dalam daftar pustaka adalah sebagai berikut.
1.
Nama penulis
Dengan cara menuliskan nama belakang terlebih dahulu, kemudian nama depan.
Hal ini berlaku untuk semua nama, baik nama asing maupun nama Indonesia.
Cara penulisan inilah yang berlaku secara internasional tanpa mengenal
kebangsaan dan tradisi. Tata tulis ilmiah tidak mengenal prinsip nama yang
lebih dikenal di masyarakat, melainkan nama belakangnya, tanpa
memperhitungkan jenis nama itu merupakan nama keluarga atau bukan.
Misalnya :
Abdul Hamid ditulis : Hamid, Abdul.
2.
Tahun penerbitan
3.
Judul
Sumber tertulis yang bersangkutan dengan digarisbawahi atau dicetak miring
4.
Kota tempat penerbit berada
5.
Nama penerbit
Teknik penulisan daftar pustaka yakni baris pertama dimulai pada pias (margin)
sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke dalam.
Selanjutnya, jarak antar baris adalah 1,5 spasi. Daftar pustaka diurut
berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulis (akan tetapi, penulisan
daftar pustaka amat bergantung pada bidang ilmu). Jika penulis yang sama
menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis harus dicantumkan
ulang.
Pustaka yang dicantumkan dalam daftar pustaka seharusnya sumber penulisan
yang diacu oleh penulis, yang ditunjukkan sitasi yang dicantumkan dalam teks.
Variasi dalam penulisan karena ada perbedaan dalam sumber pustaka yang dipakai,
yaitu: buku teks, artikel jurnal ilmiah, hasil-hasil penelitian berupa laporan hasil
penelitian, atau tesis. Ada beberapa format yang dapat dijadikan acuan dalam
penulisan daftar pustaka. Format tersebut adalah:
1.
The Modern Language Association
(MLA)
2.
American Psychological Association
(APA)
3.
The Chicago Manual Style
(CMS)
4.
Format Turabian
5.
Format Dugdale.
18 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
Berikut adalah cara penulisan daftar pustaka dengan format MLA dan APA
menurut Hargiyarto (2012).
JENIS
RUJUKAN
FORMAT
MLA
FORMAT
APA
SATU PENULIS
Sukadji, Soetarlinah.
Menyusun dan
Mengevaluasi Laporan Penelitian.
Jakarta:
UI Press, 2000.
Sukadji, S. (2000).
Menyusun dan Mengevaluasi
Laporan Penelitian.
Jakarta: UI Press.
DUA PENULIS
Widyamartaya, Al., dan Veronica Sudiati.
Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah.
Jakarta:
Penerbit PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, 1997.
Widyamartaya, Al., dan Sudiati , V. (1997).
Dasar-dasar Menulis Karya Ilmiah.
Jakarta:
Penerbit PT Gramedia Widiasarana
Indonesia.
TIGA PENULIS
Akhadiah, Sabarti, Maidar G. Arsjad, dan
Sakura H. Ridwan.
Pembinaan Kemampuan
Menulis Bahasa Indonesia.
Jakarta: Penerbit
Erlangga, 1989.
Akhadiah, S., Arsyad, M.G., dan Ridwan, S. H.
(1989).
Pembinaan Kemampuan Menulis
Bahasa Indonesia.
Jakarta: Penerbit
Erlangga.
LEBIH DARI
TIGA PENULIS
Alwi, Hasan, et al.
Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, 1993.
ATAU
Alwi, Hasan, dkk.
Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan, 1993.
Alwi, H., et al. (1993).
Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia.
Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
ATAU
Alwi, H., dkk. (1993).
Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia.
Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
LEBIH DARI
SATU EDISI
Gibaldi, Joseph.
MLA Handbook for Writers of
Research Papers.
Ed. ke-5. New York: The
Modern Language Association of America,
1999.
Sugono, Dendy.
Berbahasa Indonesia dengan
Benar.
Ed. Rev. Jakarta: Puspa Swara, 2002.
Gibaldi, J. (1999).
MLA Handbook for Writers
of Research Papers.
(Ed. ke-5). New York:
The Modern Language Association of
America.
Sugono, D. (2002).
Berbahasa Indonesia
dengan Benar.
(Ed. Rev.) Jakarta: Puspa
Swara.
PENULIS
DENGAN
BEBERAPA
BUKU
MLA:
pencantuman buku
didasarkan urutan
tahun terbit.
APA:
pencantuman buku
didasarkan abjad
judul buku.
Keraf, Gorys.
Komposisi: Sebuah Pengantar
Kemahiran Bahasa.
Ende, Flores: Penerbit
Nusa Indah,
1997
.
- - -.
Argumentasi dan Narasi.
Jakarta: Penerbit
Gramedia Pustaka Utama,
1982
.
ATAU
Keraf, Gorys.
Argumentasi dan Narasi.
Jakarta:
Penerbit Gramedia Pustaka Utama,
1982
.
- - -.
Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran
Bahasa.
Ende, Flores: Penerbit Nusa Indah,
1997
.
Keraf, G. (1982).
Argumentasi dan Narasi.
Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Keraf, G. (1997).
Komposisi: Sebuah Pengantar
Kemahiran Bahasa.
Ende, Flores: Penerbit
Nusa Indah.
19 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
JENIS
RUJUKAN
FORMAT
MLA
FORMAT
APA
PENULIS TIDAK
DIKETAHUI/
LEMBAGA
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas
Indonesia.
Panduan Teknis Penyusunan
Skripsi Sarjana Sains.
Jakarta: UI Press,
2002.
Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas
Indonesia. (2002).
Panduan Teknis
Penyusunan Skripsi Sarjana Sains.
Jakarta: UI Press.
BUKU
TERJEMAHAN
Creswell, John W.
Research Design: Qualitative
and Quantitative Approaches.
Terj.
Angkatan III dan IV KIK-UI bekerja sama
dengan Nur Khabibah. Eds. Chryshnanda
DL dan Bambang Hastobroto. Jakarta: KIK
Press, 2002.
ATAU
DL, Chryshnanda dan Bambang Hastobroto.
Eds.
Desain Penelitian: Pendekatan
Kualitatif dan Kuantitatif
terj. dr. John
Creswell. Jakarta: KIK Press, 2002.
Creswell, J. W. (2002).
Research Design:
Qualitative and Quantitative Approaches.
(Terj. Angkatan III dan IV KIK-UI bekerja
sama dengan Nur Khabibah). Eds.
Chryshnanda DL dan Bambang Hastobroto.
Jakarta: KIK Press.
ATAU
Creswell, J. W. (2002).
Research Design:
Qualitative and Quantitative Approaches.
(Terj. Angkatan III dan IV KIK-UI bekerja
sama dengan Nur Khabibah). Jakarta: KIK
Press.
BUKU DENGAN
PENYUNTING/
EDITOR
Ihromi, T.O., peny.
Pokok-pokok Antropologi
Budaya.
Jakarta: PT Gramedia, 1981.
ATAU
Ihromi, T.O., ed.
Pokok-pokok Antropologi
Budaya.
Jakarta: PT Gramedia, 1981.
Ihromi, T.O. (peny.). (1981).
Pokok-pokok
Antropologi Budaya.
Jakarta: PT Gramedia.
ATAU
Ihromi, T.O. (ed.). (1981).
Pokok-pokok
Antropologi Budaya.
Jakarta: PT Gramedia.
SERIAL/
BERJILID
Sadie, Stanley, ed.
The New Grove Dictionary
of Music and Musicians.
Vol. 15. London:
Macmillan, 1980.
ATAU
Sadie, Stanley, ed.
The New Grove Dictionary
of Music and Musicians.
Vol. 15. London:
Macmillan, 1980.
Sadie, S. (ed.). (1980)
The New Grove
Dictionary of Music and Musicians
. Vol. 15.
London: Macmillan.
ATAU
Sadie, S. (ed.). (1980)
The New Grove
Dictionary of Music and Musicians
(Vol. 15,
hlm. 3-66). London: Macmillan.
JURNAL
Molnar, Andrea. “Kemajemukan Budaya Flores:
Suatu Pendahuluan.”
Antropologi Indonesia
56 (1998): 13-19.
Molnar, A. (1998). Kemajemukan Budaya
Flores: Suatu Pendahuluan.
Antropologi
Indonesia
56, 13-19.
MAJALAH
Asa, Syu‟bah. “PKS: „Sayap Ulama‟ dan „Sayap
Idealis‟.”
Tempo,
5-11 Juli 2004, 38-39.
Syifaa, Ika Nurul. “Klub Profesi, Perlukah
Dimasuki?”
Femina,
No. 30, 22-28 Juli
2004, 54-55.
Asa, S. (2004, 5-
11 Juli). PKS: „Sayap Ulama‟
dan „Sayap Idealis‟.
Tempo,
38-39.
Syifaa, I. N. (2004, 22-28 Juli). Klub Profesi,
Perlukah Dimasuki?
Femina,
No. 30, 54-55.
JENIS FORMAT FORMAT
20 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
RUJUKAN MLA APA
SURAT KABAR
Suwantono, Antonius. “Keanekaan Hayati
Mikro-organisme: Menghargai Mikroba
Bangsa.”
Kompas,
24 Des. 1995, 11.
“Potret Industri Nasional: Tak Berdaya
Dihantam Impor Komponen dan Disortasi
Pasar.”
Kompas
, 23 Des. 1995, 13.
“Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus
Kemitraan Deklarasi Bali.” Tajuk Rencana
(
editorial
).
Kompas
, 22 Des. 1995, 4.
Suwantono, A. Keanekaan Hayati Mikro-
organisme: Menghargai Mikroba Bangsa.
(1995, 24 Desember).
Kompas,
11.
Potret Industri Nasional: Tak Berdaya Dihantam
Impor Komponen dan Disortasi Pasar.
(1995, Desember 23).
Kompas
, 13.
Menyambut Terbentuknya Badan Pengurus
Kemitraan Deklarasi Bali. Tajuk Rencana
(
editorial
). (1995, 22 Desember).
Kompas
, 4.
DOKUMEN
PEMERINTAH
Biro Pusat Statistik.
Struktur Ongkos Usaha
Tani Padi dan Palawija 1990
. Jakarta: BPS,
1993.
Biro Pusat Statistik. (1993).
Struktur Ongkos
Usaha Tani Padi dan Palawija 1990
.
Jakarta: BPS.
NASKAH YANG
BELUM
DITERBITKAN
Ibrahim, M.D., P. Tjitropranoto, dan Y.
Slameka. “National Network of Information
Services in Indonesia: A Design Study.”
Makalah tidak diterbitkan, 1993.
Budiman, Meilani. “The Relevan
ce of
Multiculturalism to Indonesia”. Makalah
pada
Seminar Sehari tentang
Multikulturalisme
di Inggris, Amerika, dan
Australia, Universitas Indonesia, Depok,
Maret 1996.
Ibrahim, M.D., Tjitropranoto, P., dan Slameka,
Y. (1993). National Network of Information
Services in Indonesia: A Design Study.
Makalah tidak diterbitkan.
Budiman, M. (1996, Maret). The Relevance of
Multiculturalism to Indonesia. Makalah pada
Seminar Sehari tentang Multikulturalisme
di
Inggris, Amerika, dan Australia, Universitas
Indonesia, Depok.
Selain mengutip sumber-sumber tercetak, sekarang ini, penulis juga dapat
mengumpulkan data dan referensi dari Internet atau WWW (
World Wide Web
,
Jaringan Jagad Jembar). Aturan penulisan referensi sama saja dengan rujukan buku,
hanya tempat, nama, dan tanggal terbitan ditulis berbeda. Artinya, unsur-unsur itu
mengikuti tata cara penulisan di Internet. Unsur-unsur yang dicantumkan dalam
referensi Internet menurut Utorodewo (2004) adalah
a)
nama penulis yang diawali dengan penulisan nama keluarga,
b)
judul tulisan diletakkan di antara tanda kutip,
c)
judul karya tulis keseluruhan (jika ada) dengan huruf miring (
italics
), dan
d)
data publikasi berisi protokol dan alamat,
path
, tanggal pesan, atau waktu akses
dilakukan.
Contoh pengutipan rujukan dari internet.
1.
Dari WWW
Walker, Janice R. “MLA
-
Style Citations of Electronic Sources.” Style Sheet.
http://www.cas.usf.edu/english/walker/mla.html (10 Feb. 1996)
21 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
2.
Dari File Transfer Protocol (kutipan yang dipunggah [
download
] melalui
FTP)
Johnson-Eilola, Jordan,
“Little Machines: Rearticulating Hypertext Users.” ftp
daedalus.com/pub/CCCC95/johnson-eilola (10 Feb.1996)
3.
Dari ratron (surat electron,
e-mail
)
Bruckman, Amy S. “MOOSE Crossing Proposal.”
[email protected]
(20 Des. 1994)
4.
Dari komunikasi lisan sinkronis (
chatting
), nama teman
chatting
menggantikan nama penulis, jenis komunikasi (misalnya, wawancara
pribadi, alamat ratron (jika ada), tanggal komunikasi dalam tanda kurung.
Marsha s_Guest. Personal interview. Telnet daedalus.com 7777
(10 Feb 1996)
Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam tesis atau disertasi dan
disusun ke bawah menurut abjad nama akhir dari penulis pertama. Selanjutnya tentang
penulisan nama, diatur sebagai berikut:
1.
Nama orang Indonesia, jika lebih dari satu nama, maka nama terakhir yang ditulis
atau nama yang biasa dikenal dalam publikasi ilmiah yang ditulis
2.
Contoh Muhammad Sudomo ditulis Sudomo, M.; Franciscus G. Winarno ditulis
Winarno, F.G. Apabila ragu-ragu boleh ditulis lengkap
3.
Nama orang barat, nama keluarga terletak pada kata sebelah belakang. Misalnya:
James Stewart ditulis Stewart, J.
4.
Jika nama Cina terdiri dari tiga kata yang terpisah, maka kata yang pertama adalah
menunjukkan nama keluarga. Contoh: Gan Koen Han ditulis Gan, K.H.
5.
Jika nama Cina terdiri dari tiga kata dengan dua kata memakai garis penghubung,
maka kedua kata yang dihubungkan adalah nama diri (bukan nama keluarga).
Sebagai contoh Hwa-wee Lee ditulis Lee, H.
6.
Judul buku diketik tegak setiap kata (bukan kata sambung) diawali huruf besar.
7.
Judul artikel di Jurnal diketik (tegak atau normal) dan huruf besar hanya diawali
judul
8.
Judul tesis diketik miring (
italics
) dan diawali kalimat huruf besar
9.
Nama jurnal diketik miring (
italics
), nomer volume diketik tebal, nomor jurnal
diketik dalam kurung, nomer halaman diketik titik dua (:). Contoh:
Hidrobiologia
15
(4)
:
112-122.
22 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
10.
Halaman untuk buku teks tidak diketik, sedang untuk artikel dalam buku teks
diketik setelah nama editor (Ed) at
au “editor” (eds)
untuk jurnal
11.
Pengetikan baris ke dua dalam penulisan pustaka masuk ke dalam 1,5 cm.
23 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Referensi adalah cara standar untuk mengakui sumber informasi dan ide-ide yang
telah digunakan dalam karya ilmiah yang dibuat oleh peneliti. Di dalam karya ilmiah,
penulisan referensi (citation mark, citation) harus dilakukan dengan baik karena pembaca
harus dapat mengecek sumber aslinya mengenai ide atau informasi yang digunakan di
dalam karya ilmiah tersebut.
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang pengarang, atau
ucapan seseorang yang terkenal, baik terdapat dalam buku-buku maupun majalah-majalah.
Walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan tidaklah berarti bahwa
sebuah tulisan seluruhnya dapat terdiri dari kutipan-kutipan berfungsi sebagai bahan bukti
untuk menunjang pendapat penulis.
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan
lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang
dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan
semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung dalam teks harus
dicantumkan dalam daftar rujukan.
24 |
Bahasa Indonesia (Membaca Kritis untuk Menulis Ilmiah)
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 1981.
Inilah Bahasa Indonesia yang Benar
. Jakarta: Gramedia.
Bayu. 2011.
Mengenali data referensi dalam sebuah karya ilmiah.
(http://mahasiswabelajar.wordpress.com/2011/08/17/mengenali-data-referensi-
dalam-sebuah-karya-ilmiah/. Diakses pada tanggal 26 September 2014, pukul 16.30
WIB)
Brotowidjojo, Mukayat D. 2002.
Penulisan Karangan Ilmiah. Ed. ke-2.
Jakarta: Akademika
Pressindo
Hargiyarto, Putut. 2012.
Ragam Bahasa Indonesia, Tata Tulis Daftar Pustaka Dan Kutipan
.
(http://staff.uny.ac.id/system/files/pendidikan/Drs.%20Putut%20Hargiyarto,%20M.
Pd./RAGAM%20BAHASA,%20TATA%20TULIS%20DAN%20KUTIPAN.pdf.
Diakses pada tanggal 27 September 2014, pukul 13.45 WIB)
Nurhadi. 1987.
Membaca Cepat dan Efektif.
Bandung: Sinar Baru Algensindo
Rahardi kunjana, Dr, M.Hum. 2010.
Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi
. Jakarta:
Penerbit Erlangga
Sophia, S. 2002.
Petunjuk Sitasi Serta Cantuman daftar Pustaka Bahan Pustaka Online
. Pusat
Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. Departemen Pertanian. Bogor.
Utorodewo, Felicia N. 2004.
Bahasa Indonesia : Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah
.
Jakarta: UI Press.
Widjono. 2007.
Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan
Tinggi Catatn ke-2 Edisi Revisi Halaman 71-76
. Jakarta: Penerbit PT Grasindo